Tahun : 2006
Versi :
Pertemuan 6
Tangga
1
Learning Outcomes
2
Outline Materi
3
Persyaratan Suatu Tangga
4
2. Tangga harus mudah dilihat dan dicapai.
• Artinya penempatan lokasi tangga benar-
benar dapat dengan mudah pemakai
untuk mencapainya dan tidak terhalang
serta cukup cahaya.
5
3. Kemiringan tangga
• Kemiringan tangga sudut lereng tangga
tidak boleh terlalu landai, karena dapat
menjemukan orang yang naik dan juga
memerlukan banyak tempat.
• Demikian pula sudut lereng tangga tidak
boleh terlalu curam sehingga
membahayakan pada saat orang turun.
6
• Kemiringan tangga/sudut lereng tangga
minimum 25 dan maksi-mum 42 .
• Sudut lereng tangga yang baik antara 36
- 40.
• Tangga untuk rumah tinggal tidak lebih
dari 42.
• Tangga untuk bangunan umum tidak lebih
dari 38
7
• Kemiringan suatu tangga dapat pula
ditentukan dengan rumus :
a + 2 O = 60 –62 cm
dimana :
a = lebar anak tangga = aantrede
O = tinggi anak tangga = optrede
8
9
4. Ukuran/banyaknya anak tangga
• Ukuran anak tangga sangat mem-
pengaruhi kenyamanan pemakai-nya.
Untuk tangga rumah tinggal :
- Lebar anak tangga 22 – 30 cm. Yang baik
adalah 30 cm.
- Tinggi anak tangga maksimum 20 cm.
Yang baik adalah 16 –17,5 cm
10
Untuk tangga bangunan umum :
• Lebar anak tangga 30 cm, dan tidak boleh
kurang dari 22,5 cm
• Tinggi anak tangga maksimum 19 cm dan
yang baik 14 – 15 cm.
11
Ukuran Anak Tangga Harus Seragam
• Banyak anak tangga dalam suatu tangga
suatu tanjakan, tidak boleh lebih dari 12
anak tangga , bila ternyata tinggi lantai
membuat jumlah anak tangga lebih dari 12
anak tangga, maka dapat dibuat bentuk
tangga dengan “BORDES”.
12
5. Lebar Tangga
• Lebar suatu tangga tergantung dari fungsi tangga
tersebut dan juga tergantung tangga tersebut digunakan
pada bangunan apa ?
• Semakin banyak orang yang sering menggunakan
tangga tersebut, tentunya lebar tangga akan lebih besar
dibanding dengan tangga yang sedikit pemakainya
• Lebar tangga pada umumnya untuk:
- Rumah tinggal : 80 – 100 cm
- Bangunan umum : 120 – 200 cm.
• Lebar tangga juga diperhitungkan bila diperlukan untuk
jalan pengangkut barang.
13
6. Tinggi Bebas
• Yang dimaksud adalah jarak bebas
vertikal di saat orang berdiri di tangga,
baik mulai anak tangga pertama, bordes
maupun sampai anak tangga terakhir,
orang dan juga barang yang diangkut
dapat bebas berjalan tanpa ada halangan
di atasnya.
• Tinggi bebas minimal 2,00 m.
14
Konstruksi Tangga
15
Rencana Suatu Tangga
16
• Contoh :
• Bila luas ruang, panjang
ruang tidak dibatasi,
tetapi yang ditentukan :
• Perbedaan tinggi lantai
H=2,80 cm Banyak anak tangga
• Ukuran tinggi anak
tangga O = 17 cm H 280 16,4 17 buah
O 17
• Banyak anak tangga dan
lebar anak tangga dapat
ditentukan sebagai
berikut :
•
17
Lebar anak tangga = a
Dihitung dengan rumus :
• a+2O = 62
• a + 2 x 17 = 62
• a = 28 cm 30 cm.
18
2. Bila panjang ruang terbatas sehingga lebar anak tangga
hanya dapat dibuat 25 cm.
Dengan rumus :
a+2O = 62
25 + 2 O = 62
2 O = 37
O = 18,5 cm
Banyak anak tangga H = 280 = 15,13
• O 18,5
Bila diambil 15 buah :
Tinggi anak tangga = 280 = 18,7 cm
• 15
19
Bila diambil 16 buah :
• Tinggi anak tangga = 280 = 17,5 cm
• 16
Jadi baik diambil 15 buah atau 16 buah anak tangga,
tinggi tangga masih baik dan memenuhi syarat.
20
Bentuk tangga
21
Tangga Lurus Dengan Bordes Antara
H= tinggi lantai = 2.80 m
H1= tinggi lantai bordes = 1.40 m
L = panjang tangga =
B = lebar tangga =
lebar bordes = 1.00 m
a = aantrede = 25 cm
O = optrede = 17,5 cm
h = tinggi sandaran = 80 cm
22
Tangga Permulaan Perempat
Atau
Tangga Dengan Belokan Bawah
H = Tinggi lantai = 3.00 m
L= panjang tangga
B = lebar tangga = 1.00 m
A = aantrede = 25 cm
O = optrede = 17,5 cm
23
a = aantrede = pias pijak anak
tangga
= sudut lantai tangga
b = lebar tangga
o = optrede = satuan
tanjakan
B = lebar bordes
H = ketinggian bordes
s = sandaran
L.D = lantai dasar
( 0.00)
L.T = lantai tingkat
24
Fuik Method