Anda di halaman 1dari 54

Abses Leher Dalam

Disusun Oleh:
Ilma Syifannisa
Pembimbing:
dr. Edy Riyanto, Sp.THT-KL
dr. Ismi Cahyadi, Sp.THT-KL

SMF ILMU KESEHATAN THT-KL


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WALED
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI
ANATOMI

Batas Superior:
Mandibula
Os occipitale

Batas Inferior:
Batas di pusat :
Clavicula
Costae I
Margo superior scapulae
Vertebrae thoracal I
Sternum

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
SMF ILMU BEDAH
Rumah Sakit Umum Daerah Waled
SMF ILMU BEDAH
Rumah Sakit Umum Daerah Waled
ANATOMI

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
ANATOMI

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Definisi
Abses leher dalam adalah abses yang terbentuk
dalam ruang potensial diantara fasia leher
dalam sebagai akibat dari penjalaran infeksi dari
berbagai sumber

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Abses
Peritonsilar

12,4% Ludwig’s Abses 38,4%


Angina
Abses Parafaring

leher
dalam

Abses Sub Abses


15,7% mandibula Retrofaring 5,9%

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Patofisiologi

Penyebaran secara
Infeksi gigi atau hematogen,
Abses leher dalam
tonsil limfogen, atau
celah antar ruang

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Penatalaksanaan umum

• Pasien dengan dehidrasi membutuhkan cairan


intravena
• Antipiretik dan analgetik
• Terapi antibiotik sebaiknya dimulai setelah
kultur diperoleh dari abses.
• penisilin intravena dosis tinggi tetap sebagai
pilihan baik untuk terapi empiris

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
ABSES
PERITONSILER
• abses yang terbentuk
di kelompok kelenjar
air liur di fosa
supratonsil, yang
disebut sebagai
kelenjar Weber

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
• Proses inflamasi dan supurasi dapat melebar melibatkan
palatum mole, dinding lateral faring, dan kadang-kadang,
dasar lidah

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Infeksi pada
Patofisiologi kelenjar Weber

Akumulasi pus di
ruang peritonsil
potensial

Pembengkakkan Inflamasi pada


daerah peritonsil M.pterigoid

Tonsil dan uvula


terdesak ke trismus
kontralateral

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Gejala Klinis
• odinofagia (nyeri menelan) yang hebat
• muntah (regurgitasi)
• mulut berbau (foetor ex ore)
• banyak ludah (hipersalivasi)
• suara gumam (hot potato voice)
• kadang-kadang sukar membuka mulut (trismus)
• pembengkakan kelenjar submandibula dengan
nyeri tekan

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Tanda
• faring asimetris unilateral
• rongga mulut menunjukkan tanda-tanda eritem
• palatum mole asimetris
• eksudasi tonsil
• uvula disposisi kontralateral.
• Kadang-kadang sukar memeriksa seluruh faring,
karena trismus
• Palatum mole tampak membengkak dan
menonjol ke depan, dapat teraba fluktuasi.

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Terapi
• Pada stadium infiltrasi:
– antibiotka golongan penicillin atau clindamicin
– Terapi simptomatik
– Kompres dingin pada leher
• Jika telah terbentuk abses:
– Pungsi abses
– Insisi abses
– Tonsilectomy (a’chaud, a’tiede, a’froid)

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
SMF ILMU BEDAH
Rumah Sakit Umum Daerah Waled
SMF ILMU BEDAH
Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Komplikasi
• Abses pecah spontan  perdarahan, aspirasi,
piemia
• Penjalaran infeksi ke ruang lain
• Penjalaran ke intrakranial

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Retrofaringeal
abses
infeksi pada ruang
retrofaring berasal dari
proses infeksi di hidung,
adenoid, nasofaring dan
sinus paranasal, yang
menyebar ke kelenjar limfe
retrofaring.

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Insidensi
• Penyakit ini ditemukan biasanya pada anak yang
berusia di bawah 5 tahun. Hal ini terjadi karena pada
usia tersebut ruang retrofaring masih berisi kelenjar
limfa

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Gejala Klinis
• rasa nyeri
• sukar menelan
• Pada anak, rasa nyeri menyebabkan anak
menangis terus (rewel)
• tidak mau makan atau minum
• Demam
• leher kaku dan nyeri
• Dapat timbul sesak napas

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Tanda
• Pada dinding belakang faring tampak
benjolan, biasanya unilateral
• Mukosa terlihat bengkak dan hiperemis
• Kelenjar getah bening leher juga dapat
membengkak
• Pada anak dapat ditemukan gejala dan tanda
tonsilitis, faringitis, dan juga otitis media

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Pemeriksaan
penunjang

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Terapi
– antibiotka parenteral dengan dosis tinggi
– Terapi simptomatik
– Pungsi abses
– Insisi abses

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
SMF ILMU BEDAH
Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Komplikasi
• Abses pecah spontan  perdarahan, aspirasi,
piemia
• Penjalaran infeksi ke ruang lain
• Mediastinitis
• Obstruksi jalan napas

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Parafaringeal Abses
• Ruang parafaring dapat
mengalami infeksi secara
langsung akibat tusukan saat
tonsilektomi, limfogen dan
hematogen

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
SMF ILMU BEDAH
Rumah Sakit Umum Daerah Waled
SMF ILMU BEDAH
Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Etiologi
• Langsung, yaitu akibat tusukan jarum pada
saat melakukan tonsilektomi
• Proses supurasi kelenjar limfa leher bagian
dalam, gigi, tonsil, faring, hidung, sinus
• Penjalaran infeksi dari ruang peritonsil,
retrofaring, atau submandibula

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Gejala Klinis
• Trismus
• indurasi atau pembengkakan di sekitar
angulus submandibula
• demam tinggi
• pembengkakan diniding lateral faring sehingga
menonjol ke arah medial.

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Pemeriksaan
Penunjang

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Terapi
– antibiotka parenteral dengan dosis tinggi
– Terapi simptomatik
– Pungsi abses
– Insisi abses teknik Mosher

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Mosher’s Incision

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Komplikasi
• Penjalaran infeksi ke ruang lain
• Menjalar ke intrakranial
• Mediastinitis
• Kerusakan dinding arteri karotis  ruptur
arteri karotis  perdarahan hebat

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Abses
Submandibula
• Pada umumnya sumber
infeksi pada ruang
submandibula berasal dari
proses infeksi dari gigi, dasar
mulut, faring, kelenjar limfe
submandibula

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
SMF ILMU BEDAH
Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Gejala Klinis
• demam
• nyeri leher
• pembengkakan di bawah mandibula dan atau di
bawah lidah
• air liur yang banyak
• trismus akibat keterlibatan muskulus pterigoideus
• Disfagia
• sesak nafas akibat sumbatan jalan nafas oleh
lidah yang terangkat ke atas dan terdorong ke
belakang.

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Tanda
• pembengkakan di daerah submandibula
• Fluktuatif
• nyeri tekan
• Angulus mandibula dapat diraba
• Lidah terangkat ke atas dan terdorong ke
belakang.

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Pemeriksaan Penunjang

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Pemeriksaan
penunjang

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Pemeriksaan
penunjang

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Terapi
– antibiotka parenteral dengan dosis tinggi
– Terapi simptomatik
– Pungsi abses
– Insisi abses di tempat paling berfluktuasi atau
setinggi os hyoid

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Ludwig’s Angina
• Angina Ludovici ialah
infeksi ruang
submandibula berupa
selulitis

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
• Karakter spesifik yang membedakan angina
Ludovici dari infeksi oral lainnya ialah infeksi
ini harus melibatkan dasar mulut serta kedua
ruang submandibularis (sublingualis dan
submaksilaris) pada kedua sisi (bilateral).

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Gejala Klinis
• Dagu terasa tegang
• nyeri saat menggerakkan lidah
• kesulitan membuka mulut, berbicara, dan
menelan,
• keluarnya air liur terus-menerus serta
kesulitan bernapas.
• kesulitan makan dan minum
• kesulitan bernapas

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Tanda
• Eritema
• Pembengkakan
• perabaan yang keras seperti papan (board-like)
serta peninggian suhu pada leher dan jaringan
ruang submandibula-sublingual yang terinfeksi;
• disfonia (hot potato voice) akibat edema pada
organ vokal
• hipersalivasi (drooling)
• kesulitan dalam artikulasi bicara (disarthria)
• Karies pada gigi molar bawah

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
SMF ILMU BEDAH
Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Pemeriksaan
Penunjang

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Pemeriksaan
Penunjang

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Terapi
– antibiotka parenteral dengan dosis tinggi
– Terapi simptomatik
– Dekompresi dan evakuasi pus dengan cara insisi di
garis tengah secara horizontal setinggi os hyoid
(3-4 jari dibawah mandibula)

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Komplikasi
• Obstruksi saluran napas
• Abses pecah spontan, dapat mengakibatkan
perdarahan, aspirasi paru atau piemia.
• Pada penjalaran selanjutnya, masuk ke
mediastinum sehingga terjadi mediastinitis.
• Bila terjadi penjalaran ke daerah intrakranial,
dapat mengakibatkan trombus sinus
kavernosus, meningitis, dan abses otak.

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
THANK YOU

SMF ILMU BEDAH


Rumah Sakit Umum Daerah Waled

Anda mungkin juga menyukai