Biokimia Urin
Biokimia Urin
Mekanisme:
filtrasi
reabsorpsi
Sekresi
Filtrasi
• Terjadi di glomeroli
• Komponen dengan berat molekul <40kDa dapat menembus
membran glomerolus menuju kapsula → air, glukosa, asam
amino, limbah metabolisme (urea, kreatinin, dll)
• Kecepatan filtrasi darah
(GFR) : + 120 mL/min atau +
180 L/hari
• Filtrasi – proses pasif
• Hasil filtrasi – urin primer
(180 L/hari)
Reabsorbsi & Sekresi
• Urin sewaktu
• Urin 24 jam
• Urin pagi
• Urin postprandial (1,5-3
jam setelah makan)
• Clean catch urine
• Urin kateter
• Supra pubic
Handling
• Analisis dilakukan dalam waktu <1jam setelah pengambilan
spesimen, atau
• Disimpan di dalam refrigerator dengan penambahan
pengawet (formalin, tholuene, dll)
• Perubahan pada urin yang tidak dihandling dengan tepat:
− Urea → amonia
− ↓ glukosa karena adanya glikolisis dan penggunaan oleh bakteri
− Bilirubin terekspos cahaya: ↓ bilirubin
− ↑ jumlah bakteri → kekeruhan, ↑ nitrit
− Reaksi oksidasi/reduksi → perubahan warna
Analisis urin
Tiga macam analisis:
1. Karakteristik urin
2. Rangkaian tes/pengujian kimia
3. Sedimen urin diperiksa di bawah mikroskop untuk
mengidentifikasi komponen-komponen sedimen.
Karakteristik Fisik
• Observasi visual secara langsung
• Urin segar yang normal: jernih, warna kuning pucat-gelap
• Volume:750 - 2000 ml/24jam.
Komposisi Urin:
(96%) (4%)
air Padatan terlarut:
(2%) (2%)
Urea: (setengah) Komponen lain
Inorganic: Organic:
Cl-, Na, K. creatinine
uric acid
trace amounts of:
sulfate, HCO3 etc.)
Komponen Urin
Komposisi Urin /24jam
Senyawa Jumlah (gr) %
ORGANIK:
a. Urea 25-30 40-50
b. Asam urat 0,35-0,6 1
c. Kreatinin 1,4 2,5
d. Kreatin 0,06-0,1 0,1-0,2
e. Lain-lain 0,1-1 0,1-1
ANORGANIK:
a. Ion Cl - 9-16 15-25
b. Ion Na 4 6
c. Fosfat 2 3
d. Sulfat 2,5 4
e. Ion amonium 0,7 1
f. Ion lain dan senyawa anorganik lainnya 2,5 4
Komposisi Normal Urin
Kondisi Abnormal
Proteinuria
• Adanya protein di dalam urin dalam jumlah yang melebihi
standar normal
− Laki-laki:1-4 mg/dl
− Perempuan: 3-10 mg/dl
− Anak-anak:1-10mg/dl
• Kondisi normal: protein direabsorbsi, besarnya MW protein
• Sebagian besar protein urin adalah albumin ( ̴ albuminuria)
→ sejumlah kecil albumin urin (nefropati diabetik)
• Deteksi:
− Kualitatif: strip (urinolisis)
− Kuantitatif: urin tampung 24 jam
Kondisi Abnormal
Glukosuria
• Adanya glukosa di dalam urin dalam jumlah yang
melebihi normal
− Fruktosuria: konsumsi sumber fruktosa↑, fructokinase ↓
− Galaktosuria: konsumsi sumber galaktosa↑,
galaktokinase ↓
• Threshold: 160mg/dl
• Dalam kondisi normal glukosa direabsorbsi di
tubulus proksimal
Kondisi Abnormal
Ketonuria
• Adanya keton, aseton, acetoacetic acid dan -
hydroxybutyric acid di dalam urin
• Normal → negatif, konsentrasi: Sedikit (<20 mg/dl),
moderat (30-40 mg/dl), tinggi (> 80 mg/dl)
• Indikasi:
– Diabetic ketoacidosis
– Starvasi
– Asupan lemak tinggi dan CHO rendah
– Phenylketonuria (PKU)
Kondisi Abnormal
Hematuria
• Adanya sel darah merah dalam urin
• Tidak dapat dideteksi oleh mata telanjang
→ gunakan strip atau microscope
• Hasil positif : normal (tidak ada kondisi
patologis), abnormal (adanya batu, tumor)
→ perlu pemeriksaan lebih lanjut
• Penyebab:
– Acute / chronic glomerulonephritis
– Gangguan pada ginjal: tumor, batu, dll
– Gangguan pada darah: Hemophilia
Kondisi Abnormal
Hemoglobinuria
• Adanya darah yang lisis dalam urin
Penyebab:
• Hemoglobinopai
– Sickle cell anemia
– Thalassemia
• Malaria
• Reaksi transfusion
– Blood group incompatibility
Kondisi Abnormal
Choluria
• Adanya cairan/garam empedu, bilirubin pada urin
• Normalnya tidak ada bilirubin di urin
– Kerusakan sel hati
– Obstruksi saluran empedu karena adanya batu
(extrahepatic) and hepatic tumors (intrahepatic)
• Urobilinogen: normalnya ada dalam jumlah sangat
sedikit, ditemukan dalam jumlah besar karena:
– Hemolytic anemia
– Kerusakan sel hati
Kondisi Abnormal
Nitrit
• Digunakan untuk skringing bakteri
• Urin normal mengandung nitrat, bukan nitrit
• Bakteri: mengkonversi nitrat menjadi nitrit
• Hasil positif menunjukkan adanya >10 mikroorganisme/ml
urin
Dipstick/Urinolisis