Anda di halaman 1dari 28

Komunikasi, Informasi

dan Edukasi
Dosen Mata Kuliah : Ratna Sari Dewi, M.Farm, Apt

H E S S Y G U S F I YA R N I

L A I L AT U L R I Z K I T I A R A D I A N A R YA N I

R U Z I A L F I AT I

SRI YENNI WULANDARI


PROGRAM STUDI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
2017
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

WAWANCARA
Nazir (1983) mendefinisikan wawancara sebagai proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara
dengan si penjawab atau responden

(Kartono, 1996) mengartikan Wawancara atau Interview berasal dari kata Entrevue yang berarti
pertemuan, serta kata entre= inter & voir = videre = melihat, yang berarti tanya jawab lisan
dengan maksud untuk melihat/mengetahui.

Slamet (2011) menyebutkan bahwa wawancara adalah cara yang dipakai untuk memperoleh
informasi melalui kegiatan interaksi sosial antara peneliti dengan yang diteliti

 Wawancara adalah tanya-jawab dengan seseorang untuk mendapatkan keterangan atau


pendapatnya tentang suatu hal atau masalah.
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI
Tujuan
Menurut Rich (dalam Baker, 1990) mengklasifikasikan tujuan wawancara menjadi lima hal,
yaitu:

1. Fact finding interviews yaitu wawancara yang dilakukan dengan tujuan untuk
menggali data atau informasi atas suatu topik.

2. Fact giving interviews yaitu wawancara yang dilakukan di mana pewawancara


memberikan keterangan atau penjelasan kepada orang yang diwawancara.

3. Manipulative interviews yaitu wawancara yang bertujuan untuk mengarahkan atau


membuat subjek melakukan apa yang diinginkan (menuju kondisi yang lebih baik)

4. Treatment interviews yaitu wawancara yang bertujuan untuk memberikan support,


konseling, atau menumbuhkan Insight kepada subjek.

5. Demonstrative interviews yaitu wawancara yang dilakukan untuk mengilustrasikan


atau mendemonstrasikan teknik atau hal-hal penting kepada subjek.
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

Bentuk-bentuk wawancara

1. Wawancara terstruktur

2. Wawancara semi terstruktur

3. Wawancara tidak terstruktur

4. Wawancara Kelompok

5. Wawancara Individual
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

1. Wawancara terstruktur
• memiliki pedoman yang memimpin jalannya tanya jawab ke satu arah yang
telah ditetapkan secara tegas
• menggunakan kuisioner sebagai pedoman yang harus diikuti secara baku
• Pedoman (guide) dibuat secara terperinci agar informasi yang diinginkan
dapat diperoleh

Kelebihan
Kekurangan
• Variasi jawaban akibat dari
• Respon yang diungkap bersifat
variasi pertanyaan dapat
rasional, tetapi kemampuan
dihindari
untuk mengungkap emosional
• Jawaban yang seragam dapat
sangat rendah.
dikomparasikan.
• Prosesnya kaku sehingga data
• Kesalahan akibat masalah
yang digali kurang mendalam
teknis dapat dikurangi
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

2. Wawancara Semi Terstruktur

• Bentuk wawancara berupa kerangka pertanyaan yang penting dan sejalan dengan tujuan
penelitian
• sering disebut dengan wawancara bebas terpimpin.

Wawancara bebas
Pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada responden.

Wawancara terpimpin
pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang lengkap dan terinci.

Wawancara bebas terpimpin


pewawancara mengombinasikan wawancara bebas dengan wawancara terpimpin, yang dalam
pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa yang akan ditanyakan
secara garis besar.
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

3. Wawancara Tidak Terstruktur

• Pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan terbuka yang memungkinkan jawaban


yang lebih luas dan bervariasi.
• Pertanyaan yang dilontarkan sangat tergantung pada garis atau arah pembicaraan yang
telah diletakkan oleh pewawancara.

Kelebihan
Kelemahan
• Memungkinkan pewawancara • Tidak selalu diperoleh hasil yang sama
untuk menyesuaiakan pertanyaan dari semua subjek yang diwawancarai
dengan kasus individual. • Materi yang sangat relevan dapat
• Memungkinkan pewawancara terlupakan karena pertanyaan yang
mengikuti secara mendalam hal-hal relevan juga tidak diajukan.
yang tampak relevan dan produktif. • Membutuhkan waktu yang lama.
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

4. Wawancara Kelompok

• Tujuan untuk mendapatkan sudut pandang


yang lebih luas tentang suatu masalah, dimana
tidak dapat diperoleh melalui wawancara
individual Kelemahan
• Wawancara ini dapat dilakukan dengan cara • Kekuatan wawancara ini tidak akan
terstruktur, semi terstruktur atau tidak muncul jika wawancara tidak didasarkan
terstruktur. pada suatu masalah
• Kelompok dapat didominasi oleh satu
Kelebihan orang
• Tidak mahal dan fleksibel
• Kaya akan data, lebih kumulatif dan
elaboratif
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

5. Wawancara Individual

• Wawancara individual adalah wawancara yang


dilakukan perorangan
• ditujukan untuk mendapatkan data atau
informasi yang sifatnya pribadi atau sensitif
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

Jenis-Jenis Wawancara

• Wawancara riset : dilakukan sebagai metode memperoleh data


/informasi tertentu tentang suatu fenomena yang diteliti Wawancara
• diagnostik/assessment : berfungsi untk melakukan pemeriksaan
psikologis
• Wawancara terapiutik : biasanya terjadi dalam helping relatonship,
fungsinya untuk konseling, terapi, pemulihan dan bentuk
pendampingan psikologis lainnya.
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

Persiapan Wawancara
sebelum melakukan wawancara harus menguasai persoalan yang akan dipercakapkan, jika
perlu membuat daftar pertanyaan dari yang bersifat umum sampai detail.
tahapan berikutnya menentukan arah permalahan yang digali dengan dilengkapi berbagai
berita berkaitan dengan bahan yang akan dijadikan bahan wawancara.
setelah menentukan permasalahan, menetapkan siapa-siapa saja yang akan menjadi nara
sumber untuk diwawancarai.
mengenali sifat-sifatnya yang akan menjadi nara sumber sebelum terjadi wawancara.
sebelum bertatap muka membuat janji dulu sebelum melakukan wawancara, untuk meminta
dan menentukan kapan waktu yang luang dan tepat tepat untuk melakukan wawancara.
persiapan mental untuk mengadakan wawancara, karena masing-masing pribadi punya
karakter yang berbeda, sehingga diperlukan membaca karakter calon nara sumber.
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan

 Menentukan topik wawancara


 Menetapkan narasumber
 Menulis daftar pertanyaan
 Merencanakan kegiatan wawancara
 Mengidentifikasi pernyataan yang tepat untuk pendahuluan wawancara
 Membuat janji dengan narasumber dan mengawali kegiatan wawancara
 Menyempurnakan pernyataan untuk menutup wawancara
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

Etika Wawancara

 Identifikasi diri dengan menyebutkan nama dan nama organisasi Anda


untuk wawancara resmi.
 Jelaskan maksud dan topic wawancara pada nara sumber Anda.
 Bila membuat janji, datanglah tepat pada waktu yang dijanjikan.
 Off the record, hormati permintaan nara sumber, bila suatu keterangan
diminta untuk tidak disiarkan.
 hormati permintaan sumber bila nama dan kedudukannya tidak ingin
disebut.
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

KEUNTUNGAN WAWANCARA

Flexibility . Pewancara dapat secara luwes mengajukan pertanyaan sesuai dengan situasi yang
dihadapi pada saat itu dan memungkinkan diberikan penjelasan kepada respoden bila
pertanyaan kurang dimengerti
Nonverbal behavior. Pewawancara dapat mengobservasi perilaku nonverbal, Misalnya rasa suka,
rasa
tidak suka, atau perilaku lainnya pada saat pertanyaan diajukan dan dijawab oleh responden.
Completeness. Pewawancara dapat memperoleh jawaban atas seluruh pertanyaan yang
diajukan secara langsung
Time of interview. Pewawancara dapat menyusun jadwal wawancara yang relatif pasti. Kapan, di
mana, sehingga data yang diperoleh tidak keluar dari rancangan penelitian.
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

KELEMAHAN WAWANCARA

Membutuhkan biaya dan tenaga yang besar


Waktu wawancara tidak dapat dilakukan kapan saja(disesuaikan dengan responden)
Keberhasilan wawancara sangat tergantung kepandaian pewawancara dalam menggali,
mencatat dan
menafsirkan setiap jawaban
Interview bias. Walau telah dilakukan tatap muka, namun kesalahan bertanya dan juga
kesalahan menafsirkan jawaban, masih bisa terjadi
Responden dapat menyembunyikan identitas dirinya.
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

Pengertian Anamnesa

Menurut Patricia A Potter tahun 2005, anamnesa adalah pola komunikasi yang dilakukan untuk
tujuan spesifik dan difokuskan pada area dengan isi yang spesifik. Anamnesa juga diartikan
sebagai mekanisme dimana klien juga bisa mendapatkan informasi. Suatu anamnesa dapat
terfokus, seperti dalam kasus klien masuk ruang kedaruratan, atau wawancara dapat bersifat
komprehensif.
Anamnesis adalah suatu tehnik pemeriksaan yang dilakukan lewat suatu percakapan antara
seorang dokter dengan pasiennya secara langsung atau dengan orang lain yang mengetahui
tentang kondisi pasien, untuk mendapatkan data pasien beserta permasalahan medisnya.
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

Tujuan Anamnesa ialah:

Mendapatkan data atau informasi tentang keluhan yang sedang dialami atau diderita oleh
pasien. Anamnesa yang tepat dapat membantu penegakan assesment dan diagnosa.
Membangun komunikasi yang baik antara seorang petugas medis dengan pasiennya. Anamnesa
yang tepat dapat membuka hubungan dan kerjasama yang baik yang bermanfaat untuk
pemeriksaan selanjutnya.
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

Jenis Anamnesis

Ada 2 jenis anamnesis yang umum dilakukan, yakni Autoanamnesis dan Alloanamnesis atau
Heteroanamnesis.
Pada umumnya anamnesis dilakukan dengan tehnik autoanamnesis yaitu anamnesis yang
dilakukan langsung terhadap pasiennya.
Anamnesis yang didapat dari informasi orag lain ini disebut Alloanamnesis atau
Heteroanamnesis.
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

Jenis Teknik Anamnesa

Menurut Patricia A Potter tahun 2005, jenis teknik anamnesa meliputi :


1. Teknik Mencari Masalah.
2.Teknik Pemecahan Masalah.
3. Teknik Pertanyaan Langsung.
4. Teknik Pertanyaan Terbuka.
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

Fase – Fase Anamnesa


Menurut Patricia A Potter tahun 2005, fase-fase anamnesa adalah sebagai
berikut :
a. Fase Orientasi
membuka wawancara dengan menjelaskan tujuan dari wawancara. juga
mendiskusikan tipe pertanyaan yang akan ditanyakan dan para klien dalam
proses wawancara. Kemudian meluangkan waktu beberapa menit untuk saling
mengenal dengan klien.
b. Fase Kerja
mengajukan pertanyaan untuk membentuk data dasar yang digunakan sebagai
dasar untuk mengembangkan rencana pengobatan.
c. Fase Terminasi
Terminasi membutuhkan keterampilan dari pihak wawancara. Idealnya klien
harus diberi isyarat bahwa wawancara akan segera berakhir.
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

Cara Melakukan Anamnesis

Tempat dan suasana


Penampilan dokter
Periksa kartu dan data pasien
Dorongan kepada pasien untuk menceritakan keluhannya
Gunakan bahasa/istilah yang dapat dimengerti
Buat catatan
Perhatikan pasiennya
Gunakan metode yang sistematis Anamnesis
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

Sistematika Anamnesis

Data umum pasien


Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat kebiasaan/social
Anamnesis sistem
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

1. Data umum pasien 2. Keluhan utama


Nama pasien Keluhan utama adalah keluhan yang
Jenis kelamin paling dirasakan atau yang paling berat
Umur sehingga mendorong pasien datang
Alamat berobat atau mencari pertolongan
Pekerjaan medis
Perkawinan
Agama
Suku bangsa
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

3. Riwayat Penyakit Sekarang

Dari seluruh tahapan anamnesis bagian inilah yang paling penting untuk menegakkan diagnosis.
Tahapan ini merupaka inti dari anamnesis. Terdapat 4 unsur utama dalam anamnesis riwayat
penyakit sekarang, yakni :
(1) Kronologi atau perjalanan penyakit,
(2) Gambaran atau deskripsi keluhan utama,
(3) Keluhan atau gejala penyerta, dan
(4) Usaha berobat. Selama melakukan anamnesis keempat unsur ini harus ditanyakan secara
detail dan lengkap.
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

4. Riwayat Penyakit dahulu


Seorang dokter harus mampu mendapatkan informasi tentang riwayat penyakit dahulu secara
lengkap, karena seringkali keluhan atau penyakit yang sedang diderita pasien saat ini merupakan
kelanjutan atau akibat dari penyakit-penyakit sebelumnya.

5. Riwayat penyakit Keluarga


Untuk mendapatkan riwayat penyakit keluarga ini seorang dokter terkadang tidak cukup hanya
menanyakan riwayat penyakit orang tuanya saja, tetapi juga riwayat kakek/nenek, paman/bibi,
saudara sepupu dan lain-lain. Untuk beberapa penyakit yang langka bahkan dianjurkan untuk
membuat susunan pohon keluarga, sehingga dapat terdeteksi siapa saja yang mempunyai
potensi untuk menderita penyakit yang sama.
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

6. Riwayat Kebiasaan/Sosial
Beberapa kebiasaan berakibat buruk bagi kesehatan dan bahkan dapat menjadi penyebab
penyakit yang kini diderita pasien tersebut. Biasakan untuk selalu menanyakan apakah pasien
mempunyai kebiasaan merokok atau minum alkohol. Tanyakan sudah berapa lama dan berapa
banyak pasien melakukan kebiasaan tersebut. Pada masa kini bila berhadapan dengan pasien
usia remaja atau dewasa muda harus juga ditanyakan ada atau tidaknya riwayat penggunaan
obat-obatan terlarang seperti narkoba, ekstasi dan lai-lain.

7. Anamnesis Sistem
Anamnesis sistem adalah semacam review dimana seorang dokter secara singkat dan sistematis
menanyakan keluhan-keluhan lain yang mungkin ada dan belum disebutkan oleh pasien.
Keluhan ini mungkin saja tidak berhubugan dengan penyakit yang sekarang diderita tapi
mungkin juga merupakan informasi berharga yang terlewatkan.
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

Kesimpulan Anamnesis

Pada akhir anamnesis seorang dokter harus dapat membuat kesimpulan dari anamnesis yang
dilakukan. Kesimpulan tersebut berupa perkiraan diagnosis yang dapat berupa diagnosis tunggal
atau diagnosis banding dari beberapa penyakit. Kesimpulan yang dibuat haruslah logis dan
sesuai dengan keluhan utama pasien. Bila menjumpai kasus yang sulit dengan banyak keluhan
yang tidak dapat dibuat kesimpulannya, maka cobalah dengan membuat daftar masalah atau
keluhan pasien. Daftar tersebut kemudian dapat digunakan untuk memandu pemeriksaan fisik
atau pemeriksaan penunjang yang akan dilaksanakan, sehingga pada akhirnya dapat dibuat
suatu diagosis kerja yang lebih terarah.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai