Anda di halaman 1dari 50

SKILL LAB

PEMERIKSAAN
FISIK
PARU
OLEH:
Jolanda Angelin Yestried Nahak
16710209

PEMBIMBING:
DR. RETNA DWI, SP. P

SMF/LAB ILMU PENYAKIT DALAM


RSD dr. SOEBANDI KAB. JEMBER-
FAKULTAS KEDOKTERAN
WIJAYA KUSUMA SURABAYA
ANATOMI PARU
Angulus Incisura
sterni suprasternalis

anterio posteri
r or
Garis Garis Permukaan dan samping dada

Garis
Midsternal
Garis
aksila
posterior

Garis
Midklavikul
Garis
a kanan
Midaksila

Garis Garis aksila


Aksila anterior
anterior
kanan

Garis- garis pada


Garis- garis pada
permukaan samping
permukaan dada
dada
Garis midskapula kanan
Garis-garis
pada
permukaan
punggung

Garis midskapula kiri

Garis midspinal
Menentukan proyeksi lobus
dan fisura
Paru, fisura & lobus
Paru, fisura & lobus
Bila penyakit menyerang jaringan paru, pleura, atau dinding
toraks maka akan terjadi kelainan yang ditunjukkan oleh
perubahan sifat fisiknya yang dapat diketahui melalui
pemeriksaan fisik : Inspeksi, Palpasi, Perkusi, dan Auskultasi

Bentuk
Bentuk

Pergerakan
Pergerakan

Penghantaran
Penghantaran Getar
Getar
Posisi pemeriksaan
Duduk sama tinggi dan saling berhadapan
Pemeriksaan dilakukan pada bagian depan
(tangan diatas kepala) dan belakang (tangan
menyilang dada)
Pemeriksaan dilakukan pada setiap lobus paru
Urutan pemeriksaan: Inspeksi, Palpasi, Perkusi,
dan
Apabila
Apabila pasien
pasien tidak
tidak bisa
bisa duduk
duduk pemeriksaan
pemeriksaan
dilakukan
dilakukan dengan
dengan berbaring
berbaring
INSPEKSI
Yang perlu diperhatikan adalah:
1. Bentuk dan Ukuran toraks ; simetris / tidak,
perubahan bentuk dinding toraks,
2. Pada dinding dada, apakah ada pelebaran vena,
apakah ada pembesaran kelenjar mama pada laki-
laki ( Ginekomasti).
3. Penggunaan otot bantu nafas & Hipertrofi.
4. Ruang intercostae apakah melebar atau mengecil.
5. Perhatikan posisi dan bentuk klavikula, sternum,
skapula, dan vertebra.
6. Perhatikan fossa juguralis untuk menilai apakah
ada deviasi trakea
7. Perhatikan tipe dan frekuensi pernapasan
INSPEKSI
1. Bentuk dan ukuran toraks

Perubahan bentuk toraks disebabkan oleh


perubahan sangkar toraks.
2. Pembuluh darah INSPEKSI
di dinding dada

Obstruksi
Obstruksi vena
vena cava
cava
superior,
superior, akibat
akibat tumor
tumor ganas
ganas Spider
Spider nevi,
nevi, pada
pada sirosis
sirosis hati
hati
paru
paru
3.Penggunaan otot bantu nafas
dan hipertrofi otot

Penting diperhatikan otot-otot pernapasan


bantu seperti M. Sternocleidomastoideus
akan terjadi hipertofi pada orang-orang
yang menderita sesak napas menahun.
4. Ruang intercostae apakah
melebar atau mengecil

Pada keadaan normal kosta berjalan dari


belakang atas ke depan bawah.

PPOK = Posisi paru waktu istirahat


berada dalam kedudukan inspirasi, tulang
iga dalam posisi horisontal. Disertai
melebarnya ruang antar iga akan lebih
vertikal.
5. Perhatikan posisi dan bentuk klavikula,
sternum, skapula, dan vertebra.

6. melihat posisi trakea : penderita dalam


posisi tegak menghadap lurus ke depan.
Perhatikan jalannya trakea dan atas
kebawah sampai masuk kedalam fossa
juguralis, dan posisinya terhadap
M.Sternocleidomastoideus.
7. Tipe dan frekuensi napas

Pada keadaan normal 16-20 x/ menit.


Dengan waktu inspirasi yang lebih
pendek dari pada ekspirasi.
Denyut epigastrium menandakan
pembesaran ventrikel kanan
Macam-macam pola
pernapasan:
Dispnea : sesak napas subjektif
Ortopnea: sesak bertambaah saat berbaring.
Polipnea : frekwensi pernapasan yang
meingkat. Selalu disertai dgn dispnea
Hiperpnea: dalamnya napas meningkat,
frekwensi dpt meningkat ( Kusmaul )
Bradipnea
Pernapasan asmatik
Cheyne - stokes
PALPASI

Pada palpasi perlu diperhatikan:

1. Posisi mediastinum : letak trakea dan


iktus kordis
2. Pergerakan pernapasan
3. Fremitus raba
4. Gesekan pleura getaran diatas area
nyeri dengan nafas yang dalam
PALPASI LOB. SUPERIOR, MEDIUS & INFERIOR (DEPAN)
Pemeriksa meletakkan tangan pada dada penderita dengan ibu
jari /sebagai marker tangan kiri kanan saling di dekatkan,
Perhatikan bagaimana gerakan menjauh dan mendekat
ujung ibu jari /sebagai marker anda saat penderita
melakukan inspirasi dan ekspirasi.
FREMITUS SUARA
(DENGAN TELAPAK TANGANULNAR)
Pada lobus superior, medius dan inferior dari sisi
depan.
Pada pemeriksaan fremitus ini penderita diminta untuk
mengucapkan kata-kata: tujuh tujuh ( kata yang
diucapkan boleh sembarang )
FREMITUS SUARA
(DENGAN TELAPAK TANGANULNAR)
Pada lobus superior, medius dan inferior
dari sisi belakang
PERKUSI

Untuk menentukan densitas rongga dada.


Harus di perhatikan :

Timpani = Udara 100% mengisi organ


( Lambung)
Hipersonor = Udara 75% mengisi organ
( Pneumothoraks )
Sonor = Udara 50% mengisi organ ( Paru
Normal )
Redup = udara < 25% mengisi organ, 75%
cairan ( Efusi pleura, massa/ tumor)
Pekak = jaringan padat mengisi seluruhnya
( hati, Jantung, dan Ginjal )
Perkusi pada dada / posisi
depan Penderita
Perkusi pada punggung
/ posisi belakang Penderita
Lokasi perkusi dan Auskultasi
26
dari depan dan dari belakang
a

b
c

e
d
f

a. Batas Isthmus Kronig ( perkusi pada apeks paru )


b. Pekak Jantung relatif ( perkusi pada lokasi jantung masih overlap dg paru )
c. Pekak Jantung Absolut (perkusi tepat pada lokasi jantung murni )
d. Timpani ( Semilunar Traub/ bentuk bulan sabit )
e. Redup Hati ( perkusi pada lokasi hati masih overlap dengan paru )
f. Pekak Hati ( perkusi tepat pada lokasi hati murni )
a
b

a.Garis Ellis Damoiseau


b.Cairan Pleura ( pada Efusi Pleura )
RESUME
PERKUSI
SUARA NADA WAKTU DENSITAS

Pekak > Tinggi > Pendek Padat

Redup Tinggi Pendek Udara <

Sonor Normal Normal Normal

Hipersonor Rendah Panjang Udara >

Timpani > Rendah >29 Panjang Udara


AUSKULTASI
Cara pemeriksaan:
Langsung
Tidak Langsung

Memakai Stetoskop

bell
bell :: untuk
untuk suara
suara nada
nada rendah,
rendah, ditempelkan
ditempelkan dg
dg longgar
longgar
pada
pada kulit.
kulit.
diafragma
diafragma :: suara
suara nada
nada tinggi,
tinggi, ditempelkan
ditempelkan dg
dg kuat
kuat pada
pada
kulit.
kulit.
PERHATIAN PADA SAAT Auskultasi
Bagaimana Suara dapat terdengar ?

Udara Paru

Eddies
Eddies (( pusaran)
pusaran) lumen
lumen bronkhus
bronkhus
Turbulensi
Turbulensi (( benturan
benturan )) dinding
dinding bronkhus
bronkhus

Getaran
Getaran s/d
s/d Alveoli
Alveoli
(( selective
selective transmitter
transmitter ))

Dinding
Dinding Dada
Dada (( Thoraks
Thoraks ))

Suara terdengar
( Auskultasi )
Suara yang didengarkan saat
Auskultasi:
Suara Napas dasar
Suara tambahan
Suara bisik
Suara percakapan
SUARA NAPAS DASAR

Aliran
udara menuju ke paru mengalami
pusaran dan benturan pada percabangan
bronkus

Getaran suara yang dihantarkan melalui lumen


bronkus , dilanjutkan sampai alveoli ,
parenkhim, pleura , dimana pada akhirnya
sampai ke dinding dada -> suara terdengar
( stetoskop / auskultasi )
Inspirasi Ekspirasi

Pembentukan Suara Napas


adalah Akibat
Turbulensi Udara Saat Inspirasi
Suara
Suara Napas
Napas yang
yang terdengar
terdengar saat
saat Auskultasi
Auskultasi
(( Vesikuler
Vesikuler Bronkhovesikuler
Bronkhovesikuler Bronkhial
Bronkhial ))

35
AUSKULTASI DARI DEPAN

b
d
d
c c
b

d d

d d

36
c.Suara
c.Suara Napas
Napas
a.Suara
a.Suara Napas
Napas Trakheal
Trakheal Bronkhovesikuler
Bronkhovesikuler
b.Suara
b.Suara Napas
Napas d.Suara
d.Suara Napas
Napas
Bronkhial
Bronkhial
AUSKULTASI DARI BELAKANG

b
c c

d d

d d

37
c.Suara
c.Suara Napas
Napas
a.Suara
a.Suara Napas
Napas Trakheal
Trakheal Bronkhovesikuler
Bronkhovesikuler
b.Suara
b.Suara Napas
Napas d.Suara
d.Suara Napas
Napas
Bronkhial
Bronkhial
Perbedaan suara - Inspirasi & Ekspirasi
Suara napas intensitas Durasi Nada

Vesikuler Insp lebih keras Insp lebih lama Insp lebih tinggi dp
dp. Eksp (3:1) dp. Eksp (3:1) Eksp (tanpa GAP )
(3:1)

Bronkhovesikulr Sama dengan Sama dengan Sama dengan


Vesikuler, namun Vesikuler, Vesikuler, namun
lebih keras dp namun lebih lebih tinggi dp Ves
Ves lama dp Ves

Bronkhial Eksp sama keras Eks sama lama Eksp sama tinggi dg
dg insp dg insp insp ( ada GAP)

Trakheal Sama dengan Sama dengan Sama dengan


bronchial, namun bronchial, bronchial,namun
lebih keras dp namun lebih lebih tinggi dp
Bronch lama dp Bronch Bronch
38
SUARA TAMBAHAN

Berasal dari paru


Berasal dari pleura
Berasal dari mediast

39
SUARA NAPAS TAMBAHA
BERASAL DARI PARU

Selalu patologis (tak terdengar pada paru


yang sehat)
Timbul akibat :
Sekret dalam saluran napas
Penyempitan lumen saluran napas
Terbukanya alveoli yang kolaps
Lebih dikenal dengan istilah Ronki
Dijumpai 2 macam ronki
(ronki basah & ronki kering)
RONKI BASAH

Terdengar
Terdengar terputus-putus
terputus-putus (saat
(saat inspirasi
inspirasi dalam)
dalam)
Terbagi
Terbagi atas
atas :: Ronki
Ronki basah
basah kasar
kasar ,, Ronki
Ronki basah
basah
sedang
sedang ,, Ronki
Ronki basah
basah halus.
halus.
RONKI
RONKI BASAH
BASAH KASAR
KASAR :: seperti
seperti suara
suara gelembung
gelembung udara
udara besar
besar
yg
yg pecah
pecah (akibat
(akibat sekret
sekret terkumpul
terkumpul dl dl sal.
sal. napas
napas besar
besar pada
pada
keadaan
keadaan batuk
batuk tidak
tidak adekuat
adekuat ))
RONKI
RONKI BASAH
BASAH SEDANG:
SEDANG: seperti
seperti suara
suara gelembung
gelembung udara
udara kecil
kecil
yg pecah (akibat sekret yang terkumpul dl sal. napas kecil,
yg pecah (akibat sekret yang terkumpul dl sal. napas kecil, mis: mis:
bronkiektasis,
bronkiektasis, dan
dan brpneumonia
brpneumonia ))
RONKI
RONKI BASAH
BASAH HALUS:
HALUS: krepitasi
krepitasi ,, seperti:
seperti: suara
suara
gesekan
gesekan rambut
rambut (early
(early lung
lung edema
edema & & Pneumonia)
Pneumonia)
RONKI KERING

Terdengar
Terdengar kontinyu/terus-menerus
kontinyu/terus-menerus

Terbagi
Terbagi atas
atas (Sibilant
(Sibilant dan
dan Sonorous
Sonorous ))

Sibilant
Sibilant // wheezing
wheezing (Ronki
(Ronki kering
kering bernada
bernada tinggi
tinggi ,, suara
suara
mencicit,
mencicit, terdengar
terdengar saat
saat ekspirasi)
ekspirasi) terjadi
terjadi akibat
akibat
obstruksi
obstruksi saluran
saluran napas
napas kecil.
kecil. Mis:
Mis: Asma
Asma attack
attack dan
dan
PPOK
PPOK
exacerbasi
exacerbasi acuta
acuta

Sonorous
Sonorous // Stridor
Stridor (( Ronki
Ronki kering
kering bernada
bernada rendah,
rendah, seperti
seperti
suara
suara org
org mengerang,
mengerang, (terdengar
(terdengar saat
saat inspirasi
inspirasi ))
terjadi
terjadi
akibat
akibat obst.
obst. parsial
parsial sal.
sal. napas
napas besar.
besar. Mis:
Mis: Benda
Benda asing
asing
menyumbat
menyumbat sal. sal. napas
napas besar
besar ,, carcinoma
carcinoma nasopharinx.
nasopharinx.
SUARA TAMBAHAN
DARI PLEURA

Terjadi
akibat gesekan pleura (bukan suara
napas, tapi seirama dengan pernapasan)
Terdengar jelas pada ekspirasi dan akan

terdengar lebih keras lagi bila stetoskop


ditekan, suaranya kasar
SUARA TAMBAHAN
DARI MEDIASTINUM

Suara
Suara terputus-putus
terputus-putus yang
yang seirama
seirama dengan
dengan pernapasan
pernapasan atau
atau
denyut
denyut jantung
jantung
Misalnya:
Misalnya: Pnemomediastinum
Pnemomediastinum
SUARA PERCAKAPAN

Mengucapkan
Mengucapkan katakata
9-9-9
9-9-9

atau
atau kata-kata
kata-kata lain
lain
Bila
Bila terdengar
terdengar jelas
jelas Bronkofoni
Bronkofoni positip
positip
Normal
Normal hanya
hanya terdengar
terdengar di
di trakhea,
trakhea, bronkhus
bronkhus dandan laring
laring
Paru
Paru keadaan
keadaan normal
normal ->-> tak
tak terdengar
terdengar jelas
jelas
Contoh
Contoh :: Konsolidasi,
Konsolidasi, Atelektasis
Atelektasis kompresi
kompresi (bronkus
(bronkus masih
masih
terbuka
terbuka sebagian)
sebagian)
Bronkofoni terdengar
Bronkofoni terdengar dengan
dengan suara
suara nasal
nasal /sengau,
/sengau, disebut
disebut ::
Egofoni
Egofoni
(terdengar
(terdengar pd
pd tepi
tepi atas
atas efusi
efusi pleura/
pleura/ Hidropneumothoraks/
Hidropneumothoraks/
Konsolidasi)
Konsolidasi)
SUARA BISIK
Pasien diminta mengucapkan kata-kata
( kata desis) dengan berbisik
Jelas tedengar pada larynx, makin kebawah
makin
Nada
lemah
Nada tinggi,
tinggi, jelas
dan pd
jelas terdengar
makin
terdengar pd laring, kabur
laring, makin
, dijaringan
makin kebawah
kebawah makin
makin
paru
lemah
lemah dan tidak
dan kabur terdengar.
kabur
Berbisik
Berbisik atau
atau mengucapkan
mengucapkan katakata yang
yang
berdesis
berdesis (
( susu
susu sapi
sapi atau
atau "s-s-s")
"s-s-s")
Normal: terdengar jelas pada laring
Normal: terdengar jelas pada laring //
trakhea
trakhea
Misalnya:
Misalnya: Konsolidasi,
Konsolidasi, Atelektasis
Atelektasis
Kompresi
Kompresi (bronkus
(bronkus masih
masih terbuka
terbuka sebagian
sebagian ))

Whisperd Pectoriloque : suara bisik ini akan terdengar : Jelas,


Keras, nada tinggi dan fase ekspirasi yang panjang pada
konsolidasi dan atelektasis kompresi bronkus terbuka.
Diagnosa Fisik Beberapa Kelainan
Paru
Kelainan Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi
PPOK Toraks Fremitus Hipersonor Wheezing (+)
cembung menurun Mungkin ada Ekspirasi pjg
( barrel chest) pulsasi
ICS melebar epigastrium
Konsolidasi Bentuk tetap Gerak napas Redup Bronkial/
(Pneumonia) Gerak napas menurun/terti bronkho vesikuler
menurun/ nggal. Ronki (+)
tertinggal Fremitus suara Brfoni (+)
meningkat
pada
pneumonia
lobaris
Efusi pleura -Asimetris - Pendo- Suara ketok Suara napas sisi
-Grk nps rongan ke sisi sisi sakit sakit turun /
tertinggal di yang sehat. redup hilang
sisi yang sakit -Gerak napas dibawah
-dada sisi tertinggal ke garis Ellis
sakit lebih sisi yang sakit. Damoiseau
cembung Fremitus sisi
-Ics melebar sakit menurun
Diagnosa Fisik Beberapa Kelainan
Paru
Kelainan Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi

Pneumo- Asimetris Fremitus Hipersonor Suara nps


toraks Gerak napas menurun menurun sp tdk
menurun pada sisi terde-ngar
pada sisi sakit,
sakit
Ics melebar
Atelektasis Asimetris Fremitus Redup Suara nps
(obstruksi Grk nps menurun menurun sp tdk
total) menurun terde-ngar

Fibrosis Asimetris Fremitus Redup Suara nps


pleura Grk nps menurun hingga menurun
menurun ke pekak Ronki (+)
sisi sakit
Ics
menyempit

Tumor Paru Hidrotorak Fremitus redup Suara napas


menurun pada sampai tidak
sisi sakit terdengar
Nama penyakit Inspeksi palpasi perkusi auskultasi
Fibrosis paru Gerakan Fremitus Redup pada Vesikuler
tertinggal pada menurun sisi paru yang melemah
sisi yang sakit sakit sakit

ICS menyempit Batas jantung


dan cekung bergeser ke
arah paru yang
sakit
Penebalan ICS menyempit Fremitus Redup Sampai tidak
pleura menurun terdengar
( Schwarte)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai