Anda di halaman 1dari 34

MODUL 1

BENGKAK PADA MUKA DAN PERUT

KELOMPOK 10
NAMA KELOMPOK
• Athirah Syahrir 11020140001
• Satria Mandala B 11020140014
• Nadrah Zuhriah Amri 11020140030
• Nuari Aqriana Darwis 11020140047
• Muhammad Alghifari Sulkaf 11020140063
• Khusnul Yaqien 11020140081
• Selly Silla Sakti 11021040104
• Widya Kemalasari 11020140119
• Andi Nadya Risalina I. 11020140135
• Dela Pinka Pakaya 11020140152
SKENARIO
Seorang anak laki-laki, 10 thn, dibawa oleh ibunya ke Puskesmas dengan
muka dan perut bengkak. Pembengkakan terjadi sejak 3 minggu yang lalu
yang makin lama semakin bertambah. Tidak ada demam dan tanda-tanda
infeksi lain.
KALIMAT KUNCI
• Anak-anak 10 tahun bengkak pada muka dan perut
• Sejak 3 minggu yang lalu
• Makin lama makin bertambah
• Tidak demam dan tidak ada tanda – tanda infeksi
PERTANYAAN PENTING
• Penyakit apa saja yang menimbulkan gejala bengkak?
• Jelaskan organ yang terkait yang dapat menyebabkan bengkak?
• Apa yang menyebabkan bengkak pada wajah dan perut?
• Kenapa bengkak semakin lama makin bertambah dan terjadi hanya pada
muka dan perut?
• Apakah ada hormone yang berperan pada scenario tersebut?
• Jelaskan diferensial diagnosis!
• Jelaskan langkah – langkah diagnosis!
• Bagaimana pencegahan terhadap scenario tersebut?
Penyakit-penyakit yang menimbulkan gejala bengkak:

Glomerulonefritis
Gagal jantung kronik Sindroma Nefrotik
Akut

Malabsorbsi
Sirosis Hepatik Gagal Ginjal Kronik
(Kwashiorkor)
Referensi :
Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
ORGAN YANG BERPERAN
• Organ Ginjal (Ren)
• contoh penyakit gagal ginjal, sindroma nefrotik, glomerulonefritis, dll

1. http://www.nhs.uk/Conditions/Oedema/Pages/Introduction.aspx
2. http://krismasekasaputra.blogspot.co.id/2014/01/penyakit-paru-obstruksi-kronik-ppok.html
Organ jantung dan paru
contoh penyakit gagal jantung kronik, PPOK

1. http://www.nhs.uk/Conditions/Oedema/Pages/Introduction.aspx
2. http://krismasekasaputra.blogspot.co.id/2014/01/penyakit-paru-obstruksi-kronik-ppok.html
Organ Hati
contoh penyakit serosis hepatis

1. http://www.nhs.uk/Conditions/Oedema/Pages/Introduction.aspx
2. http://krismasekasaputra.blogspot.co.id/2014/01/penyakit-paru-obstruksi-kronik-ppok.html
BENGKAK SEMAKIN MEMBERAT
Cairan Bergeser
Hipoalbumi Penurunan dari Intravaskuler
Tekanan Edema
nemia ke jaringan
Onkotik Plasma interstisium

Peningkatan Hipovolemia
Retensi Natrium
dan Air

Memperbaiki Meningkakan
Volume progresivitas
Intravaskuler Hipoalbuminem
ia

Edem semakin
berat

1. Efendi, Ian., Pasaribu Restu. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi VI. Jakarta: Interna Publishing.
TERJADI PADA WAJAH DAN PERUT :

• Edem atau sembab adalah meningkatnya volume cairan ekstravaskuler


yang disertai penimbunan cairan abnormal dalam sela-sela jaringan dan
rongga serosa (jaringan ikat longgar dan ronga-ronga badan).Karena ada
jaringan ikat longgar pada wajah terutama daerah orbita,perut,tungkai
sehingga cairan lebih muda menumpuk dijaringan ikat longgar

Crowin,EJ.Buku Saku Patofisiologi.Jakarta:EGC:2001


HORMON YANG BERPERAN PADA SKENARIO

1. Sherwood, Lauralee. 2015. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC.
1. Sherwood, Lauralee. 2015. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC.
1. Sherwood, Lauralee. 2015. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC.
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
Sekumpulan manifestasi klinis
yang ditandai oleh proteinuria • Anak laki-laki 2 x
massif, hipoalbuminemia, perempuan
edema, hiperkolesterolemia, • 80% bentuk kelainan
lipiduria, dan minimal
hiperkoagulabilitas

SINDROM NEFROTIK

SOLUBLE ANTIGEN
ELECTROCEMIC TEORY
ANTIBODY COMPLEX

1. Chesney RW, 1999. The idiopathic nephrotic syndrome. Curr Opin Pediatr 11 : 158-61.
2. International Study of Kidney Disease in Children, 1978. Nephrotic syndrome in children. Prediction of histopathology from clinical and laboratory chracteristics at time
of diagnosis. Kidney Int 13 : 159.
etiologi PATOFISIOLOGI
Permeabilitas basal membran meningkat;
Protein bocor ke dalam filtrasi glomerulus

Proteinuria masif Merangsang hati :


Sintesa protein , lipid dan Kolesterol ↑, trigliserida ↑
Menurun katabolisme
gangguan transportasi
Hipoalbuminemia partikel lipid dalam sirkulasi
Hiperlipidemia & lipiduria
Tekanan onkotik plasma menurun Sekresi mineralokortikoid
Aldosteron dan ADH naik
Transudasi cairan dari ruang vaskuler
ke ruang interstisiel

Volume plasma dan cardiac output menurun Edema

Aliran darah ke ginjal menurun,


Retensi air dan garam di tubuli renalis Jumlah airan interstisiel meningkat
GFR menurun

1. Chesney RW, 1999. The idiopathic nephrotic syndrome. Curr Opin Pediatr 11 : 158-61.
MANIFESTASI KLINIK

Utama – edema
• awal intermitten (preorbital,
scrotalis, labia), edema
masif (anasarka)
• Lunak, pitting
Ggn GI
• diare karena edema
mukosa usus
• Hepatomegali karena
sintesis albumin meningkat
• Nafsu makan berkurang
• asites
Pernapasan
• Asites  retriksi
pernapasan  takipneu
• Efusi pleura/ edema
pulmonal
Penatalaksanaan

Terapi prednison sebaiknya baru diberikan


selambat-lambatnya 14 hari setelah diagnosis
sindrom nefrotik ditegakkan untuk memastikan
apakah penderita mengalami remisi spontan atau
tidak. Bila dalam waktu 14 hari terjadi remisi
spontan, prednison tidak perlu diberikan, tetapi bila
dalam waktu 14 hari atau kurang terjadi
pemburukan keadaan, segera berikan prednison
tanpa menunggu waktu 14 hari.

1. Chesney RW, 1999. The idiopathic nephrotic syndrome. Curr Opin Pediatr 11 : 158-61.
2. International Study of Kidney Disease in Children, 1978. Nephrotic syndrome in children. Prediction of histopathology from clinical and laboratory chracteristics at time
of diagnosis. Kidney Int 13 : 159.
• Glomerulonefritis Akut (GNA) : Suatu bentuk proses
proliferasi dan inflamasi glomeruli yang didahului oleh
suatu proses infeksi dan terjadi secara akut.

• Sindrom Nefritik Akut (SNA ) : Suatu kumpulan gejala-


gejala klinik berupa proteinuria, hematuria azotemia,
redblood cast (torak eritrosit), oligouria dan hematuria
(PHAROH)

- Rauf, Syarifuddin. Nefrologi Anak. Fakultas Kedokteran UNHAS


- Rachmadi, Dedi. Diagnosis dan Penatalaksanaan Glomerulonefritis Akut. Bandung: FK.UNPAD
Insidensi Etiologi
• >> usia 6-7 tahun • Streptococcusus  hemolitikus
• Laki-laki > perempuan grup A tipe M  NEFROTOGENIK
• 10-12% kasus infeksi Streptococcusus 
hemolitikus grup A
• Faringitis : serotipe 12

• Di dahului oleh ISPA atau pioderma • Piodermi : serotipe 48

- Rauf, Syarifuddin. Nefrologi Anak. Fakultas Kedokteran UNHAS


- Rachmadi, Dedi. Diagnosis dan Penatalaksanaan Glomerulonefritis Akut. Bandung: FK.UNPAD
MANIFESTASI KLINIK
• Periode laten 1-3 minggu

• Edema

• Hematuri

• Hipertensi

• Oligouria

• Gejala lain: mual, lelah, letih, anoreksia

- Rauf, Syarifuddin. Nefrologi Anak. Fakultas Kedokteran UNHAS


- Rachmadi, Dedi. Diagnosis dan Penatalaksanaan Glomerulonefritis Akut. Bandung: FK.UNPAD
urine darah
• Hematuria, warna kemerahan atau • Titer ASTO meningkat
seperti air daging
• Menurunnya kadar C3
• Proteinuria, kualitatif dan kuantitatif
• LED meninggi
> 6 bulan  proteinuri persisten 
biopsi ginjal • Hipoproteinemia ringan

• Pemeriksaan bakteriologik

- Rauf, Syarifuddin. Nefrologi Anak. Fakultas Kedokteran UNHAS


- Rachmadi, Dedi. Diagnosis dan Penatalaksanaan Glomerulonefritis Akut. Bandung: FK.UNPAD
diagnosis Pengobatan Komplikasi
Bila memenuhi  4 gejala - ANTIBIOTIK bila
berikut : dijumpai tanda-tanda - Hipertensi ensefalopati

infeksi - Edema paru


- Hematuri
- ANTI HIPERTENSI - Syok hipoalbuminemia
- Edema
- DIURETIK (oligouria, - Gagal ginjal
- Hipertensi
edema pulmonum)
- ASTO meningkat

- C3 menurun

- Rauf, Syarifuddin. Nefrologi Anak. Fakultas Kedokteran UNHAS


- Rachmadi, Dedi. Diagnosis dan Penatalaksanaan Glomerulonefritis Akut. Bandung: FK.UNPAD
PENGERTIAN
• Kekurangan gizi masa anak-anak selalu dihubungkan dengan kekurangan
vitamin mineral yang spesifik dan berhubungan dengan mikronutrien
tertentu
• Konsekuensi defisiensi mikronutrien selama masa anak-anak sangat
berbahaya. Kekurangan protein murni pada stadium berat menyebabkan
kwashiorkor
• Balita usis <5 tahun. Kejadian paling tinggi pada anak usia I,5 tahun.

Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman


617 - 626
PATOFISIOLOGI
Protein rendah

Prekursor sintesis
Defisiensi as.
lemak tidak
Amino
adekuat

Penurunan
Perlemakan hati
albumin

Hipoalbuminemia Hepatomegali

asites

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20564/3/Chapter%20II.pdf
1. UI-FKM. Gizi dan Kesehatan Masyarakat, Rajawali Pers. Jakarta, 2009
2. Corwin. J. Elizabeth, Buku Saku Patofisiologi, EGC, Jakarta, 2009
1. UI-FKM. Gizi dan Kesehatan Masyarakat, Rajawali Pers. Jakarta, 2009
2. Corwin. J. Elizabeth, Buku Saku Patofisiologi, EGC, Jakarta, 2009
1. UI-FKM. Gizi dan Kesehatan Masyarakat, Rajawali Pers. Jakarta, 2009
2. Corwin. J. Elizabeth, Buku Saku Patofisiologi, EGC, Jakarta, 2009
LANGKAH-LANGKAH DIAGNOSIS
-Menanyakan Iidentitas pasien
-Menanyakan keluhan utama dan menggalinya
-Melakukan anamnesis terpimpin
Anamnesis -Riwayat penyakit terdahulu
-Riwayat pernyakit keluarga
-Riwzayat pengobatan sebelumnya

1. Inspeksi
2. Palpasi
Pemeriksaan Pemeriksaan umum:
Fisik -Pemeriksaan jantung dan paru-paru
-Palpasi abdomen
-Pemeriksaan kulit

-Kadar gula darah


-Darah tepi lengkap
Pemeriksaan
-Urin lengkap
Penunjang
-Protein serum (albumin,globulin
-Tes mantoux

1. Pudjiadi AH, Hegar B. Hardyastuti S, Idris NS, Gandaputra EP. Harmoniati ED. Penyunting pedoman pelayanan medis ikatan Dokter Anak Indonesia
(IDAI). Jakarta:Badan Penerbit IDAI:2011

Anda mungkin juga menyukai