Anda di halaman 1dari 35

Praktis Transfusi

Intraoperatif Di Eropa
Nurfarahin
11 2016 199
Periode : 27 Nov 2017 – 16 Des 2017
Journal
Abstrak
• Latar belakang :
• Transfusi darah mempengaruhi hasil setelah operasi
• Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah packed
red blood cells (pRBC) dan produk darah yang ditransfusi
semasa operasi sedang berlangsung dan untuk menjelaskan
indikasi transfusi di Eropa

• Metode :
• Studi observasi prospektif kohort
• 5803 pasien dalam 126 pusat di Eropa yang menerima sekurang
– kurangnya 1 pRBC semasa operasi
• Dalam rentang waktu 3 bulan dalam tahun 2013
Abstrak (2)
• Hasil :
• Persentasi hasil transfusi intraoperatif secara keseluruhan adalah 1,8 %
• 59 % dari transfusi yang dilakukan atas indikasi keadaan fisiologis ;
hipotensi dan/atau takikardi
• 8,5 % dari transfusi disebabkan oleh haemoglobin (Hb)
• Konsentrasi Hb sebelum transfusi adalah 8,1 g/dL dan meningkat
menjadi 9,8 g/dL setelah transfusi
• Nilai rata – rata pRBC yang ditransfusi intraoperatif adalah 2,5 unit

• Kesimpulan :
• Walaupun pedoman transfusi dari European Society of Anaesthesiology
telah dilaksanakan di Eropa secara sederhana dengan indikasi Hb
untuk tranfusi adalah (7 – 9 g/ dL), studi lanjut perlu dilakukan untuk
mengetahui jumlah unit pRBC yang boleh ditransfusi
Metode : Desain Studi dan
Sampel

Institusi – institusi Jika informed


di Eropa secara consent diperlukan,
Institusi
sukarela pasien yang setuju
menghubungi
berpatisipasi dalam untuk menyertai
badan pengatur
penelitian ini dan
untuk mengetahui
melalui website menandatangan
keperluan
European Society of yang akan
informed consent
Anaesthesiology dimasukan dalam
(ESA) studi
Pasien akan menjalani
operasi non cardiac
dan pasien yang Kriteria eksklusi adalah
Jika pasien meninggal
menerima sekurang – usia <18 tahun dan
sebelum didapatkan
kurangmya 1 unit kardiotoraks,
informed consent, data
pRBC pada rentang emergensi atau
tidak akan digunakan
waktu studi akan trauma
dimasukan dalam
analisis
Survei Pra - Studi
• Institusi yang berpartisipasi diminta untuk mengisi survei
tentang
• Kapasitas rumah sakit
• Ketersediaan spesialis
• Beberapa aspek tentang regimen transfusi
• Pengurusan darah di rumah sakit
Pengumpulan Data

Karakteristik (jenis
Status ASA Durasi anestesi
kelamin, usia, BB, TB)

Hasil lab sebelum dan


setelah operasi (Hb,
Jenis operasi Indikasi transfusi
INR, aPTT, trombosit,
fibrinogen)

Cairan, produk darah


Estimasi darah yang
dan prokoagulan yang
hilang hingga operasi
diberikan hingga
selesai
operasi selesai
Pengumpulan Data dan
Pengurusan Kualitas

OpenClinica software, version 3.2

Data akan di
Data dikumpulkan oleh Sp. AN
semak secara
dan direkod
automatis

Registrasi, monitor, 3 kali pembersihan


Nama dan kata pengurusan data dilakukan
kunci disediakan pertayaan dan untuk memastikan
verifikasi data kualitas terjamin
Analisis Statistik
• Tujuan dari studi
• Mendapatkan sebanyak mungkin rumah sakit untuk
berpartipasi dalam penelitian ini
• Merekrut setiap pasien yang menerima sekurang – kurangnya 1
pRBC semasa operasi di rumah sakit yang berpartisipasi

• Minimum sampel adalah 10 000 pasien diperlukan untuk


menentukan estimasi yang tepat tentang indikasi transfusi
di Eropa (100 institusi yang setiap satu menyediakan 100
pasien)
• SPSS version 21.0 untuk analisis data
Hasil

Sebanyak 126 rumah


sakit di 30 negara
Survei pra – studi Data umum
Eropa berpartisipasi
dalam studi ini

Rumah sakit yang


Transfusi semasa mempunyai strategi
Indikasi tranfusi
operasi transfusi yang
berbeda
Karakteristik RS
Monitor Haemostasis
Perioperatif
%
100
90
80
70
60
50
40
30 %
20
10
0
Monitor Perawatan
%
35
30
25
20
15 %

10
5
0
INR/apTT TEG ROTEM Multipe
Regimen Transfusi
90
80
70
60
50
40 Liberal
30 Restriktif
20
10
0
pRBC FFP Faktor Trombosit
Koagulasi
Praktis Transfusi

pRBC yang
tidak ada
cryoprecitate
leukosit, 54%
s, 48%

pRBC
dengan
leukosit, 46%
Data Umum

373 732 pasien diperiksa


•Data didapatkan dari 5929 pasien
yang memberikan persetujuan
•126 pasien termasuk dalam
kriteria eksklusi
•Total subjek dalam studi ini
adalah 5803
Transfusi Semasa Operasi
• 33 % pasien menerima 1 unit pRBC dan
41 % pasien menerima 2 pRBC
• Tidak ada hubungan antara
konsentrasi Hb sebelum transfusi atau
pada akhir operasi dengan jumlah unit
pRBC yang diberikan
Indikasi Transfusi
Indikasi Transfusi
Fisiologis
60

50

40

30

20 Laktat
10

0
• Jumlah pRBC yang diberikan menurun
dengan seiring usia pasien dan tidak
dipengaruhi dengan jenis operasi
Komorbiditi

Lain - lain

Gastrointestinal

Haemotologi

Paru

Ginjal

Kardiovaskular

0 10 20 30 40
Rumah Sakit yang Mempunyai
Strategi Transfusi yang
Berbeda
Diskusi

Transfusi darah jarang dilakukan dalam kebanyakan operasi pembedahan (1,8 %


operasi dilakukan transfusi dengan pRBC)

Nilai Hb rata – rata sebelum transfusi adalah 8,1 g/dL (ESA : 7 – 9 g/dL)

Namun, Hb setelah transfusi tidak terlalu tinggi (9,8 g/dL) akan mengakibatkan
keputusan untuk melakukan transfusi >1 unit pRBC dalam satu masa

Indikasi transfusi yang paling sering adalah nilai Hb yang rendah (8,1 g/dL)

Ini menunjukan, dalam realiti, banyak dokter menggunakan nilai Hb sebagai


indikasi untuk transfusi
Indikasi sekunder adalah yang
Indikasi fisiologis primer yang
boleh menyebabkan hipoksia
sering terjadi pada pasien
pada jaringan (laktat dan
adalah hipotensi dan takikardi
saturasi vena sentral)

Ini dilihat pada Sp. AN yang


cenderung untuk menggunakan
Sp. AN mementingkan stabilisasi
parameter yang mudah didapat
hemodinamik berbanding
(denyut nadi dan tekanan
dengan oksigenasi jaringan
darah) berbanding yang diakses
dengan menggunakan CVC
Anemia pada pasien sebelum operasi adalah penyebab
yang paling sering pada transfusi intraoperatif, jadi pada
pasien anemia, operasi elektif harus ditunda sampai pasien
benar – benar bersedia
Anemia ringan atau sedang sebelum operasi berhubungan
dengan tingkat morbiditas dan mortalitas

Studi menunjukan banyak institusi yang tidak mengikuti


pedoman dari Patient Blood Management tentang nilai Hb
sebelum operasi (1 % yang sediakan Fe oral/i.v dan/atau
eritropoeitin
Disebabkan 82 % subjek dalam penelitian ini anemia
sebelum operasi, maka boleh dihipotesiskan jika Hb di
optimasi sebelum operasi dijalankan, ini dapat
mengelakkan dari transfusi
Studi sebelumnya menunjukkan bahwa >1 unit pRBC
ditransfusi apabila keputusan untuk melakukan transfusi
sudah diambil

> 40 % pasien menerima 2 pRBC, < 25 % pasien


menerima >3 unit pRBC

Ini mungkin karena 2 unit pRBC diminta pada


mulanya, jadi diberikan sebagai paket

‘one unit policy’ kempen dari Australi, pengukuran Hb


dilakukan setelah 1 unit pRBC ditransfusi untuk
memastikan keperluan transfusi seterusnya
Tes koagulasi rutin
Pedoman transfusi
tidak menunjukan
pada pasien dengan
FFP sering digunakan koagulopati semasa
perdarahan aktif
pada perdarahan operasi dan pada post
dalam kamar operasi
intraoperatif walaupun operasi, tetapi oleh
adalah dengan
mempunyai banyak karena tes koagulasi
menggunakan monitor
kesan sampingan dan rutin tidak dilakukan
perawatan dan
tingkat sebelum operasi, maka
pengurusan
keberhasilannya tidak diketahui apakah
perdarahan
rendah patut diberikan FFP,
berdasarkan faktor
trombosit atau faktor
koagulasi
koagulasi pada pasien
Ada beberapa faktor lain yang
mempengaruhi transfusi yang
tidak diteliti dalam studi ini

Data pasien yang ditransfusi


Keterbatasan penelitian : sebelum dan setelah operasi
tidak didapatkan

Institusi yang berpartisipasi


masing – masing mempunyai
prosedur yang berbeda
Kesimpulan
Di Eropa, mayoritas pasien yang menerima >1 unit pRBC
intraoperatif mengalami anemia (10,6 g/dL) sebelum
operasi

Nilai Hb yang rendah (8,1 g/dL) adalah indikasi transfusi


yang paling sering (indikasi transfusi fisiologis)

Indikasi transfusi fisiologis yang paling sering digunakan


(hipotensi dan takikardi) susah untuk dibedakan pada
jaringan hipoperfusi dan sering terjadi pada nilai Hb yang
aman untuk oksigenasi jaringan pada pasien
SEKIAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai