Anda di halaman 1dari 17

HEPATITIS B DALAM KEHAMILAN

Sitti Aminah
C111 12 107

PEMBIMBING:
dr. Rico Fitri Wibowo

SUPERVISOR:
dr. David Lotisna, SpOG(K)
PENDAHULUAN
Transmisi ibu–
janin adalah modus
utama penularan
hepatits B di
seluruh dunia

350 juta individu yang


diperkirakan terinfeksi
HBV, 50% terinfeksi
HEPATITIS B pada saat perinatal
atau pada awal masa
anak-anak

Pencegahan
penularan perinatal
adalah prioritas
utama untuk
menurunkan masalah
HBV kronis.
Resiko transmisi ibu-
janin adalah 90% pada
hepatitis B e antigen
(HBeAg)-positif dan
10-40% pada pasien
HBeAg-negatif

200.000 kasus
primer baru infeksi Lebih dari 95%
HBV terjadi tiap penularan
EPIDEMIOLOGI
perinatal terjadi
tahun
intrapartum

HBV akut terjadi pada1-


2 : 1.000 kehamilan dan
HBV kronik pada 5-15 :
1.000 kehamilan
ETIOLOGI

 Virus hepatitis B merupakan virus DNA


 Memiliki amplop yang mengandung
HBsAg
 Berasal dari keluarga Hepadnaviridae

 Komponen inti yang lain adalah antigen


inti hepatitis B (HBcAg) dan HBeAg
 Replikasi virus hepatitis B melibatkan
langkah reverse transcription
PATOFISIOLOGI
Pengikatan antigen
Virus memasuki host Menginfeksi sel-sel hati virus pada reseptor
hepatosit

Virion memindahkan
Genom hepatitis B
Terbentuk virus mini- DNA virus & DNA
ditranskripsi menjadi
kromosom polimerase kedalam inti
mRNA
hepatosit

Terbentuk protein
HBsAg, HBcAg, HBeAg
Virus memperbanyak
jumlahnya INFEKSI
MANIFESTASI KLINIS

Demam

Sakit kepala

Nyeri abdominal

Ikterus

Urin menjadi gelap

Hepar membesar
DIAGNOSIS

Diagnosis dikonfirmasi oleh serologi:


 HBsAg muncul dalam darah sebelum gejala
klinis berkembang, dan kehadirannya berarti
pembawa atau status infektif.
 HBeAg yang terdeteksi selama replikasi virus
aktif. Hilangnya HBeAg dan munculnya anti-IgG
HBcAg menunjukkan penurunan infektivitas,
kehadiran anti-HBsAg IgG menunjukkan
kekebalan atau pemulihan.
 Jika seorang pasien diuji selama periode dimana
hasil untuk HBsAg negatif, HBV dapat
diidentifikasi dengan adanya anti-HBsAg IgM
TRANSMISI PERINATAL HEPATITIS B
 Mekanisme transmisi HBV yang tepat masih
belum diketahui, tetapi tampaknya infeksi dapat
terjadi intrapartum atau in utero.
 Transmisi perinatal terbagi kepada:
 Transplasenta
 Penularan pada saat persalinan (intrapartum)
TRANSPLASENTA
 Terjadi pada sebagian kecil kasus hepatitis B,
yang tidak terlindungi oleh imunisasi pasif dan
aktif.
 Resiko utama untuk infeksi HBV intrauterine
adalah HBeAg positif pada serum maternal dan
adanya HBV pada plasenta.
 Angka transmisi intrauterine meningkat seiring
dengan peningkatan serum maternal titer
HBsAg dan konsentrasi DNA HBV.
 Imunoglobulin hepatitis B pada ibu yang
terinfeksi dapat berguna dalam pencegahan
penularan HBV intrauterine.
TRANSMISI INTRAPARTUM
 Sebagian besar transmisi HBV perinatal terjadi
pada saat atau mendekati waktu persalinan.
 Transfusi darah ibu ke janin pada saat kontraksi
persalinan, infeksi setelah pecahnya ketuban,
dan kontak langsung antara janin dengan sekret
atau darah yang terinfeksi dari traktus genital
maternal.
 Operasi caesar yang dilakukan sebelum pecah
ketuban atau onset persalinan, dapat membantu
menghindari hal ini.
PEMBERIAN ASI
 ASI tetap harus diberikan bahkan jika sang ibu
menderita hepatitis B.
 Satu-satunya yang dapat mencegah pemberian
ASI adalah jika pada puting ibu terdapat retak
atau terdapat perdarahan atau lesi luka pada
payudara ibu.
 Jika terdapat hal seperti ini ibu harus
menghentikan pemberian ASI hingga lesi
tersebut sembuh.
PENANGANAN
 Penanganan medis suportif seperti pada pasien
yang tidak hamil.
 Terminasi kehamilan hanya pada kasus koma
hepatik.
 Keputusan mengenai penanganan infeksi HBV
selama kehamilan adalah berdasarkan
pemeriksaan HBsAg, antibodi HBcAg, dan
antibodi HBsAg pada trimester pertama.
 Wanita dengan viral load yang tinggi dapat
dipertimbangkan untuk menerima pengobatan
dengan menggunakan terapi antiviral.
PENGOBATAN
 Salah satu strategi terapi adalah penggunaan
lamivudin, tenofovir, atau telbivudine yang
dimulai pada umur kehamilan 32 minggu.
 Lamivudin dapat diberikan secara oral dengan
dosis sebesar 150 mg/hari yang dimulai pada
minggu ke-34.
PENCEGAHAN
 Wanita yang terpapar dengan HBV harus
diberikan immunoglobulin hepatitis B (HBIG)
sesegera mungkin dalam waktu 48 jam setelah
paparan.
 Bayi yang dilahirkan oleh wanita HBsAg positif
harus mendapatkan HBIG (0,5 ml secara
intramuskular) saat mereka telah stabil, lebih
diutamakan dalam 12 jam setelah kelahiran.
PENCEGAHAN
 Selain itu, bayi-bayi ini harus mendapatkan
vaksin HBV rekombinan.
 Pada bayi yang dilahirkan oleh ibu seronegatif,
HBIG tidak diindikasikan, tetapi vaksinasi aktif
sekarang direkomendasikan untuk semua
neonatus.
PROGNOSIS

Penderita dengan infeksiself


Infeksi virus hepatitis B dapat
limiting bisa bebas dari infeksi
berupa akut (self limiting)atau
secara spontan dalam beberapa
kronis (lama).
minggu ke bulan.

PROGNOSIS

Lebih dari 95% orang yang


terinfeksi sebagian orang dewasa
Anak-anak cenderung lebih rentan
atau anak-anak akan melalui
terkena infeksi hepatitis B
tahap pemulihan penuh dan
dibandingkan orang dewasa.
mengembangkan kekebalan
protektif terhadap virus.

Anda mungkin juga menyukai