Anda di halaman 1dari 17

Perizinan, DOWA, & Standar

pelayanan APOTIK
Di Susun oleh :
Ade Firdaus
Daris Ruhwandi
Reni Susanti
Belva Lutpia
Iis Srirahma
APOTIK
Menurut Keputusan Menkes RI NO. 1332/MENKES/SK/X/2002
Apotek merupakan suatu tempat tertentu untuk melakukan
pekerjaan kefarmasian dan penyaluuran obat kepada
masyarakat.

Definisi Apotik menurut PP 51 Tahun 2009 Apotik merupakan


suatu tempat atau terminal distributor obat perbekalan farmasi
yang dikelola oleh apoteker sesuai standar dari etika
kefarmasian.
PERIZINAN PENDIRIAN
APOTIK
Persyaratan Apotek

• Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 922/MENKES/PER/X/1993


pasal 6:
1. Untuk mendapatkan izin apotek, apoteker atau apoteker yang
bekerjasama dengan pemilik sarana yang telah memenuhi persyaratan
harus siap dengan tempat, perlengkapan termasuk sediaan farmasi dan
perbekalan lainnya yang merupakan milik sendiri atau milik pihak lain
2. Sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan kegiatan
pelayanan komoditi lainnya diluar sediaan farmasi
3. Apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi lainnya diluar
sediaan farmasi
Perizinan Apotek
• 1. Tata Cara Pengurusan Izin Apotek
• Tata cara mengurus izin Apotek berdasarkan Kepmenkes
No.1332/Menkes/SK/X/2002 yaitu:
• a) Yang berwenang member izin SIA : Kadinkes Kabupaten/Kota

• Surat Izin Apotek atau SIA adalah Surat izin yang diberikan oleh
Menteri kepada Apoteker atau Apoteker bekerjasama dengan pemilik
sarana untuk menyelenggarakan Apotekdi suatu tempat tertentu.
• b) Yang berhak memperoleh izin: Apoteker
• Apoteker adalah Sarjana Farmasi yang telah lulus dan telah
mengucapkan sumpah jabatan apoteker, mereka yang berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku berhak melakukan
pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai Apoteker.
• Obat wajib Apotek (OWA) Adalah obat keras yang dapat diserahkan
oleh Apoteker oleh Apotek tanpa resep dokter. Peraturan tentang
Obat Wajib Apotek berdasarkan keputusan menteri kesehatan RI No.
347/Menkes/SK/VII/1990 yang telah di perbaharui dengan keputusan
menteri kesehatan No. 924/Menkes/Per/X/1993.
• JENIS OWA

Tujuan OWA adalah memperluas keterjangkauan obat untuk


masyrakat, maka obat-obat yang digolongkan dalam OWA adalah
obat ang diperlukan bagi kebanyakan penyakit yang diderita pasien.
Antara lain: obat antiinflamasi (asam mefenamat), obat alergi kulit
(salep hidrokotison), infeksi kulit dan mata (salep oksitetrasiklin),
antialergi sistemik (CTM), obat KB hormonal.
Sesuai permenkes No.919/MENKES/PER/X/1993, kriteria obat
yang dapat diserahkan:

1. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak di


bawah usia 2 tahun dan orang tua di atas 65 tahun.
2. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan risiko pada
kelanjutan penyakit.
3. Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus
dilakukan oleh tenaga kesehatan.
4. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di
Indonesia.
5. Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri.
No. 924/Menkes/Per/X/1993, Peraturan tentang Obat Wajib Apotek
berdasarkan keputusan menteri kesehatan RI No. 347/Menkes/SK/VII/1990
yang telah di perbaharui dengan keputusan menteri kesehatan

pertimbangan sebagai berikut :


1. Pertimbangan yang utama untuk obat wajib apotek ini sama dengan pertimbangan
obat yang diserahkan tampa resep dokter, yaitu meningkatkan kemampuan
masyrakat dalam menolong diri nya sendiri guna mengatasi masalah kesehatan,
dengan meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat,aman dan rasional.
2. Pertimbangan yang kedua untuk meningkatkan peran apoteker di apotek dalam
pelayanan komunikasi, informasi dan eduksi atau pembelajaran serta pelayanan obat
kepada masyrakat sehingga masyrakat lebih mengerti tentang penggunaan obat yang
baik dan benar sesuai dengan dosis
3. pertimbangan yang ketiga untuk meningkatkan penyediaan obat yang dibutuhkan
untuk pengobatan sendiri.
DAFTAR OBAT WAJIB APOTEK
(OWA) NO.1
DAFTAR OBAT WAJIB APOTEK
(OWA) NO.2
DAFTAR OBAT WAJIB APOTEK
(OWA) NO.3
STANDAR PELAYANAN APOTIK
Tujuan pelayanan
apotik
TUJUAN PERATURAN STANDAR PELAYANAN
KEFARMASIAN

Anda mungkin juga menyukai