Anda di halaman 1dari 18

BRONKITIS

PENGERTIAN
Bronkitis adalah kondisi peradangan pada daerah
trakheobronkhial, peradangan tidak meluas sampai
alveoli (Depkes RI, 2005)
Klasifikasi:
1. Bronkitis Akut
2. Bronkitis Kronik
Faktor Risiko
Merokok
Daya tahan tubuh yang lemah
Gastroesophageal reflux disease
Terkena iritan seperti polusi asap atau debu
BRONKITIS AKUT
Infeksi saluran napas akut
Gejala utama: batuk
Berlangsung <3 bulan
Gambaran klinis dan radiologis tidak didapatkan tanda-
tanda pneumonia, asma akut, PPOK eks.akut
ETIOLOGI

VIRUS BAKTERI JAMUR NON-INFEKSI

• influenza • Bordatella • polusi udara


virus pertussis • rokoK
• rhinovirus • Haemophilus
influenzae
Patogenesis Bronkitis Akut
BRONKITIS KRONIK
Gangguan paru obstruktif yang ditandai produksi
mukus berlebihan di saluran napas bawah dan
menyebabkan batuk kronis yang terjadi selama
setidaknya 3 bulan berturut-turut dalam setahun untuk
2 tahun beturut-turut.

Etiologi : Asma, Infeksi kronik, Benda asing (debu, asap


rokok), kelainan silia
Patofisiologi Bronkitis Kronik
Mediator Inflamasi
Vicious circle pada bronkitis kronik
Gambaran klinis
Batuk yang sangat produktif, purulen, dan mudah
memburuk dengan inhalasi iritan, udara dingin, atau
infeksi
Produksi mukus dalam jumlah sangat banyak
Sesak napas dan dispnea
Mengi
Ronki kasar inspirasi dan ekspirasi
Diagnostik
Pemeriksaan fungsi paru  penurunan FEV1 dan
kapasitas vital.
Analisis gas darah  penurunan oksigen arteri dan
peningkatan karbon dioksida arteri.
Pemeriksaan sinar x torak  bronkitis kronik dan
fibrosis jaringan paru.
Gambaran radiologis
Komplikasi
Hipertensi paru  akibat vasokontriksi paru yang
kronis  kor pulmonalise.
Jari tabuh di segmen ujung jari  indikasi stress
hipoksik yang kronis.
Polisitemia
Kanker paru
Tatalaksana
Penyuluhan kesehatan agar pasien menghindari pajanan
iritan lebih lanjut terutama asap rokok.
Terapi antibiotik profilaktik, terutama pada musim dingin
 mengurangi insiden infeksi saluran napas bawah.
Bronkodilator  pada pasien dengan spasme saluran napas.
Obat anti inflamasi  menurunkan produksi mukus dan
mengurangi sumbatan.
Ekspektoran dan peningkatan asupan cairan 
mengencerkan mukus.
Vaksinasi pneumonia pneumococcus.
Terapi oksigen bila perlu.

Anda mungkin juga menyukai