Anda di halaman 1dari 22

KARBOHIDRAT

Denis Putri Maulida 162110101001


Eka Yusi Marlinda 162110101002
Arizky Novita Widiyanti 162110101005
Irsyadiah Auliya’ Tifa Ramadhani 162110101010
Anis Kartikasari 162110101013
Erin Verensia Putri 162110101020
Devi Nilasari 162110101022
Natasya Cahya Firriyadhati 162110101031
Fitri Ramadayanti 162110101032
Safira Fitri Firdaus 162110101033
Nabila Faza Azmi 162110101038
Maybella Damayanti 162110101039
Definisi Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung unsur Karbon,
Hidrogen dan oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen dan Oksigen dalam
komposisi menghasilkan H2O. Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama
kelompok zat-zat organik yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda
walaupun terdapat persamaan-persamaan dari sudut pandang dan fungsinya.
Karbohidrat merpakan sumber kalori utama bagi hampir seluruh penduduk
di dunia khususnya bagi penduduk negara yang sedang berkembang walaupun
jumlah kalori yang dapat dihasilkan oleh 1 gram karbohidrat hanya 4 kalori (kal)
bila dibanding lemak. Karbohidrat merupakan sumber kalori yang murah selain itu
beberapa golongan karbohidrat menghasilkan serat-serat yang sangat
bermanfaat sebagai diet (dietary fiber) yang berguna bagi pencernaan dan
kesehatan manusia.
Sumber Karbohidrat
1. Biji-bijian/serealia
Seperti gandum, beras, jagung, sagu dan olahannya seperti nasi, roti, bihun, dll.
Mengandung pati yang merupakan karbohidrat utama sebanyak 70-80%.
2. Umbi-umbian
Seperti kentang, singkong, ubi jalar, talas, kacang-kacangan. Kandungan pati di dalam umbi-
umbian seperti talas, ubi, kentang, singkong sekitar 20-30%, sedangkan untuk kacang-
kacangan seperti kacang kedelai, kacang merah dan kacang hijau lebih tinggi yaitu 30-60%.
3. Gula alami
Gula alami ini merupakan karbohidrat sederhana yang dapat langsung dimanfaatkan tubuh.
Gula alami yang dimaksud adalah gula yang terkandung didalam buah, sayuran, produk
susu, madu, gula maple, tebu. Pada sayuran, untuk sayur jenis umbi sepert wortel, bit dan
kacang lebih banyak mengandung karbohidrat daripada sayur daun daunan. Pada produk
olahan susu pun jumlah karobohidratnya juga sedikit.
Fungsi Karbohidrat
• Sumber Energi • Beberapa jenis karbohidrat mempunyai
fungsi khusus didalam tubuh. Laktosa
• Pemberi Rasa Manis pada Makanan misalnya berfungsi membantu penyerapan
• Penghemat Protein kalsium. Ribosa merupakan merupakan
komponen yang penting dalam asam
• Pengatur Metabolisme Lemak nukleat.
• Membantu Pengeluaran Feses Selain itu beberapa golongan karbohidrat

• Kebutuhan Sehari yang tidak dapat dicerna, mengandung
serat (dietary fiber) berguna untuk
• Membantu metabolisme lemak dan protein pencernaan, memperlancar defekasi.

• Di dalam hepar berfungsi untuk


detoksifikasi zat-zat toksik tertentu.
Proses Pencernaan Karbohidrat
Pencernaan karbohidrat kompleks dimulai di mulut dan berakhir di usus halus.
Karbohidrat yang tidak dicernakan memasuki usus besar untuk sebagian besar
dikeluarkan dari tubuh.
1. Mulut
Bolus makanan yang diperoleh setelah makanan dikunyah bercampur dengan ludah yang
mengandung enzim amilase.
Amilase menghidrolisis amilum menjadi bentuk karbohidrat lebih sederhana, yaitu
dekstrin.
Bila berada di mulut cukup lama maka sebagian diubah menjadi disakarida maltosa.
Enzim amilase ludah berkerja paling baik pada pH ludah yang bersifat netral.
Bolus yang ditelan masuk ke dalam lambung. Amilase ludah yang ikut masuk ke lambung
dicerna oleh asam klorida dan enzim pencerna protein yang terdapat di lambung,
sehingga pencernaan karbohidrat di dalam lambung terhenti.
Proses Pencernaan Karbohidrat
2. Usus Halus
• Sebagian besar pencernaan karbohidrat terjadi di dalam usus halus.
• Enzim amilase yang dikeluarkan oleh pankreas, mencernakan amilum menjadi
dekstrin dan maltosa.
• Penyelesaian pencernaan karbohidrat dilakukan oleh enzim-enzim disakaridase
yang dikeluarkan oleh sel-sel mukosa usus halus berupa maltase, sukrase, dan
laktase.
Proses Pencernaan Karbohidrat
• Hidrolisis disakarida oleh enzim-enzim ini terjadi di dalam mikrovili dan
monosakarida yang di hasilkan adalah sebagai berikut:
maltase
Maltosa 2 mol glukosa

sukrase
Sukarosa 1 mol glukosa + 1 mol fruktosa

laktase
Laktosa 1 mol glukosa + 1 mol fruktosa
Proses Pencernaan Karbohidrat
• Monosakarida glukosa, fruktosa, dan galaktosa kemudian diabsorpsi melalui sel
epitel usus halus dan diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena porta. Bila
konsentrasi monosakarida di dalam usus halus atau pada mukosa sel cukup tinggi,
absorpsi dilakukan secara aktif melawan gradien konsentrasi dengan
menggunakan energi dari ATP dan ion natrium. Glukosa dan galaktosa lebih cepat
diabsorpsi daripada fruktosa. Monosakarida melalui vena porta dibawah ke hati
dimana fruktosa dan galaktosa diubah menjadi glukosa. Jadi, semua disakarida
diubah menjadi glukosa.
• Setelah makan, kadar glukosa darah naik hingga kurang lebih tiga puluh menit
dan secara perlahan kembali ke kadar gula puasa (70-100 mg/100ml) setelah 90-
180 menit. Kadar maksimal gula darah dan kecepatan untuk kembali pada kadar
normal bergantung pada jenis makanan.
Proses Pencernaan Karbohidrat
3. Usus Besar
 Dalam waktu 1-4 jam setelah selesai makan, pati nonkarbohidrat atau serat
makanan dan sebagian kecil pati yang tidak dicernakan masuk ke dalam usus
besar.
 Sisa-sisa pencernaan ini merupakan substrat potensial untuk difermentasi oleh
mikroorganisme di dalam usus besar.
 Substrat potensial lain yang difermentasi adalah fruktosa, sorbitol, dan mnomer
lain yang susah dicernakan, laktosa pada mereka yang kekurangan laktase, serta
rafinosa, stakiosa, verbaskosa, dan fruktan.
Absorbsi Karbohidrat
Penyerapan karbohidrat dimulai dari duodenum, setelah terbentuk hasil
pencernaan mono-sakarida. Monosakarida yang dihasilkan ialah glukosa, fruktosa, dan
galaktosa semuanya termasuk molekul yang mengandung enam buah atom karbon
disebut hektosa.
Mengenai mekanisme penyerapan aktif diajukan teori adanya suatu zat “transport
carrier”, yang mengikat zat yang diserap dan memasukkannya ke dalam sel epitel usus,
tetapi sebegitu jauh belum pernah dilaporkan adanya carrier tersebut yang telah dapat
diisolasi dan dimurnikan. Duodenum manusia sanggup menyerap 10 gram glukosa dalam
satu jam. Kecepatan diserap monosakarida tidaklah sama, bila glukosa diberi nilai 100,
maka galaktosa bernilai110, sedangkan fruktosa hanya bernilai 43 (CORI).
Absorpsi monosakarida yang berasal dari makanan berlangsung di sepanjang usus
halus, dan terutama di bagian proksimal (duodenum), semakin menurun ke arah distal. Di
daerah colon praktis semua monosakarida hasil pencernaan telah diserap ke dalam
dinding usus.
Transportasi Karbohidrat
Karbohidrat

Mulut Amilase saliva

Lambung Amilase pankreas

Disakarida

Usus halus Maltosa laktosa sukrosa

Maltase laktase sukrase

Usus halus Glukosa Glukosa


&
Glukosa
&
Galaktosa Fruktosa
Ekskresi Karbohidrat
Dalam waktu 1-4 jam setelah selesai makan, pati nonkarbohidrat atau serat
makanan dan sebagian kecil pati yang tidak dicernakan masuk ke dalam usus besar. Sisa-
sisa pencernaan ini merupakan substrat potensial untuk difermentasi oleh
mikroorganisme di dalam usus besar. Substrat potensial lain yang difermentasi adalah
fruktosa, sorbitol, dan monomer lain yang sudah dicernakan, laktosa pada mereka yang
kekurangan laktase, serta rafinosa, stakiosa, verbaskosa, dan fruktan.
Produk utama fermentasi karbohidrat di dalam usus besar adalah karbon dioksida
(CO2), hidrogen(H2O), metan dan asam-asam lemak rantai pendek yang mudah menguap,
seperti asam asetat, asam propionat dan asam butirat. Pada kadar rendah, sebagian besar
gas-gas hasil fermentasi diabsorpsi dan dikeluarkan melalui paru-paru. Bila melebihi
kemampuan kolon untuk mengabsorpsi, gas-gas ini akan dikeluarkan melalui anus (flatus).
Sebanyak 60-70% asam lemak yang mudah menguap diabsorpsi kembali dan dapat
digunakan sebagai sumber energi oleh berbagai jaringan tubuh. Jadi, sebagian besar
karbohidrat yang lolos dari pencernaan di dalam usus halus akhirnya dapat dimanfaatkan
kembali oleh tubuh.
Ekskresi Karbohidrat
Telah dikemukakan bahwa karbohidrat melalui bentuk metabolite tertentu
berfungsi sebagai bahan detoksifikasi, dikonjugasikan degan zat yang bersifat
toksik, hasil metabolisme tubuh, sehingga meniadakannya toksisitasnya. Dalam
bentuk terkonjugasi tersebut kemudian diekskresikan, umumnya melalui ginjal di
dalam urine.
Akhirnya, karbohidrat yang tidak dapat dicerna dan tidak dipecah oleh
mikroflora usus, memberikan massa kepada tinja dan diekskresikan.
Akibat Kelebihan Karbohidrat
Bila karbohidrat yang dimakan melebihi kebutuhan tubuh untuk aktivitas
sehari-hari, maka kelebihannya akan disimpan sebagai cadangan energi yang siap
yaitu dalam bentuk glikogen yang disimpan di dalam hati (Liver glycogen) dan otot
( muscleglycogen). Akan tetapi bila pemasukan karbohidrat terus meningkat, maka
kelebihannya akan disimpan dalam bentu lemak yang disimpan pada jaringan
adiposa di bawah kulit. Jika dibiarkan terus menerus, bisa menimbulkan penyakit
yaitu obesitas.
Kegemukan atau obesitas memang bukan berasal langsung dari dampak
kelebihan karbohidrat. Kelebihan lemak bisamenganggu metabolisme tubuh dan
berakibat terjadinya penyakit degeneratif, seperti hipertensi, diabetes, stroke,
penyempitan pembuluh darah dan gangguan jantung.
Akibat Kekurangan Karbohidrat
1. Penyebab Terjadinya Defisiensi 8. Penurunan Berat Badan yang Tidak
Karbohidrat Sehat
2. Gejala dan Manifestasi dari Defisiensi 9. Dehidrasi dan Mengurangi Sekresi
Karbohidrat Tubuh
3. Asidosis 10. Kehilangan Natrium
4. Ketosis. 11. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah
5. Hipoglikemia 12. Mood Swing
6. Kelelahan dan Penurunan Tingkat 13. Kematian
Energi
7. Pengecilan Otot
Studi Kasus
22 balita di Malang terdeteksi gizi buruk
Malang (ANTARA News) - Sebanyak 22 bayi di bawah lima tahun atau balita di Kota Malang
terdeteksi mengalami gizi buruk yang disebabkan beberapa faktor, seperti kekurangan
asupan karbohidrat, protein, serta faktor keturunan.
"Jumlah 22 balita yang mengalami gizi buruk tersebut terbilang sangat kecil, yakni hanya
0,036 persen jika dibandingkan dengan jumlah balita yang tercacat sebanyak 60.911 balita
yang ada di Kota Malang," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan
(Dinkes) Kota Malang, Jawa Timur, Sumarjono di Malang, Minggu.
Ia mengakui terdeteksinya 22 balita yang mengalami gizi buruk maupun jumlah balita
sebanyak 60.911 tersebut, didapatkan dari hasil pencatatan balita di pos pelayanan terpadu
(posyandu) selama 2016 yang tersebar di setiap RW yang ada di kota itu.
Studi Kasus
Menurut dia, kekurangan gizi pada balita rata-rata disebabkan kurangnya asupan
karbohidrat dan protein pada balita. Selain itu, juga karena faktor keturunan. Contohnya,
orang tua bayi yang kekurangan gizi, saat melahirkan pun bayinya juga akan mengalami
kekurangan gizi.

Ia menerangkan balita kurang gizi diindikasikan dengan berat badan tidak seimbang dengan
usianya, kulit keriput, rambut mudah rontok, dan tulang belakang menonjol, bahkan
mereka mudah rewel. Kekurangan gizi pada anak-anak berimbas pada pertumbuhan yang
terganggu, kecerdasan menurun, dan kesulitan mengikuti pelajaran.

"Dinkes tidak hanya menangani balita atau anak-anak yang kekurangan gizi saja, tetapi juga
kelebihan gizi. Indikasi balita anak-anak kelebihan gizi ini, di antaranya berat badan tidak
ideal atau obesitas.
Studi Kasus
Anak yang bergizi lebih, lanjutnya, karena pola makan tidak teratur sementara aktivitasnya
sangat kurang. Misalnya, anak zaman sekarang yang suka main gadget dan berdiam diri di
satu tempat saja, tidak banyak bergerak (beraktivitas).

Balita atau anak-anak kelebihan gizi cenderung memiliki penyakit generatif sejak usia dini.
Ancaman terkena serangan jantung dan diabetes pun lebih tinggi dibanding anak-anak yang
tidak kelebihan gizi.

Untuk mengantisipasi balita yang kekurangan atau kelebihan gizi tersebut, Dinkes
mengimbau agar ibu rajin memeriksakan anaknya ke posyandu. Sebab, dari pemeriksaan di
posyandu ini, gizi anak akan teridentifikasi, sehingga tidak sampai kekurangan atau
kelebihan. Di Kota Malang ada 647 posyandu tersebar di lima kecamatan.
Studi Kasus
"Datang saja ke posyandu, tidak dipungut biaya. Jika ibu-ibu rajin membawa
balitanya ke posyandu, kami bisa menanggulangi mereka yang kekurangan gizi
agar tidak sampai mengalami gizi buruk," paparnya.

Untuk menanggulangi gizi buruk tersebut, Dinkes menyiapkan program pemberian


suplemen sebagai asupan tambahan sebanyak 20 ribu paket dengan anggaran
sebesar Rp1,2 miliar."Mudah-mudahan dengan adanya tambahan suplemen ini, bisa
meminimalisasi balita atau anak-anak yang kekurangan asupan gizi," urainya.

Editor: Unggul Tri Ratomo


COPYRIGHT © ANTARA 2017
Analisis Studi Kasus
• What : 22 Balita di Malang terdeteksi gizi bayinya juga akan mengalami kekurangan
buruk gizi
• Who : 22 balita • Solusi: Menurut kelompok kami solusi
yang dapat dilakukan seperti penyuluhan
• Why : Disbabkan beberapa faktor, oleh promotor kesehatan agar para ibu
seperti kekurangan karbohidrat, protein, mau memeriksakan bayinya secara
serta faktor keturunan berkala ke posyandu sehingga gizi anak
akan teridentifikasi, pemberian suplemen
• When : Selama tahun 2016 sebagai asupan tambahan, juga bimbigan
• Where: Malang kepada para orang tua mengenai
pentingya asupan gizi untuk anak agar
• How : Kekuragan gizi pada balita rata- mendapatkan asupan seimbang dan tidak
rata disebabkan kurangya asupan mengalami kekurangan gizi.
karbohidrat dan protein pada balita.
Selain itu, juga karena faktor keturunan.
Contohnya, orang tua bayi yang
kekurangan gizi, saat melahirkan pun
Kesimpulan
Bagi makhluk hidup, karbohidrat berfungsi sebagai sumber energy utama
dan juga berperan sebagai senyawa yang menyimpan energy kimia. Karbohidrat
juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan karakteristik
bahan makanan mulai dari rasa, warna, tekstur dan lain sebagainya.
Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi hampir seluruh penduduk
di dunia khususnya bagi penduduk negara yang sedang berkembang walaupun
jumlah kalori yang dapat dihasilkan oleh 1 gram karbohidrat hanya 4 kalori (kal)
bila dibanding lemak. Ada berbagai macam sumber karbohidrat yaitu biji-bijian,
umbi-umbian dan gula alami. Karbohidrat juga memiliki banyak fungsi seperti
sumber energi, penghemat protein, kebutuhan sehari, dan sebagainya. Proses
pencernaan karbohidrat terjadi di mulut, usus halus, dan usus besar, sedangkan
absorbsinya terjadi di usus halus (mulai dari duodenum). Selalu ada akibat atau
dampak yang muncul jika manusia terlalu banyak atau terlalu sedikit
mengkonsumsi karbohidrat.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen40 halaman
    Bab 4
    Natasya Cahya II
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen20 halaman
    Bab 3
    Natasya Cahya II
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen31 halaman
    Bab 2
    Natasya Cahya II
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen9 halaman
    Bab 1
    Natasya Cahya II
    Belum ada peringkat
  • MAKALAH Kutu Manusia Fix Revisi
    MAKALAH Kutu Manusia Fix Revisi
    Dokumen45 halaman
    MAKALAH Kutu Manusia Fix Revisi
    Natasya Cahya II
    Belum ada peringkat