Anda di halaman 1dari 35

OLEH :

Ni Putu Lilis Rasnita Dewi


16710211

PEMBIMBING :
dr. Rosmarini E.S.H., M.Sc,Sp.KK

KSM Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSD dr. Soebandi


FK Universita Wijaya Kusuma Surabaya
2018
 Varisela atau cacar air atau chiken pox
adalah infeksi akut primer oleh virus
varicella zoster yang menyerang kulit dan
mukosa.
 Varisela terutama menyerang terutama anak
– anak tidak jarang menyerang dewasa.
Varisela atau cacar air atau chicken pox
adalah infeksi akut primer oleh virus
varicella zoster yang menyerang kulit dan
mukosa, manifestasi klinis didahului gejala
konstitusi, kelainan kulit polimorf, terutama
berlokasi dibagian sentral tubuh.
 Epidemiologi varisela berdeba di masing-
masing belahan dunia yang memiliki
perbedaan antara temperatur dan iklim
tropis
 Varisela menyerang terutama anak-anak
(90%), tetapi dapat menyerang orang dewasa
(2%), sisanya menyerang kelompok tertentu.
 Penyebab Varisela adalah Virus
Varicella Zoster, anggota Subfamilli
Alphaherpesvirinae dan famili
Herpesviridae.
 Bentuk Bulat atau spherical
 Ukuran 120-300 mm
 Memiliki kapsul, terdiri dari lipid dan
glikoprotein.
 Memiliki capsid icosahedric yang
terdiri dari 162 kapsomer
 Memiliki sebuar linier genom DNA
untai ganda dengan sekitar 125.000
pasang basa.
Gejala Klinis

Stadium Prodermal Stadium Erupsi

Anak Dewasa
1. Stadium
munsulnya keluhan
kulit
1. Pada dewasa 2. Awalnya lesi
1. Pada anak gejala lebih berat berupa makula
biasanya lebih ringan eritematus -> papul -
2. Gejalanya : > vesikel -> pustula->
2. Gejala yang timbul demam, menggigil, krusta
malaise, nyeri kepala malaise, nyeri
dan sumer-sumer kepala, anorexia,
nyeri tenggorokan
dan batuk.
Tzanck Smear

Direct Flourescent
Assay
Polymerase
Chain Readction

Biopsi
Kulit
DFA

Tzanck Smear
• Exanthema vesikuler disebabkan oleh coksievirus
atau echovirus
Klinis Hampir • Impetigo
Mirib • Gigitan Serangga
• Dermatitis Kontak

• Urtikaria Papular
• Eritema Multiform
Perlu • Erupsi Obat
Dipertimbangkan • Scabies
• Herpes Simplex

• Sifilis sekunder
Selalu • Herpes Zoster
disingkirkan • Dermatitis Herpetiformis
• Small px dan pox virus lain
Antipiretik
Simtomatik
Analgesik
Antivirus
Pengobatan Vesikel
Topikal
Krusta
Antibiotik
Kelompok pasien Pengobatan
Normal
Neonatus Asiklovir 10 mg/kgBB atau 500 mg/ m2 IV tiap 8 jam selama
10 hari
Anak ( 2 – 12 thn) Simtomatis saja
Asiklovir 20 mg/ KgBB PO setiap 4 jam selama 5 hari
Valacyclovir 20 mg/kgBB PO tiap 8 jam selama 5 hari
Dewasa Asiklovir 5 x 800 mg PO per hari selama 7 hari
Asiklovir 10 mg/kgBB tiap 8 jam IV selama 7-10 hari
Valacyclovir 3 x 1 gr PO selama 8 hari
Famcyclovir 3 x 500 mg PO selama 7 hari
Kehamilan Pemberian Asiklovir harus diatas usia kehamilan >20 mgg
Imunikompromais
Pada pasien dengan Asiklovir 10 mg/kgBB tiap 8 jam IV minimal 10 hari
Imunokompromais Asiklovir 5 x 800 mg PO per hari selama 7 hari
Valacyclovir 3 x 1 gr minimal 10 hari
Famcyclovir3 x 500 mg PO selama minimal 10 hari
Pasien Resisten Foscarnet 40 mg/kgBB IV tiap 8 jam sampai lesi sembuh
 Isolasi dan istirahan yang cukup pada masa
aktif sampai semua lesi krustasi
 Menjaga kebersihan tubuh dan kesehatan
tubuh
 Bila mandi hati-hati agar vesikel tidak pecah
 Jangan menggaruk dan dijaga agar vesikel
tidak pecah, biarkan mengering dan lepas
sendiri
 Makan makanan yang lunak
Imunisasi
VZIG
Pasif
Pencegahan
Imunisasi Vaksin
Aktif Varisela
1. Menggunakan Varicella Zoster Imunoglobulin VZIG
2. Perlindungan bersifat sementara
3. Pemberian dalam wakti 3 hari (< 96 jam) setelah terpapar VZV, pada
anak imunokompeten terbukti mencegah varisela sedangkan pada anak
yang imunokompromais dapat meringankan gejala klinis.
4. Dosis 125 U/ 10 kg BB, dengan dosis minuman 125 U dan dosis maksimum
625 U secara IM

VZIG dapat di berikan pada :


1. Anak-anak yang berusia <15 tahun yang belum pernah menderita
varisela atau herpes zoster
2. Usia pubertas> 15 tahun yang belum pernah menderita varisela atau
herpes zoster dan tidak memiliki antibosi terhadap VZV
3. Bayi yang baru lahir, dimana ibunya menderita varisela dalam kurun
waktu 5 hari sebelum atau 48 jam setelah melahirkan
4. Bayi prematur dan bayi usia < 15 hari yang ibunya belum pernah
menderita varisela dan herpes zoster
5. Anak – anak yang menderita leukemia atau lymphoma yang belum
pernah menderita varisela
1. Menggunakan Vaksin varicella
Virus (oka stan)
2. Perlindungan bertahan 10 tahun
dengan daya proteksi velawan
varisela antara 70-100 %
3. Pemberian vaksin ini efektof
diberikan pada umur ≥ 1 tahun
dan direkomendasikan usia 12-18 Efek Samping pemberian
bulan. dapapat terjadi Lokal dan
4. Pemebian sintikan secara
subkutan
Sistemik
1. Lokal : Nyeri didaerah
suntukan
2. Sistemik : demam, kejang
karena demam, alergi
berupa gatal, bengkak,
sulit bernafas
Vaksin ini diberikan pada :
1. Ana-anak yang belum pernah
menderita varisela harus diberikan
2. Anak yang berusia >13 tahun yang
belum pernah menderita cacar air
atau belum pernah menerima vaksin
dan harus diberikan 2 dosis selang
minimal 23 hari
3. Vaksin varisela dapat diberikan
bersamaam dengan vaksin lain

Pemberian Vaksin harus di tunda pada :


1. Menderita sakit berat
2. Wanita hamil dan tidak boleh hamil
minimal 1 bulan
3. Keadaan yang dapat menurunkan
kekebalan
4. Menderita HIV/AIDS atau pengakit
lain yang menurunkan sistem imun
5. Sedang menjalani pengbotan dengan
obat mempengaruhi sistem imun
6. Menderita kanker dan sedang
menjalani pengobatan
7. Baru menerima transfusi darah,
ditunda 2 minggu
1.Infeksi Sekunder
2. Pnneumonia bakterial
Anak 3. Otitis media
4 . Meningitis

1. Pneumonia varisela
Dewasa 2. Miokarditis, glomeronefritis,
orkitis, gastritis.

Ibu -> pneumonia berat


Komplikasi Janin -> lahir prematur dan varisela
Ibu Hamil kongenital
Ibu dan Bayi -> meninggal

1. Sindrom Reye
SSP 2. Cerebral Ataxia

1. Penumonia
2. Hepatitis
Imunokompromai
3. Encephalitis
s
4. Varisela hemoragik
5. Purpura
Prognosis tergantung dari sistem imun
dan komplikasi yang terjadi. Umumnya
prognosis adalah bonam

Ad Vitam : Bonam hingga


malam

Ad Fungtionam : dubia ad
bonam hingga malam

Ad Sanationam : dubia ad bnam


hingga malam
1. Identitas Pasien
Nama : Tn A.H
Jenis Kelamis : Laki-Laki
Usia : 24
Pekerjaan :Petani
Suku :Madura
Alamat :Wuluhan Jember
Status Pernikahan : belum menikah
Penndidikan : SD
KU : Bintik – bintik berisi air di badan
RPS : Pasien datang dengan keluhan terdapat
bintik – bintik berisi merah air di seluruh tubuh
sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengatakan
awalnya hanya merah merah di dada, kemudia
bintik merah berubah menjadi berisi air dan
menyebar ke perut. Leher, wajah dan tangan.
Pasien juga mengatakan gatal di sekitar bintik-
bintik dan tidak nyeri. Gatal yang dirasakan
tidak memberat pada malam hari dan tidak
terpengaruh keringat.
Selain itu pasien mengeluh demam sejak 5 hari
yang lalu di sertai batuk, dan nyeri kepala. Pasien
mengatakan bintik merah tidak di awalin gigitan serangga,
kontak dengan bahan kimia, dan keluhan ini baru pertama
kali terjadi. Pasien mengatakan keponakakn pasien
menderita sakit yang sama sekitang 2 minggu yang lalu.
Pasien mengatakan sempat meminum obat parasetamol
tetapi demam tidak turun dan untuk keluhan bintik-bintik
di kulit pasien memberikan bedak salisil tidak membaik.

RPD : HT(-),DM(-), Asma (-) . Keluhan yang sama (-)


RPK : HT(-),DM(-), Asma (-) riw. Alergi (-), Keponakan
pasien menderita penyakit yang sama.
RPO : paracetamol dan bedak salisil
RA :makanan dan obat disangkal
RS :pasien seorang petani tinggal bersama
orang tua kakak, kakak ipar dan 1
keponakan.
R.Kebiasaan : pasien mandi 2 kali sehari
dengan air dari sumur, pasien memakai
handuk sendiri dan rajin menjemur handuk,
dan pasien mengganti baju 2 kali sehari
Pemeriksaan Fisik
Status generalis
• Keadaan umum : Cukup • Thoraks :
• Kesadaran : Allert Cor = S1 S2 tunggal, e/g/m
• TB : 165 cm = -/-/-
• BB : 60 Kg Pulmo : sim +, ret (-), ves
• Vital sign : +/+, rh -/-, wh -/-
TD : 110/70 mmHg • Abd : flat, , BU (+),
Nadi: 80 x/menit, regular
timpani, soepel
RR : 18 x/menit
Suhu Aksila: 38,1o C • Ext :edema (-), akral
• Kepala/Leher : anemis (-), hangat (+) di keempatt
iketerik (-), syanosis (-), ektremitas
dyspnea (-).
Status Dermatologi
1. Regio Fasialis : di temukan makula eritematus multiple
dengan batas tegas tersebar, di temukan papula eritematus
multiple batas tegas dan tersebar, dutemukan vesikel
multiple dengan dasar eritematus tepi rata batas tegas dan
tersebar, di temukan krusta eritematus tersebar
2. Regio Thorax et Abdomen : di temukan makula eritematus
multiple dengan batas tegas tersebar, di temukan papula
eritematus multiple batas tegas dan tersebar, dutemukan
vesikel multiple dengan dasar eritematus tepi rata batas
tegas dan tersebar, di temukan krusta eritematus dan
krusta berwarna kuning tersebar
3. Regio Humerus et anthebrachii D/S : ditemukan vesikel
multiple dengan dasar eritematus, tepi rata batas tegas
dan tersebar
Diagnosis Banding
• Varisela
• Herpes Zoster
• HFMD
• Variola
Diagnosis Kerja
• Varisela
Pemeriksaan • Tes Tzank
Penunjang

• Non Medikamentosa
Penatalaksanaan
• Medikamentosa

• Ad Vitam : Bonam
Prognosis • Ad Fungnsionam : Dubia ad bonam
• Ad Sanationam : Dubbia add bonam
1. Non-Medikamentosa
 Isolasi dan istirahan yang cukup pada masa
aktif sampai semua lesi krustasi
 Menjaga kebersihan tubuh dan kesehatan
tubuh
 Bila mandi hati-hati agar vesikel tidak pecah
 Jangan menggaruk dan dijaga agar vesikel
tidak pecah, biarkan mengering dan lepas
sendiri
 Makan makanan yang lunak
1. Medikamentosa
a. Simtimatik
Parasetamol 3 x 500 mg/hr bila demam
a. Antivirus
Azyclovir 5 x 800 mg/hr selama 7 hari
a. Antibiotik
Cefadroxil 3 x 500 mg/hr selama 7 hari
a. Topikal
Vesikel -> bedak mentol 2 %
Krusta -> salep sodium fusidat 2 %

Anda mungkin juga menyukai