Anda di halaman 1dari 19

ASPEK BIOLOGI (PERTUMBUHAN, REPRODUKSI, DAN KEBIASAAN MAKAN)

IKAN KEMBUNG LAKI-LAKI (Barbodes kanagurta)

Disusun Oleh:
M. Fathi Dhiaulhaq 230110160165
Ayu Octrina 230110160182
Fajar Ilyas N 230110160185

Kelompok 12 - Perikanan C
Latar Belakang
Ikan kembung lelaki atau disebut juga ikan balar merupakan ikan air
tawar yang hidup di perairan dengan arus cukup deras dan landai.
Karakteristik ikan kembung lelaki juga sama dengan ikan-ikan arus
deras lainnya, yaitu agresif dalam pergerakannya. Ikan kembung
lelaki yang digunakan berasal dari Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa
Barat. Ikan kembung lelaki dianalisis aspek biologinya dengan
mengamati aspek pertumbuhan, reproduksi, dan kebiasaan
makanan.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari pengamatan ini, yaitu untuk
mengetahui bagaimana pola pertumbuhan ikan
kembung perempuan, rasio kelamin ikan kembung
laki-laki, dan kebiasaan makanan agar kegiatan
penangkapan dapat diatur sesuai dengan aspek
biologi ikan kembung laki-laki
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan pada hari Rabu, 25 Oktober 2017 pukul 13.00
– 15.00 WIB di Laboratorium Fisiologi Hewan Air (FHA), Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran.
Analisis Data
Data yang diperolah pada praktikum akan dianalisis secara desktiptif
kuantitatif, yaitu menganalisis sifat dari kondisi-kondisi yang tampak.
Tujuannya adalah untuk menggambarkan karakteristik sesuatu
sebagaimana adanya. Sedangkan untuk pertumbuhan dianalisis
dengan regresi panjang dan bobot, untuk reproduksi dianalisis
dengan chi square, untuk kebiasaan makan dianalisis dengan indeks
preponderan
Hasil dan Pembahasan
Ikan kembung yang diperoleh oleh kelompok 12 kelas Perikanan C berjenis
kelamin jantan dengan bobot ikan sebesar 65gram dan nilai TL yang didapatkan
kelompok kami sebesar 188 mm yang diukur dari bagian anterior mulut ikan
kembung perempuan sampai ujung terakhir bagian posterior sirip caudal ikan
kembung perempuan, sedangkan nilai SL yang didapatkan oleh kelompok kami
sebesar 153 mm yang diukur dari bagian anterior mulut ikan sampai ujung
terakhir tulang ekor, dannilai FL sebesar 161 mm yang diukurdari anterior mulut
sampai cabang sirip caudal . Ikan yang kami dapatkan termasuk ke dalam TKG II
dengan bobot gonad 1g.
Distribusi Panjang Ikan Kembung Lelaki
35.00% 33.33%

30.00%

25.00% 22.22% 22.22%

PERSENTASE (%)
20.00%
16.67%
15.00%

10.00%
5.56%
5.00%
0.00% 0.00%
0.00%
181-190 191-200 201-210 211-220 221-230 231-240 241-250
Interval Panjang Total (mm)

Berdasarkan hasil pengamatan di atas, dapat disimpulkan bahwa distribusi panjang


paling banyak pada kelas interval 181 – 190 dengan persentase 33,33% dan
distribusi panjang terkecil pada kelas 191 - 200 mm dengan persentase 5,56%. Dari
data yang telah didapatkan, panjang tubuh ikan kembung lelaki yang terpanjang
adalah 230 mm dan panjang tubuh minimum adalah 181 mm.
Distribusi Bobot Ikan Kembung Lelaki
50.00%
44.44%
45.00%
38.89%
40.00%

35.00%

PERSENTASE (%)
30.00%

25.00%

20.00%

15.00%

10.00%
5.56% 5.56% 5.56%
5.00%
0.00% 0.00%
0.00%
64-75.89 75.9-87.79 87.8-99.69 99.7-111.59 111.6-123.49 123.5-135.39 135.4-147.29
Interval Berat Total (gram)

Berdasarkan grafik distribusi bobot ikan kembung lelaki terdapat tujuh kelas bobot dari seluruh data
yang didapatkan. Grafik diatas menunjukan ikan kembung lelaki yang didapat dari Pelabuhan Ratu,
nilai interval bobot terbesarnya adalah 99,7 – 111,59 gram yaitu dengan persentase 44,44%,
sedangkan nilai interval bobot terkecilnya yaitu 123,5 – 135,39 gram, 111,6 – 123,49 gram, dan
135,4 – 147,29 gram yaitu dengan persentase 5,56%. Nilai bobot ikan kembung lelaki maksimum
adalah 140 gram dan nilai bobot ikan kembung lelaki yang terkecil yaitu 64 gram.
Regresi Hubungan Panjang Bobot
2.20

2.10

2.00

1.90

LOG BOBOT
1.80
y = 2.7145x - 4.3137
1.70 R² = 0.9156

1.60

1.50

1.40
2.24 2.26 2.28 2.30 2.32 2.34 2.36 2.38
LOG PANJANG

Berdasarkan grafik di atas, dapat diperoleh nilai b = 2,71. Dalam keadaan seperti ini, diperoleh b <
3 yang berarti tipe pertumbuhan ikan kembung lelaki allometrik negatif, yaitu pertumbuhan
panjang lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan bobot. Secara umum, nilai b tergantung
pada kondisi fisiologis dan lingkungan seperti suhu, pH, salinitas, letak geografis dan teknik
sampling dan juga kondisi biologis seperti perkembangan gonad dan ketersediaan makanan
Grafik Rasio Kelamin
Betina (♀)
23%

Jantan (♂)
Betina (♀)

Jantan (♂)
77%

Berdasarkan grafik di atas, persentase perbandingan rasio kelamin jantan dan betina
adalah 23% dan 77% dengan jumlah masing-masing yaitu betina 3 ikan dan jantan
sebanyak 10 ikan. Sehingga dapat diketahui bahwa populasi kelamin pada ikan kembung
lelaki pada perairan Pelabuhan Ratu, Sukabumi tidak seimbang. Ikan kembung lelaki
merupakan ikan poligami dikarenakan rasio jantan yang lebih banyak dari betina.
No. Jenis Kelamin Jumlah

1 Jantan (♂) 10

2 Betina (♀) 3

fo Fh fo-fh (fo-fh)² (fo-fh)²/fh

77 50 27,00 729,00 14,58

23 50 -27,00 729,00 14,58

c²hitung 29,16

c²tabel 3,841458821

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa c² hitung adalah 29,16


lebih besar dibandingkan c²tabel. Ini menunjukkan bahwa Ho ditolak.
Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rasio yang
signifikan antara ikan kembung lelaki jantan dan ikan kembung lelaki
betina.
TKG per Interval Ikan Kembung Lelaki Jantan
2.5

1.5

0.5

0
181-190 191-200 201-210 211-220 221-230 231-240 241-250

TKG I TKG II TKG III TKG IV TKG V

Berdasarkan grafik di atas, interval 181-190 memiliki tingkat kematangan gonad pada TKG I, TKG
II, TKG IV dan TKG V sebanyak masing-masing 1 ekor, interval 191-200 hanya memiliki tingkat
kematangan gonad pada TKG II sebanyak 1 ekor, pada interval 201-210 hanya terdapat TKG I
yaitu sebanyak 2 ekor, dan interval 221-230 tingkat kematangan gonad ada pada TKG I, II dan TKG
IV sebanyak masing-masing 1 ekor.
TKG per Interval Ikan Kembung Lelaki Betina
1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
181-190 191-200 201-210 211-220 221-230 231-240 241-250

TKG I TKG II TKG III TKG IV TKG V

Berdasarkan grafik di atas, pada interval 181-190 memiliki tingkat kematangan gonad III dan V
sebanyak masing-masing satu ekor, dan pada interval 211-220 memiliki tingkat kematangan gonad
IV sebanyak 1 ekor. Dasar yang dipakai untuk menentukan tingkat kematangan gonad dengan
cara morfologi ialah bentuk, ukuran panjang dan berat, warna dan perkembangan isi gonad
yang dapat dilihat (Amirudin 2012). Dilihat dari grafiknya terlihat bahwa pada ikan kembung lelaki
yang diamati, lebih banyak ikan jantan yang siap memijah dibandingkan ikan betinanya.
Kebanyakan dari ikan jantan memiliki tingkat kematangan gonad yaitu TKG I dengan jumlah 3 ekor,
sedangkan betina tersebar pada TKG I, TKG IV, dan TKG V yaitu dengan jumlah masing-masing 1
ekor..
4.50% 4.15%
3.5%
4.00%
2.90%
3.0%
3.50%
2.5%
3.00%

Persentase
Persentase

2.50% 2.0%
2%
2.00% 1.5% 1.26% Betina
Jantan
1.50% 1.26% 1.32% 1.0%
1.10%
1.00% 0.5%
0.50% 0.0% 0.00%
0.04% 0.0%
0.00% TKG I TKG II TKG III TKG IV TKG V
TKG I TKG II TKG III TKG IV TKG V Nilai IKG per TKG
Nilai IKG per TKG

Dilihat dari kedua grafik di atas dapat dilihat bahwa nilai IKG terbesar pada ikan kembung lelaki jantan berada di TKG III
sebesar 4,15%, sementara nilai IKG terbesar pada Ikan kembung lelaki betina berada di TKG III sebesar 2,90%. Dapat
dilihat juga bahwa IKG pada ikan kembung lelaki jantan terus meningkat dari TKG I – TKG IV hal ini menandakan bahwa
ikan kembung lelaki jantan maupun betina sedang mengalami pematangan gonad dari TKG I dan mencapai puncak
matangnya pada TKG IV dan pada ikan kembung lelaki betina mengalami peningkatan nilai IKG dari TKG II sampai TKG III
saja, hal ini menunjukkan bahwa ikan betina mencapai puncaknya pada TKG III. Tetapi, dari TKG IV sampai TKG V
terjadinya penurunan IKG. Indeks Kematangan Gonad (IKG) diketahui untuk melihat perubahan yang terjadi didalam
gonad secara kuantitatif (Effendie 2002). Menurut Subiyanto, Solichin, dan Kuncoro (2013) di dalam penelitiannya
menyebutkan bahwa IKG < 20% menandakan bahwa ikan kembung lelaki berpijah sepanjang tahun.
Hubungan IKG Dengan HSI
3.5%
2.90%
3.0%

2.5%

Presentase
2.0%
2%
1.5% 1.26%
0.92%
1.0%
0.4%
0.5%
0.00%
0.0% 0.00% 0.00%
0.0%
1 2 3 4 5

Nilai IKG (%) Nilai HSI (%)

Dilihat dari grafik di atas dapat dikatakan bahwa nilai HSI terhadap IKG pada IKG IV memiliki nilai
HSI sebesar 0,92% dan nilai IKG sebesar 2,90%. Perubahan nilai HSI terjadi seiring dengan
terjadinya proses sintesis vitelogenin selama perkembangan gonad. Sintesis vitelogenin dalam
tubuh ikan terjadi di hati, merupakan komponen utama dari oosit yang sedang tumbuh. Menurut
penelitian yang lain disebutkan bahwa grafik HSI jauh lebih tinggi dari grafik IKG, data yang
didapatkan tergolong kurang baik karena nilai HSI jauh lebih tinggi dari nilai IKG yang didapatkan,
dengan kata lain senyawa vitelinogen yang dihasilkan belum disalurkan menuju gonad sebagai
zat kuning telur. Hepatosomatik indeks pada saat perkembangan kematangan gonad menjadi
salah satu aspek penting, karena menggambarkan cadangan energi yang ada pada tubuh ikan
sewaktu ikan mengalamai perkembangan matang gonad.
70.00%

59.27%
60.00%

50.00%

Presentasi
40.00%

30.00%

20.00% 16.17%
12.64%
9.53%
10.00%
2.18%
0.21%
0.00%
Fito Zoo Benthos Bagian hewan Bagian Detritus
tumbuhan
Jenis Pakan

Berdasarkan grafik indeks propenderan pada ikan kembung Lelaki diatas, dapat dilihat bahwa
ikan kembung paling banyak mengonsumsi jenis pakan berupa detritus yang menjadi paka utama
ikan kembung Lel. Hal ini dapat dilihat melalui nilai indeks propenderan 59.27%, sedangkan
organisme pakan yang berperan sebagai pakan pelengkap ikan kembung Lelaki adalah
fitoplankton, zooplankton, dan bagian hewan. Sedangkan organisme yang berperan sebagai
pakan tambahan ikan kembung Lelaki adalah bagian tumbuhan dan benthos.
Jenis Ikan Indeks Propenderan Tingkat
Trofik
Bagian Bagian
Benthos Detritus
hewan tumbuhan
Fito Zoo
Kembung 2.81
Lelaki 2 92 21 572
156 122

Nilai tropik dapat diperoleh dari rumus Tp= 1+∑(TtpxLi/100) berdasarkan grafik diatas didapatkan Tingkat
Tropik sebesar 2.81, dengan demikian, ikan kembung Lelaki merupakan ikan omnivore karena tingkat
tropiknya mendekati 2,5 dan tidak lebih dari tiga maupun kurang dari dua.
Kesimpulan
Ikan memiliki tipe pertumbuhan allometrik negatif dengan nilai b=2,71 yang berarti
pertumbuhan panjang lebih cepat dibandingkan dengan pertambahan bobot
Mengetahui nilai IKG dan TKG pada ikan kembung lelaki sangat penting karena dari nilai tersebut
dapat diprediksi kapan ikan kembung lelaki siap memijah. Sementara jumlah ikan jantan
terbanyak ikan jantan berada pada TKG III dan ikan kebung lelaki betina pada TKG I, TKG II, dan
TKG V.
Pakan utama dari ikan kembung lelaki adalah fitoplankton dan detritus. Pakan utama didapatkan
dari hasil nilai indeks preponderan dimana pada ikan kembung lelaki yang diamati nilai IP
detritus 59,27% dan fitoplankton 16,17%.

Anda mungkin juga menyukai