dalam
CLINICAL REASONING
Endang Lestari
..\..\ali\vertikal limit the movie.mpg
CRITICAL THINKING
Schafersman (1991) menyatakan bahwa berfikir kritis
adalah berfikir dengan benar berdasarkan pengetahuan
yang relevan dan reliable, atau cara fikir yang beralasan,
relfektif, bertanggungjawab, dan mahir.
Seorang yang berfikir kritis dapat menanyakan suatu hal
dengan tepat, mencari informasi dengan tepat yang
akan dipergunakannya untuk menyelesaikan masalah,
dapat mengelola informasi tersebut dengan logis, efisien
dan kreatif sehingga dia dapat membuat simpulan yang
logis dan dapat memecahkan masalah yang dihadapinya
dengan tepat berdasarkan analisis informasi dan
pengetahuan yang dimilikinya.
In context of democratic society,
Forward reasoning
Gula darah tinggi
Pasien menderita Gatal
diabetes karena: Cepat letih
Dll.
Backward reasoning
Mana yang lebih
baik????
Mana yang
menerapkan kegiatan
critical thinking?
Bagaimana
kegiatan-kegiatan
critical thinking
Diterapkan dalam
menegakkan
Diagnosis?
Jenis clinical reasoning
Beullens dkk (2005) menunjukkan bahwa clinical
reasoning dengan menggunakan metode forward lebih
besar akurasinya dibanding dengan backward. Metode
forward lebih banyak dipergunakan oleh ekspert,
sedangkan backward lebih sering dipergunakan oleh
pemula
Eva yang dikutip oleh Norman (2005) menunjukkan
bahwa pada kasus yang berbeda (yakni mendiagnosis
ECG) tidak ada beda antara keakurasian penggunaan
forward dan backward, bahkan metode yang paling baik
dipergunakan adalah metode gabungan, dengan dimulai
dari backward.
Jenis clinical reasoning
Analytic: adalah kegiatan penalaran dengan
melakukan analisis yang sangat berhati-hati
untuk mengetahui hubungan antara tanda dan
keluhan untuk menetapkan diagnosis.
Non analitic-clinical reasoning