Anda di halaman 1dari 10

RETNO AMBARWATI JAFAR

14120150256
C4
Pada tahun 2002 Menteri Kesehatan mengeluarkan Keputusan
Menteri Kesehatan No.511 tentang “Kebijakan & Strategi Sistem
Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS)” dan Kepmenkes No.932
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Sistem Informasi
Daerah (SIKDA)”. Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) di
Kabupaten/kota adalah sebagai bagian sub sistem SIKDA yang
ada di provinsi, sedangkan SIKDA yang ada di provinsi adalah
bagian sub sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS).
Pada awal tahun 2012, Kementerian Kesehatan melalui
Pusat data dan Informasi meluncurkan aplikasi SIKDA
Generik. Seluruh unit kesehatan meliputi puskesmas
dan rumah sakit dapat terhubung jejaring kerjasama
melalui aplikasi SIKDA Generik.
Aplikasi SIKDA Generik adalah aplikasi sistem informasi
kesehatan daerah yang berlaku secara nasional yang
menghubungkan secara online dan terintegrasi seluruh
puskesmas, rumah sakit, dan sarana kesehatan lainnya,
baik itu milik pemerintah maupun swasta, dinas kesehatan
kabupaten/kota, dinas kesehatan provinsi, dan
Kementerian Kesehatan..
aplikasi “SIKDA Generik” dirancang dan dibuat
untuk memudahkan petugas puskesmas saat melakukan
pelaporan ke berbagai program di lingkungan Kementerian
Kesehatan. Dengan demikian diharapkan aliran data dari
level paling bawah sampai ke tingkat pusat dapat berjalan
lancar, terstandar, tepat waktu, dan akurat sesuai dengan
yang diharapkan.
Sistem Informasi Kesehatan Daerah

1. Tingkat Kabupaten/Kota

2. Tingkat Provinsi

3. Tingkat Pusat
TIPE PENGELOLAAN SIK DI INDONESIA

1. Pengelolaan SIK Manual

2. Pengelolaan SIK Komputerisasi Offline

3. Pengelolaan SIK Komputerisasi Online


Tantangan penerapan SIKDA Generik

a. Penerapan untuk daerah dengan keterbatasan


infrastruktur dan SDM seperti di 138 kabupaten/kota.
b. Penyediaan koneksi agar data yang ada di
kabupaten/kota atau puskesmas yang sudah menerapkan
SIK komputerisasi online dan telah memiliki bank data
yang telah terisi data dapat masuk ke bank data nasional.
c. Advokasi untuk program kesehatan yang selama ini telah
memiliki sistem informasi yang terpisah-pisah, agar mulai
diakhiri sejalan dengan penerapan SIKDA Generik, untuk
mengurangi fragmentasi.
d. Connecthathon untuk menguji interoperabilitas dan
konektivitas dari aplikasi yang dikembangkan.
Tahap pelaksanaan SIKDA Generik

1. Tahap 1 – Pengembangan fasilitas Bank Data


Kesehatan Nasional.
2. Tahap 2 – Implementasi SIK komputerisasi di semua
komponen sistem kesehatan (puskesmas, RS, dinkes
kabupaten/kota/provinsi).
3. Tahap 3 – Pengembangan dan Implementasi
mHealth untuk petugas kesehatan di lapangan.
4. Tahap 4 - Pengembangan dan Implementasi
mobileHealth

Anda mungkin juga menyukai