dan Edukasi
Dosen Mata Kuliah : Ratna Sari Dewi, M.Farm, Apt
H E S S Y G U S F I YA R N I
L A I L AT U L R I Z K I T I A R A D I A N A R YA N I
R U Z I A L F I AT I
WAWANCARA
Nazir (1983) mendefinisikan wawancara sebagai proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara
dengan si penjawab atau responden
(Kartono, 1996) mengartikan Wawancara atau Interview berasal dari kata Entrevue yang berarti
pertemuan, serta kata entre= inter & voir = videre = melihat, yang berarti tanya jawab lisan
dengan maksud untuk melihat/mengetahui.
Slamet (2011) menyebutkan bahwa wawancara adalah cara yang dipakai untuk memperoleh
informasi melalui kegiatan interaksi sosial antara peneliti dengan yang diteliti
1. Fact finding interviews yaitu wawancara yang dilakukan dengan tujuan untuk
menggali data atau informasi atas suatu topik.
Bentuk-bentuk wawancara
1. Wawancara terstruktur
4. Wawancara Kelompok
5. Wawancara Individual
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI
1. Wawancara terstruktur
• memiliki pedoman yang memimpin jalannya tanya jawab ke satu arah yang
telah ditetapkan secara tegas
• menggunakan kuisioner sebagai pedoman yang harus diikuti secara baku
• Pedoman (guide) dibuat secara terperinci agar informasi yang diinginkan
dapat diperoleh
Kelebihan
Kekurangan
• Variasi jawaban akibat dari
• Respon yang diungkap bersifat
variasi pertanyaan dapat
rasional, tetapi kemampuan
dihindari
untuk mengungkap emosional
• Jawaban yang seragam dapat
sangat rendah.
dikomparasikan.
• Prosesnya kaku sehingga data
• Kesalahan akibat masalah
yang digali kurang mendalam
teknis dapat dikurangi
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI
• Bentuk wawancara berupa kerangka pertanyaan yang penting dan sejalan dengan tujuan
penelitian
• sering disebut dengan wawancara bebas terpimpin.
Wawancara bebas
Pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada responden.
Wawancara terpimpin
pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang lengkap dan terinci.
Kelebihan
Kelemahan
• Memungkinkan pewawancara • Tidak selalu diperoleh hasil yang sama
untuk menyesuaiakan pertanyaan dari semua subjek yang diwawancarai
dengan kasus individual. • Materi yang sangat relevan dapat
• Memungkinkan pewawancara terlupakan karena pertanyaan yang
mengikuti secara mendalam hal-hal relevan juga tidak diajukan.
yang tampak relevan dan produktif. • Membutuhkan waktu yang lama.
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI
4. Wawancara Kelompok
5. Wawancara Individual
Jenis-Jenis Wawancara
Persiapan Wawancara
sebelum melakukan wawancara harus menguasai persoalan yang akan dipercakapkan, jika
perlu membuat daftar pertanyaan dari yang bersifat umum sampai detail.
tahapan berikutnya menentukan arah permalahan yang digali dengan dilengkapi berbagai
berita berkaitan dengan bahan yang akan dijadikan bahan wawancara.
setelah menentukan permasalahan, menetapkan siapa-siapa saja yang akan menjadi nara
sumber untuk diwawancarai.
mengenali sifat-sifatnya yang akan menjadi nara sumber sebelum terjadi wawancara.
sebelum bertatap muka membuat janji dulu sebelum melakukan wawancara, untuk meminta
dan menentukan kapan waktu yang luang dan tepat tepat untuk melakukan wawancara.
persiapan mental untuk mengadakan wawancara, karena masing-masing pribadi punya
karakter yang berbeda, sehingga diperlukan membaca karakter calon nara sumber.
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI
Etika Wawancara
KEUNTUNGAN WAWANCARA
Flexibility . Pewancara dapat secara luwes mengajukan pertanyaan sesuai dengan situasi yang
dihadapi pada saat itu dan memungkinkan diberikan penjelasan kepada respoden bila
pertanyaan kurang dimengerti
Nonverbal behavior. Pewawancara dapat mengobservasi perilaku nonverbal, Misalnya rasa suka,
rasa
tidak suka, atau perilaku lainnya pada saat pertanyaan diajukan dan dijawab oleh responden.
Completeness. Pewawancara dapat memperoleh jawaban atas seluruh pertanyaan yang
diajukan secara langsung
Time of interview. Pewawancara dapat menyusun jadwal wawancara yang relatif pasti. Kapan, di
mana, sehingga data yang diperoleh tidak keluar dari rancangan penelitian.
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI
KELEMAHAN WAWANCARA
Pengertian Anamnesa
Menurut Patricia A Potter tahun 2005, anamnesa adalah pola komunikasi yang dilakukan untuk
tujuan spesifik dan difokuskan pada area dengan isi yang spesifik. Anamnesa juga diartikan
sebagai mekanisme dimana klien juga bisa mendapatkan informasi. Suatu anamnesa dapat
terfokus, seperti dalam kasus klien masuk ruang kedaruratan, atau wawancara dapat bersifat
komprehensif.
Anamnesis adalah suatu tehnik pemeriksaan yang dilakukan lewat suatu percakapan antara
seorang dokter dengan pasiennya secara langsung atau dengan orang lain yang mengetahui
tentang kondisi pasien, untuk mendapatkan data pasien beserta permasalahan medisnya.
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI
Mendapatkan data atau informasi tentang keluhan yang sedang dialami atau diderita oleh
pasien. Anamnesa yang tepat dapat membantu penegakan assesment dan diagnosa.
Membangun komunikasi yang baik antara seorang petugas medis dengan pasiennya. Anamnesa
yang tepat dapat membuka hubungan dan kerjasama yang baik yang bermanfaat untuk
pemeriksaan selanjutnya.
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI
Jenis Anamnesis
Ada 2 jenis anamnesis yang umum dilakukan, yakni Autoanamnesis dan Alloanamnesis atau
Heteroanamnesis.
Pada umumnya anamnesis dilakukan dengan tehnik autoanamnesis yaitu anamnesis yang
dilakukan langsung terhadap pasiennya.
Anamnesis yang didapat dari informasi orag lain ini disebut Alloanamnesis atau
Heteroanamnesis.
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI
Sistematika Anamnesis
Dari seluruh tahapan anamnesis bagian inilah yang paling penting untuk menegakkan diagnosis.
Tahapan ini merupaka inti dari anamnesis. Terdapat 4 unsur utama dalam anamnesis riwayat
penyakit sekarang, yakni :
(1) Kronologi atau perjalanan penyakit,
(2) Gambaran atau deskripsi keluhan utama,
(3) Keluhan atau gejala penyerta, dan
(4) Usaha berobat. Selama melakukan anamnesis keempat unsur ini harus ditanyakan secara
detail dan lengkap.
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI
6. Riwayat Kebiasaan/Sosial
Beberapa kebiasaan berakibat buruk bagi kesehatan dan bahkan dapat menjadi penyebab
penyakit yang kini diderita pasien tersebut. Biasakan untuk selalu menanyakan apakah pasien
mempunyai kebiasaan merokok atau minum alkohol. Tanyakan sudah berapa lama dan berapa
banyak pasien melakukan kebiasaan tersebut. Pada masa kini bila berhadapan dengan pasien
usia remaja atau dewasa muda harus juga ditanyakan ada atau tidaknya riwayat penggunaan
obat-obatan terlarang seperti narkoba, ekstasi dan lai-lain.
7. Anamnesis Sistem
Anamnesis sistem adalah semacam review dimana seorang dokter secara singkat dan sistematis
menanyakan keluhan-keluhan lain yang mungkin ada dan belum disebutkan oleh pasien.
Keluhan ini mungkin saja tidak berhubugan dengan penyakit yang sekarang diderita tapi
mungkin juga merupakan informasi berharga yang terlewatkan.
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI
Kesimpulan Anamnesis
Pada akhir anamnesis seorang dokter harus dapat membuat kesimpulan dari anamnesis yang
dilakukan. Kesimpulan tersebut berupa perkiraan diagnosis yang dapat berupa diagnosis tunggal
atau diagnosis banding dari beberapa penyakit. Kesimpulan yang dibuat haruslah logis dan
sesuai dengan keluhan utama pasien. Bila menjumpai kasus yang sulit dengan banyak keluhan
yang tidak dapat dibuat kesimpulannya, maka cobalah dengan membuat daftar masalah atau
keluhan pasien. Daftar tersebut kemudian dapat digunakan untuk memandu pemeriksaan fisik
atau pemeriksaan penunjang yang akan dilaksanakan, sehingga pada akhirnya dapat dibuat
suatu diagosis kerja yang lebih terarah.
TERIMAKASIH