Anda di halaman 1dari 14

Fisiologi Sistem

Muskuloskeletal
Oleh : Sari Meisyayati, M.Si, Apt
Kontrol Aktivitas
Otot Rangka
Kontraksi serat-serta otot rangka
hanya terjadi dibawah kontrol sistem
syaraf
komunikasi (transmisi) antara sistem
syaraf dan otot rangka terjadi di
neuromuscular junction
 ujung akson dari suatu neuron
memiliki cabang-cabang halus
(ujung sinaptik) pada fasikula-
fasikula otot
terdapat vesikel-vesikel yang
mengandung asetilkolin di ujung
sinaptik
3/17/2018
pelepasan ACh akan mengakibatkan
perubahan potensial transmembran
sarkolema yang selanjutnya memicu
kontraksi serat otot
terdapat reseptor asetilkolin pada
permukaan sarkolema yang dikenal
sebagai motor end plate (MEP)
pada celah sinaptik dan sarkolema
mengandung asetilkolin esterase yang
mampu menguraikan ACh

3/17/2018
Tahapan stimulasi serat otot oleh syaraf (neuron).
1. Kedatangan potensial aksi pada ujung
sinaptik
: potensial aksi yang terbentuk di
sepanjang akson akan sampai pada
ujung sinaptiknya
2. Pelepasan ACh
: terjadi perubahan permeabilitas ujung
terminal yang akan memicu
pelepasan ACh dari vesikel-vesikelnya

3/17/2018
3. Ikatan ACh pada (MEP)
: ikatan Ach dengan MEP akan meningkatkan
permeabilitas membran (sarkolema) terhadap
ion natrium
4.Terbentuknya potensial aksi pada sarkolema
: potensial aksi akan menyebar di sarkolema dan
tubulus transverse dan akhirnya sampai pada
terminal sisterna dan memicu pelepasan ion
kalsium
5. Kembali pada tahapan awal
: terurainya ACh oleh AChE menyebabkan
terhentinya ikatan AChE dengan MPE sehingga
proses kembali ke tahap awal sambil menunggu
kedatangan potensial aksi yang berikutnya

3/17/2018
Eksitasi dan Kontraksi.
• merupakan hubungan antara pembentukan potensial aksi
(eksitasi) pada sarkolema dengan dimulainya kontraksi otot.
• terjadi di triad
• perubahan potensial transmembran yang sampai pada triad
menyebabkan dilepaskannya ion Ca2+ pada sarkomer dan
terjadi peningkatan kadar ion tersebut 100x .

3/17/2018
Tahapan Kontraksi Otot
1.ACh dilepaskan dari ujung sinaptik
kemudian berikatan dengan
reseptornya
2.Potensial aksi mencapai tubulus
transverse
3.Retikulum sarkoplasma melepaskan
ion Ca2+
4.Lokasi aktif terpapar selanjutnya
terjadi ikatan antara aktin-myosin
5.Kontraksi otot dimulai

3/17/2018
Lanjutan Tahapan
Kontraksi Otot
6.ACh diuraikan oleh AChE
7.Retikulum sarkoplasma menangkap
kembali ion Ca2+ dan troponin
kembali ke posisi awal
8.lokasi aktif pada aktin tertutup oleh
tropomyosin dan tidak terjadi ikatan
silang antara filamen tipis dan tebal
9.kontraksi berakhir
10.relaksasi terjadi secara pasif untuk
menuju ke ukuran otot awal

3/17/2018
Posisi Sarkomer Ketika
Istirahat
troponin I berada pada posisi
terikat kuat dengan sisi aktif
aktin untuk menjaga posisi
tropomyosin dalam menutupi
sisi-sisi aktif actin

3/17/2018
Mekanisme molekuler
kontraksi otot.
1. Terpaparnya sisi aktif aktin
: ion-ion kalsium yang
memasuki sarkoplasma
berikatan dengan troponin dan
mengakibatkan terjadinya
pergeseran posisi troponin
sehingga menjauhkan
tropomyosin dari sisi aktif
aktin.

3/17/2018
2. pembentukan jembatan silang
antara filamen tipis dan filamen
tebal
: terpaparnya sisi aktif dari aktin
memungkinkan myosin berikatan
dengan sisi aktif tersebut untuk
membentuk jembatan silang
(kepala myosin-sisi aktif dari G
aktin)

3/17/2018
3.Pivoting (perputaran myosin)
: terikatnya kepala myosin dengan
sisi aktif aktin menyebabkan
aktifnya enzim ATPase sehingga
menghasilkan energi yang
mampu memutar myosin untuk
memungkinkan kepala myosin
lainnya untuk berikatan dengan
sisi aktif aktin

3/17/2018
4. Pelepasan jembatan silang
: terikatnya ATP pada kepala myosin
menyebabkan lepasnya ikatan antara
sisi aktif aktin-kepala myosin sehingga
akan memungkinkan sisi aktif tersebut
berikatan dengan kepala myosin
lainnya
5.Aktifasi ulang myosin
: kepala myosin yang berada dalam
posisi bebas mampu memecah ATP
menjadi ADP sambil melepaskan
energi yang dapat digunakan untuk
menggerakkan kepala myosin menuju
sisi aktif aktin dan siklus kontraksi akan
dimulai kembali
pengulangan siklus hanya dapat terjadi
bila kadar kalsium tinggi dalam
sarkoplasma

3/17/2018
Relaksasi dan proses kembali ke ukuran serat otot semula
• sarkomer hanya memiliki kemampuan untuk memendek secara aktif
• relaksasi adalah proses kembali serat otot ke ukuran semulanya
• kembalinya sarkomer ke ukuran semula membutuhkan:
 gaya elastis
: protein titin yang bersifat elastis yang mengalami "stretching" sewaktu berlangsungnya
kontraksi otot, mengalami "recoil" ketika kontraksi berakhir

 kontraksi otot yang berlawanan


:dibutuhkan kontraksi otot yang berlawanan untuk mempercepat kembalinya protein
titin ke ukuran semula.
contoh: saat terjadinya relaksasi pada otot trisep maka bisep berkontraksi

 gravitasi
:gravitasi akan membantu kontraksi otot yang berlawanan untuk relaksasi otot lainnya
contoh: gravitasi akan mendorong lengan depan mengarah ke bawah dan menyebabkan relaksasi otot
3/17/2018

Anda mungkin juga menyukai