5 Desember 2013
Jumat 09.00 – 11.00
23 Oktober 2015
07.00 -08.00
Dr. Lilik Djuari., dr,
MKes, AKK.
Dr. H. Wahyu Widodo., MKes.
SKDI 2012
Area Kompetensi 1: Profesionalitas yang Luhur
– Peraturan perundang-undangan dan peraturan-
peraturan lain di bawahnya yang terkait dengan
praktik kedokteran
– Hak dan kewajiban dokter
– Penyelenggaraan praktik kedokteran yang baik di
Indonesia (termasuk aspek kedisiplinan profesi)
– Dokter sebagai bagian Sistem Kesehatan
Nasional
SISTEM KESEHATAN
NASIONAL (SKN)
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012
Tentang Sistem Kesehatan Nasional
PENGERTIAN SKN
Pasal 5
SKN menjadi acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan
pembangunan kesehatan yang dimulai dari kegiatan
perencanaan sampai dengan kegiatan monitoring dan
evaluasi.
PENGERTIAN SEHAT MENURUT SKN
Sistem
Sistem
Perekonomian
Hankamnas Nasional
Sistem
SisdiknasSistem Ketahanan NasionalKetahanan Pangan
Nasional
SJSN
Komponen pengelolaan kesehatan yang disusun dalam SKN
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dikelompokkan dalam
subsistem :
1) upaya kesehatan;
2) penelitian dan pengembangan kesehatan;
3) pembiayaan kesehatan;
4) sumber daya manusia kesehatan;
5) sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan;
6) manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan; dan
7) pemberdayaan masyarakat.
Upaya
Kesehatan
Upaya Kesehatan
1. Upaya kesehatan mencakup kesehatan fisik, mental,
termasuk intelegensia dan sosial. Upaya kesehatan
dilaksanakan dalam tingkatan upaya sesuai dengan
kebutuhan medik dan kesehatan.
2. Terdapat tiga tingkatan upaya, yaitu upaya kesehatan tingkat
pertama/primer, upaya kesehatan tingkat kedua/sekunder,
dan upaya kesehatan tingkat ketiga/tersier.
3. Upaya kesehatan diselenggarakan secara terpadu,
berkesinambungan, dan paripurna melalui sistem rujukan.
Penyelenggaraan upaya kesehatan dilakukan melalui
kegiatan: pelayanan kesehatan; pelayanan kesehatan tradisional,
alternatif dan komplementer; peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit; penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan; pelayanan kesehatan reproduksi; pelayanan keluarga
berencana; upaya kesehatan sekolah; upaya kesehatan olahraga;
pelayanan kesehatan pada bencana; pelayanan darah; pelayanan
kesehatan gigi dan mulut; penanggulangan gangguan penglihatan
dan gangguan pendengaran; upaya kesehatan matra;
pengamanan dan penggunaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan; pengamanan makanan dan minuman;
pengamanan zat adiktif; pelayanan forensik klinik dan pelayanan
bedah mayat; upaya kesehatan ibu, bayi, anak, remaja, lanjut usia
dan penyandang cacat; upaya perbaikan gizi; upaya kesehatan
jiwa; upaya pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan
penyakit menular dan upaya pencegahan, pengendalian dan
penanganan penyakit tidak menular; upaya kesehatan lingkungan;
dan upaya kesehatan kerja.
Peningkatan kesehatan dilakukan melalui kegiatan penyuluhan,
penyebarluasan informasi dan/atau kegiatan lain untuk menunjang
tercapainya hidup sehat.