Anda di halaman 1dari 23

IMOBILISASI

Oleh
Ns.Nanik Dwi Astutik,S.Kep.
Imobilisasi :
 Ketidakmampuan untuk bergerak secara
aktif akibat berbagai penyakit atau
impairment (gangguan pada alat / organ
tubuh) yang bersifat fisik atau mental.
 Imobilisasi dapat juga diartikan sebagai
suatu keadaan tidak bergerak / tirah baring
yang terus – menerus selama 5 hari atau
lebih akibat perubahan fungsi fisiologis.
Cont :
 Imobilisasi merupakan ketidakmampuan
seseorang untuk menggerakkan tubuhnya
sendiri.
 Imobilisasi dikatakan sebagai faktor resiko
utama pada munculnya luka dekubitus baik
di rumah sakit maupun di komunitas.
Cont….
 Kondisi ini dapat meningkatkan waktu
penekanan pada jaringan kulit, menurunkan
sirkulasi dan selanjutnya mengakibakan
luka dekubitus, juga mempengaruhi
beberapa organ tubuh. Misalnya pada
system kardiovaskuler,gangguan sirkulasi
darah perifer, system respirasi
Penyebab :
1. Cedera tulang: penyakit reumatik seperti
pengapuran tulang atau patah tulang
(fraktur) tentu akan menghambat
pergerakan.
2. Penyakit saraf: adanya stroke, penyakit
parkinson, paralisis, dan gangguan saraf
dapat menimbulkan gangguan pergerakan
dan mengakibatkan imobilisasi.
Cont…penyebab
3.Penyakit jantung dan pernapasan
Penyakit jantung dan pernapasan akan
menimbulkan kelelahan dan sesak napas
ketika beraktivitas. Akibatnya pasien dengan
gangguan pada organ – organ tersebut
akan mengurangi mobilisasinya. Ia
cenderung lebih banyak duduk dan
berbaring.
Cont…penyebab
4. Gips ortopedik dan bidai.
5. Penyakit kritis yang memerlukan istirahat.
6. Menetap lama pada posisi gravitasi
berkurang, seperti saat duduk atau
berbaring.
Komplikasi :
 Infeksi saluran kemih, atrofi otot
karena disused, konstipasi, infeksi
paru, gangguan aliran darah, dan
dekubitus.
Penatalaksanaan :
1. Tulang
a. Obat : meningkatkan pembentukan
tulang
b. Fisioterapi : berlatih berjalan dengan
alat bantu / alat penyangga, latihan
teratur setiap hari, menggerakkan
ekstremitas dan anggota tubuh lainnya
(Range of Motion = ROM).
Cont…
c.Operasi: fusi secara bedah melintas garis
fraktur dapat dilakukan. Pada tulang
belakang servikal operasi dilakukan baik
dari depan maupun belakang.
d.Larangan : hindari diet tinggi protein, kopi,
alkohol, merokok, antasida aluminium.
2. Syaraf :
a. Obat : minum vitamin B1, B2, B12.
b. Fisioterapi : sasaran terapi adalah
mempertahankan fungsi neurologis yang
masih ada, memaksimalkan pemulihan
neurologis.Terapinya yang penting adalah
dengan menggerakkan ekstremitas dan
anggota tubuh lainnya supaya
merangsang aktivitas saraf.
Cont…
c. Operasi: bila diperlukan operasi,
dekompresi kanal spinal dilakukan pada
saat yang sama.
d. Larangan : hindari hilangnya sensasi,
hindari stress: perasaan tertekan, depresi,
bekerja yang terlalu keras.
Cont…
e. Saran : menggunakan terapi music,
mintalah terapi rekreasi untuk integrasi
psikososial, resosialisasi, dan penyesuaian
terhadap fungsi mandiri, berikan semangat
pasien untuk berinteraksi dengan staf,
pasien lain dan anggota keluarga, segera
lakukan operasi bila keadaan pasien
memburuk untuk menghindari kelumpuhan.
3. Sistem Kardiovaskuler :
a. Obat : antikoagulan: heparin, wasfarin,
antitrombosis: aspirin, ticlopidin, dipiridamol,
sulfin pirazon, trombolitik: streptokinase,
urokinase, anistreplase.
b. Fisioterapi : sasaran terapi adalah
mempertahankan fungsi kerja jantung yang
optimal dan menyingkirkan adanya gangguan
kerja jantung yang normal, melatih terutama
otot ekstremitas.
Cont…
c. Larangan : hindari diet tinggi lemak dan
kolesterol, hindari stress, bekerja terlalu
berat, hindari Kelelahan
d. Saran yang harus dikerjakan : plantar /
dorso fleksi, aktivitas, berdiri .
4. Tractus Respiratorius
a. Obat : bronkodilator; teofilin, agonis B2,
prednisone, atropine, kromolin, mukolitik;
bromheksin, ambroksol, asetil sistein,
ekspektorat: aluminium klorida, gliseril
gualakolat, kalium yodida.
b. Fisioterapi : latihan pernafasan
(mengambil nafas dalam – dalam).
Cont…
c. Larangan : hindari ruangan berasap
(polusi udara), merokok, dan alkohol.
d. Saran yang harus dikerjakan : gunakan
pakaian yang longgar, sediakan O2
linhaler (untu mengatasi sesak nafas),
rekreasi ke alam terbuka bebas polusi.
5. Kulit.
a. Obat : bila timbul luka diberi antiseptik.
b. Fisioterapi : perubahan posisi badan
setiap 2 jam, latihan gerak sendi – sendi
tubuh secara teratur.
c. Larangan : jangan tidur atau berbaring
terlalu lama, jangan biarkan kulit menjadi
basah karena keringat, lembab atau
kencing.
Cont…
d. Saran : menghindari melebarnya luka
dengan menutup bagian yang luka
terutama pada bagian yang tertekan saat
berbaring.
6. Muskuloskeletal :
a. Terapi : latihan teratur setiap
hari,menggerakkan ekstremitas dan
anggota tubuh lainnya, ROM ( Range of
Motion ), latihan penguatan (stretching )
b. Larangan : mengangkat beban terlalu
berat.
7. Traktus Urinarius :
a. Mobilisasi sedini mungkin, paling tidak
pasien sering didudukkan, mengubah
posisi vesika urinaria
b. Banyak minum sekitar 3 liter (8-12gelas)
dalam sehari
Cont…
c. Pantaulah pasien dengan cermat dan rutin
terhadap adanya tanda dan gejala
hiperkalsemia, ISK, dan terapi secara
adekuat.
d.Supaya tidak retensi urine dipasang
kateter
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai