KRITIS
LISTIYANI
110.2012.145
KEPANITERAAN KLINIK ANESTESI
RSUD ARJAWINANGUN
PENDAHULUAN
Prioritas 1 :
Merupakan pasien sakit kritis, tidak stabil yang
memerlukan terapi intensif seperti dukungan/bantuan
ventilasi, infus obat-obat vasoaktif kontinyu, dll.
Prioritas 2 :
Memerlukan pelayanan pemantauan canggih dari ICU.
Jenis pasien ini beresiko sehingga memerlukan terapi
intensif segera dengan menggunakan metode seperti
pulmonary arterial catheter.
Prioritas 3 :
Sakit kritis, dan tidak stabil di mana status kesehatan
sebelumnya, penyakit yang mendasarinya, atau penyakit
akutnya, baik masing-masing atau kombinasinya sangat
mengurangi kemungkinan kesembuhan dan atau
mendapat manfaat dari terapi di ICU
KONTRAINDIKASI MASUK ICU
Tingkat 1
Pasien yang kondisinya berisiko memburuk dan
memerlukan observasi klinis secara cermat yang dapat
dilakukan di bangsal umum
Pasien yang baru-baru ini direlokasi dari tingkat
perawatan yang lebih tinggi yang kebutuhannya dapat
dipenuhi dengan anjuran dan dukungan dari tim
perawatan klinis
Tingkat 2 (HCU)
Pasien yang memerlukan pemantauan yang lebih
mendetail (missal tekanan darah arteri invasif, CVP)
Bantuan untuk kegagalan sistem organ tunggal,
termasuk ventilasi tekanan positif non-invasif
Pasien-pasien pasca operasi tertentu (misal setelah
operasi besar pada pasien-pasien berisiko tinggi)
Pasien yang baru pindah dari perawatan tingkat 3
Tingkat 3 (ICU)
Pasien yang membutuhkan bantuan pernapasan lanjut
(intubasi trakea dan ventiasi mekanis)
Pasien-pasien dengan MOFS (multiple organ failure
syndrome)
Contoh kondisi pasien sebagai
indikasi masuk ke ICU
• Ancaman/kegagalan sistem pernafasan: Gagal nafas,
impending gagal nafas.
• Ancaman/kegagalan sistem hemodinamik: Shock
• Ancaman/kegagalan sistem syaraf pusat: Stroke,
penurunan kesadaran.
• Overdosis obat, reaksi obat dan intoksikasi: Depresi
nafas
• Infeksi berat : sepsis
PENGELOLAAN PASIEN
INDIKASI KELUAR ICU