Anda di halaman 1dari 25

Kesehatan Lingkungan

dan Gizi Masyarakat


DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :
ANISAH PUTRI ERIKA 1600055
AMALIA RAMADHANI 1600052
ANDRE RIJALDI 1600053
ANGGI ANDRIANI 1600002
DESVIRA ARIANDA 1600007
ECA NADIRA APRILIA 1600008
KHOYRIL MUTTIIN 1600012
SUSI DWI HIDAYANI 1600019
Kesehatan Lingkungan dan Gizi
Masyarakat

PENGADAAN AIR BERSIH

PENANGGULANGAN
SAMPAH

POLUSI UDARA

KESEHATAN PERUMAHAN

 PEMBERANTASAN VEKTOR
KESEHATAN LINGKUNGAN DAN HIGIENE

 Menurut WHO (World Health Organization), Kesehatan


Lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus
ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin
keadaan sehat dari manusia.
Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang
menitikberatkan kegiatannya kepada usaha-usaha kesehatan
lingkungan hidup manusia. Hygiene adalah bagaimana cara
orang memelihara dan juga melindungi diri agar tetap sehat.
dalam hal ini Sanitasi ditujukan kepada lingkungannya,
sedangkan Hygiene ditujukan kepada orangnya.
Kesehatan Lingkungan

Menurut Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesehatan lingkungan ada 8, yaitu :

 Penyehatan Air dan Udara


 Pengamanan Limbah padat/sampah
 Pengamanan Limbah cair
 Pengamanan limbah gas
 Pengamanan radiasi
 Pengamanan kebisingan
 Pengamanan vektor penyakit
 Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana
SASARAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, Sasaran dari


pelaksanaan kesehatan lingkungan adalah sebagai
berikut :
 Tempat umum
 Lingkungan pemukiman
 Lingkungan kerja
 Angkutan umum
 Lingkungan lainnya
Pengadaan Air Bersih

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air
minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung diminum, Pemakaian air minum yang tidak memenuhi standar kualitas
dapat menimbulkan gangguan kesehatan, baik secara langsung dan cepat
maupun tidak langsung dan secara perlahan.
Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :
 Syarat Fisik
 Syarat Kimia
 Syarat bakteriologis
Pengolahan air minum secara
sederhana

1. Pengolahan secara alamiah


2. Pengolahan air dengan menyaring
3. Pengolahan air dengan menambahkan zat kimia
4. Pengolahan air dengan mengalirkan udara
5. Pengolahan air dengan memanaskan sampai mendidih
PENANGGULANGAN SAMPAH

sampah adalah sesuatu sesuatu yang tidak digunakan , tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang
dibuang , yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya.
a. Sumber-sumber sampah
1. Sampah yang berasal dari pemukiman
2. Sampah yang berasal dari tempat umum
3. Sampah yang berasal dari perkantoran
4. Sampah yang berasal dari jalan raya
5. Sampah yang berasal dari industri
6. Sampah yang berasal dari pertanian
7. Sampah yang berasal dari pertambangan
8. Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan
b. Jenis-jenis sampah

1. Berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnya, sampah dibagi menjadi :


a. Sampah anorganik
b. Sampah organik
2. Berdasarkan dapat dan tidaknya di bakar
a. Sampah yang mudah terbakar
b. Sampah yang tidak dapat terbakar
3. Berdasarkan karakteristik sampah
a. Garbage e. Sampah industri
b. Rabish f. Bangkai binatang
c. Ashes(abu) g. Bangkai kendaraan
d. Sampah jalanan h. Sampah pembangunan
c. Pengelolaan sampah

 Cara cara pengelolaan sampah antara lain


1. Pengumpulan dan pengankutan sampah
2. Pemusnahan dan pengumpulan sampah
a. Ditanam (landfill)
b. Dibakar (inceneration)
c. Dijadikan pupuk (composting)
POLUSI UDARA

 Di Indonesia, kendaraan bermotor merupakan sumber utama polusi udara di


perkotaan. Menurut World Bank, dalam kurun waktu 6 tahun sejak 1995
hingga 2017 terdapat pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia
sebesar hampir 100%. Sebagian besar kendaraan bermotor itu menghasilkan
emisi gas buang yang buruk, baik akibat perawatan yang kurang memadai
ataupun dari penggunaan bahan bakar dengan kualitas kurang baik (misal:
kadar timbal/Pb yang tinggi). Polusi udara merugikan sistem pernapasan dan
peredaran darah. Baik udara di dalam ruangan dan di luar ruangan dapat
tercemar.
KESEHATAN PERUMAHAN

Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
 Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar
dari kebisingan yang mengganggu
 Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota
keluarga dan penghuni rumah
 Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah dengan penyediaan air
bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian
yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran,
disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup
 Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar maupun
dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak
mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.
PEMBERANTASAN VEKTOR

 Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang kemudian
disebut sebagai vektor misalnya : pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk
Anopheles sp untuk penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah
Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp untuk Penyakit Kaki Gajah/Filariasis.
Penanggulangan/pencegahan dari penyakit tersebut diantaranya dengan merancang
rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat tikus), Kelambu yang
dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp,
Gerakan 3 M (menguras mengubur dan menutup) tempat penampungan air untuk
mencegah penyakit DBD, Penggunaan kasa pada lubang angin di rumah atau
dengan pestisida untuk mencegah penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi.
MASALAH GIZI DI INDONESIA
DAN
PENANGGULANGANNYA

UPAYA PERBAIKAN GIZI


KELUARGA
{ U P G K}
Gizi Masyarakat

 Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan


yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti,
absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal
dari organ-organ, serta menghasilkan energi. dalam pelajaran
ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang
mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur.
Gizi Masyarakat

 ”gizi kesehatan masyarakat” adalah yang terfokus


kesehatan masyarakat yang memantau status gizi dan
kesehatan, dan program pangan dan gizi, dan memberikan
peran kepemimpinan dalam menerapkan publik kesehatan
prinsip-prinsip untuk kegiatan yang mengarah pada
promosi kesehatan dan pencegahan penyakit melalui
pengembangan kebijakan dan perubahan lingkungan.
MASALAH GIZI DI INDONESIA DAN
PENANGGULANGANNYA
Marasmus
KURANG ENERGI
PROTEIN (KEP) Kwashiorkor

Marasmus-
OBESITAS Kwashiorkor
MASALAH GIZI
DI INDONESIA KURANG VITAMIN A
(KVA)

ANEMIA GIZI BESI


( AGB )
GANGGUAN AKIBAT
KEKURANGAN
YODIUM
(GAKY)
Upaya Penanggulangan Masalah Gizi
Di Indonesia

 Penyuluhan kepada masyarakat tentang gizi


 Peningkatan pendapatan.
 Peningkatan pelayanan kesehatan.
 Keluarga berencana.
 Peningkatan peran serta masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan.
 Mengonsumsi makanan yang bergizi.
 menyeimbangkan masukan dan keluaran energi.
 penambahan latihan fisik atau olahraga.
 meghindari tekanan hidup/stress.
 Mengetahui Indeks Massa Tubuh (IMT) agar menjaga berat badan sehat.
Upaya Penanggulangan Masalah Gizi
Di Indonesia
Batas ambang IMT(Indeks Massa Tubuh) untuk Indonesia adalah sebagai berikut:

Rumus IMT = Berat Badan (Kg) / Tinggi badan (m)2


Kategori IMT
Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat <17

Kurus sekali Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0 – 18,4

Normal Normal 18,5 – 25,0

Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1 – 27,0

Obes Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0


UPAYA PERBAIKAN GIZI KELUARGA
{ U P G K}

 Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) adalah gerakan


sadar gizi yang bertujuan mengacu upaya masyarakat
terutama di desa agar mencukupi kebutuhan gizinya
melalui pemanfaatan keanekaragaman pangan sesuai
kebutuhan gizinya sesuai dengan kemampuan ekonomi
keluarga dan keadaan lingkungan setempat.
UPAYA PERBAIKAN GIZI KELUARGA
{ U P G K}

Tujuan UPGK
Tujuan Umum: Mendorong perubahan sikap dan
perilaku yang mendukung perbaikan gizi anak balita
dan keluarga melalui peningkatan pengertian,
partisipasi dan pemerataan hasil kegiatan untuk
mencapai keluarga sadar gizi menuju terjadinya
manusia berkualitas.
UPAYA PERBAIKAN GIZI KELUARGA
{ U P G K}
Tujuan Khusus :
1) Partisipasi dan pemerataan kegiatan:
 a) Semua anggota masyarakat ikut serta aktif dalam penyelenggaraan
 kegiatan. Penanggungjawab kegiatan adalah anggota masyarakat setempat yang telah mendapat latihan.
 b) Pada daerah UPGK, kegiatan meluas ke semua RW
 c) Pada setiap RW, semua balita (anak dibawah 5 tahun), ibu hamil dan ibu menyusui tercakup dalam kegiatan.
2) Perubahan tingkah laku yang mendukung tercapainya perbaikan gizi.
 A) Semua balita ditimbang setiap bulan, dan hasil timbangannya dicatat di KMS (Kartu Menuju Sehat)
 B) Semua bayi disusui ibunya sampai usia 2 tahun atau lebih dan mendapat makanan lain yang sesuai dengan
kebutuhannya
 C) Semua anak yang berumur 1 – 4 tahun mendapat 1 kapsul vitamin A dosis tinggi setiap 6 bulan.
 D) Semua anak yang Mencret segera diberi minum larutan gula garam atau laruan oralit.
UPAYA PERBAIKAN GIZI KELUARGA
{ U P G K}

Sasaran UPGK :
 Keluarga Balita (Ibu, bapak, anggota keluarga yang
mengasuh anak)
 Ibu muda
 Ibu hamil
 Ibu menyusui
 Masyarakat umum
UPAYA PERBAIKAN GIZI KELUARGA
{ U P G K}

Penyuluhan Gizi
Masyarakat

Kegiatan
Pelayanan Gizi di
Pokok UPGK
Posyandu

Pemanfaatan Pekarangan
Sekian, Terima kasih..

Anda mungkin juga menyukai