Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 7

Pertanyaan I : Nur Amiirotul Fikriyyah


Perbedaan halusinasi dan post power
syndrome?
Pertanyaan II :
Pengertiaan halusinasi dan cara penanganan
agar tidak berkelanjutan?
Pertanyaaan III
Jelaskan pemeriksaan fisik, psiko, biologi,
lingkungan dan adakah SP pada keluarga,
tolong jelaskan?
• Halusinasi merupakan salah satu masalah
keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien
gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala
gangguan jiwa pada individu yang ditandai dengan
perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi
palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan,
perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan
stimulus yang sebenarnya tidak ada. (Keliat, 2010).
• Halusinasi adalah persepsi/ tanggapan dari panca
indra tanpa adanya rangsangan (stimulus)eksternal.
(Stuart & Laraia,2005)
1. Pendengaran
2. Penglihatan
3. Penciuman
4. Pengecapan
5. Perabaan
6. Cenesthetic
7. kanesthetic
• Berbicara dan tertawa sendiri
• Bersikap seperti mendengar dan
melihat sesuatu
• Berhenti berbicara ditengah
kalimat untuk mendengarkan
Tanda sesuatu
• Disorientasi
dan • Merasa ada sesuatu pada
gejala kulitnya
• Ingin memukul atau melempar
barang – barang
Respon adaptif Respon maladaptif

1. Distorsi pikiran
1. Pikiran logis 1.Gangguan pikir
( pikiran kotor)
2. Persepsi akurat atau delusi
2. Ilusi
2. Halusinasi
3. Emosi konsisten 3. Reaksi berlebihan
3. Perilaku
atau kurang
dengan pengalaman 4. disorganisasi
4. Perilaku aneh dan
4. Perilaku sesuai Isolasi sosial
tidak biasa
Faktor presipitasi

1. Biologis
2. Stress lingkungan
3. Sumber koping
Regresi

Proyeksi
Menarik
diri
Resiko terhadap tindakan kekerasan

Gangguan persepsi/ halusinasi


(core problem)

Kerusakan
Harga diri Defisit
komunikasi
rendah perawatan diri
verbal

Perubahan Kurang
proses pikir/ pengetahuan
waham keluarga
merawat klien

Gangguan
konsep diri
1. Gangguan sensori atau persepsi : halusinasi
pendengaran/ lihat
2. Resiko tinggi terhadap tindakan kekerasan yang
diarahkan pada lingkungan
3. Resiko tinggi terhadap kerusakan komunikasi
verbal
4. Gangguan konsep diri : harga diri rendah kronis
5. Isolasi sosial : menarik diri
6. Defisit perawatan diri : mandi dan berhias
7. Kurang pengetahuan keluarga merawat klien
(Rasmun,2001)
a. Identitas klien : nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan,
agama, status pekerjaan.
b. Alasan MRS : umumnya klien halusinasi di bawa kerumah sakit
karena keluarga merasa tidak mampu merawat, terganggu karena
perilaku klien dan hal lain, gejala yang dinampakkan di rumah
sehingga klien di bawah RS untuk perawatan.
c. Riwayat Penyakit Sekarang dan Faktor Presipitasi : gejala respon
neurobiologis maladaptif adalah kesehatan, lingkungan, dan
perilaku. Respon perilaku klien terhadap halusinasi dapat berupa
curiga, ketakutan, gelisah, bingung, dll.
d. Validasi informasi tentang halusinasi yg diperlukan : isi halusinasi,
waktu dan frekuensi, situasi pencetus halusinasi, dan respon klien
e. Faktor Predisposisi
f. Faktor sosial budaya
g. Faktor psikologis
h. Faktor biologis
 Status mental :
Penampilan( tidak rapi & tdk serasi), pembicaraan
(Terorganisir/terbelit), Aktivitas motorik
(meningkat/ menurun), afek (sesuai/ maladtif),
persepsi( ketidakmampuan menginterpretasikan
stimulus yg ada sesuai dg informasi), proses
pikir, isi pikir, tingkat kesadaran, kemampuan
konsentrasi dan berhitung
 Mekanisme koping ( regresi/proyeksi/menarik
diri)
 Masalah psikososial dan lingkungan : masalah
yang berkenaan dg ekonomi, pekerjaan,
pendidikan & perumahan
Setelah pengkajian
dilakukan dan data
subjektif dan objektif
ditemukan pada pasien,
diagnosis keperawatan
yang dapat dirumuskan
DIAGNOSA adalah gangguan
KEPERAWATAN persepsi sensori :
halusinasi (dengar,
penglihatan, dan
peraba).
(Keliat,2006)
TUM : klien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminya

TUK 1 : klien dapat membina hubungan saling percaya


TUK 2 : klien dapat mengenal halusinasinya
TUK 3 : klien dapat mengontrol halusinasinya
TUK 4 : klien dapat dukungan diri dari keluarga dalam
mengontrol halusinasinya
TUK 5 : klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
SP I pasien : Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien,
mengidentifikasi isi halusinasi pasien, mengidentifikasi
waktu halusinasi pasien, mengidentifikasi frekuensi
halusinasi pasien, mengidentifikasi situasi yang
menimbulkan halusinasi, mengidentifikasi respon pasien
terhadap halusinasi dan menganjurkan pasien memasukkan
cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian.

SP II pasien : mengevaluasi jadwal kegiatan harian


pasien, melatih pasien mengendalikan halusinasi
dengan cara percakap-cakap dengan orang lain
dan menganjurkan pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
SP III : mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien, melatih SP IV : Mengevaluasi
pasien mengendalikan halusinasi
dengan melakukan kegiatan jadwal kegiatan harian
(kegiatan yang biasa dilakuka pasien, Memberikan
pasien) dan menganjurkan
pasien memasukkan dalam pendidikan kesehtan
jadwal kegiatan harian tentang penggunaan
obat secara teratur dan
Menganjurkan pasien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian

Anda mungkin juga menyukai