Anda di halaman 1dari 26

CRITICAL THINKING

dalam
CLINICAL REASONING

Endang Lestari
..\..\ali\vertikal limit the movie.mpg
CRITICAL THINKING
Schafersman (1991) menyatakan bahwa berfikir kritis
adalah berfikir dengan benar berdasarkan pengetahuan
yang relevan dan reliable, atau cara fikir yang beralasan,
relfektif, bertanggungjawab, dan mahir.
Seorang yang berfikir kritis dapat menanyakan suatu hal
dengan tepat, mencari informasi dengan tepat yang
akan dipergunakannya untuk menyelesaikan masalah,
dapat mengelola informasi tersebut dengan logis, efisien
dan kreatif sehingga dia dapat membuat simpulan yang
logis dan dapat memecahkan masalah yang dihadapinya
dengan tepat berdasarkan analisis informasi dan
pengetahuan yang dimilikinya.
In context of democratic society,

Critical thinking is a crucial aspect in the


competence citizens need to participate in
a plural and democratic society and that
enable them to make their own
contribution to that society (Geert ten
Dam and Volman, 2004)
John Dewey, dikutip oleh Fisher (2001),
critical thinking adalah pertimbangan yang aktif
dan tepat serta berhati-hati atas keyakinan dan
keilmuan untuk mendukung kesimpulan.
Fisher (2001)juga mengambil pendapat Ennis:
critical thinking adalah kegiatan berfikir yang
beralasan dan reflektif yang memfokuskan pada
apa yang diyakini dan apa yang akan dilakukan.
The APA Concensus Definition (dalam Facione,
1996)
berfikir kritis sebagai keputusan yang memiliki
tujuan dan dilakukan sendiri oleh pelaku
kegiatan berfikir, sebagai hasil dari kegiatan
interpretasi, analisis, evaluasi dan inferensi serta
penjelasan dari pertimbangan yang didasarkan
pada bukti, konsep, metodologi, kriteriologi dan
kontekstual, yang kemudian melandasi
keputusan yang dibuat oleh orang tersebut.
Metacognition (to improve
Critical thinking Their own thinking
Statements
• Interpretation Description
•Analysis Question
•Evaluation Other form
•Inference Inquisitive representation
•Explanation Systematic
•Self regulation Analytical
Open minded
Judicious
Truth seeking
Confident in reasoning
Interpreting
kemampuan untuk memahami dan menjelaskan makna
dari situasi, pengalaman, kejadian, data, keputusan,
konvensi, kepercayaan, aturan, prosedur dan criteria.
Contoh:
 Mampu menjelaskan masalah dan mendeskripsikan
informasi yang diberikan tanpa ada bias
 mampu memilah antara ide utama dan ide tambahan
ketika membaca tulisan orang lain;
 mampu menyusun kategorisasi sementara untuk
mengorganisasi hal yang sedang dipelajari;
 mampu menyampaikan kembali ide orang lain dalam
kalimat yang disusunnya sendiri;
 mampu menjelaskan gambar, tanda dan grafik;
 mampu mengidentifikasi tujuan, tema, sudut pandang
penulis ketika membaca karya tulis dalam bentuk
apapun.
Analysis

Kemampuan untuk mengidentifikasi hubungan


antar beberapa pernyataan, pertanyaan, konsep,
deskripsi, dan berbagai bentuk yang
dipergunakan untuk merefleksikan pemikiran,
pandangan, kepercayaan, keputusan, alasan,
informasi dan opini.
Sub skill analisis antara lain adalah mengevaluasi
ide dan pendapat orang lain, mendeteksi
argument, dan menganalisis argument
Evaluasi

adalah kemampuan untuk menguji


kredibilitas pernyataan yang dipergunakan
untuk mengungkapkan pemikiran,
persepsi, pandangan, keputusan, alasan,
opini, dan lain sebagainya; serta untuk
menguji logika hubungan berbagai
pernyataan, deskripsi, pertanyaan yang
dipergunakan untuk merefleksikan
pemikiran.
 memutuskan kredibilitas penulis atau pembicara;
 membandingkan kelebihan dan kelemahan
berbagai pendapat;
 menetapkan kredibilitas sumber informasi
apakah layak rujuk atau tidak;
 memutuskan apakah dua pernyataan saling
berkontradiksi;
 memutuskan apakah bukti yang diberikan
mendukung kesimpulan.
Inferensi
adalah kemampuan untuk mengidentifikasi dan
memilih elemen yang dibutuhkan untuk
menyusun simpulan yang beralasan; untuk
menduga dan menegakkan diagnosis; untuk
mempertimbangkan informasi apa sajakah yang
dibutuhkan dan untuk memutuskan konsekuensi
apa yang harus diambil dari data, informasi,
pernyataan, kejadian, prinsip, opini, konsep dan
lain sebagainya.
Subskill inferensi adalah mampu mengumpulkan
bukti, menyampaikan berbagai alternatif, dan
membuat simpulan.
Explaining

mampu menjelaskan apa yang difikirkannya serta


bagaimana dan mengapa dia sampai pada keputusan
tersebut
Contoh:
 menjelaskan standart dan faktor-faktor kontekstual yang
dipergunakan untuk menilai kualitas interpretasi
seseorang atas pendapat orang lain;
 menyampaikan simpulan penelitian dan menjelaskan
metode dan kriteria yang dipergunakan untuk mencapai
simpulan tersebut;
 menjelaskan kriteria dan langkah yang diambil dalam
mengambil keputusan yang beralasan
self regulation / reflection
 kemampuan untuk selalu melihat ulang pada
seluruh dimensi critical thinking yang
dilakukannya dan mengeceknya berulang kali
atas apa yang dilakukannya pada keseluruhan
kegiatan critical thinking-nya tersebut.
 Dengan self regulation, seorang crtical thinker
dapat memonitor dan memperbaiki interpretasi
serta keputusan yang diambilnya; meriview dan
memformulasi ulang penjelasan yang telah
diberikan terhadap keputusan yang pernah
diambilnya.
Critical problem solving
 Mengidentifikasi masalah
 Menentukan konteks
 Menentukan pilihan penyelesaian
 Menganalisis pilihan tersebut hingga ditentukan
pilihan terbaik
 Menyusun alasan secara eksplisit
 Mengevaluasi langkah yang telah diambil dan
proses berfikir yang dilakukan.
Facione (2004)
Kisah dokter bedah di pengadilan
Beberapa tahun yang lalu publik di Inggris di hebohkan
oleh sebuah media massa yang melansir pemberitaan
mengenai situasi yang terjadi pada pengadilan
malpraktek yang dilakukan oleh seorang dokter spesialis
bedah. Dokter tersebut dituduh telah melakukan tindak
pidana malpraktek karena menurut tuduhan jaksa
penuntut umum beliau telah bertindak tidak profesional
ketika melakukan kegiatan operasi, hingga menyebabkan
pasien meninggal dunia. Yang menyebabkan publik
tersentak bukan kasus malpraktek yang dilakukan oleh
dokter tersebut akan tetapi jawaban yang diberikan oleh
dokter di pengadilan. Ketika hakim bertanya, mengapa
Anda melakukan tindakan tersebut, dengan mudah
dokter menjawab “begitulah prosedur yang
diajarkan oleh profesor kami”
Clinical reasoning

Adalah proses kognitif yang terjadi ketika


berbagai informasi yang diperoleh dokter baik
melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik atau
melalui kasus klinik yang diberikan pada
mahasiswa kedokteran disintesis dan
diintegrasikan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya oleh
dokter dan mahasiswa tersebut yang kemudian
dipergunakan untuk mendiagnosis dan
menatalaksana masalah pasien.
Groves dkk. (2002)
Karena merupakan proses kognitif, maka proses
reasoning sangat dipengaruhi oleh proses
berfikir manusia yang cenderung untuk:
(i) terburu-buru sehingga sering tidak dilakukan
evaluasi yang mendalam terhadap berbagai
alternatif
(ii) dangkal, sehingga gagal untuk menantang
asumsi dan mempertimbangkan pandangan
orang lain
(iii) kabur, tidak jelas
(iv) dan tak terorganisir.
Jenis clinical reasoning

 Forward clinical reasoning


adalah proses untuk menetapkan hipotesis
berdasarkan data yang ada.

 backward clinical reasoning


adalah mengungkapkan data berdasarkan
hipotesis.

(Patel dkk. dalam Beullens dkk. 2005)


 Gula darah 2 jam pp
melebihi batas normal
 Lesu
 cepat capek pasien menderita
 gatal-gatal diabetes.
 Dll.

Forward reasoning
 Gula darah tinggi
Pasien menderita  Gatal
diabetes karena:  Cepat letih
 Dll.

Backward reasoning
Mana yang lebih
baik????

Mana yang
menerapkan kegiatan
critical thinking?
Bagaimana
kegiatan-kegiatan
critical thinking
Diterapkan dalam
menegakkan
Diagnosis?
Jenis clinical reasoning
 Beullens dkk (2005) menunjukkan bahwa clinical
reasoning dengan menggunakan metode forward lebih
besar akurasinya dibanding dengan backward. Metode
forward lebih banyak dipergunakan oleh ekspert,
sedangkan backward lebih sering dipergunakan oleh
pemula
 Eva yang dikutip oleh Norman (2005) menunjukkan
bahwa pada kasus yang berbeda (yakni mendiagnosis
ECG) tidak ada beda antara keakurasian penggunaan
forward dan backward, bahkan metode yang paling baik
dipergunakan adalah metode gabungan, dengan dimulai
dari backward.
Jenis clinical reasoning
 Analytic: adalah kegiatan penalaran dengan
melakukan analisis yang sangat berhati-hati
untuk mengetahui hubungan antara tanda dan
keluhan untuk menetapkan diagnosis.
Non analitic-clinical reasoning

adalah clinical reasoning yang tidak membutuhkan


penalaran sama sekali, dan biasa disebut
dengan pattern recognition (pengenalan tanda)

Anda mungkin juga menyukai

  • Alergi Imunologi
    Alergi Imunologi
    Dokumen8 halaman
    Alergi Imunologi
    Muhammad Rizal Ardiana
    Belum ada peringkat
  • Perpustakaan 1
    Perpustakaan 1
    Dokumen34 halaman
    Perpustakaan 1
    lilydianagung
    Belum ada peringkat
  • BAB II Jurnal
    BAB II Jurnal
    Dokumen11 halaman
    BAB II Jurnal
    Muchlissatus Lisa Medicalbook
    Belum ada peringkat
  • BAB III Ok
    BAB III Ok
    Dokumen20 halaman
    BAB III Ok
    Muchlissatus Lisa Medicalbook
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen38 halaman
    Bab Iii
    Muchlissatus Lisa Medicalbook
    Belum ada peringkat
  • BAB III Fix
    BAB III Fix
    Dokumen10 halaman
    BAB III Fix
    Muchlissatus Lisa Medicalbook
    Belum ada peringkat
  • OPTIMAL LMA
    OPTIMAL LMA
    Dokumen21 halaman
    OPTIMAL LMA
    Muchlissatus Lisa Medicalbook
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen12 halaman
    Bab Iii
    Muchlissatus Lisa Medicalbook
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen14 halaman
    Bab Iii
    Muchlissatus Lisa Medicalbook
    Belum ada peringkat
  • BAB III Ok
    BAB III Ok
    Dokumen6 halaman
    BAB III Ok
    Muchlissatus Lisa Medicalbook
    Belum ada peringkat
  • Isi Referat
    Isi Referat
    Dokumen24 halaman
    Isi Referat
    Muchlissatus Lisa Medicalbook
    Belum ada peringkat
  • BAB III Fix
    BAB III Fix
    Dokumen10 halaman
    BAB III Fix
    Muchlissatus Lisa Medicalbook
    Belum ada peringkat
  • Tugas 6 MG
    Tugas 6 MG
    Dokumen10 halaman
    Tugas 6 MG
    Muchlissatus Lisa Medicalbook
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1 Laseque
    Tugas 1 Laseque
    Dokumen1 halaman
    Tugas 1 Laseque
    Muchlissatus Lisa Medicalbook
    Belum ada peringkat
  • Manifestasi Klinik SLE2
    Manifestasi Klinik SLE2
    Dokumen7 halaman
    Manifestasi Klinik SLE2
    Muchlissatus Lisa Medicalbook
    Belum ada peringkat
  • Tugas 5 OAE
    Tugas 5 OAE
    Dokumen6 halaman
    Tugas 5 OAE
    Muchlissatus Lisa Medicalbook
    Belum ada peringkat
  • Lupus
    Lupus
    Dokumen13 halaman
    Lupus
    Muchlissatus Lisa Medicalbook
    Belum ada peringkat
  • MENGHADAPI SAKIT
    MENGHADAPI SAKIT
    Dokumen22 halaman
    MENGHADAPI SAKIT
    Muchlissatus Lisa Medicalbook
    Belum ada peringkat
  • Lupus
    Lupus
    Dokumen13 halaman
    Lupus
    Muchlissatus Lisa Medicalbook
    Belum ada peringkat
  • Islam&Medis
    Islam&Medis
    Dokumen8 halaman
    Islam&Medis
    Muchlissatus Lisa Medicalbook
    Belum ada peringkat
  • Kul Pioderma
    Kul Pioderma
    Dokumen15 halaman
    Kul Pioderma
    Muchlissatus Lisa Medicalbook
    Belum ada peringkat
  • Uji Tempel
    Uji Tempel
    Dokumen12 halaman
    Uji Tempel
    Muchlissatus Lisa Medicalbook
    Belum ada peringkat
  • Kul Pioderma
    Kul Pioderma
    Dokumen15 halaman
    Kul Pioderma
    Muchlissatus Lisa Medicalbook
    Belum ada peringkat
  • Kelainan Kuku
    Kelainan Kuku
    Dokumen19 halaman
    Kelainan Kuku
    Muchlissatus Lisa Medicalbook
    Belum ada peringkat
  • Hubungan Terapetik
    Hubungan Terapetik
    Dokumen29 halaman
    Hubungan Terapetik
    Muchlissatus Lisa Medicalbook
    Belum ada peringkat
  • Halal-Thoyyib Mei2008 PDF
    Halal-Thoyyib Mei2008 PDF
    Dokumen5 halaman
    Halal-Thoyyib Mei2008 PDF
    Muchlissatus Lisa Medicalbook
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii S
    Bab Iii S
    Dokumen19 halaman
    Bab Iii S
    Muchlissatus Lisa Medicalbook
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii L
    Bab Iii L
    Dokumen10 halaman
    Bab Iii L
    Muchlissatus Lisa Medicalbook
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen14 halaman
    Bab Iii
    Muchlissatus Lisa Medicalbook
    Belum ada peringkat