Anda di halaman 1dari 11

HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA

NAMA KELOMPOK :
1. Ayu Pratiwi
2. Dewanti Siwi Nurani
3. Ihsan Pambudi
4. Meidina Firly Lolita
5. Pramuthia Anggraeni
Kumaladewi
Hukum
Kedua Termodinamika
 Hukum II Termodinamika dalam pernyataan aliran kalor.
Kalor mengalir secara spontan dari benda yang suhunya tinggi ke
benda yang suhunya lebih rendah dan tidak dapat mengalir secara
spontan dalam arah yang sebaliknya.
 Hukum II Termodinamika dalam pernyataan tentang mesin kalor.
Tidak ada mesin yang dapat mengubah seluruh kalor yang
diterimanya menjadi usaha luar.
 Hukum II Termodinamika dalam pernyataan tentang entropi
Dalam proses yang irreversibel (tidak dapat balik) entropi alam
semesta selalu bertambah dan tidak berubah dalam proses
reversibel (dapat balik).
Jika dalam suatu proses Besar arus panas ini yang
terdapat arus panas antara masuk ke dalam sistem atau yg
sistem dg lingkungannya masuk ke dalam lingkungan di
secara reversibel, maka pada setiap titik adalah sama, tetapi
hakekatnya suhu sistem dan harus diberi tanda yg
suhu lingkungan adalah sama. berlawanan.

Karena itu perubahan entropi Karena sistem bersama dg


lingkungan sama besar tetapi lingkungannya membentuk
berlawanan tanda dengan dunia, maka boleh dikatakan
perubahan entropi sistem dan bahwa entropi dunia adalah
jumlahnya menjadi tetap

Pernyataan tersebut hanya


berlaku pada proses reversibel
saja
Entropi adalah besaran termodinamika yang menyertai
perubahan pada tiap keadaan. Entropi menyatakan ukuran
ketidakteraturan suatu sistem. Perubahan entropi pada suatu
sistem hanya tergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir.
Jika suatu sistem pada suhu mutlak T mengalami proses
reversibel dan menyerap sejumlah kalor Q, maka kenaikan
entropi, ΔS dinyatakan dengan :
ΔS = (Q
Siklus Carnot

 Carnot (1824) memperkenalkan suatu proses


sederhana ke dalam teori termodinamika yg sekarang
dikenal sebagai siklus Carnot
 Carnot berusaha menjelaskan asas-asas fisis mendasar
yg menyangkut masalah efisiensi
 Usaha Carnot ini adalah dasar pengetahuan tentang
termodinamika
 Siklus Carnot dapat dilaksanakan dg sistem yg bersifat
apapun (padat, cair, gas, zat paramagnetik)
Diagram T-S

 Pada gambar diatas, terlihat siklus Carnot a-b-c-d-a


dalam diagram T-S
 Luas kawasan yg dikelilingi oleh kurva menyatakan
siklus Carnot adalah panas total yg masuk atau keluar
sistem
Siklus Carnot utk Gas Sempurna

 Zat melakukan proses siklis yg terdiri dari 2 isoterm dan 2 adiabat

 Dimulai dari a kembali ke a: p Q1


– Ekspansi isotermal dari a ke b pada
suhu T1, panas Q1 masuk dan usaha
dilakukan oleh sistem a
– Ekspansi adiabatik dari b ke c, suhu b
turun menjadi T2 dan usaha T1
dilakukan oleh sistem
– Pemampatan isotermal pd suhu T2
dari c ke d. Panas Q2 keluar dari
sistem dan usaha dilakukan thp c
sistem d
T2
– Pemampatan adiabatik dari d ke a, Q2
suhu naik menjadi T1 dan usaha V
dilakukan thp sistem
MESIN CARNOT

P qin
1 TA  Proses Adiabatik
2  2  3
 4  1
w  Proses Isotemal

4  1  2
 3  4
3
qout
TB
V
V1 V4 V2 V3
Perumusan Kelvin: Tidak ada suatu
proses yang hasil akhirnya berupa
pengambilan sejumlah kalor dari suatu
reservoar kalor dan mengkonversi seluruh
kalor menjadi usaha

Perumusan Clausius: Tidak ada proses yang


hasil akhirnya berupa pengambilan kalor dari
reservoar kalor bersuhu rendah dan pembuangan
kalor dalam jumlah yang sama kepada suatu
reservoar yang bersuhu lebih tinggi.

Efisiensi: = W/Q dgn W = Q1 + Q2 dan Q = Q1


= (Q1 + Q2)/ Q1
= (T1 – T2)/ T1
 Kesimpulannya 
tdk ada mesin lain yg
mempunyai efisiensi termal
lebih tinggi dari mesin Carnot
bila keduanya beroperasi antara
sepasang reservoir dg suhu tiap
reservoir yang bersangkutan
sama

tdk ada mesin pendingin yg


mempunyai koefisien
penampilan (COF) yg lebih tinggi
dari pada mesin pendingin
Carnot bila keduanya beroperasi
antara sepasang reservoir dg
suhu tiap reservoir yg
bersangkutan sama
TERIMAKASIH

Ayu Pratiwi Dewanti Siwi Ihsan Pambudi

Medina Firly Pramuthia Anggraeni

Anda mungkin juga menyukai