Anda di halaman 1dari 27

PENYAKIT CUSHING

Sri Handayani
HARVEY CUSHING
PENGERTIAN
 adalah suatu keadaan yang diakibatkan
oleh efek metabolik gabungan dari
peninggian kadar glukokortikoid dalam
darah yang menetap. Kadar yang tinggi
ini dapat terjadi secara spontan atau
karena pemberian dosis farmakologik
senyawa –senyawa glukokortikoid.
PENYEBAB
PENYEBAB
PATOFISIOLOGI
KELEBIHAN
GLUKOKORTIK
OID
Kelebihan glukokortikoid dapat
menyebabkan keadan-keadaan seperti
dibawah ini:
1. Metabolisme protein dan karbohidrat
Glukokortikoid mempunyai efek
katabolik dan antianabolik pada protein,
menyebabkan menurunnya kemampuan
sel-sel pembentuk protein untuk
mensintesis protein, sebagai akibatnya
terjadi kehilangan protein pada jaringan
seperti kulit, otot, pembuluh darah, dan
tulang.
2. Distribusi jaringan adiposa.
a.  Distribusi jaringan adiposa terakumulasi
didaerah sentral tubuh.
b.  Obesitas
c.   Wajah bulan (moon face)
d.   Memadatnya fossa supraklavikulare dan
tonjolan servikodorsal (punguk bison).
e.  Obesitas trunkus dengan ekstremitas atas
dan bawag yang kurus akibat atropi otot
memberikan penampilan klasik perupa
penampilan Chusingoid
3.      Elektrolit

Efek minimal pada elektrolit serum.


a.    Kalau diberikan dalam kadar yang terlalu besar
dapat menyebabkan retensi natrium dan
pembuangan kalium. Menyebabkan edema,
hipokalemia dan alkalosis metabolik.

4.    Sistem kekebalan

Ada dua respon utama sistem kekebalan; yang


pertama adalah pembentukan antibody humoral
oleh sel-sel plasma dan limfosit B akibat ransangan
antigen yang lainnya tergantung pada reaksi-reaksi
yang diperantarai oleh limfosit T yang tersensitasi.
Glukokortikoid mengganggu pembentukan
antibody humoral dan menghabat pusat-
pusat germinal limpa dan jaringan limpoid
pada respon primer terhadap anti gen.
Gangguan respon imunologik dapat terjadi
pada setiap tingkatan berikut ini:
a.   Proses pengenalan antigen awal oleh sel-
sel sistem monosit makrofag.
b.   Induksi dan proleferasi limfosit
imunokompeten.
c.   Produksi anti bodi.
d.   Reaksi peradangan.
e.   Menekan reaksi hipersensitifitas lambat.
5.      Sekresi lambung
a.    sekeresi asam lambung dapat ditingkatkan.
b.    sekresi asam hidroklorida dan pepsin dapat
meningkat.
c.    Faktor-faktor protekitif mukosa dirubah oleh
steroid dan faktor-faktor ini dapat
mempermudah terjadinya tukak.
6.      Fungsi otak
Perubahan psikologik terjadi karena
kelebihan kortikosteroid, hal ini ditandai
dengan oleh ketidak stabilan emosional,
euforia, insomnia, dan episode depresi
singkat.
7.      Eritropoesis
Involusi jaringan limfosit, ransangan pelepasan
neutrofil dan peningkatan eritropoiesis.
JENIS CUSHING SYNDROME
MANIFESTASI KLINIS
UMUM ENDOKRIN / METABOLIK
 Obesitas sentral • Hypokalemic alkalosis
 Berkurangnya masa • Hypokalemia
pada otot
• Osteopenia
 Gundukan lemak pada
punggung • Hypogonadism
 Sakit kepala • Glucose intolerance
 Moon face • Hyperlipidemia
• Hyperhomocysteinemia
DERMATOLOGI • Kidney stones
 Striae • Polyuria
 Mudah lebam pada • Hypercoagulability
kulit
 Hiperpigmentasi NEUROPSIKIATRI
 Jerawat, Hirsutisme • Insomnia
 Infeksi kulit oleh • Depression, frank psychosis
jamur
• Impaired cognition and short-
term memory
Manifestasi Klinis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. CT scan  Untuk menunjukkan pembesaran
adrenal pada kasus sindro cushing.
b.    Pemeriksaan adrenal mengharuskan
pemberian kortisol radio aktif secara intravena
c.    Pemeriksaan elektro kardiografi  Untuk
menentukan adanya hipertensi
d.    Uji supresi deksametason
e.       Pengambilan sampel darah
f.      Pengumpulan urine 24 jam. Untuk
memerikasa kadar 17 – hiroksikotikorsteroid
serta 17 – ketostoroid yang merupakan
metabolik kortisol dan androgen dalam urine.
PENATALAKSANAAN
a.    Pengobatan tergantung pada ACTH yg tidak seragam.
Apakah sumber ACTH, hipofisis atau ektopik.
b.    Jika dijumpai tumor hipofisis. Sebaiknya diusahakan
reseksi tumor transfenoidal.
c.    Jika terdapat bukti hiperfungsi hipofisis namun tumor
tidak dapat ditemukan maka sebagai gantinya dapat
dilakukan radiasi kobait pada kelenjar hipofisis.
d.   Kelebihan kortisol juga dapat ditanggulangi dg
adrenalektomi total dan diikuti pemberian kortisol dosis
fisiologik.
e.   Bila kelebihan kortisol disebabkan oleh neoplasma
disusul kemoterapi pada penderita dengan karsinoma /
terapi pembedahan
f.     Digunakan obat dengan jenis metyropone, amino
gluthemideo, yang bisa mensekresikan kortisol
KOMPLIKASI
1.      Krisis addison
2.      Efek yang merugikan pd aktivitas
korteks adrenal
3.      Patah tulang akibat osteoporosis
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1.   Aktivitas/ istirahat . Gejala: Insomnia,
sensitivitas, otot lemah, gg koordinasi, kelelahan
berat. Tandanya : atrofi otot.
2.   Sirkulasi . Gejala: Palpitasi, nyeri dada
(angina). Tandanya: Distritnia, irama gallop, mur-
mur, takikardia saat istirahat.
3.   Eliminasi. Gejala: Urine dlm jumlah banyak,
perubahan dlm feces: diare.
4.  Itegritas ego Gejala : Mengalami stres yang
berat baik emosional maupun fisik..
Tandanya : Emosi letal, depresi.
5.   Makanan atau cairan Gejala : Kehilangan berat
badan yang mendadak, mual dan muntah.
Lanjutan...

6.    Neorosensori Gejala : Bicara cepat dan parau,


gangguan status mental dan prilaku seperti binggung,
disorientasi, gelisa, peka rangsangan, delirium.
7.      Pernafasan Tandanya : Frekuensi pernafasan
meningkatan, takepnia dispnea.
8.      Nyeri atau kenyamanan Gejala : Nyeri orbital,
fotobia.
9.      Keamanan Gejala : Tidak toleransi terhadap
panas, keringat yang berlebihan tandanya suhu
meningkat diatas 37,40CC, retraksi, iritasi pada
kunjungtiva dan berair.
10.  Seksualitas Tandanya : Penurunan libido,
hipomenoria, amenoria dan impoten.
Diagnosa Keperawatan
1.   Resiko cedera dan infeksi b/d kelemahan dan
perubahan metabolisme protein serta respon
inflamasi
2.   Defisit perawatan diri; kelemahan perasaan
mudah lelah, atropi otot dan perubahan pola tidur
3.   Gg integritas kulit b/d edema, gg kesembuhan
dan kulit yg tipis serta rapuh
4.   Gg citra tubuh b/d perubahan penampilan fisik,
gg fungsi seksual dan penurunan tingkat aktivitas.
5.   Gg proses berpikir b/d fluktuasi emosi,
iritabilitas dan depresi
Intervensi Keperawatan
Tujuan utama mencakup penurunan
resiko cedera dan infeksi, peningkatan
kemampuan untuk melaksanakan
kemampuan perawatan mandiri ,
perbaikan fungsi mental dan tidak
adanya komplikasi.
Lanjutan....

 Pemantauan dan penata laksanaan


komplikasi potensial
 Pemantauan keseimbangan cairan dan
elektrolit
 Menurunkan risiko cedera dan infeksi
 Persiapan mengahadapi praoperatif
 Menganjurkan istirahat dan aktivitas
 Meningkatkan perawatan kulit
 Memperbaiki citra tubuh
 Memperbaiki proses pikir

Anda mungkin juga menyukai