Open airway
Call 118
30 chest compression
2 rescue breaths
30 chest compression
CPR
Merupakan usaha yg dilakukan untuk
mengembalikan fungsi pernafasan dan atau
sirkulasi pada henti nafas (respiratory arrest)
dan atau henti jantung (cardiac arrest) pada
orang dimana fungsi tersebut gagal total oleh
suatu sebab yg memungkinkan untuk hidup
normal selanjutnya bila kedua fungsi tersebut
bekerja kembali
Tujuan CPR
• Mempertahankan
perfusi serebral
• Mengembalikan
fungsi jantung paru
Fisiologi mengapa ABC penting
Aktifasi EMS
• 1 penolong segera telp 118
• Beri informasi tentang lokasi kejadian, kondisi & jumlah
korban dan pertolngan yang dilakukan
• Jangan tutup telpon
Pengenalan Awal & Aktifasi EMS
Cek Respon :
Menepuk pundak atau
dada korban
Berteriak / berkata keras
Between compressions
thoracic cage is
expanding and heart is
filled with blood
35
Thoracic pump at the cardiac massage
36
Open Airway
• Letakan penderita pada posisi terlentang dan
alas yang keras dan rata
• Buka jalan nafas dengan manuver HT CL bila
tidak ada trauma pada leher
• Bila dicuriga trauma servical, buka jalan nafas
dengan manuver JT tanpa ekstensi kepala.
head tilt chin lift
Jaw Thrust
Breathing
• Sambil mempertahankan jalan nafas tetap
terbuka. Lakukan LLF/LDR
• Bila tidak menemukan nafas berikan rescue
breathing 2x.
• Bila terdengar : Snoring (Mengorok) : Lidah
jatuh ke belakang ; Gurgling (cairan) : darah
atau cairan; Stridor/crowing obstruksi parsial
faring atau laring
LLF/LDR
• Dalam menit pertama bantuan nafas mungkin
tidak begitu penting dibandingkan dengan
kompresi dada, karena level oksigen dalam
darah masih banyak dalam menit pertama,
• Ventilasi dan kompresi sangat penting untuk
penderita cardiac arest yang lama.
• Lakuakan 2 rescue breathing setelah 30x
kompresi dada.
• Kecepatan/tempo + 100x/menit
• Minimalkan pemberhentian (interupsi) pada
kompresi dada.
Lakukan Ventilasi 2 kali
setiap kali selesai 30 pijat dada
Pocket mask vs bag-valve mask