Desain Instruksional 25 03 2011
Desain Instruksional 25 03 2011
.INSTRUCTIONAL
(Perancangan dan
Pengembangan Sistem
Pembelajaran )
Oleh:
Prof. Dr. Dr. Soetomo, WE
BAB 1
A. Pengantar
1. Pada masa lampau, perancangan dan
pengembangan sistem pembelajaran
berdasarkan:
a. Pengalaman
b. Intuisi
2. Sekarang ada:
a. Model-model design
b. Belajar teori belajar
c. Belajar media instructional
d. Memiliki kriteria media sesuai
kebutuhan
e. Berpikir rasional
B. Kondisi Dunia Pendidikan Kita
1. Keluhan yang ada:
Hasil pendidikan tidak sesuai harapan
Program pembelajaran yang ada masih belum
memadai
Kualitas pendidikan turun
2. Langkah Awal:
Perlu ada perhatian dari penentu kebijakan
Menyadari perkembangan IPTEK sangat pesat
Muncul tantangan baru di masyarakat
Kegiatan pembelajaran siswa mengikuti kemajuan jaman
3. Hal yang perlu dilakukan
a. Guru sekarang perlu tahu hakikat perancangan dan
pengembangan sistem pembelajaran
b. Merupakan kebutuhan intelektual
c. Siswa tersebut pentingnya pendidikan
d. Guru lebih efektif dalam pembelajaran
e. Membantu siswa menyesuaikan perkembangan sosial,
psikologikal, dan emosional
f. Guru memperhatikan perkembangan siswa sebagai
individu yang utuh
g. Guru perlu dibekali perancangan dan pengembangan
sistem pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik
4. Pengertian Design Instructional,
menurut AECT (The Association for
Education Communication and
Technology)
Dr. Kenneth Gilbert - 1981
5. Design Instructional
A systematic approach to design production, evaluation,
and utilization of complete system of instruction
a. Aktifitas profesional
b. Dilakukan guru, pengembangan instructional
c. Perancangan instructional
d. Proses menentukan metode
e. Untuk perubahan siswa
Perancangan Instructional
Membahas:
a. Pengetahuan pola instruksional yang
optimal
b. Metode
c. Kombinasi metode atau model
d. Situasi dimana model berfungsi optimal
2. Pengembangan
Instruksional
Mencakup:
a. Peningkatan metode
b. Menciptakan sistem/program
c. Proses pre skripsi (memaknai prosedur)
d. Menciptakan program sesuai situasi
Pengembangan instruksional
sebagai ilmu meliputi:
a. Bermacam prosedur
b. Kombinasi prosedur
c. Situasi prosedur
berfungsi
8. Tegasnya:
Perancangan mencakup peningkatan
proses pengajaran seoptimal mungkin
Memberi informasi
Implementasi: kendala efektivitas Rancangan
biaya: Instruksional
Memberi informasi
Pengelolaan: efektivitas biaya:
d. Ronald C. Doll:
Lebih lanjut mengatakan, bahwa kurikulum
berisi bahan-bahan formal dan non formal yang
prosesnya dilakukan dalam pembelajaran untuk
memahami pengetahuan, pengembangan,
ketrampilan, dan perubahan sikap serta
apresiasi dan nilai di bawah wibawa sekolah.
e. Daniel Tanner and Laurel N. Tanner:
Menegaskan bahwa kurikulum adalah
rekonstruksi pengetahuan dan pengalaman
pengembangan yang sistematik di bawah
wibawa sekolah (universitas) untuk menjadi
anak yang mampu meningkatkan pengendalian
pengetahuan dan pengalamannya.
Contoh:
Esensi kurikulum mengajarkan peninggalan
sejarah, anak-anak dipersiapkan pada disiplin dan
dipersiapkan untuk melihat ke depan (future).
b. Strategies, purpose dan context seringkali
melampaui pemahaman terhadap kurikulum itu sendiri.
Tambah lagi terjadi kompleksitas lahir karena
penyusunan teori dan strategi pembelajaran. Hal ini
terjadi, sebab pemecahan masalah dan proses ilustrasi
berusaha menetapkan term proses pembelajarannya,
yaitu teknik pemecahan masalah, metode ilmiahnya, atau
refleksi pemikirannya.
Kurikulum Pembelajaran
Cur Inst
Inst Cur
4. Cyclical Model
Rangkaian konsep dari kurikulm dan
pembelajaran hubungannya disederhanakan
dalam suatu sistem model yang
penekanannya serta esensialnya pada
elemen feedback. Artinya kurikulum dan
pembelajaran yang semua terpisah sebagai
entitas dicoba dihubungkan dalam rangkaian
yang saling mengkait.
Cur Inst
Dari pemahaman di atas, maka para ahli percaya
secara umum bahwa hubungan kurikulum
dengan pembelajaran secara teoretikal
dipercaya sebagai:
Kurikulum dan pembelajaran berhubungan
tetapi berbeda
Kurikulum dan pembelajaran mengkait dan
saling berhubungan
Kurikulum dan pembelajaran mungkin
dipelajari dan dianalisis secara terpisah tetapi
fungsinya tidak akan saling mengkait.
c. Kurikulum sebagai sebuah disiplin
DEVELOPMENT
Communication UTILIZATION
Visual Thinking
Visual Communication Knowledge
Aesthetics Utilization
Change
DESIGN Organization
General Systems Development
Learning Theory
Motivation
Perception
Instruction MANAGEMENT
Curriculum
General Management
Communication
EVALUATION Motivation
Economic
Behavioral Leraning Information
Cognitive Learning
Measurement
General
Gb. 2 The Domains of Instructional Technology
DEVELOPMENT
Print Technology UTILIZATION
Audiovisual Technologies
Computer – based Technology Media Utilization
Integrated Technology Diffusion of Innovations
Implementations and
Institutionalization
Policies and Regulations
DESIGN
DEVELOPMENT
Media
Text Design
UTILIZATION
Visual Learning
Adoption of Innovation
Contextual Impact
Marketing
DESIGN
Individual
Differences
Learner Characteristic Research
Instructional
Strategies and Tactics
Aptitude Treatment MANAGEMENT
Interaction
Message Design Forecasting trend
Cost Effectiveness
Productivity
EVALUATION
Cost/Benefit Analysis
Need Assessment
Product Evaluation
1. Ciri dari rancangan pembelajaran ada dugaan bahwa prinsip
dan prosedurnya didorong oleh riset. Berbagai riset alami,
dari kontrol eksperimen tradisional sampai ke
pengembangan riset itu sendiri analisisnya sebagai studi
kasus.
Pengetahuan
Ketrampilan
Sikap
Nilai
Pengetahuan
Ketrampilan
Sikap
Nilai
Lebih celaka lagi, yang tidak lulus dianjurkan ujian Paket A, B, atau C
dari Paket Kejar (Kelompok Belajar). Padahal Kejar adalah
pendidikan non-formal. Inilah fenomena pendidikan kita sekarang,
akibat kebijakan yang tidak jelas dan tidak konsisten, dan
tanggungjawab, jangan tangung menjawab.
8. Apakah Penilaian Berbasis Kelas itu?
Sebenarnya kurikulum 1994 juga menetapkan
penilaian individu berdasarkan kelas, bahkan ada
yang berdasarkan sekolah. Oleh sebab itu sering ada
istilah rangking I kelas, atau juara kelas, atau juara
sekolah, dsb.
Penugasan (proyek)
kompetensi dasar
Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan
dengan ciri khas daerah, termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam
mata pelajaran yang ada.
Kegiatan Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, kemampuan, bakat, minat, dan
kondisinya yang tidak diperoleh melalui kegiatan mata
pelajaran dan muatan lokal.
IV – VI 35 34 34 – 39 675 – 754
1200
Maks
1000
Min
Jumlah Jam Per Tahun
800
600
400
200
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kelas
Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun pelajaran
Kalender Pendidikan
No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
Dasar
Konvergensi
Ajar
7. Untuk kepentingan guru, sekolah harus menciptakan semboyan,
misalnya:
I = Iman Kepada Tuhan Yang Maha Esa
N = Nasionalisme Yang Rela Berkorban
D = Dedikasi Yang Tinggi
O = Orientasi Nusantara
N = Negara Kesatuan
E = Ekhlas Berbakti Kepada Sesama
S = Setia Pada Bangsa dan Negara
I = Inisiatif yang Tinggi
A = Aktif Dalam Berfikir dan Bekerja
Penilaian
Sintesis
A n a l i s i s
P e m a h a m a n
P e n g e t a h u a n
2. RANAH ( DOMAIN ) AFEKTIF
Domain ini terkenal berkat kerja KRATHWOHL sebagai anggota BLOOM.
Sarjana ini menyusun ranah afektif berdasarkan penghayatan, yang
disusun sbb :
Bermuatan
Nilai
Pengaturan/
Pengelolaan
Perhitungan / Penilaian
P e n a n g g a p a n
P e n e r i m a a n
3. RANAH ( DOMAIN ) PSIKOMOTOR
Ranah ini dalam penelitian Tim Bloom, dikelola Oleh Harrow, yaitu
mengkoordinasikan ketidaksengajaan dan derajat kemampuan yang
dilatihkan. Hirarkinya sebagai berikut:
Komunikasi
Tidak Berwacana
Kegiatan Fisik
G e r a k a n T a n g g a p
G e r a k a n D a s a r
G e r a k a n R e f l e k s
4. Perbaikan Taksonomi
Dunia pendidikan di Indonesia, memanfaatkan Taksonomi Bloom
dari 1950 – 1990. Pada abad XXI, Lorin Anderson sebagai murid
Bloom, mencoba memperbaikinya, khususnya pada ranah Kognitif.
Pengetahuan Mengingat
Pemahaman Memahami
Penerapan Menerapkan
Analisis Menganalisis
Sintesis Menilai
Penilaian Menciptakan
4. Desain Robert Gagne
Pada tahun 1965, Gagne mengintroduksi teorinya dalam
bukunya “The Condition Of Learning“, yang mendasarkan teori
pembelajaran yang dikenal dengan Teori Behavoris.
Pada tahun 1985, Gagne menggabungkan teori desain
pembelajaran dengan teori psikologi kognitif, dengan nama Model
Kognisi Pemrosesan Informasi.
Ingatan Ingatan
Karakteristik
Jangka Pendek Jangka Panjang
Input Sangat cepat Lambat
Kapasitas Terbatas Hampir tak terbatas
Durasi 20 – 30 ‘ Hampir tak terbatas
Isi Kata-kata, gagasan/ ide, Skema, gambar
kalimat pendek
Penarikan / pengeluaran Segera Pengelolaan,
kembali informasi representasi
D. Kompetensi
1. Apa Itu Kompetensi
Kompetensi adalah sekumpulan pengetahuan, ketrampilan, sikap,
dan nilai sebagai kinerja yang berpengaruh terhadap peran,
perbuatan, prestasi, serta kerja seseorang. (Ella Yuliawati, 2004:
13)
Menurut Spencer, kompetensi adalah karakteristik mendasar
seseorang yang berhubungan timbal balik dengan sesuatu kriteria
efektif sebagai kecakapan terbaik seseorang dalam pekerjaan.
(Spencer dan Spencer, 1993 : 9)
Ahli ini membahas lima kompetensi yang dimiliki seseorang, yaitu :
a. Motif, adalah sesuatu yang dimiliki seseorang untuk berfikir
konsisten
b. Pembawaan, adalah karakter fisik yang merespons secara
konsisten terhadap berbagai situasi/informasi
c. Konsep Diri, adalah image seseorang yang diwujudkan dalam
tingkah laku, nilai, dan citra
d. Pengetahuan, adalah informasi khusus yang dimiliki seseorang
e. Ketrampilan, adalah kemampuan melakukan tugas secara fisik
Fisik
2. Mengapa Kompetensi
Menurut Depdiknas, asumsi kurikulum berbasis kompetensi adalah salah
satu jawaban untuk mengatasi proses pendidikan agar kita tidak
ketinggalan dengan negara tetangga, dan akan menciptakan lulusan yang
berkompeten, cerdas dalam membangun identitas.
Pilar yang digarap adalah:
a. Belajar memahami
b. Belajar untuk kreatif
c. Belajar untuk hidup bersama
d. Belajar untuk membangun dan mengekspresikan diri
( Delor, 1998 : 57 )
3. Bagaimana Cara Menyusun Kompetensi
Prinsip – prinsip itu adalah :
a. Meluas, peserta memperoleh pengembangan tentang
pengetahuan, ketrampilan, sikap, nilai, estetik, dan logika
b. Seimbang, tiap kompetensi dapat dicapai melalui alokasi waktu
yang cukup
c. Relevan, setiap kompetensi saling terkait
d. Perbedaan, Memperhatikan kemampuan individu
Tujuan
Bertanya