KANDIDIASIS VULVVOVAGINALIS
Pembimbing :
Prof. dr. Bambang Suhariyanto, Sp. KK (K) FINS DV., FAADV
Oleh:
Jolanda Angelin Yestried Nahak
16710209
Made, Dewa Rendy. 2014. Kandidiasiss Vagina yang Mendapat Terapi Sistemik dan Topikal. Denpasar;
Fakultas Kedokteran Universitas Udaya.
Definisi
Kandidiasis Vulvavaginalis ( KVV ) adalah penyakit jamur candida
yang mengenai daerah vulva dan vagina yang disebabkan oleh
adanya berbagai jenis Candida, namun yang tersering adalah
Candida Albicans.
Ditandai dengan adanya sekret berwarna putih kental berwarna putih
disertai gumpalan-gumpalan seperti kepala susu disertai rasa gatal di
daerah vagina.
Made, Dewa Rendy. 2014. Kandidiasiss Vagina yang Mendapat Terapi Sistemik dan Topikal. Denpasar;
Fakultas Kedokteran Universitas Udaya.
Epidemiologi
diperkirakan > 75% wanita akan mengalami satu kali episode
vaginitis yang disebabkan oleh Candida Albicans.
10% mengalami rekurensi
Penyebab kedua terbanyak infeksi vulvovaginal
Schalwyk. J. V. Vancouver, B.C . Yudini, M. H. Dan Toronto, O.N. 2015 Vulvovaginitis; screaning for and
management of Trichomoniasis; Vulvovagine Candidiasis and Bacterial Vaginitis. Journal of Obstretic and
Gynecology Candida. Vol 320: 266- 274
Etiologi
Candida Albicans ( 80-90%):
• Jamur sel tunggal, berbentuk bulat oval
• Candida memperbanyak diri dengan membentuk
blastospora. Blastospora akan saling bersambung dan
bertambah panjang sehingga membentuk Pseudohifa
• Bentuk pseudohifa lebih virulen dan invasif.
Candida tropicalis ( 5-10%)
Candida glabrata ( 10%)
Centers for Diseseases Control and Prevention. 2015. Sexually Transmited diseases treatmen guideliner.
2015. vol 64 (3): 75-78
Patogenesis
Faktor predisposisi Pseudohifa Candida menempel
pada sel epitel mukosa,
membentuk kolonisasi
Flour Albus
Made, Dewa Rendy. 2014. Kandidiasiss Vagina yang Mendapat Terapi Sistemik dan Topikal. Denpasar; Fakultas Kedokteran
Universitas Udaya.
Faktor Predisposisi
1. Pemakaian oral antibiotik
2. Pemakaian kontrasepsi oral
3. Kehamilan
4. Diabetus melitus
5. Faktor lain
6. Sumber infeksi
Sarturi, B.P. Dan Reynalrd, E.M. 2007. Vaginae Thrust. Med Form Vol 4 (6): 121-127
Gejala Klinis
• Gatal daerah vulva dan vagina
• Adanya sekret seperti susu pecah , bau (-)
• Rasa terbakar pada vulva
• Dispareunia, disuria.
Made, Dewa Rendy. 2014. Kandidiasiss Vagina yang Mendapat Terapi Sistemik dan Topikal. Denpasar;
Fakultas Kedokteran Universitas Udaya.
Pemeriksaan Fisik
• Eritema, odem labia dan vulva
• Lesi papulopustular
• Tanda vaginitis (+) dan Ph < 4,5 -> Infeksi Candida
• Ph >5 -> Bakterial Vaginalis, Trichomonas Vaginitis.
Made, Dewa Rendy. 2014. Kandidiasiss Vagina yang Mendapat Terapi Sistemik dan Topikal. Denpasar;
Fakultas Kedokteran Universitas Udaya.
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Mikroskopis
Bahan : Sekret / pseudomembran -> KOH 10%-20%, pewarnaan
gram
Hasil : sel ragi ( yeast form ), oval -> Blastospora ( sel tunas, germ
tube/ budding ) -> Pseudohifa
2. Pemeriksaan Biakan
Media : Sabouroud dextrose agar
Indikasi : gejala KVV (+), Pemeriksaan mikroskopik (-), Ph Normal
Hasil : 24-48 jam -> “ Yeast Like Colony”; warna putih kekuningan, tengah
dan dasar warna lebih tua, permukaan halus, mengkilat, sedikit
menonjol
3. Tes Fermentasi
Fermentasi jamur -> hasil : karbondioksia, alkohol -> candida albicans
dapat memfermentasi glukosa, maltosa, dan galaktosa.
4. Tes Asimilasi
Untuk membedakan spesies.
Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan klinis
• Pemeriksaan mikroskopis
• Pemeriksaan biakan
• Pemeriksaan ph cairan vagina
Diagnosis banding
• Bakterial vaginosis
• Trichomoniasis vaginitis
DIAGNOSIS BANDING
Normal Kandidiasis Vaginosis Trikomoniasis
Bakteri
pH < 4.5 <4.5 >4.5 >4.5
Diagnosis kerja
• Kandidiasis Vulvovaginalis
Penatalaksanaan
• Ketoconazole 2 x 200 mg
• Cetrizine 2 x 10 mg
• salep clotrimazole 1% 2 dd U.E
• Edukasi :
Tidak menggunakan pakaian ketat
Menjaga hygiene daerah kewanitaan
Prognosa
Dubia ad Bonam
TERIMAKASIH