4 - Pemeriksaan Dan Penyidikan Pajak
4 - Pemeriksaan Dan Penyidikan Pajak
PENYIDIKAN DALAM
PERPAJAKAN
PENDAHULUAN
12
Outline Materi
13
PENGERTIAN DAN DASAR
HUKUM
Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan adalah serangkaian
tindakan yg dilakukan oleh penyidik untuk mencari serta mengumpul-
kan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di
bidang perpajakan yg terjadi srta menemukan tersangkanya (UU No.
6 Tahun 1983 stdtd. 16 Tahun 2000 tentang KUP pasal 1 angka
28).
Dasar hukum penyidikan pajak adalah UU No. 6 Tahun 1983
stdtd. 28 Tahun 2007 tentang KUP pasal 44, 44A, dan 44B, yang
berbunyi:
“Direktur Jenderal Pajak berwenang melakukan pemeriksaan
untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan
dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan
perundang-undangan perpakaan”.
Pelaksanaan penyidikan tindak pidana perpajakan diatur menurut
UU Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP.
14
TUJUAN PENYIDIKAN PAJAK
Tujuan Penyidikan Pajak adalah:
Untuk membuat terang tindak pidana perpajakan yang
terjadi.
Guna menemukan tersangka.
Untuk mengetahui besarnya pajak terutang yang
digelapkan.
Sanksi:
Dipidana dgn pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun,
dan
Denda paling tinggi 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang
tidak atau kurang bayar.
16
UU KUP PASAL 39 AYAT (1)
Setiap orang dengan sengaja:
Tidak mendaftarkan diri, atau menyalahgunakan atau mengguna-kan
tanpa hak NPWP atau NPPKP, atau
Tidak menyampaikan SPT, atau
Menyampaikan SPT dan atau keterangan yang isinya tidak benar atau
tidak lengkap, atau
Menolak untuk dilakukan pemeriksaan, atau
Memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain yg palsu
atau dipalsukan seolah-olah benar, atau
Tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan, tidak memperli-
hatkan atau tidak meminjamkan buku, catatan, atau dokumen lainnya.
Tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong/dipungut, sehingga
menimbulkan kerugian pada pendapatan negara.
Sanksi: dipidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling
tinggi 4 (empat) kali pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar. 17
UU KUP PASAL 39 AYAT
(2)&(3)
Pidana sebgaimana dimaksud pada pasal 39 ayat (1) dilipatkan 2
(dua) apabila seseorang melakukan lagi tindak pidana di bidang
perpajakan sebelum lewat 1 (satu) tahun, terhitung sejak selesai-
nya menjalani pidana penjara yang dijatuhkan.
Hal ini untuk mencegah terjadinya pengulangan tindak pidana di
bidang perpajakan.
18
PENGHENTIAN PENYIDIKAN
Tidak terdapat cukup bukti.
Peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana
perpajakan.
Telah daluarsa.
Tersangka meninggal dunia.
Atas permintaan Menteri Keuangan untuk tujuan
kepentingan penerimaan negara, Jaksa Agung dpt
menghentikan penyidikan tindak pidana di bidang
perpajakan, atau
Wajib Pajak telah melunasi pajak yang tidak atau kurang
bayar atau yg tidak seharusnya dikembalikan ditambah
dengan denda sebesar 4x pajak terutang. 19
DALUARSA PENYIDIKAN
PAJAK
Daluarsa penyidikan pajak adalah 5 tahun.
Hal ini dimaksudkan untuk memberikan
kepastian hukum bagi wajib pajak.
20
PENYIDIK PAJAK
Penyidik Pajak adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di
lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang diberi wewenang
khusus sebagai Penyidik utk melakukan penyidikan tindak pidana
di bidang perpajakan, sebagaimana dimaksud dalam KUHAP.
Wewenang Penyidik Pajak adalah:
Menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau
laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan agar
keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas.
Meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai orang
pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan
sehubungan dengan tindak pidana di bidang perpakan.
Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan
sehubungan dengan tindak pidana di bidang perpakan.
Memeriksa buku, catatan, dan dokumen lain berkenaan dengan
21
tindak pidana di bidang perpajakan.
PENYIDIK PAJAK ……(contd.)
Wewenang Penyidik Pajak adalah ……(contd.):
Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembu-kuan,
pencatatan, dan dokumen lain serta melakukan penyitaan thd bahan
bukti tersebut.
Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas
penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan.
Menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan
atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa
identitas orang dan atau dokumen yang dibawanya.
Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana di bidang
perpajakan.
Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sbg
tersangka atau saksi.
Menghentikan penyidikan.
Melakukan tindakan lain yang perlu untuk memperlancar penyidikan.
22