Anda di halaman 1dari 19

DIFTERI

By

ANNISA KHAIDIR
REFIKA RAHMI
GITA APRI LONIA
MIKA HERLY
YENDHIKA IVO APSECTYA
SENCI NAPELI WULANDARI
YOLANDA PUTRI.D
Apa itu
difteri???
Difteri adalah infeksi bakteri yang bersumber dari
Corynebacterium diphtheriae, yang biasanya mempengaruhi
selaput lendir dan tenggorokan. Difteri umumnya menyebabkan
sakit tenggorokan, demam, kelenjar tonsil (amandel) bengkak, dan
lemas
Seperti apa bakteri
difteri??
Bagaimana
tanda dan
gejala penyakit
difteri
Demam, suhu tubuh meningkat
sampai 38,9 derjat Celcius

Batuk dan pilek yang ringan

Pembengkakan pada
tenggorokan atau leher
Mual, muntah , sakit kepala

Adanya pembentukan selaput di


tenggorokan berwarna putih ke
abu abuan kotor

Kaku leher
Bagaimana cara
penularan
penyakit
difteri??
Bersin

Kontaminasi barang pribadi

Barang pribadi Barang rumah tangga


Apa saja
komplikasi dari
penyakit
difteri??
Gangguan pernapasan

C. Diphtheriae dapat menghasilkan racun yang


menginfeksi jaringan di daerah hidung dan
tenggorokan. Infeksi tersebut menghasilkan
membaran putih keabu-abuan
(psedomembrane) terdiri dari membran sel-
sel mati, bakteri dan zat lainnya yang dapat
dapat menghambat pernapasan
Kerusakan jantung

Toksin (racun) difteri dapat menyebar melalui


aliran darah dan merusak jaringan lain dalam
tubuh Anda, seperti otot jantung, sehingga
menyebabkan komplikasi seperti radang pada
otot jantung (miokarditis).
Kerusakan saraf

Toksin juga dapat menyebabkan kerusakan


saraf khususnya pada tenggorokan, di mana
konduksi saraf yang buruk dapat
menyebabkan kesulitan menelan. Bahkan
saraf pada lengan dan kaki juga bisa meradang
yang menyebabkan otot menjadi lemah. Jika
racun ini merusak otot-otot kontrol yang
digunakan untuk bernapas, maka otot-otot ini
dapat menjadi lumpuh.
Bagaimana cara
penanganan
penyakit
difteri??
Pemberian antitoksin

Antibiotik

Isolasi
Bagaimana cara
pencegahan
penyakit
difteri??
Difteri dapat dicegah dengan cara
pemberian imunisasi DTP (difteri
tetanus pertusis)

Pemberian vaksinasi sudah dapat dilakukan saat


masih bayi dengan lima tahapan yakni, 2 bulan, 4
bulan, 6 bulan, 12-18 bulan dan 4-6 tahun.
Tapi pada beberapa anak mungkin akan
mengalami efek samping seperti demam, rewel,
mengantuk atau nyeri pasca pemberian vaksin.
Pemberian vaksin DTP pada anak jarang
menyebabkan komplikasi serius, seperti reaksi
alergi (gatal-gatal atau ruam berkembang hanya
dalam beberapa menit pasca injeksi), kejang atau
shock
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai