Anda di halaman 1dari 23

BAGIAN ILMU ANESTESI

FAKULTAS KEDOKTERAN| UNIVERSITAS HASANUDDIN


MAKASSAR
2017
Pendahuluan
Hipertensi, aritmia, dan iskemia myokard yang diinduksi
oleh intubasi endotrakeal  respon akibat ↑ refleks pada
aktivitas simpatis dan simpatoadrenal.

Opioid, anastesi lokal, agen inhibitor adrenergik, dan


agen vasodilator ↓ respon-respon ini.

Opioid dosis tinggi lebih dipilih untuk menurunkan resiko


terjadinya respon ini pada pasen bedah jantung.

Ferdi Menda, Özge Köner, Murat Sayın, Hatice Türe, Pınar İmer, Bora Aykaç. Department of Anesthesiology, Yeditepe
University, Kozyatağı, İstanbul, Turkiye
Pendahuluan
 Meski begitu, anastesi fast-track dengan fentanyl dosis
rendah mendapat popularitas yang lebih tinggi dalam
beberapa tahun terakhir.
 Teknik ini membatasi penggunaan dosis berlebihan dari
fentanyl selama induksi anastesi dan juga berfungsi
memblokir efek hemodinamik dari intubasi, adanya
tambahan (adjunct) terkadang diperlukan.

Ferdi Menda, Özge Köner, Murat Sayın, Hatice Türe, Pınar İmer, Bora Aykaç. Department of Anesthesiology, Yeditepe
University, Kozyatağı, İstanbul, Turkiye
Pendahuluan
 Agonis α-2 adrenergik  ↓ respon simpatis
 Agonis α-2 adrenergik sebagai tindakan pre-operatif 
 menumpulkan respon hemodinamik terhadap stimulan
noksius,
 mencegah variabilitas hemodinamik secara keseluruhan,
 mengurangi kebutuhan anastesi,
 dapat digunakan sebagai adjunct untuk anastesi umum.

Ferdi Menda, Özge Köner, Murat Sayın, Hatice Türe, Pınar İmer, Bora Aykaç. Department of Anesthesiology, Yeditepe
University, Kozyatağı, İstanbul, Turkiye
Pendahuluan
 Dexmedetomidine 
 agonis α-2 adrenergik yang lebih spesifik dan selektif dibanding
clonidine,
 memiliki durasi kerja yang lebih singkat dibanding clonidine,
dan
 karena sifat sedatif dan analgesiknya ia dapat pula digunakan
sebagai adjunct pada anastesi umum.

Ferdi Menda, Özge Köner, Murat Sayın, Hatice Türe, Pınar İmer, Bora Aykaç. Department of Anesthesiology, Yeditepe
University, Kozyatağı, İstanbul, Turkiye
Pendahuluan
 Studi yang berkaitan dengan efek dari
dexmedetomidine pada respon hemodinamik terhadap
intubasi endotrakeal pada pasien yang sedang
menjalani Coronary Artery Bypass Graft
(CABF)dexmedetomidine digunakan dengan fentanyl
dosis tinggi (30 µg/kg) yang dapat mengganggu
protokol fast-track

Ferdi Menda, Özge Köner, Murat Sayın, Hatice Türe, Pınar İmer, Bora Aykaç. Department of Anesthesiology, Yeditepe
University, Kozyatağı, İstanbul, Turkiye
Pendahuluan
Tujuan studi double-blind prospective randomized ini:
 untuk menginvestigasi efek hemodinamik dari
dexmedetomidine intravena yang digunakan sebagai
anastesi adjunct (tambahan) selama induksi anastesi.

Hipotesis  dexmedetomidine infus yang dikombinasikan


dengan fentanyl 5 µ/kg yang diberikan sebelum intubasi
endotrakeal dapat mengurangi respon hemodinamik
terhadap intubasi tanpa menyebabkan kompromi
hemodinamik.
Ferdi Menda, Özge Köner, Murat Sayın, Hatice Türe, Pınar İmer, Bora Aykaç. Department of Anesthesiology, Yeditepe
University, Kozyatağı, İstanbul, Turkiye
Bahan dan Metode
 Jumlah pasien: 30 orang
 Kriteria eksklusi:
 fraksi ejeksi <40%,
 usia >60 tahun
 indeks massa tubuh (IMT) >30 kg/m2,
 oklusi arteri koroner kiri >50%,
 disfungsi katup jantung,
 medikasi pre-operatif dengan clonidine atau alphametyl-dopa,
 riwayat yang mensugesti sensitivitas terhadap obat yang digunakan selama studi ini,
 preoperative left bundle branch block,
 gangguan sistemik berat (cont. diabetes melitus yang bergantung dengan insulin,
insufisiensi ginjal atau hati, gangguan pernafasan berat).
 Proses intubasi yang berlangsung >20 detik

Ferdi Menda, Özge Köner, Murat Sayın, Hatice Türe, Pınar İmer, Bora Aykaç. Department of Anesthesiology, Yeditepe
University, Kozyatağı, İstanbul, Turkiye
Bahan dan Metode
Prosedur:
 Semua pasien yang metoprolol oral (50 mg/hari bila berat badan
≤70 kg, 100 mg/hari bila berat >70 kg) sebelum operasi selama
setidaknya satu minggu.
 Semua pasien menerima medikasi jantung dua jam sebelum
operasi.
 Studi ini didesain dengan metode prospektif acak double blind
terkontrol plasebo.

Ferdi Menda, Özge Köner, Murat Sayın, Hatice Türe, Pınar İmer, Bora Aykaç. Department of Anesthesiology, Yeditepe
University, Kozyatağı, İstanbul, Turkiye
Bahan dan Metode
Deviasi/Threshold Penanganan
Hipertensi Fentanyl (5 µg/kg)
SAP > 20 % di atas BL atau SAP > 160 mmHg - 3 menit interval sebelum tahap
selanjutnya
Tabel 1: Kriteria - GTN 50 mcg/menit diberikan
hemodinamik dan Ulangi tahap 1 (interval 3 menit)
Ulangi tahap 1 (interval 3 menit)
penanganan bertahap dari Tingkat (↑) Propofol 1 mg/kg/jam setiap satu
deviasi/penyimpangan menit (setelah periode studi)
Hipotensi - Ringer laktat  CVP sebanyak 2 mmHg
yang terjadi selama SAP < 30% di bawah BL dan <90 mmHg atau dari BL
operasi berlangsung SAP <80 mmHg - Efedrin (2.5 mg) diberikan dua kali
bersamaan
- Dopamin (5-15 µg/kg/min)
Takikardi (tanpa hiperrensi) Esmolol 0.5 mg/kg dinaikkan hingga
HR > 90 bpm memberikan efek
Bradikardi Glucopyrolate 0.2 mg dinaikkan
HR < 40 bpm
SAP: Systolic Arterial Pressure, BL: Baseline Value (Nilai awal), HR: Heart Rate (Denyut Jantung),
GTN: glyceroltrinitrate, CVP: Central Venous Pressure

Ferdi Menda, Özge Köner, Murat Sayın, Hatice Türe, Pınar İmer, Bora Aykaç. Department of Anesthesiology, Yeditepe
University, Kozyatağı, İstanbul, Turkiye
Hasil
 Kedua kelompok serupa dalam hal umur, berat badan,
dan jenis kelamin.
 Waktu ventilasi mekanik pasca operasi dan lama
menetap di unit perawatan intensif (ICU) serupa di
antara kedua kelompok.
 Waktu ventilasi mekanik pasca operasi ialah 240.7±37.9
menit pada kelompok PLA dan 244.7±41.5 menit pada
kelompok DEX (P>0.05).
 Lama menetap di ICU ialah 1.3±0.5 hari pada kelompok
PLA dan 1.3±0.4 hari pada kelompok DEX (P>0.05).
Ferdi Menda, Özge Köner, Murat Sayın, Hatice Türe, Pınar İmer, Bora Aykaç. Department of Anesthesiology, Yeditepe
University, Kozyatağı, İstanbul, Turkiye
Hasil
Tabel 2: Data demografi tercatat sebelum operasi

Kelompok PLA Kelompk DEX P


(n=15) (n=15)
Umur (tahun) 54 ± 14 58 ± 5 0.5
Berat badan (kg) 79 ± 11 70 ± 10 0.9
Jenis kelamin (Pria/Wanita) 10/5 11/4 0.6
Jumlah graft
2 3 3
3 9 10 0.017
4 3 2
n=jumlah sampel, PLA= plasebo, DEX=dexmedetomidine

Ferdi Menda, Özge Köner, Murat Sayın, Hatice Türe, Pınar İmer, Bora Aykaç. Department of Anesthesiology, Yeditepe
University, Kozyatağı, İstanbul, Turkiye
Hasil
 Pada kelompok DEX, MAP secara signifikan lebih rendah dari
nilai awal dalam setiap waktu pengukuran
 Pada kelompok DEX, SAP secara signifikan lebih rendah dari
nilai awal dalam setiap waktu pengukuran
 Pada kelompok DEX, DAP secara signifikan lebih rendah dari
nilai awal dalam setiap waktu pengukuran,
 Terdapat peningkatan yang signifikan pada DAP kelompok
PLA setelah intubasi endotrakeal (P=0.03, perbedaan rata-
rata 17, Cl 95% (7-26.9); di mana pada kelompok DEX tidak
ada perubahan yang signifikan setelah intubasi.
Ferdi Menda, Özge Köner, Murat Sayın, Hatice Türe, Pınar İmer, Bora Aykaç. Department of Anesthesiology, Yeditepe
University, Kozyatağı, İstanbul, Turkiye
Hasil
 Insidensi dari hipertensi, hipotensi, bradikardi, dan takikardi
pada kedua kelompok diperlihatkan pada tabel 3.
 Insidensi takikardi, hipotensi, dan bradikardi tidak memiliki
perbedaan bermakna di antara kedua kelompok.
 Berbeda dengan insidensi hipertensi di mana terdapat
peningkatan yang signifikan pada kelompok PLA (P=0.036).
 Semua pasien yang mengalami hipotensi diberikan 500mL
cairan pengganti kristaloid dan tidak ada yang memerlukan
bolus efedrin selama periode induksi.
 Pemberian terapi cairan disesuaikan berdasar fluktuasi dari
tekanan darah arterial waveform invasive.
Ferdi Menda, Özge Köner, Murat Sayın, Hatice Türe, Pınar İmer, Bora Aykaç. Department of Anesthesiology, Yeditepe
University, Kozyatağı, İstanbul, Turkiye
Hasil

Tabel 3: Insidensi hipotensi, hipertensi,


bradikardi, dan takikardi
Abnormalitas DEX Plasebo
Hipotensi 3 2
P=0.499
Hipertensi 1 6
P=0.036
Bradikardi 0 0
P=1.000
Takikardi 2 5
P=0.195

Ferdi Menda, Özge Köner, Murat Sayın, Hatice Türe, Pınar İmer, Bora Aykaç. Department of Anesthesiology, Yeditepe
University, Kozyatağı, İstanbul, Turkiye
Diskusi
 Penurunan tekanan darah dan stabilisasi pada kelompok PLA
setelah induksi mungkin saja berkaitan dengan terapi beta
bloker preoperatif.
 Di sisi lain, denyut jantung mengalami peningkatan setelah
intubasi pada kedua kelompok, namun tidak terdapat
perbedaan dari jumlah pasien yang mengalami takikardi
pada kedua kelompok (dua versus lima pasien).
 Pada kelompok studi, terdapat penurunan signifikan dari
denyut jantung dan tekanan darah pada setiap fase.
 Meskipun begitu, perubahan ini dapat diterima oleh karena
tidak adanya bradikardi yang terjadi selama observasi pada
semua pasien dan kejadian hipotensi terjadi pada tiga
pasien.
Ferdi Menda, Özge Köner, Murat Sayın, Hatice Türe, Pınar İmer, Bora Aykaç. Department of Anesthesiology, Yeditepe
University, Kozyatağı, İstanbul, Turkiye
Diskusi
 Iskemik myokard mungkin saja terjadi selama periode induksi
– intubasi pada pasien dengan penyakit arteri koronaria.
 Iskemik intraoperatif telah dikaitkan dengan tingginya angka
infark myokard perioperatif.
 Opioid, agen inhibitor adrenergik, agen vasodilator, dan
anastetik lokal telah banyak digunakan untuk menurunkan
efek hemodinamik pada intubasi endotrakeal.
 Pada studi ini, lidocaine dan nitroglycerin dinilai tidak efektif
dalam mengontrol respon hemodinamik pada tindakan
laringoskopi dan intubasi.
Ferdi Menda, Özge Köner, Murat Sayın, Hatice Türe, Pınar İmer, Bora Aykaç. Department of Anesthesiology, Yeditepe
University, Kozyatağı, İstanbul, Turkiye
Diskusi
 Terlihat pada studi ini, Dexmedetomidine memiliki efek
analgesik dan sedatif, sebagai tambahan dari fungsinya
yang mengurangi respon hemodinamik pada intubasi
endotrakeal.
 Di sisi lain, dexmedetomidine juga terlihat menurunkan
ekstensi dari iskemik myokard selama operasi jantung.
 Efek-efek dexmedetomidine yang disebutkan di atas
dapat mendorong anastesiologi untuk
menggunakannya sebagai tambahan untuk induksi
anastetik fentanyl dan etomidate dosis rendah untuk
mengurangi respon hemodinamik.
Ferdi Menda, Özge Köner, Murat Sayın, Hatice Türe, Pınar İmer, Bora Aykaç. Department of Anesthesiology, Yeditepe
University, Kozyatağı, İstanbul, Turkiye
Diskusi
 Jalonen et al, menggunakan dexmedetomidine sebagai
adjunt (tambahan) pada pasien CABG.
 Mereka menggunakan teknik opioid murni dosis tinggi
(30 µg/kg iv fentanyl) selama induksi anastesi jantung.
Mengingat tingginya dosis opioid yang digunakan,
anastesi jantung fast track kini telah ditinggalkan.
 Namun, pada studi ini dosis fentanyl yang digunakan
hanya bernilai dosis rendah.

Ferdi Menda, Özge Köner, Murat Sayın, Hatice Türe, Pınar İmer, Bora Aykaç. Department of Anesthesiology, Yeditepe
University, Kozyatağı, İstanbul, Turkiye
Diskusi
 Dexmedetomidine dapat berujung pada bradikardi dan
hipotensi.
 Erkola et al, memperlihatkan pada studi mereka bahwa
pasien yang menjalani histerektomi abdominal dengan
premedikasi dexmedetomidine umumnya mengalami
bradikardi dibanding dengan pasien yang mendapat
premedikasi berupa midazolam

Ferdi Menda, Özge Köner, Murat Sayın, Hatice Türe, Pınar İmer, Bora Aykaç. Department of Anesthesiology, Yeditepe
University, Kozyatağı, İstanbul, Turkiye
Diskusi
 Studi ini menginvestigasi efek hemodinamik dari
dexmedetomidine selama periode induksi dan intubasi,
 studi lebih lanjut yang menginvestigasi fungsi proteksi
myokard dari dexmedetomidine selama fase anastesi
memerlukan informasi mengenai aspek obat dari
dexmedetomidine ini.

Ferdi Menda, Özge Köner, Murat Sayın, Hatice Türe, Pınar İmer, Bora Aykaç. Department of Anesthesiology, Yeditepe
University, Kozyatağı, İstanbul, Turkiye
Kesimpulan
 Dexmedetomidine
 efektif menumpulkan respon hemodinamik terhadap
intubasi endotrakeal pada pasien yang menjalani
tindakan revaskularisasi myokard
 dapat digunakan dengan aman saat induksi anastesi
umum dengan kombinasi fentanyl, dan bahkan pada
pasien yang menerima beta bloker.

Ferdi Menda, Özge Köner, Murat Sayın, Hatice Türe, Pınar İmer, Bora Aykaç. Department of Anesthesiology, Yeditepe
University, Kozyatağı, İstanbul, Turkiye
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai