Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PERGAULAN BEBAS TERHADAP …….

Nama Anggota Kelompok :

Farah Puspita F10711510..


Muhamad Rizaldi L. F1071151030
Nurhafiza F1071151048
Novitasari F1071151056
Didalam jenjang kehidupan, masa remaja merupakan suatu masa
dimana gelombang kehidupan sudah mencapai masa puncaknya.
Menurut DR. Dadang Sulaeman (1995:2) mengatakan
bahwa masa remaja merupakan suatu masa, dimana
individu berjuang untuk tumbuh dan menjadi sesuatu,
menggali serta memahami arti dan makna dari segala
sesuatu yang ada.

Siswa-siswi pada usia remaja merupakan masa pencarian jati diri


yang mendorongnya mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi,
ingin tampil menonjol, dan diakui eksistensinya. Namun disisi lain
mengalami ketidakstabilan emosi sehingga mudah dipengaruhi
teman dan mengutamakan solidaritas kelompok. Diusia remaja,
akibat pengaruh hormonal, juga mengalami perubahan fisik yang
cepat dan mendadak
LANJUTAN

Remaja masa kini banyak mengalami masalah. Adanya kematangan


fisik dan mental tanpa diimbangi percepatan pematangan emosi dan
adanya kebebasan yang kian meningkat menyebabkan permasalahan
yang dialami remaja menjadi semakin kompleks. Hal tersebut di
perparah dengan terbatasnya informasi yang diperlukan dalam masa
perkembangan remaja terutama informasi akurat tentang seksualitas
dan Narkoba. Kenakalan remaja dapat dimulai dari tindakan coba-coba
yang kemudian bisa menimbulkan perilaku menyimpang.
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu
dengan individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok.
Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan
kepribadian seorang individu.

Pergaulan bebas merupakan salah satu perilaku diluar batas kewajaran


kaidah-kaidah atau norma yang berlaku dalam masyarakat. Pergaulan
bebas dapat dikategorikan dalam perilaku menyimpang, terutama terkait
dengan penyimpangan tatakrama masyarakat. Hal ini terjadi karena
beberapa faktor yang memicu, salah satunya adalah memudarnya tingkat
keimanan seseorang terkait dengan penilaian diri terhadap ketaatan
beragama (Rusdian, 2015).
Perbutaan tersebut dapat berupa
berkata jorok, mencuri, membolos,
membawa senjata tajam, merokok,
berkelahi dan kebut-kebutan di jalan
sampai pada perbuatan yang sudah
menjurus pada perbuatan kriminal
atau perbuatan yang melanggar
hukum, seperti pembunuhan,
perampokan, pemerkosaan, seks
bebas, pemakaian obat-obatan
terlarang.
Di Indonesia, berdasarkan data dari Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional tahun 2008 yang mengambil sampel di 33
provinsi di Indonesia, 63% remaja SMP dan SMA di Indonesia pernah
berhubungan seks, sebanyak 21% di antaranya melakukan aborsi.
Angka ini naik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelmnya.
Berdasarkan penelitian 2005 dan 2006 di kota-kota besar mulai
Jabodetabek, Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Makasar,
ditemukan sekitar 47% hingga 54% remaja mengaku melakukan
hubungan seks sebelum nikah (PIKR AlHikmah dalam Yolanda, 2013).

Berdasarkan survey Synovate Research tentang perilaku seksual


remaja (15-24 tahun) di Kota Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan
hasilnya 44% responden mengaku sudah punya pengalaman seks
pada umur 16-18 tahun, serta 16% sudah mempunyai pengalaman
seks pada umur 13-15 tahun, selain itu 40% tempat yang menjadi
favoritnya adalah di rumah, 26% dilakukan di rumah kos, dan 26%
dilakukan di hotel.
 Prestasi akademik diintrepretasikan sebagai output yang
menggambarkan keberhasilan seorang pelajar atau
mahasiswa, sedangkan perilaku menyimpang yang
mengarah kepada pornografi dan seks bebas diasumsikan
sebagai faktor penghambat untuk berprestasi secara
akademik.
 Nilai akademik dipengaruhi oleh kepribadian dan kerja
keras tiap individu. Pribadi yang sering melakukan perilaku
menyimpang dan atau tindakan kenakalan lainnya dapat
memengaruhi prestasi akademik di sekolah. Akibat
penyimpangan dan kenakalan yang telah disebutkan di
atas, banyak diantara mereka yang tidak sanggup
mengikuti pelajaran, hilang kemampuan untuk konsentrasi,
malas belajar, patah semangat dan sebagainya. Tidak sedikit
pula yang telah jatuh kepada kelakuan yang lebih
berbahaya lagi (Daradjat, 1973: 356).
1. Rendahnya taraf pendidikan keluarga
2. Keadaan keluarga yang tidak stabil
3. Kurangnya perhatian dari orang tua
4. Lingkungan setempat yang kurang baik
5. Kurang berhati- hati dalam berteman
6. Keadaan ekonomi keluarga
7. Kurangnya kesadaran remaja
8. Berkembangnya teknologi informasi
Kehamilan yang Putus sekolah Kriminalitas tinggi
tidak diinginkan
LANJUTAN

Masalah kesehatan
Penyakit sosial
secara global
Sebagai guru hal yang dapat dilakukan dalam upaya pencegahan
perilaku pergaulan bebas dengan memberikan informasi yang
benar tentang hal tersebut
Bahaya penggunaan narkoba dan zat adiktif lainnya serta
bagaimana hal tersebut memicu tingkah laku yang tidak lagi
mengindahkan kaidah dan norma yang berlaku dalam kehidupan
sehari-hari merupakan gambaran yang bisa diberikan oleh guru
Bimbingan dan Konseling dalam upaya pemahaman terhadap
siswa dalam memberikan pengarahan agar siswa tidak melakukan
hal- hal yang mengarah ke perilaku pergaulan bebas, untuk
mewujudkan hal tersebut dapat dilakukan melalui layanan
bimbingan kelompok.
Layanan bimbingan dan konseling yang memberikan bantuan
kepada sejumlah siswa secara bersama-sama untuk memperoleh
informasi- informasi atau pokok bahasan yang berguna untuk
menunjang pemahaman dan kehidupannya sehari-hari dari guru
pembimbing, sebagai usaha untuk mencegah berkembangnya
masalah-masalah yang dihadapi siswa.
THANKS FOR ATTENTION 

Anda mungkin juga menyukai