Anda di halaman 1dari 15

STROKE

Kelompok 3
Latar Belakang
■ Stroke merupakan masalah kesehatan yang utama bagi masyarakat modern saat ini.
Saat ini, stroke semakin menjadi masalah serius yang dihadapi hampir seluruh dunia.
Hal tersebut dikarenakan serangan stroke yang mendadak dapat mengakibatkan
kematian, kecacatan fisik dan mental baik pada usia produktif maupun usia lanjut
(Junaidi, 2011)
■ Menurut WHO (World Health Organization) tahun 2012, kematian akibat stroke
sebesar 51% di seluruh dunia disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Selain itu,
diperkirakan sekitar 16% kematian stroke disebabkan tingginya kadar glukosa darah
dalam tubuh.
■ Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, prevalensi penyakit stroke di Indonesia
meningkat seiring bertambahnya umur.
Berdasarkan usia usia 75 tahun keatas (43,1%) dan kelompok usia 15-24 tahun (0,2%).
Berdasarkan jenis kelamin  laki-laki (7,1%) dan perempuan (6,8%).
Berdasarkan tempat tinggal di perkotaan lebih tinggi (8,2%) dan di daerah pedesaan
(5,7%).
Pengertian Stroke
■ Stroke adalah penyakit gangguan fungsional otak, berupa kelumpuhan saraf yang
diakibatkan oleh gangguan aliran darah pada salah satu bagian otak.
■ Batasan stroke menurut WHO (1982) adalah suatu sindrom minis dengan gejala
berupa gangguan fungsi otak secara lokal atau global yang dapat menimbulkan
kematian atau kelainan yang menetap lebih dari 24 jam, tanpa penyebab lain kecuali
gangguan vaskuler.
■ Istilah medis dari stroke adalah “penyakit pembuluh darah otak”. Yaitu pasokan darah
ke otak berkurang atau terhambat karena hal-hal tertentu, yang mengarah ke
kurangnya kadar oksigen dalam sel-sel otak secara mendadak. Dalam beberapa
menit, sel-sel otak bisa rusak dan kehilangan fungsinya. Kerusak otak ini
mempengaruhi fungsi tubuh yang dikendalikan oleh bagian sel-sel otak yang rusak
tersebut.
■ Stroke adalah suatu keadaan darurat medis yang serius. Sekitar 30% dari penderita
stroke meninggal dalam jangka waktu tiga bulan. Namun, lebih dari 50% pasien yang
selamat bisa memulihkan kemampuan perawatan diri mereka dan kurang 20% pasien
yang menderita cacat berat.
Jenis-jenis Stroke
■ TIA (Transient Ischemic Attack ).
Merupakan stroke yang ringan berupa serangan iskemik sepintas.
■ RIND (reversible Ischemic Neurologic Deficit)
Merupkan stroke yang ringan berupa gangguan saraf oleh iskemik yang dapat pulih dan
gejalanya dapat sembuh sempurna dalam waktu 24 jam.
■ Stroke Iskemik
Disebabkan oleh thrombosis serebral (gumpal darah yang terbentuk di dalam pembuluh
otak) dan relative umum terjadi. Ateorosklerosis serebral juga menyebabkan
pembentukan gumpalan darah di arteri serebral atau bekuan darah bisa terbentuk di
jantung atau arteri karotis di leher. Gumpalan darah bisa tersangkut hingga pembuluh
otak distal dan memblokir aliran darah. Penyakit jantung, termasuk aritmia (detak
jantung yang tidak normal), masalah katub jantung dan jantung coroner, bisa
menyebabkan stroke.
■ Stroke Hemoragik
Disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di dalam otak. Kasus ini paling
sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi yang berlangsung secaara
terus menerus. Ada juga kasus dimana pembuluh darah pada permukaan
jaringan otak yang pecah. Kasus stroke ini dikaitkan dengan penyakit
pembuluh darah otak bawaan, misalnya aneurisma arteri serebral atau
malformasi arteriovenosa. Darah akan keluar di bawah ruang arachnoidn
(ruang antara jaringan otak dan tengkorak) dan menekan jaringan otak.
Selain itu, pembuluh darah akan menyempit setelah terjadinya pendarah,
yang ikut mengurangi laju aliran darah.
Tanda dan Gejala
■ Timbul rasa kesemutan pada seisi badan, terasa seperti terbakar, mati
rasa, atau terkena cabai.
■ Lemas, atau bahkan kelumpuhan pada seisi badan, sebelah kanan atau
kiri saja.
■ Mulut, lidah mencong bila diluruskan. Mudah diamati jika sedang
berkumur, tidak sempurna atau air muncrat dari mulut.
■ Gangguan menelan, atau bila minum sering tersedak.
■ Gangguan bicara, berupa pelo, atau aksentuasi kata-kata sulit dimengerti
(afasit). Bahkan bicara tidak lancar, hanya sepatah-sepatah.
■ Tidak mampu membaca dan menulis. Kadang-kadang diawali dengan
perubahan tulisan yang tidak biasa karena tulisan lebih jelek.
■ Berjalan menjadi sulit, langkahnya kecil-kecil.
■ Kurang mampu memahami pembicaraan orang lain.
■ Kemampuan intelektual menurun drastis, bahkan tidak mampu
berhitung, menjadi pelupa.
■ Fungsi indera terganggu sehingga bisa terjadi gangguan penglihatan
berupa sebagian lapangan pandangan tidak terlihat atau gelap, juga
pendengarannya berkurang.
■ Gangguan pada suasana emosi, menjadi lebih mudah menangis atau
tertawa.
■ Kelopak mata sulit dibuka atau dalam keadaan terkatup.
■ Gerakan badan tidak terkoordinasi sehingga jika berjalan sempoyongan,
atau kehilangan koordinasi pada seisi badan.
■ Gangguan kesadaran, pingsan, bahkan sampai koma.
Faktor Risiko
■ Riwayat stroke pada keluarga
■ Usia diatas 55 tahun: semakin tinggi usia, semakin tinggi risikonya
■ Tekanan darah tinggi: 70% dari pasien penderita stroke mengalami
tekanan darah tinggi
■ Kadar kolesterol tinggi peluang lebih tinggi terjadinya aterosklerosis
(akumulasi kolesterol dan deposit (plak) lainnya pada dinding arteri.
Plak bisa mengurangi aliran darah yang melalui ateri) dan
penyempitan pembuluh darah otak
■ Merokok: meningkatkan peluang terjadinya stroke tiga kali lipat untuk
pria dan 4,7 kali untuk wanita
■ Diabetes mellitus: meningkatkan peluang terjadinya stroke hingga 4
kali lipat
■ Obesitas
■ Penyakit kardiovaskular: peluang lebih tinggi terjadinya stroke
bagi orang-orang dengan riwayat serangan jantung (infark
miokard) dan irama jantung yang tidak normal (fibrilasi
atrium)
■ Malformasi vaskulara atau aneurisma (pembengkakan seperti
balon) pembuluh darah di otak: peluang pendarahan yang
relative lebih tinggi
■ Stroke ringan, yaitu serangan iskemik sementara (TIA-
Transient Ischemic Attack ): memiliki gejala yang mirip dengan
stroke, tetapi berlangsung untuk jangka waktu yang lebih
singkat, berlangsung sekitat 2-15 menit dan tidak lebih dari 24
jam. Stroke ringan bisa menjadi tanda peringatan bahwa akan
terjadi stroke yang lebih berat di masa depan.
■ Pecandu alcohol: meningkatkan peluang terjadinya stroke
Deteksi Dini Terhadap Stroke
■ Kelemahan otot wajah bisa dilihat ketika seseorang tersenyum
atau menyeringai. Bila satu sisi kurang bergerak, bisa kita
sebut abnormal
■ Gerakan lengan bisa dilihat dengan menutup mata lalu
mengangkat lengan denagn sebahu. Disebut tidak normal bila
satu sisinya kurang atau tidak bergerak.
■ Kemampuan bicara bisa diketahui dengan memintanya
berbica. Apabila bicaranya pelo, kalimat tidak jelas, atau tidak
bisa biacara, dapat dikatakan tidak normal.
Cara Mencegah Stroke
■ Mengendalikan tekanan diri tinggi
■ Perubahan gaya hidup : mengurangi asupan natrium dari makanan,
mengikuti prinsip pola makan “ rendah natrium, rendah gula, rendah
lemak, tinggi serat”, mengendalikan berat badan, berolahraga secara
teratur, dan menghindari konsumsi minuman beralkhol secara
berlebihan.
■ Pengobatan : mengonsumsi obat sesuai dengan petunjuk dokter.
■ Segera berhenti merokok
■ Mengendalikan diabetes mellitus
■ Menurunkan kadar kolestrol : melalui pola makan dan olahraga,
apabila diperlukan, minum obat sesuai dengan petunjuk dokter
■ Menangani tekanan dan belajar untuk bersantai.
Pengobatan
Perawatan pada tahap akut
1. Obat
Untuk pasien yang menderita stroke iskemik, dokter mungkin akan merespkan obat-
obatan berikut ini :
■ Obat anti- trombosit, Antikoagulan, Agen trombolitik, manitol dan gliserol.
2. Operasi bedah
Oprasi bedah bisa membuang hematoma untuk menurunkan tekanan
intrakranial(tekanan didalam tengkorak) pada pasien yang mengalami sytroke
hemoragik. Untuk stroke iskemik (stroke karena kurangnya pasokan darah), tindakan
operasi juga bisa dil;akukan untuk ,membuang bagian intima dari arteri karotis untuk
mencegah kambuhnya stroke
3. Pengobatan terpadu di unit stroke akut

Anda mungkin juga menyukai