• ekstraksi serumen.
– Irigasi atau dengan alat-alat
• Serumen dapat dibersihkan sesuai dengan
konsistensinya.
• Zat serumenolisis
• Serumen yang lunak dibersihkan dengan kapas yang dililitkan
pada pelilit kapas. Serumen yang keras dikeluarkan dengan
pengait atau kuret. Apabila dengan cara ini serumen tidak
dapat dikeluarkan maka serumen harus dilunakkan lebih
dahulu dengan tetes hidrogen peroksida 3%.
Metode Kuretase untuk mengambil Serumen
• Serumen yang sudah terlalu jauh terdorong ke dalam
liang telinga sehingga dikuatirkan menimbulkan
trauma pada membran timpani sewaktu
mengeluarkannya dikeluarkan dengan mengalirkan
(irigasi) air hangat yang suhunya sesuai dengan suhu
tubuh. Sebelum melakukan irigasi telinga harus
dipastikan tidak ada perforasi pada membran
timpani.
Gangguan Keseimbangan
Definisi
• Adalah gangguan yang menyebabkan
seseorang merasa goyah, pusing, atau
memiliki sensasi gerakan berputar atau
mengambang.
• Keseimbangan diatur oleh 3 sistem sensoris:
1. Penglihatan
2. Somatosensoris terutama propioseptir
3. Telinga dalam (Sistem Vestibular), yang terdiri
dari 3 kanalis semisirkularis yang bereaksi
terhadap rotasi kepala dan di dekat kanalis
semisirkularis terdapat utrikulus dan sakulus
yang mendeteksi gravitasi dan maju mundur
Keseimbangan yang baik tergantung minimal 2 dari
3 sistem sensoris yang baik.
• Keseimbangan dan orientasi tubuh seseorang terhadap
lingkungan di sekitarnya tergantung pada input sensorik dari
reseptor vestibuler di labirin, organ visual dan proprioseptif.
Gabungan informasi ketiga reseptor sensorik tersebut akan
diolah di SSP, sehingga menggambarkan keadaan posisi tubuh
pada saat itu.
• Gerakan atau perubahan kepala dan tubuh akan
menimbulkan perpindahan cairan endolimfa di labirin dan
selanjutnya silia sel rambut akan menekuk. Tekukan silia
menyebabkan permeabilitas membran sel berubah, sehingga
ion kalsium akan masuk ke dalam sel yang menyebabkan
terjadinya proses depolarisasi dan akan merangsang
penglepasan neurotransmitter eksitator yang selanjutnya
akan meneruskan impuls sensoris melalui saraf aferen ke
pusat keseimbangan di otak. Sewaktu berkas silia terdorong
ke arah berlawanan, maka terjadi hiperpolarisasi.
• Organ vestibuler berfungsi sebagai transduser yang
mengubah energi mekanik akibat rangsangan otolit dan
gerakan endolimfa di dalam kanalis semisirkularis menjadi
energi biolistrik, sehingga dapat memberi informasi
mengenai perubahan posisi tubuh akibat percepatan linier
atau percepatan sudut. Dengan demikian dapat memberi
informasi mengenai semua gerak tubuh yang sedang
berlangsung.
• Sistem vestibuler berhubungan dengan sistem tubuh yang
lain, sehingga kelainannya dapat menimbulkan gejala pada
sistem tubuh bersangkutan. Gejala yang timbul dapat
berupa vertigo, rasa mual dan muntah. Pada jantung
berupa bradikardi atau takikardi dan pada kulit reaksinya
berkeringat dingin.
Vertigo
Definisi
• Vertigo adalah halusinasi gerakan lingkungan
sekitar srasa berputar mengelilingi pasien atau
pasien serasa berputar mengelilingi
lingkungan sekitar.
Epidemiologi
• Merupakan gejala yang sering didapatkan
pada individu dengan prevalensi 7%
• Vertigo sentral lebih sering diderita orang tua
karena adanya faktor resiko yang berkaitan
diantaranya hipertensi, dm, dan stroke.
Etiologi
• Merupakan suatu gejala
• Keadaan lingkungan
• Obat-obatan
• Kelainan telinga
• Infeksi telinga dalam
• Peradangan saraf vestibuler
• Kelainan neurologis
• Kelainan sirkularis
Patofisiologi
Teori rangsang berlebihan (overstimulation)
• Teori ini berdasarkan asumsi bahwa rangsang
yang berlebihan menyebabkan hiperemi
kanalis semisirkularis sehingga fungsinya
terganggu; akibatnya akan timbul vertigo,
nistagmus, mual dan muntah.
Teori konflik sensorik
• Menurut teori ini terjadi ketidakcocokan masukan sensorik
yang berasal dari berbagai reseptor sensorik perifer yaitu
antara mata/visus, vestibulum dan proprioseptik, atau
ketidakseimbangan/asimetri masukan sensorik dari sisi
kiri dan kanan. Ketidakcocokan tersebut menimbulkan
kebingungan sensorik di sentral sehingga timbul respons
yang dapat berupa nistagmus (usaha koreksi bola mata),
ataksia atau sulit berjalan (gangguan vestibuler,
serebelum) atau rasa melayang, berputar (yang berasal
dari sensasi kortikal). Berbeda dengan teori rangsang
berlebihan, teori ini lebih menekankan gangguan proses
pengolahan sentral sebagai penyebab.
Teori neural mismatch
• Teori ini merupakan pengembangan teori
konflik sensorik; menurut teori ini otak
mempunyai memori/ingatan tentang pola
gerakan tertentu; sehingga jika pada suatu saat
dirasakan gerakan yang aneh/tidak sesuai
dengan pola gerakan yang telah tersimpan,
timbul reaksi dari susunan saraf otonom. Jika
pola gerakan yang baru tersebut dilakukan
berulang-ulang akan terjadi mekanisme
adaptasi sehingga berangsur-angsur tidak lagi
timbul gejala.
Gejala klinis
• Gejala primer: vertigo, impulsi, oscilopsia,
ataksia, gejala pendengaran
• Gejala sekunder: mual, gejala otonom,
kelelahan, sakit kepala
• Gejala non spesifik: giddiness dan light
headness
Diagnosis
Karakteristik
Keparahan
Vertigo
Tinitus
tuli
sensorineural
terutama
pada nada
rendah
Trias Meniere
Gejala & tanda klinis
• 1.gejala penurunan pendengaran yang
fluktuatif
Atypical •
• Pada penyakit meniere vestibular gejalanya adalah :
• 1.fluktuatif vertigo
• 2.fluktuatif tinnitus
• 3.sensasi rasa penuh pada telinga yang fluktuatif.
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Pemeriksaan
fisik penunjang
Diagnosis
vertigo posisi
neuritis vestibuler paroksisimal jinak
( VPPJ ) / BPPV
TATALAKSANA
Diet dan perubahan gaya hidup Farmakologi