Anda di halaman 1dari 11

PLTA

(PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR)


adalah suatu pusat tenaga air yang memiliki peralatan tertentu dan bertujuan merubah
(konversi) energi potensial air menjadi energi listrik. Pembangkit tinggi tenaga air (PLTA)
bekerja dengan cara merubah energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi
mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan
bantuan generator). Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan
3,6 milyar barrel minyak atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang digunakan
oleh lebih 1 milyar orang.
1. Berdasarkan Tinggi Terjun PLTA

Adalah pusat listrik yang mempunyai tempat ambil air (intake) di hulu sungai dan mengalirkan air ke
hilir melalui terusan air dengankemiringan (gradient) yang agak kecil. Tenaga listrik dibangkitkan
dengan cara memanfaatkan tinggi terjun dan kemiringan sungai.

Adalah pembangkit listrik dengan bendungan yang melintang disungai, pembuatan bendungan ini
dimaksudkan untuk menaikkan permukaan air dibagian hulu sungai guna membangkitkan energy
potensial yang lebih besar sebagai pembangkit listrik

Adalah pusat listrik yang menggunakan gabungan dari dua jenis sebelumnya, jadi energi potensial
yang diperoleh dari bendungan dan terusan.
2. PLTA Berdasarkan Aliran Sungai

Banyak dipakai dalam PLTA saluran air/terusan, jenis ini membangkitkan listrik dengan memanfaatkan
aliran sungai itu sendiri secara alamiah.

Mengatur aliran sungai setiap hari atau setiap minggu dengan menggunakan kolam pengatur yang
dibangun melintang sungai dan membangkitkan listrik sesuai dengan beban. Disamping itu juga
dibangun kolam pengatur di hilir untuk dipakai pada waktu beban puncak (peaking power plant)
dengan suatu waduk yang mempunyai kapasitas besar yang akan mengatur perubahan air pada waktu
beban puncak sehingga energi yang dihasilkan lebih maksimal.
Dibuat dengan cara membangun suatu waduk yang melintang sungai, sehingga terbentuk seperti
danau buatan, atau dapat dibuat dari danau asli sebagai penampung air hujan sebagai cadangan
untuk musim kemarau.

adalah jenis PLTA yang memanfaatkan tenaga listrik yang berlebihan ketika musim hujan atau pada
saat pemakaian tenaga listrik berkurang saat tengah malam, pada waktu ini sebgian turbin berfungsi
sebagai pompa untuk memompa air yang di hilir ke hulu, jadui pembangkit ini memanfaatkan
kembali air yang dipakai saat beban puncak dan dipompa ke atas lagi saat beban puncak
terlewati.
1. DAM
Sesuai dengan kondisi alam, pengembangan
PLTA dapat dibagi atas 2 jenis yaitu : tipe
waduk dan tipe aliran langsung. Tipe waduk
dapat berupa bendungan (reservoir) dan
keluaran danau (lake outlet), sedangkan tipe
aliran langsung dapat berupa aliran langsung
sungai (run-off river) dan aliran langsung
dengan bendungan pendek (run-off river with
low head dam).
2. SWITCHYARD
Serandang hubung ialah saluran air yang digunakna untuk mengairkan air yang berasal dari
bendungan. Saluran ini terhubung dengan Gedung sentral. Pada saluran ini air memiliki energi kinetic
yang sangat besar, karena dipenaruhi oleh tekanan air yang disebabkan ketinggian bendungan.
Semakin tinggi bendungan dan semakin banyak jumlah air, maka semakin besar pula energi kinetic
yang dihasilkan.

3. GEDUNG SENTRAL
Terdiri atas Turbin dan Generator. Turbin adalah alat yang dapat merubah energi kinetic air menjadi
energi mekanik, sedangkan generator ialah alat yang digunakan untuk merubah energi mekanik
menjadi energi listrik.
Dalam pembangunan PLTA, ada beberapa kondisi yang harus di perhatikan dalam
merancang pembangunan Pembangkit listrik dengan jenisa tenaga air, hal berikut adalah

1. Tersedianya sumber air yang cukup

untuk menggerakkan turbin buat listrik. Nantinya kualitas air ada tiga, ada kuantitas,
kuairnya cukup kemudian ada beda tinggi, jadi dengan adanya beda tinggi,
bisa alitas, terus daya. Karena itu kita sebutnya sumber daya air.

2. Waduk atas dan waduk bawah


Pada saat beban rendah dilakukan pengoperasian pompa untuk menaikkan
air dari waduk bawah ke waduk atas. Sebaliknya pada saat beban puncak maka air yang
berada di waduk atas di alirkan ke waduk bawah untuk memutar turbin yang
menggerakkan generator dan menghasilkan energi listrik.
3. Persyaratan elevasi turbin dan pompa.
Secara teknis harus diperhitungkan agar letak pompa/turbin harus pada elevasi yang lebih
rendah dari elevasi waduk bawah. Dengan elevasi turbin/ pompa yang lebih rendah tersebut
maka diharapkan dapat dihindari timbulnya kavitasi yang akan menyebabkan hilangnya
energi yang besar serta kerusakan pada sudu turbin dan pompa

3. Persyaratan elevasi turbin dan pompa.


Secara teknis harus diperhitungkan agar letak pompa/turbin harus pada elevasi yang lebih
rendah dari elevasi waduk bawah. Dengan elevasi turbin/ pompa yang lebih rendah tersebut
maka diharapkan dapat dihindari timbulnya kavitasi yang akan menyebabkan hilangnya
energi yang besar serta kerusakan pada sudu turbin dan pompa
4. Kapasitas waduk dan tinggi jatuh.
Besarnya debit air (Q) dan tinggi jatuh (H) secara langsung akan berbanding lurus dengan
kapasitas terpasang PLTA. Misalnya jika terdapat potensi debit air sebesar 115 m3 per detik dan
tinggi jatuh sebesar 237 meter, maka kapasitas terpasang yang dapat dibangkitkan oleh PLTA
tersebut adalah :

Anda mungkin juga menyukai