elektron pada sebuah atom. Susunan elektron pada sebuah
atom tidak sembarangan tetapi mengikuti pola atau rumus atau kaidah tertentu yang telah ditetapkan oleh para ahli kimia yang khusus mempelajari tentang konfigurasi elektron. Pada Ilmu Kimia, diterapkan tiga aturan dasar atau azas penting yang menjadi dasar penyusunan konfigurasi elektron suatu atom yaitu aturan Aufbau, larangan pauli dan aturan hund. Masing-masing prinsip ini menjelaskan tentang konfigurasi elektron yang mungkin terjadi pada suatu atom dengan peraturan- peraturan yang mengikat dan harus terpenuhi. a. Aturan Aufbau Menurut prinsip Aufbau, pada kondisi normal atau pada tingkat dasar, elektron akan menempati orbital yang memiliki energy terendah terlebih dahulu dan diteruskan ke orbital yang memiliki energi lebih tinggi. Untuk memudahkan dalam pengisian electron diberikan tahap- tahap pengisian elektron dengan menggunakan jembatan ingatan sebagai berikut: Arah anak panah menyatakan urutan pengisian orbital. Dengan demikian urutan pengisian elektron berdasarkan gambar tersebut berurut-urut 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, dan seterusnya. Pengisian elektron harus satu persatu dan setiap orbital hanya boleh diisi oleh maksimal 2 elektron. b. Larangan Pauli Pauli mengemukakan hipotesisnya yang menyatakan bahwa dalam satu atom tidak mungkin dua elektron mempunyai keempat bilangan kuantum sama. Orbital yang sama akan mempunyai bilangan kuantum n, l, m yang sama. Dengan demikian, yang bisa membedakan hanya bilangan kuantum spin (s). Jadi, setiap orbital hanya dapat berisi 2 elektron dengan spin (arah putar) yang berlawanan. Dengan adanya larangan Pauli ini, maka elektron yang dapat menempati suatu subkulit terbatas hanya dua kali dari jumlah orbitalnya. Dengan demikian, jumlah maksimum elektron adalah sebagai berikut : Subkulit s terdiri dari 1 orbital, dapat ditempati oleh maksimum 2 elektron. Subkulit p terdiri dari 3 orbital, dapat ditempati oleh maksimum 6 elektron. Subkulit d terdiri dari 5 orbital, dapat ditempati oleh maksimum 10 elektron. Dengan menggunakan dua aturan tersebut, dapat digambarkan konfigurasi elektron dari suatu atom. Penyingkatan ini memberikan kemudahan di dalam menentukan elektron valensi dan diagram orbital dari suatu atom. Elektron valensi dan diagram ini akan sangat berguna di dalam mempelajari ikatan kimia. Elektron valensi suatu atom adalah elektron - eletron yang terlibat di dalam pembentukan kimia, biasanya merupakan elektron yang berada di luar konfigurasi gas mulia. c. Aturan Hund Frederick Hund, 1927 (dikenal Hund) mengatakan bahwa pengisian elektron pada orbital yang setingkat (energinya sama) dalam satu orbital adalah satu per satu dengan arah spin yang sama sebelum berpasangan. Asas ini dikemukakan berdasarkan penalaran bahwa energi tolak-menolak antara dua elektron akan minimum jika jarak antara elektron berjauhan. Untuk lebih memahaminya, perhatikan gambaran pengisian elektron pada orbital p. Contoh pengisian yang benar:
Contoh pengisian yang salah:
d. Penyimpangan konfigurasi elektron Berdasarkan eksperimen, terdapat penyimpangan konfigurasi elektron dalam pengisian elektron. Penyimpangan pengisian elektron ditemui pada elektron yang terdapat pada orbital subkulit d dan f. Penyimpangan pada orbital subkulit d dikarenakan orbital yang setengah penuh (d5) atau penuh (d10) bersifat lebih stabil dibandingkan dengan orbital yang hampir setengah penuh (d4) atau hampir penuh (d8 atau d9). Dengan demikian, jika electron terluar berakhir pada d4, d8 atau d9 tersebut, maka satu atau semua elektron pada orbital s (yang berada pada tingkat energi yang lebih rendah dari d) pindah ke orbital subkulit d. Lihat beberapa contoh dalam Tabel 1.4.
Pada orbital f , sebagaimana dengan penyimpangan konfigurasi
dalam orbital d, maka konfigurasi elektron yang berakhir pada orbital f juga mengalami penyimpangan. Penyimpangan dalam pengisian elektron dalam orbital ini disebabkan oleh tingkat energi orbital saling berdekatan hamper sama. Penyimpangan ini berupa berpindahnya satu atau dua elektron dari orbital f ke orbital d. e. Konfigurasi Ion Penulisan konfigurasi elektron di atas berlaku pada atom netral. Penulisan konfigurasi ion yang bermuatan pada dasarnya sama dengan penulisan konfigurasi elektron pada atom netral. Atom bermuatan positif (misalnya +x) terbentuk karena atom netral melepaskan elektron pada kulit terluarnya sebanyak x, sedangkan ion negatif (misalnya –y) terbentuk karena menarik elektron sebanyak y. Penulisan konfigurasi elektronnya hanya menambah atau mengurangi elektron yang dilepas atau ditambah sesuai dengan aturan penulisan konfigurasi elektron. Ini berlaku untuk semua unsur yang membentuk ion, termasuk unsur transisi. Perhatikan contoh berikut: