Anda di halaman 1dari 27

SEMINAR KHASUS PRAKTIK PROFESI NERS

STIKes PEKANBARU MEDICAL CENTER

SEPSIS

NAMA KELOMPOK :
ANGGI ANGGRAINI
MIFTAHUL JANAH
DANI PRABOWO
WINDA SAGITA
NIA
Sepsis merupakan respon sistemik terhadap
bakteriemia. Pada saat bakteriemia menyebabkan
perubahan dalam sirkulasi menimbulkan penurunan
perfusi jaringan dan terjadi shocksepsis. Sekitar 40 %
pasien sepsis disebabkan oleh mikroorganiame gram
positive dan 60 % disebabkan mikroorganisme gram
negative. Pada orang dewasa infeksi saluran kencing
merupakan sumber utama terjadi infeksi.
Sepsis adalah suatu keadaan ketika
mikroorganisme menginvasi tubuh dan menyebabkan
respon inflamasi sitemik. Respon yang ditimbulkan
sering menyebabkan penurunan perfusi organ dan
disfungsi organ. Jika disertai dengan hipotensi maka
dinamakan Syok sepsis. ( Linda D.U, 2006)
1. Bakteri gram negative
a. Escrherichia colli
b. Klebsiela pneumonia
c. Entero bacter
d. Serratia
e. Protoks dan provedentia
f. Kuman ini didapat dari infeksi nosokomial
2. Bakteri gram positif
a. Staphilokokus
b. Enterokokus dan streptokokus
c. streptokokus viridians
3. Bakteri aneorab
a. Bakterides fragilis
b. Bivius
1. Penderita dengan daya tahan tubuh rendah / penderita
dengan imunosupresi
2. Usia lanjut, adanya penyakit gagal ginjal, gagal
jantung, diabetes melitus
3. Penggunaan alat invasif : ventilator, kateter, iv cath
(infus) dalam jangka waktu yang lama
4. Pasien dengan luka post operasi
1. Suhu tubuh > 38°C (hipertermi) atau < 36°C
(hipotermia/pyrexia)
2. Denyut jantung > 90x/mnt ( takikardi )
3. Paco2 < 32 mmHg ( hiperventilasi )
4. Leukosit > 12.000/mm3 atau < 4000/mm3
5. Bandemia ( terdapat > 10 % band trofil imature
6. Berkeringat
7. Pernafasan > 24 x/menit (takipnea)
1.Pemeriksaan Hematologi (Darah Perifer Lengkap)
• Darah rutin
2. Kimia darah
• C-reactive Protein
• Kultur darah
3. Glukosa serum
4. Bun,kreatinin
5. Urinalisis
6. Sinar X
1.Terapi antimikroba (diberikan sesuai dengan tempat
infeksi)
2. Terapi suportif
a. Resusitasi Circulation, Airway, Breathing
b. Oksigenasi
c. Terapi cairan : nacl 0,9%, RL, albumin, transfusi
darah. Sesuai dengan indikasi
d. Vasopresor dan inotropik
1. Pengkajian
b. Circulation
a) Kaji frekuensi nadi, >100x/menit merupakan tanda signifikan
b) Monitoring tekanan darah biasa terjadi hipotensi
c) Periksa Capillary Refill Time
d) Lakukan pemasangan infus
e) Lakukan pemasangan kateter
f) Cek laboratorium darah lengkap
g) Cek laboratorium kultur
h) Catat temperatur, kemungkinan pasien akan mengalami pyreksia
(<36°C)
i) Siapkan pemeriksaan urin dan sputum
j) Kolaborasi pemberian antibiotik specrum luas sesuai indikasi
b. Airway
a) Yakinkan kepatenan jalan nafas
b) Berikan gudel atau opa jika perlu
c) Jika terjadi penurunan fungsi nafas segera
pindahkan pasien anak ke PICU dan hubungi
anestesi
c. breathing
a) Kaji frekuensi pernafasan, jika > 24x/menit
merupakan tanda yang signifikan
b) Kaji saturasi oksigen
c) Cek agda untuk mengkaji status oksigenasi dan
kemungkinan terjadi asidosis
d) Berikan oksigen 100% (Non Rebreathing Mask)
e) Auskultasi dada
Disability
Kaji tingkat kesadaran/GCS, biasanya pasien
akan kebingungan bahkan ada yang sampai
terjadi penurunan kesadaran.

Exposure
Jika sumber infeksi tidak diketahui, cari adanya
luka/cedera
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan suplai
O2 terganggu, dispneu.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
terganggunya ventilasi, O2 dalam jaringan.
3. Defisit nutrisi berhubungan dengan meningkatnya
kebutuhan metabolisme
4. Resiko tinggi syok berhubungan dengan adanya
proses penyakit (sepsis), SIRS
A. Informasi umum
Nama : An. R
Tanggal lahir : 06 Mei 2002
Jenis kelamin : Perempuan
Suku bangsa : Melayu
Tanggal masuk : 07 November 2017
Tanggal pengkajian : 27 November 2017
Diagnosa medik : Sepsis
Nomor medical record : 96.79.66
B. Keluhan Utama

Pasien masuk rumah sakit keruangan Pediatric


Intensiv Care Unit pada tanggal 07 November 2017 pukul
13.00 Wib melalui pelayanan poli penyakit dalam untuk
kontrol luka post op laparatomy. Saat kontrol pasien
mengalami penurunan kesadaran, kejang, demam.
C. Riwayat Penyakit Sekarang
An. R terlihat lemah dan mengalami penurunan
kesadaran dengan GCS E2 Vt M2. saat dilakukan
pemeriksaan TD : 140/100 mmHg, N: 165x/menit, S :
38,5oC, RR : 20x/menit.
D. Riwayat Kesehatan Keluarga

Keluarga klien mengatakan tidak ada anggota


keluarga yang mengalami penyakit keturunan ataupun
penyakit menular.
E. Pemeriksaan Fisik
E. Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Lemah


Kesadaran : Sopor Gcs : E2 Vt M2
Tanda-tanda Vital :
TD : 140/100 mmHg
Suhu : 38,5°C
Nadi : 165 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Tinggi badan : 150 cm
Berat badan : 35kg
• Kebiasaan sehari-hari
No Kebiasaan Di rumah Di rumah sakit

Nutrisi
Makanan 3x Sehari 2x Sehari
Frekuensi Nasi, lauk pauk, sayur Susu 100cc
Jenis makanan

Minuman
Frekuensi Susu 100 cc Susu 100 cc
Jenis minuman

Personal hygine
 Mandi 2x/hari Dilap 1x/hari
 Gosok gigi 2x/hari Tidak ada
Eliminasi
BAB 1x/hari
Frekuensi Encer
Konsistensi warna Kuning

BAK
Frekuensi 2-4x/hari Terpasang kateter
Warna Jernih kekuningan Kuning keruh
Bau Khas Khas
Jumlah + 500 cc/hari + 900 cc/hari
6-7 jam

Istirahat tidur
Lamanya tidur 6-7 jam/hari 5-6 jam/hari
Gangguan tidur Tidak ada Tidak ada

Aktivitas Klien bisa melalukan Klien selalu dibantu oleh


aktivitas secara mandiri keluarga dan perwat dalam
melakukan aktivitas
1. Kepala

a. Mata
simetris, tidak ada katarak, konjungtiva anemis, reflek pupil 2/2,
reflek cahaya +/+
b. Hidung
simetris, tidak ada masa, terpasang NGT
C Telinga
simetris, tidak ada masa
d. Mulut
simetris,mukosa bibir lembab, sianosis dan terpasang Endotrakeal
Tube
eLeher
simetris, tidak ada pembesaran vena jugularis.
2. Dada

Paru-Paru
a. Inspeksi : simetris, penggunaan otot bantu nafas.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada
benjolan
c. Perkusi : bunyi resonan
d. Auskultasi: bunyi nafas ronchi
Jantung
a. Inspeksi : simetris, ictus cordis tidak tampak
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
c. Perkusi : terdapat bunyi sonor Auskultasi : BJ I , BJ II
(+), BJ III (-), Bunyi jantung (lup-dup) dan tidak ada bunyi
tambahan.
3. Abdomen

Abdomen
a. Inspeksi : simetris, ada bekas operasi laparatomy 15
cm, terdapat pus, warna luka kemerahan.
b. Palpasi : tidak ada massa.
c. Perkusi : bunyi timpani
d. Auskultasi: bising usus 8x/menit
4. Ekstremitas

a. Atas : pada ekstremitas atas, tangan tidak bisa


digerakkan dengan baik
b. Bawah : pada ekstremitas bawah, tidak bisa
digerakkan dengan baik

Anda mungkin juga menyukai