Anda di halaman 1dari 20

DARURAT PELECEHAN SEKSUAL

& KEKELIRUAN ORIENTASI SEKSUAL PADA ANAK

Oleh: HALFIZH A, S.Psi., M.Psi., Psikolog., CHt., CG


APA YANG TERJADI
• Apakah anda termasuk orang tua
yang tanggap? (apa yang anda
pikirkan disaat anak anak emosi,
sedih, takut, menyendiri, dll)

• Apakah anda (Ayah & Ibu) sama-


sama terlibat dalam mendidik
dan menjaga anak?

• Apakah anda terlalu sibuk dengan


pekerjaan?

• Apakah anda merasa sudah tepat


menitipkan anak pada orang-
orang yang dianggap baik?
DARURAT
PELECEHAN SEKSUAL
PELECEHAN SEKSUAL
Pelecehan seksual pada anak menurut
ECPAT (End Child Prostitution In Asia
Tourism) Internasional merupakan
hubungan atau interaksi antara seorang
anak dan seorang yang lebih tua atau
anak yang lebih banyak nalar atau orang
dewasa seperti orang asing, saudara
sekandung atau orang tua dimana anak
tersebut dipergunakan sebagai sebuah
objek pemuas bagi kebutuhan seksual
pelaku. Perbuatan ini dilakukan dengan
menggunakan paksaan, ancaman, suap,
tipuan atau tekanan. Bentuk-bentuk
pelecehan seksual itu sendiri bisa berupa
tindak perkosaan ataupun pencabulan.
SIAPA PELAKU KEJAHATAN SEKSUAL
PADA ANAK DI INDONESIA?

• 90 % orang yang dikenal oleh


anak
• 30 % terhitung keluarga
• 60 % teman keluarga, tetangga,
guru
• 10 % yang betul-betul orang asing
• Kebanyakan dilakukan oleh laki-
laki, baik terhadap anak laki-laki
mapun terhadap anak
perempuan
Pelecehan seksual adalah tindakan
seksual lewat sentuhan fisik atau
nonfisik dengan sasaran organ
seksual korban.

Komnas Perempuan memasukkan


siulan, main mata, ucapan
bernuansa seksual, dan
menunjukkan materi pornografi ke
dalam kategori ini.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADIKAN ANAK
SEBAGAI KORBAN
1. Anak kecil innocent (polos) dan tak berdaya. Apalagi, jika harus
berhadapan dengan orang-orang dewasa, terutama orang tua. Itu
sebabnya, pelecehan seksual banyak dilakukan oleh bapak, paman,
kakek, guru, atau tetangga dekat.

2. Rendahnya moralitas dan mentalitas pelaku juga memicu munculnya


pelecehan. Moralitas dan mentalitas yang tidak dapat bertumbuh
dengan baik, membuat pelaku tidak dapat mengontrol nafsu atau
perilakunya

3. Anak mengalami cacat tubuh, retardasi mental atau gangguan tingkah


laku juga menjadi salah satu sebab banyaknya kasus pelecehan pada
anak. Anak-anak penyandang cacat & berkebebutuhan khusus ini
menjadi sasaran empuk bagi pelaku pelecehan seksual

4. Eksploitasi anak di media sosial (mengapload foto-foto anak tanpa


busana secara berlebihan di media sosial) “HATI-HATI DENGAN
PREDATOR PEDOFILIA DI MEDIA SOSIAL”
BENTUK-BENTUK PELECEHAN SEKSUAL
PADA ANAK
1. Menjadikan anak sebagai bahan
imajinasi pemuasan seksual
2. Memuji kemolekan tubuh anak
secara berlebihan
3. Bercumbu dengan anak, memaksa
anak menyentuh organ seksual
orang dewasa
4. Kontak oral, penetrasi vagina atau
dubur
5. Sengaja mengekspose anak-anak
dalam materi pornografi
6. Memaksa berhubungan seksual
7. Masturbasi di depan anak
8. Melibatkan anak untuk tujuan
prostitusi
DAMPAK PSIKOLOGIS PADA KORBAN
PELECEHAN SEKSUAL
• Gangguan emosi (marah dan dendam yang
tidak terkontrol) (Perhatikan kenapa anak
anda emosi? Jangan-jangan mengalami
pelecehan)
• Trauma, Anxiety, Stress, Fobia, Depresi &
Bunuh diri
• Adiksi seksual & HyperseksuaLPerilaku
seksual menyimpang (onani/ masturbasi, dll)
• Orientasi seksual terganggu (potensi LGBT)
• Berpotensi menjadi pelaku
• Berpotensi menjadi psikopat
• Gangguan sosial (malu dan sulit berinteraksi)
• Benci terhadap lawan jenis, (potensi LGBT)
(menolak menikah, frigiditas, dll)
APA YANG HARUS ANDA LAKUKAN JIKA ANAK ANDA
SEBAGAI KORBAN

• Bersikaplah tenang dan jangan


tergesa-gesa (tergesa-gesa dapat
membuat anak mengalami
trauma berat)

• Beri anak lingkungan yang aman


untuk menceritakan kronologis
terjadinya pelecehan tersebut

• Yakinkan anak bahwa dia tidak


bersalah, yang salah adalah
pelakunya (tingkatkan
kewaspadaan)
MENJADI ORANG TUA PEDULI
BERIKAN PENDIDIKAN SEKS DI RUMAH, MELALUI
KOMUNIKASI DALAM KELUARGA

Faktanya:
• Seks masih dianggap tabu
• Kurangnya pengetahuan seksual dari orang tua
• Kurangnya penanaman beragama
MENUMBUHKAN SIKAP ASERTIF ANAK
AJARI ANAK

• Menolak didekati, diberi sesuatu,


atau diajak oleh orang asing

• Menghargai, memahami bagian


tubuh yang harus dijaganya

• Melindungi bagian tubuhnya dari


tangan orang lain

• Berteriak atau lari jika ada orang yang


mencurigakan

• Membiasakan menutup aurat dengan


baik dan benar
DARURAT
ORIENTASI SEKSUAL ANAK
YANG KELIRU
Terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan seseorang itu cenderung
menjadi bagian dari LGBT
1. KELUARGA
a. Pengalaman trauma dimasa kanak-kanak.
(ex: menyaksikan sikap kasar ayah dan ibu) /
dilecehkan secara seksual ketika kecil

b. Pola asuh yang tidak seimbang (figur yang


kabur)

c. Kerancuan dalam memahamkan jenis


kelamin (ex: menggunakan jilbab kepada
anak laki-laki, walaupun hanya bercanda)

d. Suka membuka aurat di dekat anak (mandi


bersama tanpa busana)

e. Kurangnya pengetahuan tentang orientasi


seksual yang normal (sex education)
2. PERGAULAN & LINGKUNGAN
• Hidup dalam lingkungan
LGBT

• Dijebak dalam lingkungan


LGBT

• Mengalami bulliying

• Mengalami pelecehan
seksual (sodomi, oral
seksual, anal seksual, dll)
3. MEDIA & TEKNOLOGI
a. Media sosial yang menawarkan
group-group LGBT.

b. Gambar dan video

c. Akses internet yang tidak terkontrol

d. Games (jebakan reward &


punishment dalam games

e. Tayangan televisi yang banyak


menampilkan perilaku-perilaku alay,
banci, tomboy dll
4. BIOLOGIS & GEN
“Penelitian mengenai ini sangat
sedikit sekali yang terbukti”

• Bila bayi laki-laki selama dalam


kandungan mensekresi hormon
testosteron kurang dari jumlah
normalnya

• Bila bayi perempuan dalam


kandungan mensekresi hormon
testosteron yang melebihi kadar
normalnya
5. PEMAHAMAN MORAL, AKHLAK &
AGAMA YANG KURANG

Kurangnya pemahaman mengenai batasan nilai


dan norma yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai