Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 6

 Pernapasan buatan adalah teknik


penyelamatan yang banyak digunakan dalam
berbagai jenis kondisi gawat darurat, seperti
serangan jantung atau hampir mati
tenggelam di mana korban berada dalam
kondisi tidak sadar dan pernapasan terhenti.
 Ambubag ini biasanya digunakan untuk
memberikan tekanan pada sistem pernafasan
pasien yang henti nafas atau yang nafasnya
tidak adekuat.
 Teknikpemberian napas buatan dapat
dilakukan secara langsung oleh penolong atau
menggunakan alat bantu seperti ambubag
(bagging).
 Untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan
cara memberikan pernapasan buatan untuk
menjamin kebutuhan adanya oksigen.
 Untuk menjamin pertukaran antara oksigen
(O2 ) dan karbondioksida (CO2) yang terjadi di
paru-paru secara normal.
Indikasi pemberian napas buatan
menggunakan ambubag
 Trauma wajah parah.
 Pasien dengan gangguan  Cedera mata terbuka
sistem pernapasan dan
memerlukan bantuan  Pemakaian benda asing
pernapasan. dalam rongga mulut
 Pasien dengan henti nafas. (Contoh: pemakaian kawat
 Pasien dengan cardiac arrest. gigi, pemakaian gigi
 Pasien dengan respiratory palsu).
failure.
 Pasien yang sebelum, selama
atau sesudah
menjalani suction.

Kontraindikasi
 Ambu bag terdiri dari bag yang
berfungsi untuk memompa oksigen
udara bebas, valve/pipa berkatup dan
masker yang menutupi mulut dan
hidung penderita. Konsentrasi O2 yg
dihasilkan oleh ambubag sebesar
20%.

Terdapat 3 jenis macam ambubag:


- ambubag infant yang digunakan pada
bayi.
- ambubag child yang digunakan anak-
anak usia balita dan batita.
- ambubag dewasa yang digunakan
usia remaja atau dewasa.
 Persiapan tempat: pastikan aman, datar, dan
keras.
 Persiapan alat: ambubag
 Perawat memeriksa pernapasan dengan
cara Look (Lihat): Gerak dada, gerak cuping
hidung (flaring nostril), retraksi sela iga.
Listen (Dengar): Suara nafas, suara tambahan.
Feel Rasakan: Udara nafas keluar hidung-mulut.
 Perawat menilai pernapasan: Menilai tanda-
tanda distress nafas, jika tanda-tanda muncul
lakukan pemberian nafas buatan menggunakan
ambubag.
 Mengangkat rahang bawah pasien
untuk mempertahankan jalan
nafas terbuka.
 Menekan sungkup pada muka
pasien secara kuat.
 Memompa udara dengan cara
tangan satu memegang bag
sambil memompa udara dan yang
satunya memegang dan
memfiksasi masker, pada saat
memegang masker ibu jari dan jari
telunjuk membentuk huruf C
sedangkan jari-jari lainnya
memegang rahang bawah
sekaligus membuka jalan napas
dengan membentuk huruf E.
 Lakukan sebanyak 10-12
kali/menit
 Bereskan alat
 Evaluasi pernapasan: pastikan pernapasan
pasien stabil. Pertahankan jalan napas
pasien. Observasi bila terjadi henti jantung
dan henti napas maka dilakukan resusitasi.
 Dokumentasikan tindakan

Anda mungkin juga menyukai