Anda di halaman 1dari 29

OKSIDIMETRI

(TITRASI REDUKSI OKSIDASI)

OLEH : KELOMPOK IV
CHINTHIA RAMADHANTI PUTRI 1507114946
ADI MULYADI PUTRA
ABDUL RAHMAN MARWIS KARIM
JENI SISKA
TRISKA APRILIA
TIARA DIAH YEPITALOKA
ALBI FADHLAH RAMADHAN
TITRIMETRI (VOLUMETRI)

 Volumetri atau titrimetri merupakan suatu


metode analisis kuantitatif didasarkan pada
 pengukuran volume titran yang bereaksi
sempurna dengan analit.
 Titran merupakan zat yang digunakan untuk
mentitrasi.
 Analit adalah zat yang akan ditentukan
konsentrasi/kadarnya.
Berdasarkan jenis reaksinya,metode titrimetri
dapat dibagi menjadi 4golongan,yaitu:
 1.asidi-alkalimetri,

 2.oksidimetri

 3.kompleksometri

 4.titrasi pengendapan.
TITRASI REDUKSI OKSIDASI
(oksidimetri)

Titrasi redoks  titrasi berdasarkan reaksi reduksi-oksidasi


antara zat yang dianalisa dan titran
Reaksi Oksidasi Reduksi  elektron tidak dibagi, tetapi
dipindahkan dari satu reaktan ke lainnya
Oksidasi  kehilangan elektron
Reduksi  mendapat elektron
Oksidator  molekul yang menerima elektron dari molekul
lain (oxidizing agent)
Reduktor  molekul yang memberi elektron ke molekul lain
(reducing agent)
reduktor

oksidator
Persamaan umum reaksi oksidasi-reduksi:
Ox1 + Red2 === Red1 + Ox2

Ox1 (oksidator) : mereduksi dari Red1


Red2 (reduktor) : mengoksidasi ke Ox2
Reaksi oksidasi:
Ma+  M(a+n)+ + ne-

Reaksi reduksi:
Ma+ + ne-  M(a-n)+

Kecenderungan reduksi dan oksidasi dari bahan tergantung pada


potensial reduksi
Sel elektrokimia dibagi:
1. Sel galvani (voltaic)  reaksi kimia terjadi secara spontan
menghasilkan arus elektrik (energi elektrik)
2. Sel elektrolitik  arus elektrik digunakan
untuk menggerakkan reaksi tidak spontan

Reaksi ½ oksidasi:
Anoda: Zn(s)  Zn2+(aq) + 2e-

Reaksi ½ reduksi:
Katoda: Cu2+(aq) + 2e-  Cu(s)
TITRASI REDUKSI OKSIDASI
Materi Kimia Analisa

Sel elektrokimia (jika kedua beaker dipisah dan dihubungkan


dengan jembatan garam
Jembatan garam  mengijinkan ion mengalir antara
kompartemen anoda dan katoda tetapi mencegah terjadinya
pencampuran/kontak langsung ion Cu2+ dan Zn

Sel Daniell
TITRASI REDUKSI OKSIDASI
Materi Kimia Analisa

Katoda:
Anoda:
-Dimana terjadi reduksi
-Dimana terjadi oksidasi
-Dimana elektron
-Dimana elektron
dibutuhkan
dihasilkan
-Arah anion berpindah -Arah kation berpindah
-Tanda positif
-Tanda negatif
Potensial sel
Potensial sel (cell voltage) / gaya elektromotif (emf) gaya
pendorong yang mendorong elektron menjauh dari anoda (-
elektroda) dan menarik elektron ke katoda (+ elektroda)

Potensial sel standard (Eo)  potensial sel ketika reaktan dan


produk dalam keadaan standard (zat terlarut konsentrasi 1 M,
pogas = 1 atm, solid dan liquid dalam bentuk murni, T= 25oC)

Potensial standard dari sel galvanik  jumlah dari potensial ½ sel


standard untuk reaksi oksidasi dan reduksi

Eosel = Eoox + Eored


Potensial reduksi  Potensial untuk ½ reaksi reduksi

Kesimpulan umum untuk potensial elektroda:


1. Elektroda potensial lebih positif, kecenderungan lebih kuat
oksidator mengoksidasi dan lebih lemah reduktor mereduksi
2. Eletroda potensial lebih negatif, lebih lemah oksidator
mengoksidasi dan lebih kuat reduktor mereduksi
Misal:
Ce4+ + e- === Ce3+ Eo = 1,61 (sangat positif)
 Ce3+ reduktor lemah, Ce4+ oksidator kuat
Zn2+ + 2e- === Zn Eo = -,0763 (sangat negatif)
 Zn2+ oksidator lemah, Zn reduktor kuat
Perubahan energi bebas standard (DGo)
DGo = - nF DEo
DG = DGo + RT ln Q
-nfE = -nFEo + RT ln Q
N : jumlah elektron
Dibagi dengan nF: F : konstanta Faraday (96,487 coul eq-
1)

RT 2,303RT
E  Eo  ln Q  E o  log Q Persamaan Nernst
nF nF

Jika reaksi: aOx + ne- === bRed

E  Eo 
2,303RT
log
Red   E o  0,0591 log Red 
b b

nF Oxa n Oxa
Perhitungan konstanta kesetimbangan reaksi
Voltage sel adalah nol pada reaksi kesetimbangan, beda antara
dua potensial ½ reaksi adalah nol (dua potensial adalah sama)
- RT ln K  nFE o
RT 0,0591
Eo  ln K  ln K
nF n

Harga E untuk reaksi stoikiometri (E pada titik ekivalen titrasi) :


n1E1o  n 2 E o2
E
n1  n 2
Harga K:
1. K dari data konsentrasi untuk zat terlarut

K
C D 
c d

A a Bb
2. K dari data termokimia
- DG o
ln K 
RT

3. K dari data elektrokimia


nFE o
ln K 
RT
Misal: titrasi 100 mL besi (II) (0,1M) dengan 0,1 serium (IV)
dengan adanya asam sulfur terlarut:
Ce4+ + Fe2+ === Ce3+ + Fe3+
Jumlah kuantitatif yang berhubungan dengan [H+] dalam titrasi
asam-basa adalah rasio [Ox]/[Red]
(1), 25oC:
E1  E


0,0591 
Fe3 
 0,75  0,0591log

Fe3 
1
1
log

Fe2  
Fe2 
(2), 25oC)

E2  E2


0,0591 
Ce4 
 1,45  0,0591log

Ce4 
1
log

Ce3  
Ce3 
Konstanta kesetimbangan reaksi:
Ce4+ + Fe2+ === Ce3+ + Fe3+

log K  log
Ce xFe   1 1,45  0,75  11,84
3 3
K = 7 x 1011
Ce xFe  0,0591
4 2

(1) Penambahan Ce4+ sebelum titik ekivalen  hanya


mempengaruhi oksidasi besi (II) karena K besar, sehingga
merubah rasio [Fe3+]/[Fe2+]
- 10 mL, E1 = 0,75 + 0,0591 log (10/90) = 0,69 volt
- 50 mL, E1 = 0,75 + 0,0591 log (50/50) = 0,75 volt
- 90 mL, E1 = 0,75 + 0,0591 log (90/10) = 0,81 volt
- 99 mL, E1 = 0,75 + 0,0591 log (99/1) = 0,87 volt
- 99,9 mL E1 = 0,75 + 0,0591 log (99,1/0,1) = 0,93 volt
KURVA TITRASI
Untuk titrasi redoks digunakan untuk monitoring potensial
elektrokimia
Ared + TOx === Tred + AOx
Ared: zat yang akan dianalisa
TOx : titran keadaan oksidasi
Potensial elektrokimia untuk reaksi adalah perbedaan antara
potensial reduksi dan oksidasi:

Erx = ETOx/Tred - EAOx/Ared


Setelah penambahan titran, reaksi antara analit dan titran
mencapai kesetimbangan, reaksi potensial elektrokimia:
ETOx/Tred = EAOx/Ared
KURVA TITRASI
Langkah-langkah pembuatan kurva titrasi
1. Sebelum titik ekivalen  hanya sedikit titran yang bereaksi
dengan analit, E menggunakan persamaan Nernst untuk anali
t
2. Pada titik ekivalen  mengkombinasikan 2 persamaan
Nernst untuk perhitungan potensial analit dan titran

3. Setelah titik ekivalen  titran berlebih yang bereaksi dengan


analit, E menggunakan persamaan Nernst untuk titran
Misal: titrasi 50 mL besi (II) (0,1M) dengan 0,1 serium (IV) dalam
matrik 1 M HClO4:
Ce4+ + Fe2+ === Ce3+ + Fe3+
Jumlah kuantitatif yang berhubungan dengan [H+] dalam titrasi
asam-basa adalah rasio [Ox]/[Red]
(1), 25oC:

E1  E


0,0591 Fe3  0,75  0,0591log
Fe3 
1
1
log
Fe 
2
Fe2 

(2), 25oC)

E2  E2


0,0591 
Ce4 
 1,45  0,0591log

Ce4 
1
log

Ce3  
Ce3 
TITRASI REDUKSI OKSIDASI
Materi Kimia Analitik
Konstanta kesetimbangan reaksi:
Ce4+ + Fe2+ === Ce3+ + Fe3+

log K  log
Ce xFe   1 1,45  0,75  11,84
3 3

Ce xFe  0,0591


4 2 K = 7 x 1011

(1) Penambahan Ce4+ sebelum titik ekivalen  hanya


mempengaruhi oksidasi besi (II) karena K besar, sehingga
merubah rasio [Fe3+]/[Fe2+]
- 10 mL, E1 = 0,75 + 0,0591 log (10/90) = 0,69 volt
- 50 mL, E1 = 0,75 + 0,0591 log (50/50) = 0,75 volt
- 90 mL, E1 = 0,75 + 0,0591 log (90/10) = 0,81 volt
- 99 mL, E1 = 0,75 + 0,0591 log (99/1) = 0,87 volt
- 99,9 mL E1 = 0,75 + 0,0591 log (99,1/0,1) = 0,93 volt
(2) Pada titik ekivalen  100 mL, [Fe3+] = [Ce3+] dan [Ce4+] =
[Fe2+]
potensial elektroda nya adalah:
 
E  E2 0,75  1,45
E1  1   1,1 volt
2 2

(3) Setelah titik ekivalen  yang meningkat rasio [Ce4+]/[Ce3+]


- 100,1 mL, E2 = 1,45 + 0,0591 log (0,1/100) = 1,27 volt
- 101 mL, E2 = 1,45 + 0,0591 log (1/100) = 1,33 volt
- 110 mL, E2 = 1,45 + 0,0591 log (10/100) = 1,39 volt
- 190 mL, E2 = 1,45 + 0,0591 log (90/100) = 1,45 volt
Deteksi Titik Akhir

Titik akhir dapat ditentukan dengan mengukur potensial


larutan dengan menunjukkan elektroda relatif ke referensi dan
plot terhadap volume titran

Jika titran berwarna, perubahan warna ini dapat digunakan


untuk mendeteksi titik akhir (misal KMnO4  ungu tua, KMnO4
encer  merah muda)
Kurva titrasi

pFe2+ berubah dari 4,3 menjadi 10 antara 0,1 % sebelum dan


0,1 % sesudah titik akhir stoikiometri
Perhitungan pFe2+
(1) Sebelum titik ekivalen  99,9 mL [Ce4+] ditambahkan:
[Fe2+] = 0,1 x (0,1/199,9) = 5 x 10-5, pFe2+ = - log [Fe2+] = 4,3

(2) Pada titik ekivalen  100 mL [Ce4+] ditambahkan:


[Fe3+]/[Fe2+] = (K)0,5 = (7 x 1011)0,5 = 8,4 x 105
[Fe3+] = 0,05 M, [Fe2+] = 5 x 10-2 / 8,4 x 105 = 6 x 10-8 M
pFe2+ = 7,2

(3) Setelah titik ekivalen  100,1 mL [Ce4+] ditambahkan:


[Fe3+] = 0,05 M,
[Fe2+] = 1 x 10-10
pFe2+ = 10 5 x102
1,27  0,75  0,0591log
Fe 
2
Indikator elektroda (Indikator redoks)
Komponen yang dapat berubah warna ketika bergerak dari
keadaan oksidasi ke reduksi
 indikator visual digunakan untuk memberi tanda titik akhir
dalam titrasi redoks
Misal: indikator ferroin berubah warna dari biru (hampir tidak
berwarna) menjadi merah
Deteksi titik akhir menggunakan potensiometer
Memonitoring perubahan potensial
Eketrokimia menggunakan elektroda

Anda mungkin juga menyukai