Anda di halaman 1dari 46

ANTI BIOTIKA

 Golongan obat yang paling banyak


digunakanan di dunia adalah antibiotika.
Diperkirakan lebih dari seperempat anggaran
rumah sakit dibelanjakan untuk kebutuhan
antibiotika ( WHO, 2003). Pemakaian
antibiotika secara rasional mutlak menjadi
keharusan.
 Kerasional pemakaian antibiotik tersebut
meliputi tepat indikasi, tepat penderita, tepat
obat, tepat dosis dan waspada efek samping
obat. Pemakaian antibiotik yang tidak
rasional akan menyebabkan munculnya
banyak efek samping dan mendorong
munculnya bakteri resisten.
 Salah satu efek samping yang ditakutkan dari
antibiotika adalah munculnya bakteri yang resisten
terhadap antibiotika tersebut. Munculnya resistensi
ini akan merugikan pasien dan beban Negara
menjadi lebih besar. Sebagai gambaran,
pemerintah USA mengeluarkan tambahan 20
milyar USD untuk menanggung biaya kesehatan,
35 milyar USD untuk biaya sosial karena reistensi
ini, dan terjadi kematian 2x lebih besar karena
resistensi antibiotika ini ( APUA, 2010).
 Data di Inggris, menyebutkan bahwa
seseorang yang menderita resistensi
terhadap satu macam antibiotika, menangung
biaya sebesar 3,62 pound dibanding jika tidak
terjadi resistensi. Data di Indonesia belum
ada penelitian yang mengeksplorasi beban
yang harus ditanggung pasien maupun
Negara akibat resistensi ini.
 Data-data resistensi bakteri terhadap
antibiotika di sebuah rumah sakit wilayah
Surakarta adalah sebagai berikut: dari 42
jenis antibiotika hanya 8 antibiotika yang
mempunyai sensitivitas di atas 50%.
Datanya sebagai berikut:
 kotrimoksasol : 58,97%
 ofloksasin : 58,33%
 clorampenicol : 57,33%
 doksisiklin : 56,92%
 clavamok (amoksilin+ asam clavulanat) : 55%
 ceftriakson : 54,17%
 cefuroksim : 53, 03%
 azitromisin : 51,85%

Total resistensi bakteri terhadap gram negative


adalah 67,80%, dan terhadap gram positif 47,73%
(Rizal, 2010).
 Salah satu penyebab meningkatnya kejadian
resistensi adalah penggunaan antibiotika yang
tidak rasional. Kesalahan bisa pada dokter
pemberi resep, apoteker dan pada regulasi
peredaran obat (baca antibiotika)
Untuk meresepkan antibiotika 3 hal yang harus
diperhatikan adalah:
1. 1. Apakah antibiotika memang diperlukan?
2. 2.Jika memang antibiotika diperlukan, pilihan
antibiotika yang paling rasional apa (first choice)
3. 3.Efektifkah pemberian antibiotika tersebut
Apakah antibiotika diperlukan
 Hal yang perlu diingat untuk menjawab hal ini
adalah:
1. Antibiotika hanya untuk infeksi bakterial
2. Antibiotika bukan untuk infeksi virus
3. Tidak semua demam disebabkan oleh infeksi bakterial
4. Tidak ada bukti bahwa antibiotika dapat mencegah
infeksi sekunder bakteri karena pada penderita
dengan infeksi virus

 Bagaimana memilih antibiotika? (antibiotika
first choice)
 Dalam memilih antibiotika maka perlu
mempertimbangkan beberapa faktor antara
lain:

1.Jenis bakteri
2.Factor antibiotika
3.Factor pasien
Defenisi Antibiotik
 Antibiotik
Berasal dari bahasa yunani: Anti (lawan),Bios
(hidup )

 Antibiotik adalah Suatu zat kimia yang


dihasilkan oleh bakteri ataupun jamur yang
berkhasiat obat apabila digunakan dalam dosis
tertentu dan berkhasiat mematikan atau
menghambat pertumbuhan kuman dan
toksisitasnya tidak berbahaya bagi manusia.
Penggolongan atas dasar
mekanisme kerjanya
1). Zat bakterisida, pada dosis biasa berkhasiat mematikan kuman

1. Zat yang bekerja terhadap fase tumbuh, ex: penisilin dan


sefalosporin, polopeptida (polimiksin, basitrasin), rifampisin,
asam nalidiksat dan kuinolon.

2. Zat yang bekerja trhadap fase istirahat, ex: aminoglikosida,


nitrofurantoin, INH, kotrimoksazol.

2). Zat bakteriostatik, pada dosis biasa terutama berkhasiat


menghentikan pertumbuhan dan perbanyakan kuman. Ex:
sulfonamida, kloramfenikol, tetrasiklin, makrolida, linkomisin.
Penggolongan berdasarkan luas
aktivitasnya
1. Antibiotika Narrow-Spektrum (aktivitas sempit)
Obat ini terutama aktif terhadap beberapa jenis bakteri saja
Misal :
 Penisilin G dan Penisilin V, eritromisin, klindamisin, kanamisin
hanya bekerja terhadap kuman Gram –positif.
 Streptomisin, gentamisin, polimiksin-B, asam nalidiksat khusus
aktif terhadap kuman Gram-negatif.

2. Antibiotika Broad Spektrum (aktivitas luas)


Bekerja terhadap lebih banyak kuman baik jenis bakteri Gram-positif
maupun jenis kuman Gram-negatif.
Antara lain : Sulfonamida, ampisilin, sefalosporin, kloramfenikol,
tetrasiklin dan rifampisin
Bakteri
Garam(-)
dan
Gram(+)
Mekanisme Kerja Antibiotik

1. Dinding sel

Sintesanya terganggu sehingga dinding menjadi kurang sempurna


dan tidak tahan terhadap tekanan osmotis dari plasma dengan
akibat pecah. Ex: Kelompok penisilin dan sefalosporin.

2. Membran sel

Molekul lipoprotein dari membran plasma (di dalam dinding sel)


dikacaukan sintesanya hingga menjadi lebih permeabel. Hasilnya,
zat-zat penting dari isi sel dapat merembes keluar.

Ex: Polipeptida dan polyen (nistatin, amfoterisin) dan imidazol


(mikonazol dan ketokonazol).
Mekanisme Kerja Antibiotik
3. Protein Sel.

Sintesanya terganggu, misalnya: kloramfenikol, tetrasiklin,


aminoglikosida, makrolida.

4. Asam-asam inti (DNA,RNA)

RNA : Rifampisin

DNA : asam nalidiksat dan kinolon, acyclovir.

5. Antagonis Saingan

Obat menyaingi zat-zat penting untuk metabolisme kuman, hingga


pertukaran zatnya terhenti.

Ex : Sulfonamida, trimetoprim, INH.


Klasifikasi Antibakteri

1. Penisilin
2. Sefalosporin dan antibiotik beta laktam lainnya
3. Tetrasiklin
4. Aminoglikosida
5. Kloramfenikol
6. Makrolida
7. Ripamfisin dan asam fusidat
8. Antibiotik lainnya.
A. Golongan Penisilin
 Mekanisme kerja : menghambat pembentukan dinding sel
bakteri
 Devirat :
Spektrum sempit : penisilin G, penisilin V, penisilin
tahan penisilinase
• Spektrum Luas : Ampicillin, dan Amoxicillin

 Indiksi :
1. Infeksi saluran kemih
2. Infeksi saluran pernapasan
3. Infeksi kulit
4. Infeksi jaringan lunak
LANJUTAN ....

Generik Paten

• Ampicillinum • Viccilin
• Amoxicillinum • Amoxan
• Penisilin G • Panadur LA
• Penisilin V • Fenocin

 Efek Samping : Reaksi alergi, Hipersensitif, Mual dan diare


Ampicillin
B. Golongan Sefalosporin
 Mekanisme kerja : menghambat pembentukan dinding sel
bakteri
 Devirat : 1. Sefaklor 5. Sefuroksin
2. Sefadroksil 6. Sefaleksim
3. Sefotaksim 7. Sefradin
4. Seftazidim 8. Sefazolin
5. Seftriakson

 Indiksi :
1. Infeksi saluran kemih
2. Infeksi saluran pernapasan
3. Infeksi kulit
4. Infeksi jaringan lunak
5. Infeksi pada Sendi
Lanjutan ....

Generik Paten

• Sefadroxil • Cefat
• Sefotaksim • Claforan
• Sefradin • Velocef
• Sefaklor • Ceclor

 Efek Samping : Reaksi alergi, Hipersensitif, Mual dan diare


Cefat
C. Golongan Aminoglikosida
 Mekanisme kerja : menghambat sintesa protein sel bakteri
 Derivat :
1. Streptomisin
2. Neomisin
3. Kanamisin
4. Gentamisin
5. Framisetin
6. Tobramisina
7. Amikacini
 Indiksi :
1. Infeksi saluran pernapasan
2. Infeksi kulit
Lanjutan ....

Generik Paten

• Streptomisin • Streptomycin meiji


• Neomisin • Neobiotic
• Kanamisin • Kanoxin
• Gentamisin • Ottogenta
• Framisetin • Sofra tulle

 Efek Samping : Terjadinya kerusakan pada telinga sehingga


menggangu keseimbangan dan pendengaran
Injeksi Gentamisin
D. Golongan Kloramfenifenikol
 Mekanisme kerja : menghambat pembentukan dinding sel bakteri
 Derivat :

1. Kloramfenikol Paten
2. Tiamfenikol
1. Biothicol (sanbe)
 Indiksi : 2. Colme (interbat)
1. Types
2. Konjungtifitas mata
 Efek Samping :
1. Anemia
2. Mual, muntah dan diare
3. Alergi
4. Sydrom gray pada bayi
BIOTHICOL
E. Golongan Tetrasiklin
 Mekanisme kerja : menghambat sintesa protein sel bakteri
 Derivat :
1. Klortetrasiklin
2. Oksitetrasiklin
3. Doksisiklin
4. Minosiklin

 Indiksi :
1. Infeksi Saluran pernapasan
2. Infeksi saluran pencernaan
3. Kulit (luka)
Lanjutan ....

Generik Paten
• Tetrasiklin • Super tetra (Darya Varia)
• Oksitetrasiklin • Teramycin (pfizer indo.)
• Doksisiklin • Interdoxin (interbat)
• Minocin (phaphros)
• Minosiklin

 Efek Samping :
1. Gigi kecoklatan
2. Muka kemerahan
3. Diare/disentry
4. Sakit kepala/vertigo
Tablet Tetrasiklin
Perhatian ...!!!
 Kehamilan: golongan tetrasiklin dapat melewati plasenta
dan ditemukan dalam jaringan fetus. Dapat terjadi efek
toksis pada fetus yang berupa retardasi perkembangan
tulang (Kategori D).
 Menyusui: tetrasiklin dapat diekskresikan melalui air
susu ibu. Tidak dapat dikombinasikan dengan Susu dan
Antasida.
 Penggunaan antibiotik golongan tetrasiklin selama masa
pertumbuhan gigi (dari akhir masa kehamilan sampai
anak usia 8 tahun) dapat menyebabkan perubahan
warna gigi (kuning, abu-abu, coklat) yang bersifat
permanen.
 Antibiotik golongan tetrasiklin membentuk kompleks
kalsium yang stabil pada jaringan pembentuk tulang
F. Golongan Makrolida

 Mekanisme kerja : menghambat sintesa protein sel bakteri

 Derivat :
Generik Paten
• Erytromisin • Erysanbe (sanbe)
• Spiramisin • Spiramisin (rhone poulenc
ind )

 Indiksi : Infeksi Saluran pernapasan

 Efek samping : Mual dan Muntah


Rifampisin
 M.K Rifampisin : Menghambat Enzim bakteri (RNA Polimerase)

Generik Paten

• Rifampisin • Risamtibi
(sanbe

 Indikasi : TBC, Lepra, Meningitis


 E.s : Mual, muntah, diare, pusing, gangguan penglihatan.
 Peringatan ! Dapat menyebabkan warna merah pada urin,
keringat, tinja, liur, dahak dan air mata
Rifamtibi 450 mg dan 600 mg
As. Fusidat
 M.K As. fusidat : Menghambat sintesa protein sel bakteri

Generik Paten
• Asam • Rucidin (leo
Fusidat pharmaceutical

 Indikasi : Infeksi saluran pernapasan, radang sussum tulang


belakang
 E.s : Mual, muntah, diare, pusing, gangguan penglihatan.
 Peringatan ! Dapat menyebabkan warna merah pada urin,
keringat, tinja, liur, dahak dan air mata
Linkomisin dan Klindamisin
1. Linkomisin
M.K Linkomisin : menghambat pembentukan protein organisme
Indikasi :Infeksi pada tulang dan sendi
E.S : Diare, sakit perut, mual, muntah, ruam,
gangguan funsi hati, nyeri.

1. Klindamisin
M.K Linkomisin : menghambat pembentukan protein organisme
Indikasi :Infeksi pada tulang dan sendi
E.S : Diare, sakit perut, mual, muntah, ruam,
gangguan funsi hati, nyeri.
Golongan Kuinolon
 Mekanisme kerja : menghambat pembentukan DNA bakteri
 Devirat :
1. Asam Nalidiksat
2. Ofloksasin
3. Siprofloksasin ->
Baquinor
4. Norfloksasin

 Indikasi terutama ciprofloksasin: Infeksi saluran kemih, saluran


cerna (typus) dan Gonorrhoe.
 E.S ciprofloksasin : tremor, gagal ginjal, sindrome steve
jonhson, dan dapat menurunkan kewaspadaan.
Baquinor
Kombinasi Obat-Obat Antibiotik

Pemberian Antibiotik kombinasi


untuk keadaan khusus :
 Infeksi campuran.
 Ada risiko resistensi organisme, misalnya
pada TBC.
 Keadaan yang membutuhkan AB dengan
dosis besar, misalnya sepsis, dan
etiologi infeksi yang belum diketahui.
Kombinasi Obat-Obat Antimikroba
Keuntungan Pemberian Antibiotik kombinasi :
 Efek sinergistik / potensiasi, misalnya : a) Betalaktam +
Aminoglikosid; b) Kotrimoksazol (Sulfametoksazol +
Trimetoprim); c) MDT pada AIDS (AZT + Ritonavir + 3TC).
 Mengatasi & mengurangi resistensi, misalnya : a) Amoksisilin +
Asam klavulanat; b) Obat-obat TBC & lepra; c) MDT pada AIDS.
 Mengurangi toksisitas, misalnya : Trisulfa + sitostatika.

Kerugian Pemberian Antibiotik kombinasi :

 Antagonisme pada penggunaan bakteriostatika & bakterisid


yang bekerja pada fase tumbuh
Resistensi Obat

Definisi “resisten” :
Bila pertumbuhan bakteri tidak dapat
dihambat oleh antibiotik pada kadar maksimal
yang dapat ditolerir host
Penyebab resistensi :
 Perubahan genetik,
 Mutasi spontan DNA,
 Transfer DNA antar organisme (konjugasi,
transduksi, transformasi),
 Induksi antibiotik.
Komplikasi Terapi AB
 Hipersensitivitas, misalnya pada pemberian
Penisilin berupa reaksi alergi ringan (gatal-gatal)
hingga syok anafilaktik.
 Toksisitas langsung, misalnya pada pemberian
Aminoglikosid berupa ototoksisitas.
 Superinfeksi, misalnya pada pemberian antibiotik
spektrum luas atau kombinasi akan menyebabkan
perubahan flora normal tubuh
sehingga pertumbuhan organisme lain seperti jamur
menjadi berlebihan dan resistensi bakteri.
Kegagalan Terapi
 Bukan etiologi infeksi (kanker, fever)
 Obat tidak berpenetrasi ke tempat infeksi
 Lama terapi tidak cukup
 Dosis terlalu rendah
 Dugaan tempat kuman tidak tepat
 Resisten, super infeksi, antagonis
 Faktor penyakit pasien (diabetik)
We are Antibiotika say ....

Anda mungkin juga menyukai