Beberapa konsep yang erat kaitannya dengan pemahaman teori
perkembangan antara lain: 1. Perilaku Moral: merupakan perilaku yang mengikuti kode moral kelompok masyarakat tertentu, moral dalam hal ini berarti adat kebiasaan atau tradisi. 2. Perilaku tidak bermoral: berarti perilaku yang gagal mematuhi harapan kelompok sosial tersebut. Ktidakpatuhan ini bukan ketidakmampuan memahami harapan kelompok tersebut, namun lebih disebabkan oleh ketidaksetujuan terhadap kelompok sosial tersebut atau karena merasa kurang wajib mematuhinya. 3. perilaku diluar kesadaran moral: perilaku yang menyimpang dari harapan kelompok sosial yang lebih disebabkan ketidakmampuan yang bersangkutan dalam memahami harapan kelompok sosial. 4. Perkembangan moral: bergantung pada perkembangan intelektual seseorang, tatkala kemampuan persepsi atau pemahaman seseorang anak meningkat maka tahap perkembangan moral anak tersebut juga meningkat Tahap-tahap Perkembangan Moral Anak Menurut Kohlberg Tingkat (Level) Sublevel Ciri Menonjol Tingkat I 1. Orientasi pada hukuman Mematuhi peraturan untuk menghindari Usia <10 tahun hukuman 2. Orientasi pada hadiah Menyesuaikan diri untuk memperoleh hadiah atau pujian Tingkat II 3. Orientasi anak baik Menyesuaikan diri untuk menghindari Usia 10-13 celaan orang lain tahun 4. Orientasi otoritas Mematuhi hukuman dan peraturan sosial untuk menghindari kecaman dari otoritas dan perasaan bersalah karena tidak melakukan kewajiban Tingkat III 5. Orientasi kontrak sosial Tindakan yang dilaksanakan atas dasar Usia >13 tahun prinsip yang disepakati bersama demi kehormatan diri 6. Orientasi prinsip etika Tindakan yang didasarkan atas dasar prinsip etika yang diyakini diri sendiri untuk menghindari penghukuman diri Beberapa Teori Etika Ilmu pada dasarnya kumpulan pengetahuan yang bersifat menjelaskan berbagai gekjala alam dan sosial yang memungkinkan manusia melakukan serangkaian tindakan untuk menguasai gejala tersebut berdasarkan penjelasan yang ada, sedangkan teori adalah pengetahuan ilmiah yang mencakup penjelasan mengenai suatu faktro tertentu dari sebuah disiplin keilmuan. Fungsi dari teori dan ilmu pengetahuan adalah untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol. Misalnya, dalam ilmu fisika dikenal dengan teori gravitasi. Teori ini menjelaskan mengapa setiap benda kalau dilemparkan ke atas pada akhirnya akan jatuh kembali ke bumi. Teori ini juga mampu menjelaskan pergerakan planet-planet di alam semesta yang disebabkan oleh gaya gravitasi. Etika sebagai disiplin ilmu berhubungan dengan kajian secara kritis tentang adat kebiasaan, nilai-nilai, dan norma-norma perilaku manusia yang dianggap baik atau tidak baik. Dalam etika masih dijumpai banyak teori yang menjelaskan suatu tindakan, sifat, atau objek prilaku yang sama dari sudut pandang atau perspektif yang berlainan. Beberapa Egoisme Psikologis: semua tindakan Teori Etika manusia dimotivasi oleh kepentingan berkutat diri. Menurut teori ini orang bisa saja yakin bahwa ada tindakan 1. Egoisme mereka yang bersifat luhur dan suka berkorban, namun semua tindakan 2. Utilitarianisme yang berkesan luhur dan tindakan 3. Deontologi yang berkorban tersebut hanyalah ilusi. 4. Teori Hak 5. Teori Keutamaan Egoisme etis: tindakan yang dilandasi oleh kepentingan diri 6. Teori Etika sendiri. Teonom Utilitarianisme: bermanfaat Paham Utilitarianisme: Menurut teori ini, suatu tindakan 1. Tindakan harus dinilai benar dapat dikatakan baik jika atau salah hanya dari membawa manfaat bagi sebanyak konsekuensinya (akibat, tujuan mungkin anggota masyarakat. dan aslinya) Perbedaan paham utilitarianisme dengan paham egoisme etis 2. Dalam mengukur akibat dari terletak pada siapa yang suatu tindakan, satu-satunya memperoleh manfaat. Egoisme parameter yang penting adalah etis melihat dari sudut pandang jumlah bahagiaan atau jumlah kepentingan individu, sedangkan ketidakbahagiaan paham utilitarianisme melihat dari sudut kepentingan orang 3. Kesejahteraan setiap orang sama banyak. pentingnya. Teori Hak: suatu tindakan atau Deantologi: Kewajiban perbuatan dianggap baik bila Teori Deantologi mengatakan bahwa perbuatan atau tindakan tersebut etis tidaknya suatu tindakan tidak ada sesuai dengan Hak Asasi Manusia kaitannya sama sekali dengan tujuan, (HAM) konsekuensi, atau akibat dari tindakan tersebut. Konsekuensi suatu Indonesia juga telah mempunyai tindakan tidak boleh menjadi Undang-Undang tentang Hak Asasi pertimbangan untuk nilai etis Manusia yang di atur dalam UU Nomor tidaknya suatu tindakan. Suatu 39 Tahun 1999, antara lain: perbuatan tidak pernah menjadi baik Hak untuk hidup, hak untuk karena hasilnya baik. Hasil baik tidak berkeluarga dan melanjutkan pernah menjadi alasan untuk keturunan, hak untuk memperoleh membenarkan suatu tindakan keadilan, hak untuk kebebasan pribadi, melainkan hanya karena kita wajib hak atas rasa aman, hak atas melaksanakan tindakan tersebut demi kesejahteraan, hak untuk turut serta kewajiban itu sendiri. dalam pemerintahan, hak wanita dan hak anak. Teori Etika Teonom, tujuan akhir yang Teori keutamaan, Teori ini tidak lagi ingin dicapai manusia selain tujuan yang mempertanyakan suatu tindakan, tetapi bersifat duniawi tetapi untuk berangkat dari pertanyaan mengenai memperoleh kebahagiaan surgawi. Prilaku sifat-sifat atau karakter yang harus manusia secara moral dianggap baik jika dimiliki oleh seseorang agar bisa disebut sepadan dengan kehendak Tuhan, dan sebagai manusia utama, dan sifat-sifat perilaku manusia dianggap tidak baik bila atau karakter yang mencerminkan tidak mengikuti aturan-aturan atau manusia yang hina. Dengan demikian, perintah Tuhan sebagaimana telah dituangkan dalam kitab suci. karakter atau sifat utama dapat Salah satu persamaan fundamental didefinisikan sebagai disposisi sifat yang filsafat semua agama yaitu: dimiliki oleh seseorang dan Semua agama mengakui bahwa umat memungkinkan dia untuk selalu manusia memiliki tujuan tertinggi selain bertingkah laku yang secara moral tujuan hidup di dunia. Hindu dinilai baik dan mereka yang selalu menyebutnya moksa, Budha melakukan tingkah laku buruk yang menyebutnya nirwana, Islam secara moral disebut manusia hina. menyebutnya akhirat dan Kristen menyebutnya surga. Apapun sebutannya, Contoh sifat keutamaan: Kebijaksanaan, berarti semua mengakui adanya eksistensi keadilan, kerendahan hati dan lain-lain non duniawi yang menjadi tujuan akhir umat manusia.