Anda di halaman 1dari 7

XI IPA 2

Di Susun
Oleh
MENGUBURKAN
JENAZAH
MENGUBURKAN JENAZAH
A . Menguburkan Jenazah

Penguburan jenazah hendaknya dilakukan dengan segera sesuai dengan


sabda Rasullullah SAW yang artinya “Dari Abu Hurairah Radhiyallahu
‘anhu Rasulullah SAW bersabda : “Hendaklah kamu segerakan untuk
mengangkat jenazah karena jika ia seorang sholeh maka kamu
mendekatkannya kepada kebaikan, dan jika ia bukan orang sholeh maka
supaya kejahatannya itu (Lekas) terbuang dari tanggungan kamu “. (HR.
Jamaah)

Tujuan menguburkan jenazah adalah untuk menjaga kehormatan jenazah


dan menjaga kesehatan orang-orang disekitar makam dari bau busuk,
serta menjaganya dari gangguan binatang buas. Jenazah hendaknya
dipikul oleh 4 orang atau lebih dan diantarkan oleh kaum kerabat, sanak
family, dan handai taulan sebagai kehormatan terakhir. Dan bagi para
pengantar jenazah, boleh berjalan didepan jenazah dan boleh dibelakang
jenazah.
MENGUBURKAN JENAZAH
Tata Cara Penguburan Jenazah :

1. Jenazah dibawa (diusung) ke kuburan dengan diiringi oleh sanak kerabat


dan handai tolan
2. Dalam mengiringi jenazah hendaklah menunjukkan sikap berkabung dan
jangan bersenda gurau, tidak bersuara, termasuk berdzikir maupun
membaca Al-Qur’an
3. Pengiring jenazah yang berjalan kaki berada di sekitar jenazah,
sedangkan yang berkendaraan berada di belakang
4. Orang yang melihat iringan jenazah hendaklah menghormati dengan
berdiri tegak, bagi yang berkendaraan atau berjalan hendaklah
berhenti, hingga jenazah lewat
5. Para pengiring jenazah jangan duduk lebih dahulu sebelum jenazah
diturunkan dari pundak pembawanya
6. Pengiring jenazah bila memasuki kuburan hendaklah mengucapkan salam
dan melepaskan alas kaki.
MEGUBURKAN JENAZAH
Adapun bacaan salam ketika memasuki kuburan adalah:
A. Membaca do’a :
‫ اللهم التخرمنا اجرهم وال تفتنا بعدهم‬.‫السالم عليكم دار قوم مؤمنين وانا انشاء هللا بكم الحقون‬

“assala-mu ‘alaikum da-ra qoumin mu’mini-na wa inn a issya- allo-hu la-khiqu-


n. Allohumma la-takhrimna-ajrohum wala taftinna-badahum”.
Artinya :
“semoga kedamaian tercurah kepadamu, wahai perumahan orang-orang yang
mukmin. Dan insya allah, kami akan menyusul kamu sekalian. Ya allah, janganlah
engkau menjauhkan kami dari pahala mereka dan janganlah engkau timbulkan
fitnah kepada kami, sepeninggal mereka”.

B. Atau membaca :
‫ نسئلوا هللا لنا ولكم العاقبة‬.‫السالم عليكم اهل الديار من المؤمنين والمسلمين وانا ان شاء هللا بكم لحقون‬
“assala-mu ‘alaikum ahlad diyari minal mu’mini-na wal muslimin, wa inna- insya-
allo-hu bikum la-khiqu-n. NAS ALULLO-HA LANA WA LAKUMUL ‘AFIYAH”
“semoga kedamaian tercurah kepadamu penghuni perumahan dari orang-orang
mukmin dan orang-orang muslim. Dan kami akan menyusul, insya allah. Kami
memohon kepada allah ‘afiyah (kebaikan) bagi kami dan bagi kamu”.
MENGUBURKAN JENAZAH

C. Atau membaca:

.‫السالم عليكم دار قوم مؤمنين واتاكم ماتدعون غدا مؤجلون وانا ان شاء هللا بكم لحقون‬
.… ‫اللهم اغفر ألهل‬

“ASSALA-MU ‘ALAIKUM DA-RA QOUMIN MU’MINI-N, WA ATA-KUM MA TU-


‘ADU-NA GHODAN MUAJJALU-N, WAINNA-INSYAALLO-HU BIKUM LA-
KHIQU-N. ALLO-HUMMAGHFIR LIAHLI…. (sebutnamanya).
Artinya :
“Semoga kedamaian tercurah kepadamu, wahai penghuni perumahan orang-orang
Mukmin. Dan semoga kamu segera memperoleh apa yang telah dijanjikan kepadamu.
Dan insya Allah kami akan menyusul kamu. Ya Allah, berilah ampunan kepada
penghuni kuburan (makam) (sebut namanya)”.
MENGUBURKAN JENAZAH
TATA CARA PENGUBURAN KETIKA MEMASUKI MAKAM

 Pertama, dibuatkan liang lahat sepanjang badan jenazah dan dalamnya kira-kira setinggi
orang ditambah setengah lengan, sedangkan lebarnya kurang lebih 1 m. Didasar lubang
dibuat miring lebih dalam ke arah kiblat.
 Setelah ling lahat selesai digali dengan sempurna, jenazah diusung menuju ke pemakaman.
Sesampainya di pemakaman, jenazah di masukkan ke liang laht dengan posisi miring ke
kanan dan dihadapkan ke kiblat
 Kemudian dibuka (dilepas) tali-tali pengikat kain kafannya, pipi kanan dan ujung kaki
ditempelkan pada tanah. Kepalanya dibantali dengan tanah, punggungnya juga ditopang
dengan tanah supaya tidak terlentang. Kemudian dibacakan azan dan iqamah.
 Setelah itu, jenazah ditutup dengan papan (kayu), kemudian ditimbun dengan tanah
sampai galian liang kubur itu rata. Tinggi kubur kurang lebih sejengkal dan diatas arah
kepala di beri tanda (batu nisan).

 Menyiram dengan air di atas kubur jenazah dan ditaburi dengan bunga
 Mendoakan dan memohonkan ampunan untuk jenazah.
 Jenazah tidak boleh dikubur pada saat malam hari, kecuali dalam keadaan darurat.
Ketentuan ini didasarkan pada sebuah hadis : “Janganlah kalian mengubur jenazah-
jenazah kalian pada waktu malam hari, kecuali terpaksa”. (HR. Imam Ibnu Majah)
 Tidak diperbolehkan mengubur 2 jenazah atau lebih dalam satu kuburan, kecuali dalam
keadaan darurat, seperti korban perang, atau orang-orang yang mati syahid.

Anda mungkin juga menyukai