Keperawatan
Sirosis
Hepatis
KELOMPOK II
1. BELLA OKTAVIA 7. PUTRI MELATI D
Steatosis hati
hepatosit rusak (neckrosis) hepatosit hidup
Fibrotik
Sirosis hepatis
• Hemokromatosis penyakit sebuah penyakit di mana besi
tidak dimetabolisme dan menumpuk di jaringan di
seluruh tubuh, terutama di hati.
• Penyakit Wilson penimbunan tembaga dalam jaringan
hati
• nonalkoholik steatohepatis
• Kholestasis berkepanjangan
• Gangguan autoimun,
• Toksin dan obat-obatan,
• Kriptogenik
Sirosis hepatis
Metabolisme metabolisme
protein ,karbohidrat steroid
Ikterus acites
Hipertensi porta
V.lienalis V. esophageal v. Paraumbilikalis v mesentrika inf
2 Letargi
• Diagnose SBP
• berdasarkan pemeriksaan pada cairan asites, dimana
ditemukan sel polimorfonuklear lebih dari 250 sel /
mm3 dengan kultur cairan asites yang positif.
Sindrom Hepatorenal
• Hipertensi porta
Vasodilatasi splanik
Perfusi ginjal
SHR
rennin angiotension
system saraf simpatis vasokonstriksi renal
retensi natrium
Kriteria diagnostik SHR berdasarkan
International Axcites Club
1. Penyakit hati akut atau kronik dengan gagal hati lanjut
dan hipertensi portal.
2. GFR rendah, keratin serum >1,5 mg/dl atau kreatinin
klirens 24 jam < 40ml/mnt.
3. Tidak ada syok,infeksi bakteri sedang berlangsung,
kehilangan cairan dan mendapat obat nefrotoksik.
4. Tidak ada perbaikan fungsi ginjal dengan pemberian
diuretic (penurunan kreatinin serum menjadi < 1,5 mg/dl
atau peningkatan kreatinin klirens menjadi > 40 ml/mnt)
5. Proteinuria < 0,5 g/hari dan tidak dijumpai bstruktif
uropati atau penyakit parenkim ginjal secara
ultrasonografi.
• Kriteria tambahan :
• 1. Volume urin < 500 ml / hari
• 2. Natrium urin < 10 meg/liter
• 3. Osmolalitas urin > osmolalitas plasma
• 4. Eritrosit urin < 50 /lpb
• 5. Natrium serum <130 meg / liter
Semua kriterua mayor harus dijumpai dalam menegakkan
diagnosa SHR, sedangkan criteria tambahan merupakan
pendukung untuk diagnosa SHR
Terimakasih