Referat Saraf
Referat Saraf
Lamtioma RS Gultom
1510029050
Pembimbing:
dr. Yetty O Hutahean, Sp.S
Bell`s palsy merupakan kelemahan wajah
dengan tipe LMN yang disebabkan
keterlibatan saraf fasialis idiopatik di luar SSP
tanpa penyakit neurologik lainnya.
Insidensi Bell`s palsy pada orang usia 15-45
tahun. Insidensi di Amerika Serikat sekitar 23
kasus per 100.000 orang.
Sebagian besar Bell`s palsy dapat
menyembuh, namun beberapa diantaranya
kelumpuhannya sembuh dengan gejala sisa.
Definisi
Idiopatik
Burgess et al., mengindentifikasi genom virus
usia lanjut yang meninggal 6 minggu setelah
mengalami Bell`s palsy
Tiemstra et al., mengatakan Bell`s palsy
disebabkan oleh inflamasi saraf fasialis
menyebabkan kompresi, iskemik dan
dimielinisasi saraf, baru-baru ini perhatian
terfokus pada virus Herpes Simpleks tipe 1
Etiopatogenesis
Manifestasi klinis
Kelumpuhan
Bibir tampak Mata merah
mencong
nervus dan berair
fasialis
Bell`s
phenomenom
Gejala dan tanda klinik sesuai tempat/lokasi
lesi
(a) Lesi di luar foramen stilomastoideus
• Mulut tertarik ke arah sisi yang sehat
• Makanan terkumpul diantara pipi dan gusi
• Deep sensation menghilang
• Lipatan kulit dahi menghilang
• Apabila mata yang terkena tidak tertutup atau tidak dilindungi
maka air mata akan keluar terus menerus
(%)
Keterangan
0%,30%,70%,
100% Derajat I: normal (100
point)
Istirahat 20 Derajat II: kelumpuhan
Mengerutkan 10 ringan (75-79)
Derajat III: kelumpuhan
dahi sedang (50-75)
Menutup mata 30 Derajat IV : kelumpuhan
sedang-berat (25-50)
Tersenyum 30 Derajat V : kelumpuhan
berat (1-25)
Bersiul 10
Derajat VI : kelumpuhan
total total (0)
Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan THT
• Pemeriksaan oftalmologi
Pemeriksaan penunjang
• CT Scan
• MRI
• Cerebelopontin Angle
Sistem penilaian derajat kerusakan Bell`s
Palsy (Sistem House Barrackmann)
Derajat III
disfungsi sedang,
dapat terlihat
Derajat II sinkinesis kontraktur
atau spasme
disfungsi ringan, dapat hemifasial, saat
ditemukan kelemahan istirahat tonus otot
pada otot wajah, saat normal dan simetris,
istirahat tonus otot gerakan kerutan dahi
normal dan simestris, terdapat gangguan
Derajat I gerakan kerutan dahi ringan sedang, mata
Befungsi normal, fungsi normal atau terdapat dapat menutup
motorik wajah normal gangguan ringan, mata sempurna, gerakan
dapat menutup mulut lemah dengan
sempurna dengan usaha maksimal
usaha minimal, gerakan
mulut asimetri minimal
Derajat VI
kelumpuhan total
Derajat V disfungsi
berat, saat istirahat
Derajat IV disfungsi wajah asimetri,
sedang, terdapat tidak terdapat
kelemahan yang gerakan kerutan
jelas pada satu sisi dahi, mata tidak
wajah, saat istirahat dapat menutup
tonus otot normal sempurna, gerakan
dan simetris, tidak mulut minimal
terdapat gerakan
kerutan dahi, mata
tidak dapat menutup
sempurna, gerakan
mulut asimetri
dengan usaha
maksimal
Otitis media kronik
infeksi herpes zoster
Bila paresis fasialis timbul biasanya ia
tidak menghubungkan kelumpuhan adanya gelembung herpes di daun
otot wajah sesisi itu dengan penyakit telinga
telinga.
tanda-tanda parese fasialis perifer dan
Otitis media kronik selalu tinitus
menimbulkan bau busuk.
Asiklovir
Dosis untuk usia >2 tahun adalah 80mg per
kg per hari melalui oral dibagi dalam empat
kali pemberian selama 10 hari
untuk dewasa diberikan dosis oral 200-400
mg per hari yang dibagi dalam lima kali
pemberian selama 7-10 hari.
Terapi farmakologis
Valasiklovir
Dosis dewasa adalah 1000-3000 mg per hari
secara oral dibagi 2-3 kali selama 5 hari
(1) regenerasi motor inkomplit yang
menyebabkan paresis seluruh atau beberapa
muskulus fasialis
(2) regenerasi sensorik inkomplit yang
menyebabkan disgeusia (gangguan
pengecapan), ageusia (hilang pengecapan),
dan disestesia (gangguan sensasi atau
sensasi yang tidak sama dengan stimuli
normal)
(3) reinervasi yang salah dari saraf kranialis.
80-90% pasien dengan Bell`s palsy sembuh
total dalam 6 bulan
50-60% kasus membaik dalam 3 minggu
10% mengalami asimetri muskulus fasialis
persisten
5% mengalami sekuele yang berat
8% kasus dapat rekuren.
Terima kasih..