Anda di halaman 1dari 35

PERAN AUDITOR INTERNAL

DALAM MENINGKATKAN
NILAI ORGANISASI

Disampaikan Oleh:
Ardan Adiperdana
Deputi Kepala BPKP Bidang Akuntan Negara

Dalam Acara Kongres III dan Seminar Nasional Asosiasi Auditor Internal
Jakarta, 23 November 2011
2
Agenda
I. Latar Belakang
II. Definisi Auditor Internal
III. Pergeseran Paradigma Auditor
Internal
IV. Hasil Survey terkait Auditor Internal
V. Peran Auditor Internal Pemerintah
VI. Penutup
I. LATAR BELAKANG
3

 Perkembangan profesi Auditor Internal yang pesat.


 Keberadaan Auditor Internal sebagai bagian dari organisasi
perusahaan (Corporate Governance) yang dapat membantu manajemen
untuk meningkatkan kinerja perusahaan terutama dari aspek
pengendalian dan manajemen risiko.
 Pembentukan fungsi Auditor Internal merupakan “keharusan” bagi
BUMN, Bank dan Lembaga Pemerintah ( PP No.12/1998 tentang
Persero, PP No. 13/1998 tentang Perum, UU No, 19/2003 tentang
BUMN; Keputusan Ketua Bapepam LK no 496/BL/2008 tentang
Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal).
 8 pilar National Integrity Systems yaitu: (1) executive, (2) parliament,
(3) judiciary, (4) watchdog agencies, (5) media, (6) private sector
(Chambers of Commerce,etc), (7) civil society and (8) law enforcement
agencies. (Jeremy Pope & Peter Langseth).
Lanjutan...
 Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN, Pasal 28, mengatur tentang
Pengawasan Intern di lingkungan BUMN antara lain:
 Satuan Pengawasan Intern sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, dipimpin oleh
seorang kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama berdasarkan
mekanisme internal perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
 Fungsi pengawasan intern sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah:
 Evaluasi atas efektifitas pelaksanaan pengendalian intern, manajemen risiko, dan proses
tata kelola perusahaan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kebijakan
perusahaan;
 Pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas di bidang keuangan, operasional,
sumber daya manusia, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya;
 Direksi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan fungsi pengawasan intern secara periodik
kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
 Direksi wajib menjaga dan mengevaluasi kualitas fungsi pengawasan intern di perusahaan.
II. DEFINISI INTERNAL AUDITING
5

 Menurut The Institute of Internal Auditor (IIA):


“ Internal Auditing is an independent, objective assurance
and consulting activity designed to add value and
improve an organization’s operations. It helps an
organization accomplish its objectives by bringing a
systematic, disciplined approach to evaluate and improve
the effectiveness of risk management, control and
governance process”’.
 Menurut Sawyer (Th 2003):
“ Internal auditing is an independent appraisal function
established within an organization to examine and evaluate
its activities as a service to organization”.
III. PERGESERAN PARADIGMA AUDITOR INTERNAL

1. Peran Auditor Internal


2. Perkembangan Paradigma Auditor Intern
3. Pergeseran Peran Auditor Intern
4. Kompetensi
5. Standar
7
1. PERAN AUDITOR INTERNAL
ORG
OBJECTIVE

ADDS VALUE &


IMPROVE OPERATIONS

RISK INTERNAL GOOD


MANAGEMENT CONTROL CORPORATE
GOVERNANCE

CATALYST / ASSURANCE &


CONSULTANCY
2. PERKEMBANGAN PARADIGMA AUDITOR INTERN
8

LAMA BARU
Watch Dog Peran Konsultan & Katalis

Detektif Pendekatan Preventif

Polisi Sikap Mitra Bisnis

Semua Kebijakan Ketaatan Kebijakan Relevan

Penyimpangan Fokus Penyelesaian Konstruktif

Terbatas Komunikasi Periodik

Financial/Compliance Audit Financial , Compliance, &


Operational

Sempit Jenjang Karier Luas (training ground)


3. PERGESERAN PERAN AUDITOR INTERN
9

PERAN Watch Dog Konsultan Katalis

PROSES Compliance
Audit
Operational
Audit
CSA
(Assurance)

FOKUS Fraud Resources


Values/
Improvement

IMPACT Jangka
Pendek
Jangka
Menengah
Jangka
Panjang
4. KOMPETENSI
10

Interpersonal Tool and


Skill Techniques

Internal
Knowledge
Audit
Areas
Standard
5. STANDAR
11

• International Professional Practice Framework


IPPF (Kerangka acuan kerja internal audit)

• Internal Control and Risk Framework (COSO,


ICRF Kerangka acuan kerja pengendalian intern dan risiko)

• Risk-Based Audit (Audit berbasis risiko)


RBA

• Internal Audit Charter (Piagam internal audit)


IAC
IV. HASIL SURVEY
12

1. The IIA’s Global Internal Audit Survey, 2010


1) Karakteristik aktivitas audit intern
2) Kompetensi utama auditor saat ini
3) Pengukuran nilai audit intern
4) Rencana perkembangan audit Intern ke
depan
5) 10 Hal penting bagi perubahan
2. Global Survey atas Manajemen Risiko dan Internal
Control
3. Hasil Studi Price Waterhouse and Coopers (PWC)
1. The IIA’s Global Internal Audit Survey, 2010
1) Karakteristik Aktivitas Audit Internal

 Persentase auditor dalam kelompok umur 26 – 36


meningkat menjadi 30% pada tahun 2010,
dibandingkan dengan 11% pada tahun 2006
 Lebih dari 2/3 responden yang disurvey adalah laki-
laki
 Ada peningkatan signifikan atas persentase auditor
internal yang meraih gelar master dan doktor
 Ada peningkatan persentase responden dengan
major audit internal
Lanjutan...

 Lebih dari setengah SPI mendapatkan stafnya dari mutasi di


dalam organisasi.
 Organisasi mengandalkan co-sourcing atau outsourcing
untuk mengisi missing skills dalam kegiatan audit internal
 Sekitar 50% responden organisasi akan merekrut lebih banyak
staf dalam 5 tahun yang akan datang
 Hasil survey mengindikasikan bahwa kebanyakan CAE
menyampaikan laporan kepada CEO atau Komite Audit
dengan variasi sesuai wilayah. Persentase tertinggi untuk
penyampaian laporan kepada komite audit terjadi di Timur
Tengah, USA & Canada, dan Amerika Latin.
Lanjutan...

 Fokus aktivitas audit internal dalam 5 tahun ke depan akan sangat berbeda dengan praktik
saat ini.
 Area kegiatan yang menjadi fokus utama:
 Corporate Governance
 Enterprise risk management
 Strategic reviews
 Ethics Audits
 Migrasi ke IFRS
 Area dengan penekanan yang lebih rendah:
 Operational dan compliance audit
 Auditing of financial risks
 Fraud Investigations
 Evaluation of internal control
 Sebanyak 22% CAE menyatakan telah menjadi subjek atas kekerasan ketika menjalankan
tugas sebagai audit internal.
2) Kompetensi Utama Auditor Intern Saat Ini

 General Competencies
Tiga dari lima kompetensi umum teratas yang perlu dimiliki auditor intern dalam
menghadapi turbulensi ekonomi global dan dampaknya terhadap pasar uang dan
kelangsungan hidup perusahaan adalah:
 Communication skills (oral, written, report writing, and presentation)
 Problem identification and solution skills (core, conceptual, and analytical thinking)
 Mengikuti perubahan industri & regulasi serta standar profesi
 Behavioral Skills
Hasil survey mengindikasikan dua behavioral skills yang berada pada urutan teratas, yaitu:
 Confidentiality
 Communication – penyampaian pesan yang jelas
 Technical skills
 Pemahaman atas bisnis
 Risk analysis and control assessment techniques
LANJUTAN ...

 Knowledge
Area pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung tugas-tugas
auditor intern saat ini (dari urutan yang terbanyak digunakan):
 Auditing
 Internal audit standards
 Ethics
 Fraud awareness
 Enterprise risk management
 Changes to profesional standards
 Technical knowledge for industry
 Governance
 Financial accounting
 Business management
LANJUTAN ...

 Audit Tools and Techniques – Digunakan saat ini


Urutan audit tools and techniques yang digunakan dalam
penugasan audit saat ini (dari yang teratas):
 Risk-based audit planning
 Other electronic communication
 Analytical review
 Statistical sampling
 Electronic workpapers
 Data mining
 Computer-assisted audit technique
 Control self-assessment
 Flowchart software
 Benchmarking
LANJUTAN ...

 Audit Tools and Techniques – Digunakan dalam 5 thn ke depan


Urutan audit tools and techniques yang akan lebih banyak digunakan
dalam penugasan audit 5 tahun ke depan dibandingkan dengan
penggunaan saat sekarang (dari yang terbanyak digunakan):
 Computer-assisted audit technique
 Electronic workpapers
 Continuous/real-time auditing
 Data mining
 Risk-based audit planning
 Control self-assessment
 Other electronic communication
 IIA’s quality assessment review tools
 Benchmarking
 Analytical review
LANJUTAN ...

 Audit Tools and Techniques – Digunakan saat ini


dan diprediksikan akan digunakan dalam 5 thn ke
depan dengan porsi yang sama atau lebih
Urutan dari yang terbanyak digunakan:
 Risk-based audit planning
 Other electronic communication

 Analytical review

 Electronic workpapers

 Computer-assisted audit technique


LANJUTAN ...

 International Standards
 Organisasi yang sepenuhnya menaati standar dalam tahun
2010 hanya 46,3%, menurun dibandingkan dengan tahun
2006 yang mencapai 59,9%
 Alasan utama ketidaktaatan terhadap standar:
 Ukuran perusahaan atau staf audit internal kecil
 Biaya penggunaan standar
 Jumlah waktu yang digunakan untuk menaati standar
 Kurangnya dukungan manajemen/board

 Persentase organisasi audit intern yang pernah dilakukan


quality assessment di tempat hanya sebesar 31,3%.
3) Pengukuran Nilai Internal Auditing
 Kebanyakan responden meyakini bahwa kegiatan internal audit mereka
menambah nilai bagi organisasi. Independensi dan objektivitas dipandang
sebagai faktor kunci untuk menambah nilai.
 Kebanyakan responden memandang kegiatan internal audit memberikan
kontribusi bagi control, namun, tidak demikian halnya dengan persepsi mereka
terhadap risk management dan governance.
 Faktor terpenting yang dipersepsikan dalam kontribusi kegiatan internal audit
meliputi:
 Akses yang tepat kepada komite audit
 Berfungsi, tanpa paksaan, untuk merubah penilaian peringkat atau membatalkan
temuan
 Lebih banyak penggunaan audit tools atau technology pada penugasan audit.
 Dibandingkan tahun 2006, terlihat ada penurunan dalam pada aktivitas audit
internal yang bersumber dari luar organisasi. Persentase co-sourcing dan
outsourcing atas kegiatan IA akan lebih berdampak pada persepsi efektivitas,
pengukuran yang terkait dengan efektivitas proses, dan kecukupan status
organisasi daripada persepsi nilai tambah (value added).
4) What Next For Internal Auditing
a. Regulatory and Governance, and Internal Control Context

 Dengan keterwakilan emerging countries yang lebih


tinggi dalam study ini, konteks governance dan internal
control diharapkan akan meningkat dengan sangat
signifikan dalam kawasan regional. Organisasi dalam
emerging countries ini diproyeksikan akan berupaya
menyusul organisasi di negara-negara yang lebih maju.
 Responden pada perusahaan tertutup akan berusaha
menyusul perusahaan yang sudah terbuka.
 Responden dari organisasi yang lebih kecil juga
memproyeksikan perusahaan mereka akan menyusul
perusahaan yang lebih besar.
b. Ekspektasi Evolusi Peran Internal Audit

 Peran internal audit di bidang risk management


dan governance akan terus meningkat menjadi
diterima menurut perspektif praktisi internal audit
sebagai dua fondasi terpenting bagi profesi
 Responden mengharapkan peningkatan peran
internal audit dalam 5 tahun mendatang di bidang:
 Pelatihan anggota komite audit
 Peran advisory dalam pengembangan strategi

 Peran education bagi personil organisasi


Lanjutan ....

 Lima kegiatan internal audit teratas dalam tahun 2010:


 Operational auditing
 Audit of compliance with regulatory code
 Auditing of financial risks
 Investigation of fraud and irregularities
 Evaluating the effectiveness of control framework
 Tujuh kegiatan teratas dalam 5 tahun ke depan:
 Corporate governance review
 Audit of the enterprise risk management proses (ERM)
 Review addressing linkage of strategy and company performance (e.g.
Balanced scorecard)
 Social and sustainability audits
 Migration to IFRS
 Disaster recovery testing and support
c. Audit Tools and Techniques

 Lima audit tools and techniques teratas yang


diproyeksikan akan lebih banyak digunakan dalam
5 tahun ke depan:
 Computer-assisted audit techniquea (CAAT)
 Electronic workpapers

 Continues/real-time auditing

 Data mining

 Risk-based audit planning


5) Sepuluh Hal Penting Untuk Perubahan

Group I: Penekanan pada Risk Management dan


Governance
1. Fokuskan pada Risk Management dan Governance
2. Laksanakan risk-based audit plan dengan lebih responsif
dan fleksibel
Group II: Tujukan pada prioritas stakeholder kunci
3. Bangun visi strategis untuk audit internal
4. Focus, monitor, report on internal auditing’s value
5. Perkuat komunikasi dan hubungan dengan komite audit
6. Memandang ketaatan pada IIA’s International Standards
for the Professional Practice of Internal Auditing sebagai
mandatory, bukan opsional
Lanjutan ....

Group III: Optimalkan Sumberdaya Internal Audit


7. Peroleh dan bangun ‘top talent’
8. Tingkatkan pelatihan bagi kegiatan internal audit
9. Gunakan kesempatan atas perluasan keanggotaan
penyedia jasa
Group IV: Manfaatkan Teknologi secara Efektif
10. Tingkatkan penggunaan audit tools and technology
2. Global Survey atas Manajemen Risiko dan Internal Control -
1) Kebutuhan untuk Memiliki Sistem RM dan/atau IC secara
Formal

29
2) Keterkaitan antara RM & IC Guidelines

30
3. Hasil Studi Price Waterhouse and Coopers (PWC) -
Risk Centric Approach dan Value Creation
31

Sumber: PWC Study


V. Peran Auditor Internal Pemerintah (APIP)
32

BPKP sbg “PEMBINA” SPIP


PP 60/2008 pasal 59 (2)

Good Governance

Pedoman
GG, MR, IC
Sosialisasi Peran Auditor
Internal
Diklat (APIP)

Bimbingan &
Konsultasi

Peningkatan Kompetensi SPIP


GG
VI. PENUTUP
33

 Peran Ganda Auditor Internal sebagai Assurer dan sebagai


“konsultan” untuk memberikan nilai tambah (value added) dan
memperbaiki operasi organisasi perlu ditingkatkan.
 Pembangunan kesadaran akan manfaat RM & IC yg terintegrasi
ke dalam governance, strategy, dan operasional organisasi yg
mencakup seluruh proses utama.
 Auditor Internal perlu merubah pendekatan dalam melakukan
audit, dari semula pendekatan tradisional menjadi Risk Based
Audit Approach dan yang semula berfokus ke pengendalian
menjadi berfokus ke risiko.
Lanjutan…
34

 Internal Audit ada karena perusahaan ada


 Internal audit harus punya value
 Independent, objektif public trust
 Kontribusi terhadap tujuan perusahaan  survival,
growth
 Best Practices
 Audit of CG Culture: alignment of culture & strategy
 Audit of ethics

 Risk-based & governance


TERIMA KASIH

35

Anda mungkin juga menyukai