Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL

PENELITIAN
C E P I R PA N S O M A N T R I
34403515022
PENERAPAN COGNITIVE BEHAVIOR
THERAPY (CBT) TERHADAP
PENURUNAN TINGKAT HALUSINASI
: PENDENGARAN DI KABUPATEN
CIANJUR
L ATA R B E L A K A N G
PA D A TA H U N 2 0 1 0 D I P E R K I R A K A N H A M P I R 4 5 0 J U TA
P E N D U D U K D U N I A M E N D E R I TA M A S A L A H G A N G G U A N
J I W A YA N G D I N YATA K A N O L E H D I R E K T U R J E N D R A L
P E M B I N A A N K E S E H ATA N M A S YA R A K AT ( B I N K E S M A S )
D E PA R T E M E N K E S E H ATA N D A N W O R L D H E A LT H
O R G A N I Z AT I O N ( W H O ) . B A H K A N B E R D A S A R K A N D ATA
S T U D I W O R L D B A N K D I B E B E R A PA N E G A R A
M E N U N J U K K A N A N G K A P R O S E N TA S E S E B A N YA K 8 , 1 %
D A R I K E S E H ATA N G L O B A L M A S YA R A K AT ( G L O B A L
B U R D E N D I S E A S E ) YA N G M E N D E R I TA G A N G G U A N J I WA
(RABBA, 2014).
J U M L A H P E N D E R I TA G A N G G U A N J I W A B E R AT S E B E S A R
2 , 5 J U TA J I W A YA N G D I N YATA K A N O L E H D E PA R T E M E N
K E S E H ATA N R E P U B L I K I N D O N E S I A , D I A M B I L D A R I D ATA
RU M A H S A K I T J I WA ( R S J ) S E - I N D O N E S I A . J U M L A H
P E N D E R I TA G A N G G U A N J I W A D I J AW A B A R AT N A I K
S E K I TA R 6 3 % . D ATA R I S K E S D A S 2 0 1 3 M E N Y E B U T K A N ,
PA S I E N G A N G G U A N J I W A R I N G A N H I N G G A B E R AT D I
J A B A R M E N C A PA I 4 6 5 . 9 7 5 O R A N G N A I K S I G N I F I K A N
DARI 2012 SEBESAR 296.943 ORANG.
RUMUSAN MASALAH
BERDASARKAN LATAR BELAKANG DIATAS , MAKA PENELITI MENGAMBIL RUMUSAN
MASALAH SEBAGAI BERIKUT “PENERAPAN COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY (CBT)
TERHADAP PENURUNAN TINGKAT HALUSINASI : PENDENGARAN DI KABUPATEN
CIANJUR“
TUJUAN PENELITIAN
– Tujuan Umum
• Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh cogntitive behavior therapy
terhadap penurunan tingkat halusinasi pendengaran di Kabupaten Cianjur
– Tujuan Khusus
• Mendeskripsikan kemampuan klien dalam mengontrol halusinasi sebelum dan sesudah
melakukan tekhnik cognitive behavior terapy
• Menganalisis pengaruh cogntitive behavior therapy terhadap kemampuan untuk
mengontrol halusinasi
MANFAAT PENELITIAN
• Manfaat Teoritik
Hasil penelitian inti bermanfaat untuk pengembangan ilmu keperawatan jiwa mengenai
penerapan tekhnik cogntitive behavior therapy sebagai penurunan tingkat halusinasi
pendengaran
• Manfaat Praktis
hasil penelitian ini bermanfaat bagi :
• Peneliti
• Keluarga
• Profesi keperawatan
DEFINISI
• Halusinasi adalah gangguan dari persepsi sensori dari suatu obyek tanpa adanya
rangsangan dari luar, gangguan persepsi sensori ini meliputi seluruh pancaindra.
Halusinasi merupakan salah satu gejala gangguan jiwa yang pasien mengalami
perubahan persepsi sensori, serta merasakan sensasi palsu berupa
suara,penglihatan,pengecapan perabaan, atau penciuman pasien merasakan
stimulus yang sebetulnya tidak ada (Yusuf, Fitryasari & Nihayati, 2015 p. 120)
JENIS HALUSINASI
• Muhith (2011, h. 216) menjelaskan jenis-jenis halusinasi sebagai berikut:
• Halusinansi Dengar
• Halusinasi penglihatan
• Halusinasi penghidu
• Halusinasi pengecapan
• Halusinasi perabaan
TAHAPAN HALUSINASI
• (Ermawati dkk, 2009, h. 20-22) Halusinasi berkembang melalui empat tahap berdasarkan yaitu
sebagai berikut :
 Tahap I (Non-psikotik)
 Tahap II
 Tahap III
 Tahap IV
FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB
HALUSINASI
– Faktor predisposisi
 Factor perkembangan
 Factor sosial budaya
 Factor psikologis
 Factor biologis
 Factor genetic
– Factor presipitasi
 Stressor sosial budaya
 Factor biokimia
 Factor psikologis
 Perilaku
• SUMBER KOPING
Sumber koping merupakan suatu evaluasi terhadap pilihan koping terhadap
pilihan koping dan strategi seseorang. individu dapat mengatasi stress dan
ansietas dengan menggunakan sumber koping yang ada
• MEKANISME KOPING
Mekanisme koping merupakan tiap upaya yang diarahkan pada pengendalian
stres, termasuk upaya penyelesaian masalah secara langsung dan mekanisme
pertahanan lain yang digunakan untuk melindungi diri (Fitria 2009, p. 55).
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
• PENGKAJIAN
Pada pengkajian kesehatan jiwa dapat pula dikelompokan menjadi factor predisposisi dan factor
presifitasi, Cara yang akan dipakai dalam uraian berikut :
1. Factor predisposisi yang terdiri dari
 Factor perkembangan
 Factor sosio budaya
 Factor psikologi
 Factor biologis
 Genetik
2. Factor pencetus
Beberapa factor pencetus atau presifitasi yang menyebabkan terjadinya halusinasi diantaranya:
 Bio kimia
 Psikologis
 Sosial budaya
MASALAH KEPERAWATAN YANG MUNGKIN
MUNCUL
 Ada beberapa diagnosa keperawatan yang sering ditemukan pada klien dengan halusinasi
menurut Keliat ( 2006) yaitu :
 Resiko perilaku kekerasan
 Perubahan persepsi sensori : halusinasi
 Isolasi sosial
 Harga diri rendah

 Diagnosa keperawatn
 Perubahan persepsi sensori : Halusinasi
INTERVENSI
• Tindakan Keperawatan
Untuk pasien :
 SP 1
 SP 2
 SP 3
 SP 4
 Penerapan cognitive behavior therapy
 Tindakan Keperawatan
Untuk keluarga
 SP 1
 SP 2
 SP 3
 SP 4
IMPLEMENTASI
• Imlementasi tindakan keperaawatan pada klien dengan gangguan sensori persepsi : halusinasi
pendengaran disesuaikan dengan rencana tindakan keperawatan dan kondisi klien pada saat itu
serta kemampuan perawat pada saat melaksanakan tindakan. Sebelum melakukan tindakan yang
sudah direncanakan, perawat perlu memvalidasi dengan singkat, apakah rencana tindakan masih
sesuai dan dibutuhkan oleh klien.
KONSEP COGNITIVE BEHAVIOR
THERAPY (CBT)
• COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY (CBT)
Terapi kognitif merupakan terapi jangka pendek , terstruktur , berorientasi terhadap
masalah saat ini, dan bersifat terapi individuu (Setyoadi & Kushariyadi.2011 p. 37)

• TEKHNIK TERAPI KOGNITIF


1. Mendukung klien untuk mengidentifikasi kognisi atau area berfikir keyakinan dan
menyebabkan khawatir.
2. Menggunakan tekhnik socratic yaitu meminta klien untuk menggambarkan,
menjelaskan dan menegaskan pikiran negative yang merendahkan dirinya sendiri.
3. Mengidentifikasi interpretasi yang lebih realistis mengenai diri sendiri, nilai diri
dan dunia.
TUJUAN COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY

• Menurut Oemarjoedi “tujuan dari konseling Cognitive-Behavior yaitu mengajak


konseli untuk menentang pikiran dan emosi yang salah dengan menampilkan
bukti-bukti yang bertentangan dengan keyakinan mereka tentang masalah yang
dihadapi. Konselor diharapkan mampu menolong konseli untuk mencari
keyakinan yang sifatnya dogmatis dalam diri konseli dan secara kuat mencoba
menguranginya”.
METODOLOGI PENELITIAN
• DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
kasus.
• TEMPAT & WAKTU PENELITIAN
Tempat yang akan dijadikan penelitian ini adalah di daerah Kabupaten
cianjur , penelitian ini direncanakan selama ±1 bulan
• SETTING PENELITIAN
Pada obyek penelitian ini, peneliti dapat mengamati secara mendalam
aktivitas (activity) orang-orang (actors) yang ada pada tempat (place)
tertentu (Sugiyono, 2007, p.215).
• SUBJEK PENELITIAN
adalah subjek penelitian adalah pasien gangguan jiwa dengan
gangguan sensori perspsi halusinasi : pendengaran
• METODE PENGUMPULAN DATA
 Wawancara
 Observasi partisipatif
 Studi pustaka
 Dokumentasi
• METODE UJI KEABSAHAN DATA
Dalam penelitian ini untuk mendapatkan keabsahan data
dilakukan dengan triangulasi
• ANALISIS DATA
Metode Analisa Data (Analisa PICOT)
P : 2 pasien gangguan jiwa yang berada di daerah kabupaten cianjur serta memiliki masalah
gangguan sensori persepsi : halusinasi.
I : Pemberian tindakan cognitive behavior therapy (CBT) pada pasien halusinasi
C : Pada jurnal utama pengaruh cognitive behaviour therapy pada klien dengan masalah
keperawatan perilaku kekerasan dan halusinasi di rsjd dr. rm soedjarwadi klaten menunjukkan
adanya pengaruh pemberian terapi cognitive behavior therapy pada halusinasi. Dalam
penelitian jurnal pembanding yang berjudul penurunan halusinasi pada klien jiwa melalui
cognitive behavior theraphy terdapat hasil penelitian membuktikan menunjukkan adanya
perbedaan peningkatan pelaksanaan cara mengontrol halusinasi yang bermakna antara
kelompok yang mendapat dan tidak mendapat CBT (p< 0,05)
O : Setelah dilakukan intervensi cognitive behavior therapy pada pasien yang mengalami
halusinasi : pendengaran terdapat penurunan tingkat halusinasi .
T : Penelitian ini tidak dicantumkan waktu dari penelitian, namun hanya mencantumkan
lamanya prosses penelitian yakni selama 3 hari.
• ETIKA PENELITIAN
Penelitian akan dilakukan atas persetujuan tertulis subjek
penelitian dengan jaminan Anonymity dan kerahasiaan
informasi (Confidentiality)

Anda mungkin juga menyukai