sukrase
Sukarosa 1 mol glukosa + 1 mol fruktosa
laktase
Laktosa 1 mol glukosa + 1 mol fruktosa
Proses Pencernaan Karbohidrat
• Monosakarida glukosa, fruktosa, dan galaktosa kemudian diabsorpsi melalui sel
epitel usus halus dan diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena porta. Bila
konsentrasi monosakarida di dalam usus halus atau pada mukosa sel cukup tinggi,
absorpsi dilakukan secara aktif melawan gradien konsentrasi dengan
menggunakan energi dari ATP dan ion natrium. Glukosa dan galaktosa lebih cepat
diabsorpsi daripada fruktosa. Monosakarida melalui vena porta dibawah ke hati
dimana fruktosa dan galaktosa diubah menjadi glukosa. Jadi, semua disakarida
diubah menjadi glukosa.
• Setelah makan, kadar glukosa darah naik hingga kurang lebih tiga puluh menit
dan secara perlahan kembali ke kadar gula puasa (70-100 mg/100ml) setelah 90-
180 menit. Kadar maksimal gula darah dan kecepatan untuk kembali pada kadar
normal bergantung pada jenis makanan.
Proses Pencernaan Karbohidrat
3. Usus Besar
Dalam waktu 1-4 jam setelah selesai makan, pati nonkarbohidrat atau serat
makanan dan sebagian kecil pati yang tidak dicernakan masuk ke dalam usus
besar.
Sisa-sisa pencernaan ini merupakan substrat potensial untuk difermentasi oleh
mikroorganisme di dalam usus besar.
Substrat potensial lain yang difermentasi adalah fruktosa, sorbitol, dan mnomer
lain yang susah dicernakan, laktosa pada mereka yang kekurangan laktase, serta
rafinosa, stakiosa, verbaskosa, dan fruktan.
Absorbsi Karbohidrat
Penyerapan karbohidrat dimulai dari duodenum, setelah terbentuk hasil
pencernaan mono-sakarida. Monosakarida yang dihasilkan ialah glukosa, fruktosa, dan
galaktosa semuanya termasuk molekul yang mengandung enam buah atom karbon
disebut hektosa.
Mengenai mekanisme penyerapan aktif diajukan teori adanya suatu zat “transport
carrier”, yang mengikat zat yang diserap dan memasukkannya ke dalam sel epitel usus,
tetapi sebegitu jauh belum pernah dilaporkan adanya carrier tersebut yang telah dapat
diisolasi dan dimurnikan. Duodenum manusia sanggup menyerap 10 gram glukosa dalam
satu jam. Kecepatan diserap monosakarida tidaklah sama, bila glukosa diberi nilai 100,
maka galaktosa bernilai110, sedangkan fruktosa hanya bernilai 43 (CORI).
Absorpsi monosakarida yang berasal dari makanan berlangsung di sepanjang usus
halus, dan terutama di bagian proksimal (duodenum), semakin menurun ke arah distal. Di
daerah colon praktis semua monosakarida hasil pencernaan telah diserap ke dalam
dinding usus.
Transportasi Karbohidrat
Karbohidrat
Disakarida
Ia menerangkan balita kurang gizi diindikasikan dengan berat badan tidak seimbang dengan
usianya, kulit keriput, rambut mudah rontok, dan tulang belakang menonjol, bahkan
mereka mudah rewel. Kekurangan gizi pada anak-anak berimbas pada pertumbuhan yang
terganggu, kecerdasan menurun, dan kesulitan mengikuti pelajaran.
"Dinkes tidak hanya menangani balita atau anak-anak yang kekurangan gizi saja, tetapi juga
kelebihan gizi. Indikasi balita anak-anak kelebihan gizi ini, di antaranya berat badan tidak
ideal atau obesitas.
Studi Kasus
Anak yang bergizi lebih, lanjutnya, karena pola makan tidak teratur sementara aktivitasnya
sangat kurang. Misalnya, anak zaman sekarang yang suka main gadget dan berdiam diri di
satu tempat saja, tidak banyak bergerak (beraktivitas).
Balita atau anak-anak kelebihan gizi cenderung memiliki penyakit generatif sejak usia dini.
Ancaman terkena serangan jantung dan diabetes pun lebih tinggi dibanding anak-anak yang
tidak kelebihan gizi.
Untuk mengantisipasi balita yang kekurangan atau kelebihan gizi tersebut, Dinkes
mengimbau agar ibu rajin memeriksakan anaknya ke posyandu. Sebab, dari pemeriksaan di
posyandu ini, gizi anak akan teridentifikasi, sehingga tidak sampai kekurangan atau
kelebihan. Di Kota Malang ada 647 posyandu tersebar di lima kecamatan.
Studi Kasus
"Datang saja ke posyandu, tidak dipungut biaya. Jika ibu-ibu rajin membawa
balitanya ke posyandu, kami bisa menanggulangi mereka yang kekurangan gizi
agar tidak sampai mengalami gizi buruk," paparnya.