Anda di halaman 1dari 26

Hematemesis Melena Pada

Peptic Ulcer

Oleh :
KELOMPOK 14

Widya Septiani (26 05 048)


Elsa Yuliza (26 05 030)
Defenisi

Hematemesis :
muntah darah  Karena terkumpulnya darah dg vol. yg banyak,
yg dlm waktu singkat akan menimbulkan refleks muntah

Berbentuk seperti butiran


segar (warna merah cerah)
kopi (warna coklat-hitam)
Defenisi

Melena : keluarnya tinja yang lengket, hitam, sangat busuk 


terjadi krn darah yg terkumpul sempat terpapar oleh asam
lambung sebelum darah itu dimuntahkan.
Peptic ulcer atau tukak lambung : luka pada lambung
yang terjadi akibat terkikisnya lapisan dinding lambung.

Luka

edema

Gambar endoskopi pada pasien tukak lambung


LAMBUNG NORMAL

FAKTOR FAKTOR
AGRESIF : DEFENSIF :
-HCl -Mukus
-Pepsinogen -Bikarbonat
-Prostaglandin

Faktor Agresif Faktor Defensif


TUKAK LAMBUNG

Fungsi barier mukosa terganggu Difusi balik H+ Sekresi asam lambung ↑

Kerusakan mukosa Dilatasi dan permeabilitas pembuluh kapiler

Gastritis akut/kronik Tukak lambung


INSIDEN
Di negara barat,
Kasus terjadinya
hematemesis perdarahan karena
menimbulkan 8%- tukak peptik
14% kematian di menempati urutan
rumah sakit. terbanyak.

Berdasarkan hasil
Di Indonesia , penelitian di
terjadinya Jakarta, didapati
perdarahan karena bahwa jumlah
tukak peptik sekitar kematian akibat
10% -15%. perdarahan
berkisar 26%.
P
A
T
O
B F
A I
G S
A I
N O
L Hematemesis
O melena

G
I
Pendarahan
ETIOLOGI

Penyebab Perdarahan
Pecahnya varises esofagus, gaster dan duodenum

Tukak pada esofagus, gaster dan duodenum

Gastritis Esofagitis Fistula vaskular-eneterik

Penyebab Tukak
Bakteri Helicobacter pylori Obat-obatan NSAID

Stres Rokok Faktor lain : penyakit ttt, telat makan,


mak/min ttt
TANDA-TANDA & GEJALA

Terjadi iritasi, dimana luka terbasahi oleh


Nyeri pada perut asam lambung

Perut kram Kontraksi otot perut yang berlebihan

Mual dan muntah Makanan tdk dpt diteruskan ke usus halus

Anoreksia / hilangnya nafsu makan Mual

Penurunan berat badan Hilangnya nafsu makan  makan bekurang


DIAGNOSIS

- Riwayat pemakaian obat-obatan


1. Anamnesis
- Riwayat tukak sebelumnya
- Riwayat penyakit

- Tekanan darah dan nadi


- Ada tidaknya vasokontriksi perifer
2. Pemeriksaan fisik
- Produksi urin
- Tingkat kesadaran

3. Pemeriksaan laboratorium - Hb dan Ht


- Faal hati
DIAGNOSIS (Next ...)

4. Pemasangan NGT (Naso Gastric Tube)


DIAGNOSIS (Next ...)
5. Endoskopi Diagnostik

Untuk melihat sumber


pendarahan
FAKTOR RESIKO

Usia >60 thn

Perdarahan berulang

Hemoraegic syok

Merokok

Konsumsi alkohol

Keseringan mengkonsumsi
obat-obat NSAID
PENATALAKSANAAN

Terapi non farmakologi Terapi farmakologi

Tujuan :
-Menghentikan pendarahan
-Menciptakan pH lambung diatas 4
-Mengatasi terjadinya infeksi
-Memperkuat pertahanan mukosa
PENATALAKSANAAN

Terapi non farmakologi

- Hindari stres
- Hindari penggunaan obat NSAID
- Hindari makanan yang dapat mengiritasi lambung
- Hindari konsumsi alkohol
- Mengurangi kebiasaan merokok
- Istirahat yang cukup
Terapi Farmakologi

Gol. PPI (lansoprazole,


omeprazole)
Antagonis reseptor H2.
(ranitidin, simetidin,
famotidin)

Misoprostol, Antacida

Antibiotik
(Amoksisilin, Klaritomisin )

Hematemesis
melena
Vit K,
As. traneksamat

Pendarahan
MEKANISME KERJA OBAT

Antagonis reseptor H2. memblok resptor histamin dalam sel-sel parietal lambung

Gol. PPI (Pompa Proton menghambat pompa proton yg mentranspor ion H+


Inhibitor) keluar dari sel parietal lambung

Misoprostol Menstimulasi proteksi pd mukosa lambung

Antasida Me↑ pH lumen lambung  menetralkan asam lambung

Antibiotik Membasmi bakteri Helicobacter pylori


KASUS

Tn. S, laki-laki, 70 tahun, datang ke Rumah Sakit Abdoel


Moeloek dengan keluhan :
- buang air besar berwarna kehitaman sejak 2 minggu yang
lalu, kurang lebih 4 kali
- disertai muntah darah sebanyak kurang lebih 1 gelas
- nyeri pada bagian ulu hati dan bagian tengah perut
- badan terasa lemas disertai kepala pusing
Next ...

Riwayat penyakit :
-Maag sejak 4tahun yang lalu
-Tifus kurang lebih 3 tahun yang lalu

Riwayat pemakaian obat :


-mempunyai kebiasan meminum obat-obat sakit kepala
(aspirin yang beli di warung)
HASIL PEMERIKSAAN

- keadaan umum baik


- status gizi penderita cukup
- tekanan darah 110/60 mmHg
Pemeriksaan Fisik
- nadi 88 x/menit
- respirasi 24 x/mnt
- temperatur aksila 36,8 C

- bentuk dada normal


- pergerakan napas kanan kiri simetris
Pemeriksaan Dada - suara nafas vesikuler
- ronchi tidak ada
- wheezing tidak ada
- mukosa licin
Pemeriksaan Rectal - tidak terdapat benjolan
Toucher - terdapat feses berwarna hitam

- Hemoglobin (Hb) : 8,4 gr/dl


- Hematokrit (Ht) : 38,3%
- Leukosit : 10.700/uL
Pemeriksaan - Trombosit : 182.000/uL
- SGOT : 23 U/L
Laboratorium
- SGPT : 24 U/L
-Kreatinin : 0,8 mg/dL
- asam urat : 4,0 mg/dL
- gula darah sewaktu : 78 mg/dL
PENATALAKSANAAN YANG DILAKUKAN

Terapi non Bed rest, puasa hingga


farmakologi perdarahan berhenti, dan diet cair

-Dengan cairan infus Ringer Laktat (RL) 20


tetes/menit
Terapi - Dilakukan pemasangan Naso Gastric Tube
farmakologi (NGT)
- Omeprazole tablet 2x40 mg
- Sukralfat intravena 2x500 mg
- Dilakukan pemantauan Hemoglobin (Hb), jika
Hemoglobin (Hb) <8mg/dl dilakukan transfusi.
Pada follow up hari ketiga, Naso Gastric Tube (NGT) pasien
telah terlihat jernih dan dimulai diet cair. Nyeri ulu hati
dirasakan mulai berkurang. Pada hari kelima didapatkan hasil
pemeriksaan Hemoglobin (Hb) 10,5 gr/dl dan keluhan nyeri
ulu hati tidak ada lagi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai