Anda di halaman 1dari 32

SARI PUSTAKA

PEMERIKSAAN FISIK TORAKS

Putri Nahrisyah

Pembimbing:
Dr. dr. Noni Novisari Soeroso, M.Ked(Paru), Sp.P(K)
ABSTRAK
Sejak zaman dahulu, para dokter telah melakukan pemeriksaan pada dada untuk
menentukan tanda penyakit. Beberapa tanda diagnosis yang di temukan sekarang ini
sebenarnya telah diketahui sejak zaman Yunani kuno.
Tanda-tanda penyakit umumnya bersifat obyektif dan diketahui pada saat pemeriksaan fisik.
Menelaah riwayat pasien lebih dari sekadar pengumpulan informasi, hal ini juga memberi
kesempatan untuk menguraikan sesuatu yang terjadi di tubuh pasien saat penyelidikan
berlanjut.
Dengan mengenal dan mengetahui cara tepat pemeriksaan klinis paru diharapkan 80% bisa
menegakan diagnosis penyakit atau kelainan yang berada di paru.
LATAR BELAKANG

Penyakit paru dan pernapasan menjadi salah satu masalah


kesehatan global di dunia. Lima penyakit paru utama merupakan
penyebab terbanyak kesakitan dan kematian di seluruh dunia.
(PDPI,2018)

TB PARU PPOK

CA PARU

Infeksi
saluran
ASMA
pernafasan
bawah akut
Struktur Tulang Dada
ANATOMI

Rongga dada dan Struktur Anatomi (Ball, et all 2018)


ANATOMI MEDIASTINUM

Ball, et all 2018


PEMERIKSAAN FISIK PARU

 Pemeriksaan dada dan paru bagian depan dilakukan pada


pasien dengan posisi berbaring telentang
 Pemeriksaan dada dan paru belakang dilakukan dengan
posisi pasien duduk  kedua lengannya menyilang pada
dada  kedua skapula akan bergeser ke arah lateral
sehingga dapat memperluas lapangan paru yang diperiksa.
 Pada pasien dengan keadaan umum lemah  didudukkan
atau dimiringkan ke salah satu sisi, kemudian ke sisi yang
lainnya.
PEMERIKSAAN FISIK TORAKS

Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
PEMERIKSAAN FISIK
INSPEKSI
Pada pemeriksaan inspeksi sistem respirasi dilakukan secara menyeluruh dan
sistematis.Prosedur pemeriksaan inspeksi toraks dilakukan dalam dua
keadaan, yaitu inspeksi yang dilakukan dalam keadaan statis dan dalam
keadaan dinamis
1. Amati bagian kepala : mata, hidung, mulut dan bibir.
2. Lihat simetrisitas dada dan kelainan yang mungkin ditemukan, seperti
deformitas, skar operasi jika ada, venektasi, dan vena kolateral.
3. Perhatikan tanda-tanda kelainan perifer seperti jari tabuh, sianosis, edema
tungkai, tremor
4. Amati apakah ada ketinggalan bernapas dan penggunaan otot-otot bantu
pernapasan
5. Observasi frekuensi napas dan pola pernapasan
ABNORMALITAS DADA

Pigeon Chest

Barrel Chest Funnel chest

Flat chest
POLA PERNAPASAN
PEMERIKSAAN PALPASI

• Perabaan dengan menggunakan telapak tangan dan jari-jari


untuk mencari kelainan yang tidak terlihat pada inspeksi atau
mengkonfirmasi dan mendapatkan data yang lebih detail dari
kelainan pada inspkesi
Pada daerah leher dilakukan palpasi untuk beberapa
pemeriksaan:
a. Pembesaran kelenjar getah bening (limfe)
b. Posisi trakea
c. Palpasi Dada Ekspansi Dada
d. Fremitus vokal
PALPASI

• Pembesaran kelenjar getah


bening:
• palpasi dengan ujung jari
• dimulai dari daerah sub mental,
sub mandibular, rantai jugular
bagian atas, rantai jugular bagian
bawah, supraklavikular dan
trigonum posterior leher

(PDSPDI 2017)
PALPASI

• Posisi trakea
• Meletakkan ujung jari telunjuk pada daerah antara trakea-
sternokleidomastoideus kiri dan kanan
PALPASI THORAKS
• Melakukan perabaan di seluruh toraks
• menilai sela iga, ada tidaknya emfisema
subkutis, benjolan/tumor atau nyeri tekan.
• Melakukan pemeriksaan ekspansi toraks
• meletakkan kedua telapak tangan pada toraks
kiri dan kanan dengan kedua ibu jari saling
bertemu dan meminta pasien inspirasi dalam
• Melakukan pemeriksaan fremitus raba
• meletakkan permukaan palmar pangkal jari-
jari atau sisi ulnar kedua tangan pada toraks
anterior kiri dan kanan
• Meminta pasien menyebutkan angka 77 atau
99 berulang-ulang, dan merasakan dengan
teliti getaran suara napas yang
ditimbulkannya.
• melakukan konfirmasi antara tangan kanan
dan kiri pada setiap lokasi.
• sistematis  dari atas ke bawah
PALPASI DINDING DADA DEPAN

aa

a. Palpasi pergerakan dinding dada depan ( Posisi duduk )


b. Palpasi pergerakan dinding dada depan ( Posisi Terlentang )
PALPASI DINDING
DADA DEPAN

a. Palpasi Dinding Dada Tengah


b. Palpasi Dinding Dada Bawah
PALPASI DINDING DADA DEPAN

a. Palp. Fremitus Vokal dr. dpn ( Pos. Duduk)


b. Palp. Fremitus Vokal dr. dpn ( Pos. Terlentang )
PALPASI DINDING SISI BELAKANG

a. Palpasi dada atas


b. Palpasi dada tengah
c. Palpasi dada belakang
PEMERIKSAAN FISIK PERKUSI

Perkusi adalah jenis pemeriksaan fisik yang berdasarkan


interpretasi dari suara yang dihasilkan oleh ketokan pada dinding
toraks.
Bunyi yang dihasilkan tergantung dari banyak sedikitnya udara
yang ada dalam rongga dada:
 Sonor
 Hipersonor
 redup
 Pekak
PERKUSI
Lokasi perkusi dinding toraks depan dan
belakang
PERK
USI
b

Perkusi dada depan atas ( Posisi terlentang )


AREA PERKUSI
Batas Organ Sekitar Terhadap Paru

# Batas Paru – Jantung :


- ICS V MCL kiri ( apeks = ventrikel kiri )
- ICS IV Parasternal kanan ( ventrikel
kanan)
- ICS III Parasternal kiri ( atrium kiri )
- ICS III Parasternal kanan ( atrium
kanan )
# Batas Paru – Hati ( redup – pekak )
- ICS IV – VI Mid axillaris line kanan
- ICS VI – VIII Posterior axillaris line
kanan
BatBatas Organ Sekitar Terhadap Paru
# Batas Paru-Lambung :
sonor – timpani ICS VI s/d VIII MCL kiri
# Batas Paru – Limpa :
sonor – pekak ICS VIII s/d X mid axillaris line kanan
# Kronig Istmus : bagian apeks paru ≈ 4 – 6 cm yg letak
nya diatas clavicula kiri dan kanan.
# Ekserkusi diafragma : selisih lebar penurunan
diafragma dari posisi relaks ke posisi inspirasi maksimal
≈ 5 cm
PENGHANTARAN GETARAN PERKUSI

Perkusi Nada Waktu Densitas


Pekak > > Tinggi > > Pendek > > Padat

Redup Tinggi Pendek Padat >


Udara

Sonor Normal Normal Padat =


Udara

Hipersonor Rendah Panjang Udara >


Padat

Timpani > > Rendah > > Panjang Udara ( organ


berongga )
PEMERIKSAAN FISIK
AUSKULTASI
Auskultasi menilai aliran udara melalui cabang trakeobronkial, Penting
untuk membedakan suara pernafasan normal dari yang tidak normal untuk
membuat diagnosis yang benar.
AUSKULTASI
Suara tambahan

Wheezing Crackles Pleural friction


rub
suara musik bersiul suara paru-paru
yang menyertai aliran tambahan yang gesekkan yang terjadi
udara dan biasanya terputus-putus, setiap bernapas dan
berasal dari saluran meledak, dan terdengar dangkal -->
udara kecil yang nonmusik yang pergesekan antara
menyempit. biasanya terdengar pleura visceralis dan
saat inspirasi dan pleura parietalis
terkadang selama
ekspirasi..
AUSKULTASI

Abnormal vocal resonance

Bronkofoni Egofoni Whispered


Pectoriloquy
Pasien melafalkan kata “99" Pasien mengucapkan kata “ii”
dengan suara normal dan dan itu akan diubah menjadi Pasien mengucapkan kata
dengarkan dada melalui “Ee” “99” secara berbisik.
stetoskop. Suara dapat  Egofoni (+) Suara bisikan terdengar
didengar dengan peningkatan dengan jelas dan nyata 
intensitas dan kejelasan suara Whispered pectoriloquy (+)
 Bronkofoni (+)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai