Anda di halaman 1dari 44

MASALAH – MASALAH

KESEHATAN REPEODUKSI YANG


TERJADI PADA SIKLUS
REPRODUKSI WANITA
gangguan dalam organogenesis

Kelainan disebabkan kromosom

Kelainan disebabkan oleh hormon


VULVA
1. Himen Imperforatus
Tidak adanya lubang pada
selaput dara. termasuk
kelainan yang ringan dan
akan terdeteksi saat
menarche.
• vagina = hematokolpos
• uterus = hematometra
• tuba = hematosalpinks
• Pengobatannya dengan
melakukan himenektomi
2. Labium Minus (ATRESIA LABIA MINOR)
membrane urogenitalis yang tidak menghilang.
3.Hipertrofi Labia Minor Ki/Ka =Jaringan berlebih pada
labia
4. Duplikasi Vulva
5. Hiploplasi Vulva
• Vulva yang tidak berkembang disertai dengan
perkembangan alat reproduksi lainnya
6. Kelainan perineum
Ini terjadi pada kloaka persisten, septum urogenital
tidak tumbuh, bayi tidak mempunyai lubang anus atau
anus bermuara dalam sinus urogenital dan terdapat 1
lubang dimana keluar air kencing dan feses
VAGINA
1. Septum Vagina
Sekat sagital pada vagina dan tidak jarang ada kelainan
juga pada uterus.
2. Aplasia dan Atresia Vagina
Vagina yang tidak terbentuk karena Kedua duktus mulleri
mengadakan fusi tetapi tidak berkembang dan tidak terjadi
kanalisasi.
Atresia Vagina keadaan dimana terdapat septum yang
dapat menyeluruh atau sebagian vagina.
3. Kista Vagina
Terdiri dari :
Terjadi dari sisa – sisa epitel duktus mulleri
Sisa – sisa duktus gartner yang terletak di bagian anterolateral
UTERUS DAN TUBA FALOPPII
1. Gagal dalam pembentukan
salah satu duktus mulleri tidak terbentuk,
bentuk vagina dan serviks normal namun
uterus hanya mempunyai 1 tanduk dan 1 tuba
biasanya juga hanya terdapat 1 ovarium dan 1
ginjal. jika ovarium terbentuk maka cirri – cirri
seks sekunder tampak normal namun
penderita akan mengalami amenorea primer.
2. Gangguan dalam mengadakan difusi (duktus
mulleri)
Uterus terdiri dari 2 bagian yang simetris :
• Terdapat 1 uterus tapi didalmnya terdapat 2
ruangan yang dipisahkan oleh sekat baik
seluruhnya(uterus septus) atau sebagian
(uterus supseptus)
• Dari luar tampak 2 hemiuterus, masing – masing
mempunyai kavum uteri sendiri, atau 1 kavum
dibagi dalam 2 bagian
a. Uterus bikornis bikolis (uterus didelphys)
Dua bagian terpisah dengan keadaan dua vagina
atau 1 vagina dengan sekat
b. Uterus bikornis unikolis
Uterus mempunyai 1 serviks tetapi terdapat 2
tanduk, masing – masing dengan 1 kavum uteri, 1
tuba dan 1 ovarium
c. Uterus arkuatus
Pada fundus tampak cekungan, yang kedalam
diteruskan menjadi subseptum
• Uterus terdiri dari 2 bagian yang tidak
simetris:
Satu duktus mulleri berkembang normal
bila terjadi kehamilan sangat besar
kemungkinan terjadi kehamilan ektopik.
Pada wanita yang mengalami kelainan uterus
kembar akan mengalami dismenorea,
menoragia, metroragia, dispareunia dan
infertilitas.
OVARIUM
KELAINAN KONGENITAL KARENA
KROMOSOM TIDAK NORMAL
Sindrom turner
Cirri – cirrinya : berbentuk tubuh seperti wanita
dengan tinggi kurang dari 150 cm, dengan
epifis tulang panjang lama terbuka, amenorea
primer, pterigium kioli (webbed neck), nevus
(andeng – andeng kecil) dikulit cukup banyak,
koarktasi aorta dan kubitis valgus.
Super Female

Wanita normal, haid dan hamil seperti wanita


pada umunya hanya kecerdasanyan rendah.
Sindrom Kleinefelter
Kelainan ini ditemukan pada pria, penderita ini
akan tumbuh layaknya pria, seks sekunder
tumbuh normal tapi pada masa pubertas
tumbuh ginekosmatis (payudara membesar),
badan berbentuk eneukhoid dan rambut pada
badan serta muka berkurang.

Hermafrodistismus verus
• Sindrom Down (21 trysomi)
Biasanya terjadi pada ibu yang lebih tua, anak yang
mengalami sindrom down kecerdasannya rendah,
sering mulut terbuka dengan lidah menonjol, oksiput
dan mata gepeng, hipotoni tubuh yang jelas dan tidak
ada reflex morrow.
• Sindrom Edwards (18 trisomy)
Pertumbuhan anak lambat, kepala memanjang dengan
kelainam pada telinga, sering ada kelainan jantung,
dada dengan sternum pendek
• Sindrom patau (13 trisomy)
Gejalanya BBLR, pertumbuhan lambat, palatoskisis dan
labiopalaskisis, mikrosefali, polidaktil, diserta kalainan
jantung.
KELAINAN DISEBABKAN OLEH
PENGARUH HORMON
Maskulinisasi pada wanita dengan
kromosom dan gonad wanita.
• Pada bayi baru lahir lipatan labia mayor kiri
dan kanan menjadi satu
• klitoris membesar
• Terdapat lipatan skrotum tapi tidak terdapat
kelenjar kelamin
• uretra bermuara pada pangkal penis
• dibawahnya terdapat introitus vagina
• Uterus, tuba dan ovarium tampak normal.
• Pada umur 10 tahun epifisis menutup yang
mengakibatkan berhentinya pertumbuhan.
• anak wanita yang lebih pendek
• pertumbuhan bulu pubis dan ketiak lebih awal
• Payudara tidak tumbuh dan tidak haid.
PENYEBAB
• Pengobatannya dapat dilakukan dengan
memberikan kortison akan menghentikan
virilisasi. Setelah 6 bulan pengobatan bisa terjadi
haid.
• Genetalia externa dapat diatasi melalui
rekonstruksi.

Yang terjadi karena adanya gangguan :


• Pemberian progesterone yang androgenic pada
wanita hamil TM 1
• Adanya tumor yang menghasilkan hormone
androgen pada wanita hamil
Sindrom Feminisasi testicular
• karena adanya gangguan metabolism
endokrin pada janin, dimana tidak ada
kepekaan jaringan alat – alat genital terhadap
androgen yang dihasilkan secara normal oleh
testis janin.
• memiliki ciri khas wanita tetapi tidak memiliki
genetalia interna, terdapat testis yang kurang
tumbuh dan tidak menunjukkan adanya
spermatogenesis
Kesehatan reproduksi remaja
(gangguan haid dan siklusnya)
Siklus menstruasi
Fase menstruasi (±5 hari)
• korpus luteum berhenti produksi hormon E &
P
• Ovum lepas dari endometrium
Fase praovulasi atau proliferasi

gonadotropin

Pembentukkan
hipofise kembali
endometrium

FOLIKEL/
FSH
esterogen
Fase ovulasi
Esterogen > FSH <

hipofisis menghasilkan LH
pelepasan oosit
Fase pascaovulasi/ sekresi

Esterogen
oosit
<

Korpus
Progesteron >
luteum
Gangguan haid
Kelainan dalam banyaknya darah dan
lamanya perdarahan pada haid
Hipermenorea atau menoragia
Perdarahan haid yang lebih banyak dari normal atau
lebih lama dari normal

Terapi
• Suplemen zat besi
• Kontrasepsi oral
• Obat – obatan
• Progesterone
Tanda dan gejala Etiologi
• Masa menstruasi lebih • Hormone ynag tidak
dari 7 hari seimbang
• Keluar darah yang terus • Kista ovarium
menerus selama • Polip
beberapa jam • Disfungsi ovarium
• Perdarahan berupa • Penggunaan iud
gumpalan darah • Kanker
• Perdarahan yang • Obat-obatan
mengganugu aktivitas
• Nyeri perut
• Waktu menstruasi tidak
teratur
• Keletihan, kelelahan dan
napas pendek
Hipomenorea
• Perdarahan haid yang lebih pendek atau lebih
kurang dari biasa.
• Penyebabnya : kesuburan endometrium kurang
akibat dari kurang gizi, penyakit menahun
maupun gangguan hormonal. Kekurangan
esterogen maupun progesterone, stenosis
hymen, stenosis servik uteri, sinekia uteri
(sindrom asherman).
• Pengobatan : yang dapat dilakukan bidan berikan
KIE, merujuk ke fasilitas yang lebih memadai,
pemberian obat endometrial.
Kelainan siklus
• Polimenorea adalah : Siklus haid lebih pendek
(kurang dari 21 hari), perdarahan bisa sama
atau lebih banyak dari biasanya.
• gangguan hormonal yang mengakibatkan
gangguan ovulasi atau menjadi pendeknya
masa luteal, kongesti ovarium karena
peradangan, endometritis dan lain
sebagainya.
Gangguan keseimbangan hormone
dapat terjadi pada
:
• 3-5 tahun pertamam haid
• Menjelang menopause
• Gangguan indung telur
• Stress dan depresi
• Gangguan makan
• Penurunan BB berlebih
• Obesitas
• Olahraga berlebih
• Penggunaan obat tertentu (antikoagulan, aspirin,
NSAID)
Pengobatan.
Tujuan pengobatan untuk mengontrol
perdarahan, mencegah perdarahan berulang,
mencegah komplikasi, mengembalikan zat
besi tubuh, dan menajaga kesuburan
Oligomenorea
• Siklus haid lebih panjang yaitu lebih dari 35
hari dengan perdarahan lebih sedikit. Masa
proliferasi lebih panjang.
• Penyebab : perpanjangan stadium folikuler,
luteal, stress dan depresi, sakit kronik.
• Terapi : usahakan dengan ovulasi
Amenorea
Keadaan tidak adanya haid selama 3 bulan
berturut – turut.

penggolongngan amenorea
• Amenorea fisiologik yaitu pada masa sebelum
pebertas, masa hamil, masa laktasi dan
sesudah menopause.
Amenorea patologik dapat
digolongkan antara lain :
• Gangguan organic pusat
Penyebabnya: tumor, radang dan destruksi
• Gangguan kejiwaan : syok emosional, psikosis,
anoreksia nervosa, pseudosidesis
• Gangguan poros hipotalamus – hipofisis :
sindrom amenorea galaktorea, sindrom stein
leventhal, amenorea hipotalamik
• Gangguan hipofisis : sindrom Sheehan dan
penyakit simmonds, tumor (adenoma basofil,
adenoma asidofil, adenoma kromofob)
• Gangguan gonad
Kelainan congenital, menopause premature,
penghentian fungsi ovarium karena operasi. Radang
dll, tumor sel granulose, sel teka, sel hilus, adrenal,
arenoblastoma
• Gangguan glandula suprarenalis
Sindrom adrenogenital, sindrom cushing,
penyakit adison
• Gangguan glandula tiroidea : hipertiroide,
hipotiroide, kretinisme.
• Gangguan pancreas : diabete melitus
Perdarahan di luar haid
Metroragia
• Perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada
hubungannya dengan haid
• Klasifikasi
• Metroragia oleh karena adanya kehamilan
seperti abortus, kehamilan ektopik
• Metroragia diluar kehamilan
Penyebab
• Metroragia diluar kehamilan disebabkan oleh
luka yang tidak sembuh, carcinoma corpus
uteri, carcinoma cervicitis, peradangan dari
haemorrhagia, hormonal
Perdarahan fungsional :
• Perdarahan anovulatoar, disebabkan oleh psikis,
neurogen, hypofiser, ovarial (tumor atau ovarium
yang polikistik) dan kelainan gizi, metabolic,
penyakit akut maupun kronis.
• Perdarahan ovulatoar, akibat korpus luteum
persisten, kelainan pelepasan endometrium,
hipertensi, kelainan darah dan penyakit akut
ataupun kronis
• Terapi : kuretase atau pemberian hormon
Gangguan lain yang berhubungan
dengan haid
Premenstrual tension (ketegangan pra haid)
• Premenstrual tension terjadi beberapa hari
sebelum haid
• Gangguan emosional, gelisah, susah tidur, perut
kembung, mual muntah, payudara tegang dan
sakit, terkadang merasa tertekan
• Terapi. Olahraga, perubahan diet, kurangi stress,
konsumsi anti depresan, menekan fungsi ovulasi
denga kontrasepsi oral, progestin, konsultasi
dengan tenaga ahli, KIE untuk pemeriksaan
lanjut.
Mastodinia Mittelschmerz (rasa nyeri
• Adalah rasa tegang pada ovulasi)
pada payudara • Rasa sakit yang timbul
menjelang haid, hal ini pada saat ovulasi,
disebabkan oleh berlangsung beberapa
dominasi hormone jam sampai hari di
esterogen, sehingga pertengahan siklus
terjadi retensi air dan menstruasi.
garam yang disertai
hyperemia didaerah
payudara.
Dismenorea
• Primer • Sekunder
• Penyebabnya : psikis dan • mioma submucosa, polip
gangguan system corpu uteri,
endokrin. endometriosis, adanya
• Etilogi : nyeri haid dari AKDR dan tumor ovarium.
bagian perut menjalar ke • Terapi : causal (mencari
daerah pinggang dan dan menghilangkan
paha, terkadang disertai penyebab)
mual dan muntah, diare,
sakit kepala dan emosi
labil.
• Terapi : psikoterapi,
analgetik dan terapi
sekian

Anda mungkin juga menyukai