Gen: ATGAGTAACGCG
TACTCATTGCGC
Transkripsi
mRNA: AUGAGU&ACGCG
Translasi
Protein: fMetSerAsnAla
(a) (b)
Gen adalah unit hereditas yang terdiri dari DNA. Molekul DNA adalah
double helix yang tersusun dari dua rantai polinukleotida panjang yang
saling berlekatan satu dengan yang lain oleh ikatan hidrogen diantara
basa yang saling berpasangan.
PERAN RIBOSOM DALAM PROSES SINTESIS PROTEIN
Inisiasi Terminasi
Pengenalan
Elongasi
Promotor
Proses transkripsi (Weaver dan Hendrikck,1992)
Pengenalan promoter
• Agar molekul DNA dapat digunakan sebagai
cetakan dalam sintesis RNA, kedua untainya
harus dipisahkan satu sama lain di tempat-
tempat terjadinya penambahan basa pada RNA.
Selanjutnya, begitu penambahan basa selesai
dilakukan, kedua untai DNA segera menyatu
kembali. Pemisahan kedua untai DNA pertama
kali terjadi di suatu tempat tertentu, yang
merupakan tempat pengikatan enzim RNA
polimerase di sisi 5’ (upstream) dari urutan basa
penyandi (gen) yang akan ditranskripsi. Tempat
ini dinamakan promoter.
Inisiasi
• Setelah mengalami pengikatan oleh promoter,
RNA polimerase akan terikat pada suatu
tempat di dekat promoter, yang dinamakan
tempat awal polimerisasi atau tapak inisiasi
(initiation site). Tempat ini sering dinyatakan
sebagai posisi +1 untuk gen yang akan
ditranskripsi. Nukleosida trifosfat pertama
akan diletakkan di tapak inisiasi dan sintesis
RNA pun segera dimulai.
Elongasi
• Pengikatan enzim RNA polimerase beserta kofaktor-
kofaktornya pada untai DNA cetakan membentuk
kompleks transkripsi.
• Selama sintesis RNA berlangsung kompleks transkripsi
akan bergeser di sepanjang molekul DNA cetakan
sehingga nukleotida demi nukleotida akan
ditambahkan kepada untai RNA yang sedang
diperpanjang pada ujung 3’ nya.
• Jadi, elongasi atau polimerisasi RNA berlangsung dari
arah 5’ ke 3’, sementara RNA polimerasenya sendiri
bergerak dari arah 3’ ke 5’ di sepanjang untai DNA
cetakan.
Terminasi
• Berakhirnya polimerisasi RNA ditandai oleh
disosiasi kompleks transkripsi atau terlepasnya
enzim RNA polimerase beserta kofaktor-
kofaktornya dari untai DNA cetakan.
• Begitu pula halnya dengan molekul RNA hasil
sintesis.
• Hal ini terjadi ketika RNA polimerase mencapai
urutan basa tertentu yang disebut dengan
terminator.
Dalam tahapan proses di atas beberapa
substansi terlibat antara lain ribosom,
tRNA, aminoacyl synthetase dan
mRNA. Selain itu juga terdapat
beberapa protein faktor, ion anorgani
(Mg2, K+, NH4+) dan guanosine
triphosphate (GTP).
Aktivasi Asam Amino
Faktor yang diperlukan adalah asam amino, tRNA, enzim amino asil
tRNAsintesis, ATP. Langkah aktivasi asam amino:
• Gugus alfa-karboksil pada asam amino bereaksi dengan ATP
membentuk asam amino asil-adenilat dan pirofosfat. Untuk setiap
jenis asam amino, paling tidak ada satu enzim spesifik yang disebut
aminoasil-tRNA sintetase (atau ligase) yang mengkatalis reaksi
tersebut
• Kompleks aminoasil-AMP-enzim bereaksi dengan suatu molekul
tRNA yang spesifik untuk asam amino, membentuk amino asil-
tRNA, enzim dan AMP. Reaksi antara tRNA dengan asam amino
merupakan esterifikasi pada gugus hidroksil 2’ atau 3’ dari ribosom.
Reaksi ini terjadi pada sitosol. Amino asil tRNA yang terbentuk
selanjutnya dalam berperan untuk sintesis protein, dimana molekul
tRNA tersebut berinteraksi dengan molekul mRNA
Tahap Inisiasi
• Pada sel prokariot dan eukariot terdapat 2
tempat yang paling penting di dalam ribosom,
yaitu: Peptide site, adalah tempat dimana tRNA
yang mengikat rantai polipeptida yang sedang
dirangkai.
• Asam amino site, adalah tempat tRNA yang
mengikat asam amino yang akan ditambahkan
kerangkaian peptide tersebut.
• tRNA bertindak sebagai adaptor, yang
menterjemahkan urutan asam nukleat menjadi
untaian protein
Tahap Elongasi
Terjadi ketika inisiator amino asil-tRNA terletak pada peptide site. Faktor yang diperlukan: EF-1,
EF-2, langkah tahap elongasi:
• GTP bereaksi dengan EF-1 membentuk kompleks yang selanjutnya bergantung dengan amino
asil-tRNA
• Hasil dari interaksi EF-1-GTP dan amino asil-tRNA dengan ribosom sedemikian rupa, sehingga
amino asil-tRNA terikat pada amino acid site
• Pada saat itu disertai hidrolisis GTP dan membebaskan fosfat anorganik (P) dan EF-l-GDP.
• Setelah terisinya kedua tempat pengikat P side dan A side, maka segera diikuti oleh
pembentukan ikatan peptide antara asam amino yang terikat pada tRNA pada P site dengan
asam amino yang baru saja dibawa oleh tRNA yang menempati A site. Proses ini terjadi
sebagai berikut:
• Gugus alfa-karboksil dari asam amino yang melekat pada unit adenosin terminal dari tRNA
pada P site ditransfer kegugus alfa-amino bebas dari asam amino yang melekat pada tRNA di
dalam A site
• Pembentukan ikatan peptide tersebut di katalisis oleh enzim-peptida sintetase. Proses
translokasi tersebut disertai hidrolisis GTP menjadi GDP dan P
• Setelah proses translokasi, maka A site menjadi kosong dan ribosom segera siap lagi
menerima amino asil-tRNA yang baru.
Diagram yang memperlihatkan komponen-komponen yang terlibat dalam perpanjangan rantai polipeptida
(Avers, 198
Tahap Terminasi
Faktor yang diperlukan adalah RF. Langkah tahap terminasi:
• Bila kodon UAG atau kodon terminator lainnya (UAA dan UGA)
terbaca, maka akanterjadi penghentian sintesis peptida
• Pada saat kodon terminasi berada pada A site, tRNA tidak
membentuk komplemen dengan kodon tersebut
• Sebaliknya RF (Releasing Factor) mulai bekerja pada saat kodon
terminasi berada dalam A site.
• Pengikatan factor pelepas (RF) dan GTP pada A site kosong, akan
diikuti oleh aktivasi enzim peptidil sintetase dan translokasi
• Selanjutnya terjadi hidrolisis polipeptida baru dan tRNA yang
terlepas dari ribosom, sedangkan RF dan GTP bergerak ke dalam P
site
• Hidrolisis GDP dan P diikuti oleh pelepasan RF. Pada saat ini
kemudian ribosom berdisosiasi menjadi subunitnya dan
melepaskan mRNA
Penyakit yang Berhubungan dengan
Kerusakan Ribosom
• Ribosomopathies sindrom Schwachman -
Diamond , dyskeratosis congenita , dan
sindrom Treacher Collins
Retikulum Endoplasma (RE)
1. Struktur Molekular Retikulum Endoplasma
• Retikulum endoplasma (RE) merupakan organel yang berupa jaring-
jaring rongga (sisterna) datar yang dilapisi membran yang
menghubungkan antara membran sel dengan membran inti.
22. Katakanlah: " serulah mereka yang kamu anggap (sebagai Tuhan) selain
Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrahpun di langit dan di
bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu sahampun dalam (penciptaan) langit
dan bumi dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu
bagi-Nya.”
LISOSOM
Lisosom ditemukan pada sel, namun
tidak ditemukan pada sel-sel darah
merah dan sel kulit yang telah
terkeratinisasi sempurna pada
permukaan tubuh. Lisosom
bertanggung jawab untuk
pembongkaran atau pemecahan
komponen sel ketika tidak
dibutuhkan lagi, rusak, atau untuk
kebutuhan daur ulang
Ethel Sloane menjelaskan dalam
buku Anatomi dan Fisiologi untuk
Pemula bahwa ada dua jenis
lisosom, yaitu lisosom primer yang
hanya mengandung enzim dan
lisosom sekunder yang mengandung
enzim dan materi terdegradasi.
LISOSOM
Organel ini baru ditemukan oleh
Cristian De Duve pada tahun 1955
berdasarkan pemeriksaan-
pemeriksaan secara biokimiawi dan
tidak dapat dilihat secara jelas
dengan menggunakan mikroskop
cahaya. Dalam keadaan tidak aktif
lisosom berbentuk bulat atau oval
dengan diameter rata-rata 0,4 mikron
dan jumlahnya dalam sel tidak tentu.
(Juwono dan Juniarto, 2012)
Dalam gelembung lisosom terdapat
enzim hidrolitis, misalnya protease,
glikosidase, lipase, pospolipase dan
pospatase.
Bentuk LISOSOM