Anda di halaman 1dari 18

Oleh :

Irma Shinta (0610070100148) - UNBRAH


Ita Karina (071001103) - UISU
Muchaimin Buntara (071001137) - UISU

Pembibmbing :
Dr.Rita Mawarni,Sp.F
DEFiNISI
Penggantungan atau hanging adalah suatu
keadaan dimana terjadi konstriksi dari leher oleh
alat jerat yang ditimbulkan oleh berat badan
seluruh atau sebagian
Important :
Tali / penjerat → pasif
Berat badan → aktif
PATOFISIOLOGI
Drh mjd <--- fibrinolisis <--- ASFIKSIA --> relaksasi --> urin, feses & cairan
encer sfingter sperma/semen keluar
tdk sadar
Tenaga otot <<
dilatasi tek. O2 & kerusakan pd dinding kapiler
kapiler drh ↓ & kerusakan sel endotel dinding kapiler

bendungan kapiler sianosis ↑ permeabilitas kapiler

drh warna ungu


Kongesti ↑tek.
viseral intrakapiler

ruptur pembuluh kapiler

bercak tardeus + transudasi cairan (edema)


KLASIFIKASI

 Berdasarkan posisi korban


 Tergantung total (complete)
 Setengah tergantung (partial)
complete partial
 Berdasarkan titik simpul
Atipikal (Atypical hanging)
Tipikal (Typical hanging)
● Berdasarkan jenis simpul
* Simpul hidup

* Simpul mati
LETAK JEJAS

Atas kartilago tiroid → 80 %


Pada kartilago tiroid → 15 %
Bawah kartilago tiroid → 5%
PENYEBAB KEMATIAN

 Asfiksia

 Kongesti Vena

 Iskemi serebral

 Syok Vagal

 Fraktur / dislokasi

tulang vertebra servikalis

cessation of effective respiration


TANDA POST-MORTEM
PEMERIKSAAN LUAR
> Dijumpai jejas + luka lecet tekan (huruf V)
pada leher.

> Jika korban lama tergantung, ukuran leher


menjadi semakin panjang.
 Tanda-tanda asfiksia (sianosis,petekie,edeme wajah).

 Air liur mengalir dari sudut bibir.

> Tampak lidah terjulur.


 Lebam mayat (+).

 Urin dan feses bisa keluar.


PEMERIKSAAN DALAM
 > Jaringan yang berada di bawah jeratan
 berwarna putih, berkilat dan diraba seperti
 kertas perkamen & tampak red line pd tunika intima.

 > Dijumpai resapan darah pd otot disekitar jeratan.


 > Fraktur kartilago hyoid, kartilago tiroid,vert cervicalis.

 > Tampak buih halus yg sukar pecah pd sal.nafas.

 > Organ2 oedem & kongesti.


PERBEDAAN
ANTEMORTEM - POSTMORTEM

No Antemortem Postmortem
1. Tanda jejas berupa lingkaran Tanda jejas jeratan biasanya
terputus (non-kontinu) dan berbentuk lingkaran utuh (kontinu)
letaknya pada leher bagian atas dan letaknya pada bagian leher tidak
begitu tinggi

2. Simpul tali biasanya tunggal, Simpul tali biasanya lebih dari satu,
terdapat pada sisi leher diikatkan dengan kuat dan diletakkan
pada bagian depan leher

3. Ekimosis tampak jelas pada salah Ekimosis pada salah satu sisi jejas
pinggir atas jejas penjeratan. penjeratan tidak ada atau tidak jelas.

4. Lebam mayat tampak di atas jejas Lebam mayat terdapat pada bagian
jerat dan pada tungkai bawah tubuh yang menggantung sesuai
dengan posisi mayat setelah
meninggal
5 Parchmentisasi (+) Parchmentisasi (-)

6 Sianosis sangat jelas terlihat Sianosis tergantung dari penyebab


terutama jika kematian karena kematian
asfiksia

7 Wajah membengkak dan mata Tanda-tanda pada wajah dan mata


mengalami kongesti dan agak tidak ada.
menonjol

8 Lidah bisa terjulur atau tidak sama Lidah tidak terjulur kecuali pada kasus
sekali kematian akibat pencekikan

9 Ereksi penis (+), feses (+). Ereksi penis (-), feses (-)

10 Air liur (+) menetes dari Air liur (+) yang menetes
sudut mulut, dengan arah yang pada kasus selain kasus
vertikal menuju dada. penggantungan.
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
> Radiologi → regio columna vertebralis ( os.cervical )

> Laboratorium → Patologi Anatomi


ASPEK MEDIKOLEGAL

SUICIDE
(sering)

HOMICIDE
(jarang)

ACCIDENT
(jarang)

Anda mungkin juga menyukai