Di Susun
Oleh
MENGUBURKAN
JENAZAH
MENGUBURKAN JENAZAH
A . Menguburkan Jenazah
B. Atau membaca :
نسئلوا هللا لنا ولكم العاقبة.السالم عليكم اهل الديار من المؤمنين والمسلمين وانا ان شاء هللا بكم لحقون
“assala-mu ‘alaikum ahlad diyari minal mu’mini-na wal muslimin, wa inna- insya-
allo-hu bikum la-khiqu-n. NAS ALULLO-HA LANA WA LAKUMUL ‘AFIYAH”
“semoga kedamaian tercurah kepadamu penghuni perumahan dari orang-orang
mukmin dan orang-orang muslim. Dan kami akan menyusul, insya allah. Kami
memohon kepada allah ‘afiyah (kebaikan) bagi kami dan bagi kamu”.
MENGUBURKAN JENAZAH
C. Atau membaca:
.السالم عليكم دار قوم مؤمنين واتاكم ماتدعون غدا مؤجلون وانا ان شاء هللا بكم لحقون
.… اللهم اغفر ألهل
Pertama, dibuatkan liang lahat sepanjang badan jenazah dan dalamnya kira-kira setinggi
orang ditambah setengah lengan, sedangkan lebarnya kurang lebih 1 m. Didasar lubang
dibuat miring lebih dalam ke arah kiblat.
Setelah ling lahat selesai digali dengan sempurna, jenazah diusung menuju ke pemakaman.
Sesampainya di pemakaman, jenazah di masukkan ke liang laht dengan posisi miring ke
kanan dan dihadapkan ke kiblat
Kemudian dibuka (dilepas) tali-tali pengikat kain kafannya, pipi kanan dan ujung kaki
ditempelkan pada tanah. Kepalanya dibantali dengan tanah, punggungnya juga ditopang
dengan tanah supaya tidak terlentang. Kemudian dibacakan azan dan iqamah.
Setelah itu, jenazah ditutup dengan papan (kayu), kemudian ditimbun dengan tanah
sampai galian liang kubur itu rata. Tinggi kubur kurang lebih sejengkal dan diatas arah
kepala di beri tanda (batu nisan).
Menyiram dengan air di atas kubur jenazah dan ditaburi dengan bunga
Mendoakan dan memohonkan ampunan untuk jenazah.
Jenazah tidak boleh dikubur pada saat malam hari, kecuali dalam keadaan darurat.
Ketentuan ini didasarkan pada sebuah hadis : “Janganlah kalian mengubur jenazah-
jenazah kalian pada waktu malam hari, kecuali terpaksa”. (HR. Imam Ibnu Majah)
Tidak diperbolehkan mengubur 2 jenazah atau lebih dalam satu kuburan, kecuali dalam
keadaan darurat, seperti korban perang, atau orang-orang yang mati syahid.